Sunday, May 22, 2005

Berjalan Diatas Air


 


Berjalan Diatas Air


Sewaktu memantau program bantuan sarana air bersih untuk
masyarakat perkampungan kumuh yang terletak dipinggir utara
pagar Bandara Soekarno Hatta, saya tertarik melihat banyaknya
kolam bekas galian pasir jaman baheula yang telah lama terlantar.


Awalnya dulu itu tanah digali sampai kedalaman belasan meter
untuk dikeruk pasirnya.
Kegiatan ini berlangsung sekian lama sehingga terbentuklah lubang
besar, berukuran sekitar 50 kali 100 meter.
Setelah pasirnya habis dan ditinggalkan, maka lahan bekas galian itu
penuh terisi air sehingga terlihat seperti satu kolam yang luas sekali,
berisi air warna kehitaman yang tampak menyeramkan.


Salah satu kolam yang berada dipinggir kampung yang saya datangi
itu ternyata unik sekali.
Selama sekian puluh tahun terlantar itu, telah tumbuh tanaman rambat
dipermukaan air yang saling membelit, menyebar keseluruh permukaan,
dan akhirnya memenuhi keseluruhan permukaan air.
Makin lama makin tebal dan rumput akhirnya tumbuh diatasnya dan
akibatnya air permukaan kolam tidak terlihat lagi.
Sekarang kolam besar itu tampak seperti tanah kosong biasa yang
tertutup rumput dan semak-semak disana sini.


Saat melewati empang unik itu, saya tertarik melihat ada ayam dan
anjing sedang berkeliaran di rerumputan diatas kolam itu.
Saya sempat tanya ke seorang penduduk yang menemani kami :
" Koq anjing itu engga kejeblos masuk kedalam air ? "
Eh si bapak malah bilang :
"Mau nyoba nyebrang pak ? " -  Haaah ??.


Rupanya daripada repot harus muter mengelilingi kolam luas itu ,
penduduk disitu potong kompas saja menyebrangi kolam itu.
Caranya unik sekali yaitu mereka meletakkan batangan bambu diatas
rerumputan yang menutupi kolam, sehingga dengan menginjak batangan
bambu itu kaki mereka tidak amblas menembus rerumputan itu.
 
Melihat saya ragu-ragu, si bapak itu langsung turun, menginjak
batangan bambu dan dengan santai berjalan mengarah ketengah kolam.


Whoaa, nih die !! -  tantangan nih - siapa takut !!
( padahal memang iya - takut ).


Dengan harap harap cemas saya mengikuti jejak si bapak itu -
pelan pelan saya injak batangan bambu itu.
Wuaaah, ternyata saya tidak amblas kejeblos kedalam air !
Pijakan kaki memang terasa engga mantap - membal2, maklum
"tanah" yang diinjak itu sebenarnya ibarat sebuah karpet yang
terbuat dari anyaman tumbuhan rambat - dibawah karpet ada
air yang entah berapa belas meter dalamnya.


Tadinya saya hanya mau jalan diatas batang bambu itu satu dua
meter saja - eh si bapak itu ngajak terus ketengah, yah sudah
saya ikuti saja terus.
Sesampai kami ditengah kolam , si bapak tiba-tiba keluar jalur !!. 
Dia tidak lagi berjalan diatas batangan bambu, tapi belok kekanan
dan jalan diatas rerumputan !!   
Ayo pak kesini kata si Bapak itu. 


Whoaaaa !! ??


Udah kepalang basah - dengan pasrah saya mulai menginjakkan
sebelah kaki diatas rumput, lalu dengan pelan-pelan melangkah.
Ah-ha kuat juga nih saya membatin dan mulailah saya berjalan
diatas rumput.
Sesekali air tampak merembes diantara sepatu saya -
dan terasa "tanah" dibawah kaki saya membal2 - maklum saya
sekarang Berjalan Diatas Air yang kedalamannya belasan meter.
Setelah berjalan sejauh tiga meter, habislah keberanian saya -
segera kembali ke batang bambu dan cepat2 nyebrang.


Beberapa tahun kemudian, kawasan kampung itu digusur untuk
perluasan bandara.
Saat saya kesana lagi, rumah-rumah penduduk sudah banyak yang
digusur, tapi kolam unik itu masih ada, dan terlihat makin seram
karena sekarang terlihat banyak semak-semak disana sini.


Seorang anak buah saya penasaran dan mencoba berjalan diatasnya,
ternyata masih bisa (lihat foto).
Tapi dia tidak berani sampai menyebrang karena baru jalan sekitar
lima meter sepatunya sudah basah kena rembesan air.


Siapa mau coba ?


 

4 comments:


  1. Hallo Pak Sindhi,

    Wah, gawat juga ya kalau orang yang masih awam ke daerah itu..mentul-mentul diatas rumput, tau-tau brus..nyemplung! wah bukan sulap bukan sihir deh..bisa langsung kelelep(yang bisa berenang juga belum tentu bisa ke atas lagi karena tertutup rumput).
    Apa tidak ada tanda-tanda khusus yang melarang atau menyatakan harus hati-hati?


    ReplyDelete
  2. Hallo juga,

    waktu itu sambil jalan saya sambil ketar ketir kalo2
    ada tangan muncul dari sela2 rumput dan narik kaki saya,hehehe.
    memang air merembes dari sela2 rumput saat kita injak,
    airnya juga berwarna kehitaman itu, maklum puluhan tahun "kegelapan"
    terus tertutup karpet rumput itu.
    istri saya paling sebel kalau saya begini, memang nyerempet2 bahaya itu
    rada konyol juga, dan pernah sekali dia keluarkan hak veto-nya yaitu saat saya mau ikut Bungee Jump di Queenstown - wah padahal konon disitulah pertama kalinya ditemukan BJ itu , memang tempatnya asyik sekali - loncat dari atas jembatan ke ngarai dimana ada sungai kecil.

    di kolam galian pasir - sama sekali engga ada petunjuk apa2,
    waktu saya datang sih disana masih banyak penduduknya, jadi kalau ada yang nyasar bisa ada yang ngasih tahu, belakangan saya kesana sudah tidak ada lagi orang - memang bisa bahaya bagi yang tidak tahu.

    salam

    sm

    ReplyDelete
  3. wah unik sekali, tapi bahaya ya..gimana kalau ada anak2 main disitu? bisa amblas tampa jejak dunk...*geleng nih*...mbok ya dikasih plang gitu ya pak..
    protes aza nih...he3x

    ReplyDelete


  4. Iya memang bahaya sekali, airnya sangat dalam dan menyeramkan,
    apalagi sekarang sudah dikosongkan dari perkampungan,
    kalau saja ada orang baru engga tahu dia bisa kejeblos kedalam air.

    ReplyDelete