Sunday, April 29, 2007

Makan Besar Diskon Besar di Dapur Sedap.




Minggu malam 29 April 2007, bersama teman, berempat kami
menuju ke Espana Food Corner - Lippo Karawaci Utara.
Karena baru pertama kesana, sempat tanya2 juga, tapi ternyata
mudah menemukannya.
Kalau lewat tol Tomang-Tangerang, exit kearah Lippo Karawaci,
selepas bekas toll gate tidak kekanan mengarah ke Mall Lippo,
tapi kekiri dan nantinya akan naik jembatan diatas jalan tol.
Selepas jembatan ada traffic-light, belok kekanan dan hanya
seratus meter kemudian belok kekiri (kalau tetap lurus akan
memasuki tol arah ke Jakarta).
Jalan tetap lurus memasuki kawasan Lippo Karawaci Utara itu,
setelah melewati pos Satpam, disebelah kiri jalan tampak
Food Corner itu.

Kami kesana karena mendengar bahwa Restoran Sedap Laut
Seafood, kini membuka cabang disana, dan mengadakan
program promosi/diskon yang aneh tapi nyata.
Bayangkan saja, pesan satu porsi makanan dapat diskon 10 %,
dua porsi 20%, terus sampai lima porsi diskonnya 50%,
sayang program diskon tidak diteruskan sampai 10 porsi,he3.

Program promosi itu ternyata masih ada tambahannya, kalau
kita datangnya hari Jumat/Sabtu/Minggu maka bisa pesan
Kepiting Lada Hitam dengan harga hanya 10 ribu/porsi.
Tapi maksimal hanya boleh dua porsi saja, dan tidak boleh
dibungkus/bawa pulang.

Turun dari mobil tampak bangunan restoran yang sederhana
ditengah lapangan yang sekelilingnya banyak gerobak aneka
makanan/minuman.
Banyak meja/kursi yang dibawah udara terbuka, tapi karena
masih ada meja dibawah bangunan restoran kami memilih
duduk disitu.

Kami pesan unggulan restoran Dapur Sedap yang bukanya
hanya dari jam 17.00 - 24.00 itu, yaitu :
Kerapu Tim Asam Pedas, Ikan Kwee Bakar Spesial,
Kerang Tahu Tauco Pedas, Hotplate KangkungSeafood,
Brocoli Tahu Seafood, ditambah Sambal Mangga.
Tentunya tidak lupa pesan dua porsi Kepiting Lada Hitam.

Kerapu Tim Asam Pedas nya memang juara, istri saya
menduga rasa asamnya didapat dari buah plum, cocok
sekali dengan daging ikannya yang lembut.
Istri saya juga memuji Kepiting lada Hitam nya, semula dia
curiga melihat balutan bumbu yang merah hitam dikiranya
akan pedas menyengat, tapi ternyata samar2 sehingga
tidak membakar lidah. Kerang Tahu Tauco Pedas juga
mendapat acungan jempol dari kami.

Saat menghitung pesanan yang kami makan - enam porsi
ditambah Sambal Mangga totalnya 160 ribu, ditambah
dua porsi Kepiting Lada Hitam 20 ribu.
Seharusnya hitungannya 180 ribu, tapi dengan program
diskon hanya dihitung 80 ribu tambah 20 ribu saja.

Bayangkan asyiknya makan segitu banyak nya makanan
yang enak2 hanya 100 ribu, ditambah sambil mendengarkan
Live Music, tidak terasa makan sambil ngobrol santai itu
sudah jam 22.00.


Dapur Sedap Seafood, Kuring & Chinese Food.
Espana Food Corner.
Raya Kalimantan - Lippo Karawaci Utara.
Tangerang.
Telpon : (021)-70470407 dan (021)-93846876.
Buka jam : 17.00 - 24.00.


Sedap Laut Seafood.
Jl. Taman Permata No: 100 - Ruko NewAsia.
Lippo Karawaci - Tangerang.
Telpon : (021)-59494053.

Saturday, April 28, 2007

501 Must Visit Destinations.




Tertarik dengan diskon 30 % pada pembukaan New Gramedia
Lippo Mall Karawaci, jadilah membeli buku yang lumayan tebal
(544 halaman), berjudul : 501 Must Visit Destinations.

Buku itu memuat pilihan dari ribuan tempat indah dan menarik
di dunia, baik itu keajaiban alam, buatan manusia seperti kota,
rumah ibadah, kastil, museum, taman, sampai pasar pula.

Menelusuri isi buku yang bab-nya dibagi menurut benua yaitu :
Africa - Americas & The Carribean - Asia - Australasia & Oceania -
Europe & The Middle East, saya temui ada 98 tempat yang
pernah saya kunjungi.

Beberapa dari 98 tempat itu sangat mengesankan, antara lain:

1. The Dead Sea :

Danau yang terletak diantara West Bank - Israel - Jordania ini,
selain merupakan danau garam terdalam didunia, juga adalah
titik permukaan bumi yang paling rendah.
Kegiatan yang paling diminati pengunjung disitu adalah
mencoba menenggelamkan diri - tentunya ini upaya yang
bisa dipastikan seratus persen akan gagal total.
Kadar garam air danau begitu tinggi sehingga tidak mungkin
tubuh manusia tenggelam disitu.

Local guide Israel kami ternyata brengsek, kami tadinya diam2
mau dilewatkan dari acara mengunjungi Dead Sea.
Tentu saya protes habis2an, akhirnya dibawa juga tapi ke tepian
danau yang sepi sekali yang bukan tempat wisata.
Tapi sudah kepalang, saya tetap turun berenang, berdua saja
dengan seorang teman.
Karena tepian danau begitu berlumpur kami harus jalan cukup
jauh ketengah untuk sampai ke kedalaman dimana kami bisa
mencoba terlentang mengambang tanpa perlu menggerakkan
kaki tangan. Walau asyik sekali, kami tidak berani lama-lama.
Selain kadar garam yang tinggi tidak baik bagi tubuh, disitu
begitu sunyi dan seram, ditambah teringat konon disitulah
lokasi dari Sodom dan Gomorra - kota yang dikutuk dan di-
musnahkan Tuhan.

Keajaiban Dunia 4.- Laut Mati
http://smulya.multiply.com/journal/item/5

2. Lhasa

Begitu terkesan dengan film Seven years in Tibet, maka
saya mengunjungi Lhasa (Place of the Gods) salah satu
kota tertinggi didunia (3650 meter dpl) yang dikelilingi puncak
pegunungan Himalaya. Sungguh timbul rasa takjub melihat
ditempat setinggi puncak Gunung Semeru (gunung tertinggi
di pulau Jawa, ketinggian 3676 meter) terdapat sungai yang
begitu lebar. Itulah Kyi Chu River, yang nantinya mengalir
ke dataran India menjadi sungai Brahmaputra.

Tujuan utama saya adalah memasuki Istana Potala, yang
tercatat sebagai Unesco's World Heritage, dan sungguh
diluar dugaan saya berhasil berfoto didepan singgasana
Dalai Lama, tempat yang saya idam2kan untuk bisa berfoto
didepannya setelah melihatnya di film 7 years in Tibet itu.
Padahal dilarang keras berfoto disitu, bisa didenda tinggi.
Kiat/keberuntungan saya itu bisa dilihat di cerita dibawah.

Atap Dunia - Tibet
http://smulya.multiply.com/photos/album/15
Istana Potala.
http://smulya.multiply.com/photos/album/16
Berbagai Monastery - Tibet.
http://smulya.multiply.com/photos/album/21
Atap Dunia - Tibet.
http://smulya.multiply.com/journal/item/24
Mengunjungi Potala.
http://smulya.multiply.com/journal/item/25
Tibet part 3 - berbagai Monastery di Lhasa
http://smulya.multiply.com/journal/item/30


3. The Tunnels of Cu Chi.

Walau hanya buatan manusia belaka, tapi tunnel ini begitu
terkenal didunia, karena tunnel ini dibuat dengan begitu
hebat dan menjadi saksi dari perjuangan luar biasa rakyat
Vietnam dalam perang yang berkepanjangan dan ganas.
Berawal untuk menyembunyikan senjata/amunisi, belakangan
pejuang Vietcong sejak tahun 1960 juga bersembunyi disana.
Panjang tunnel akhirnya mencapai 250 km, dibuat sampai
kedalaman empat level dibawah tanah, menggurita kesana
kemari sampai berada pula dibawah American Army Base!.

Dibuat cukup kokoh dan orang dapat tinggal ber-minggu2
disana, karena dilengkapi dengan hospital, dapur, sampai
bioskop kecil juga ada.
Berada didalamnya tentu sangat berbahaya, karena banyak
ular berbisa,kalajengking dan serangga beracun.

Tentara Amerika kesulitan memasukinya, selain sangat
sempit, berliku, juga banyak jebakan mematikan.

Sudah kepalang sampai disana, akhirnya saya berdua
saja dengan pemandu setempat, menelusuri lorong bawah
tanah yang begitu sempit itu sambil berjalan jongkok.
Sungguh mengesankan bisa merasakan betapa serunya
dulu para pejuang Vietcong itu berada sekian meter
dibawah tanah didalam terowongan yang begitu sempit.

ChuChi Underground Tunnel - Vietnam
http://smulya.multiply.com/photos/album/28
ChuChi Tunnel underground tunnel - Saigon Vietnam.
http://smulya.multiply.com/journal/item/44


4. Cape Point ( Cape of Storms/Cape of Good Hope).

Pada titik paling selatan dari benua Africa itu, terdapat
mercu suar yang menjadi saksi begitu banyaknya dimasa
lampau kapal yang kandas dilaut ganas itu.
Saat berada disana, dikaki mercu suar yang berada diatas
tebing yang tinggi, kalau memandang kearah laut kita bisa
ber imaginasi melihat pertemuan air laut dari dua samudra.
Konon di saat-saat tertentu bisa terlihat jelas batas dari
Samudra Hindia dengan Samudra Atlantik itu, akibat air
laut nya berbeda suhu dan kadar plankton.

Melihat Samudra Atlantik bertemu dengan Samudra Hindia.
http://smulya.multiply.com/photos/album/70


5. The Moskow Metro

Dari luar stasiun kereta bawah tanah ini biasa2 saja, malah
pintu masuknya nyaris seperti pintu toko biasa.
Tapi begitu memasukinya, deg2an juga naik escalator yang
rasanya amblas bumi tidak habis2nya - panjang sekali.
Setiba didalam Metro, kita dibuat kagum karena dindingnya
indah penuh mosaic, penerangan mempergunakan berbagai
lampu kristal yang indah, disana sini terlihat marmer dan granite.

Sehari di Moskow.- kaki lima yang unik
http://smulya.multiply.com/journal/item/13


6. The Pyramids of Giza and the Sphinx.

Saya pernah menonton film cerita tentang seseorang yang
menyelinap kedalam perut Pyramid, lalu tiba-tiba semua
pintu keluar satu demi satu menutup dan mengurungnya
untuk selama lamanya, menyeramkan sekali.
Saat saya berkesempatan masuk kedalam perut Pyramid,
ajaib sekali istri saya mau ikut masuk pula!.
Padahal lorong masuk yang mengarah ke perut Pyramid Giza
sempit sekali hanya seukuran dua orang berpapasan.
Lantai lorong sedikit miring mengarah kebawah dan kita harus
agak sedikit merunduk agar kepala tidak terantuk atap lorong.

Diujung lorong terdapat ruang agak besar, dan ada tangga
kebawah lagi dan juga ada kamar-kamar.
Walaupun tidak terasa pengap dan cukup penerangan, tapi
saya tidak berani berlama-lama, kalau lorongnya runtuh
kita harus menemani sang Firaun sekian ribu tahun lagi.


7. Rio de Janeiro

Didalam suatu penerbangan seorang tour leader Thailand
bertanya kota apa yang paling cantik di Indonesia.
Saat itu saya sempat heran, koq nanya nya kota bukan
pemandangan alam. Belakangan saya mengerti kenapa
dia bertanya seperti itu, karena ternyata memang banyak
kota di dunia ini yang sungguh menawan cantik sekali.
Misalnya Stockholm yang menyatakan dirinya sebagai
The Most Beautiful City in the World!

Saat berada di Corcovado, puncak gunung yang melatar-
belakangi kota Rio de Janeiro, dikaki patung Jesus ukuran
raksasa itu kami mendapatkan pemandangan yang begitu
terbuka kearah bawah dimana tampak kota Rio de Janeiro
dengan pantai Copacabana dan Sugar Loaf (huge granite
slab), suatu breathtaking view yang tiada dua indahnya.

Di kota Rio de Janeiro itu pulalah didalam Sambadrome,
kami menonton karnaval Samba yang spektakuler, tidak
tanggung-tanggung nontonnya semalaman sampai pagi!

Karnaval Samba - Rio de Janeiro.
http://smulya.multiply.com/photos/album/2
Rio de Janeiro
http://smulya.multiply.com/photos/album/9
Rio deJaneiro - pemandangan pantai dan gunung yg cantik
http://smulya.multiply.com/journal/item/15



8. Santorini.

Tentu kita pernah mendengar legenda Atlantis, benua yang
secara misterius mendadak menghilang kedasar samudra.
Keberadaannya menjadi spekulasi banyak ahli, belakangan
mengarah ke Santorini - sebuah pulau gunung berapi di laut
Aegean Yunani.
Pulau gunung berapi itu dijaman purba meledak habis2an -
timbul tsunami setinggi 200 meter yang menyapu habis
peradaban Minoan yang saat itu sedang maju2nya.
(tsunami akibat letusan Krakatau "hanya" 30 meter ).
Saking hebatnya letusan itu sampai disebut :
The Most Violent Explosion in the History of the Earth
Gunung itu runtuh, meninggalkan sedikit tebing dan kaldera-
nya bersatu dengan laut, dan kini orang membangun kota
persis di lereng sisa dinding volkano itu.
Pemandangan dari kota Fira dan Oia kearah bekas kaldera
sungguh tiada dua cantiknya, sampai kota Fira disebut :
One of the most breathtakingly beautiful places on earth.

Santorini : Puisi Alam nan Romantis
http://smulya.multiply.com/photos/album/156
The Majestic Hotel :
http://smulya.multiply.com/photos/album/137
Ancient Thera :
http://smulya.multiply.com/photos/album/138
Kamari Beach :
http://smulya.multiply.com/photos/album/139
Oia :
http://smulya.multiply.com/photos/album/140
Fira :
http://smulya.multiply.com/photos/album/142


9. Mt.Etna

Etna bukan saja gunung tertinggi di Eropa (3350 meter dpl),
juga yang terbesar, ukuran base-nya 40 kali 60 kilometer
dengan volume sekitar 350 km3.
Erupsi terjadi hampir terus menerus dari kawah yang berada
di puncaknya, sedangkan erupsi dari kawah yang berada di
lereng terjadi setiap beberapa tahun.
Pada puncak Etna terdapat empat buah kawah, dan sekian
kali letusan telah menyebabkan munculnya sekitar 300 kawah
pada lereng-nya sehingga dijuluki :
"Mamma Etna's countless children", atau "Big Mamma".

Berbeda dengan gunung Vesuvius yang dalam sekali letusan
saja membunuh sampai 10.000 orang penduduk Pompeii,
maka Etna dalam 2000 tahun terakhir ini rupanya hanya tega
membunuh 100 orang saja.
Itupun karena si-korban dalam situasi "in the wrong place at
the wrong time", yaitu korban sengaja menonton letusan atau
kebetulan sedang berada terlalu dekat dengan kawah saat
tiba-tiba terjadi erupsi.

Dengan hati penuh was-was, kami beranikan mendakinya,
dan memang sungguh luar biasa, kami bisa sampai ke bibir
kawah yang se-waktu2 bisa mendadak meletus lagi itu.

The Wonder Volcano - Etna, Sicily Italy.
http://smulya.multiply.com/photos/album/129


10. Keukenhof Gardens.

Sebenarnya saya paling malas mengunjungi taman, terfikir
paling yang dilihat cuma bunga, tapi saat berkunjung ke
Keukenhof - taman bunga tulip yang berada tidak jauh dari
Amsterdam, saya sampai bilang kepada istri saya kalau
inilah salah satu dari sangat sedikit tempat yang ingin
saya kunjungi lagi.
Taman itu bukan saja begitu indah dipenuhi tujuh juta bunga
dari seribu jenis tulip, tapi juga ditata dengan sangat apik.
Bunga tulip warna warni menemani kita yang berjalan
diantara pepohonan besar dan danau yang sungguh asri
cantik sekali, membuat tidak puas2nya kita menikmati dan
mengagumi pemandangan indah itu.

Keukenhof Holland - Taman Bunga Tulip.
http://smulya.multiply.com/photos/album/1


11. Iguazzu Falls.

Eleanor Rosevelt saat berkunjung ke Iguazzu Falls sampai
terucap "Poor Niagara!". Saking kagumnya melihat deretan
air terjun sebanyak 300 buah itu.

Memang Iguazzu tidak setinggi Niagara, tapi lebih lebar
dan terlihat lebih alami karena sekelilingnya masih hutan.
Masuk Unesco's World Heritage, Iguazzu ini mencakup
tiga negara yaitu Brasil - Argentina dan Paraguay.
View kearah Iguazzu paling cantik dari sisi Brasil karena
melihat tepat dari muka air terjun, tapi pemandangan dari
arah Argentina juga unik karena melihat dari atas falls itu.
Berada begitu dekatnya dengan air terjun yang begitu
bergemuruh meninggalkan kenangan yang tak terlupakan.

The Fantastic Iguassu Falls.
http://smulya.multiply.com/photos/album/37


12. Bannf National Park.

Adalah First Canada National Park (tahun 1881) dan telah
ditetapkan sebagai salah satu Unesco's World Heritage.
Pemandangan gunung bersalju ditingkah hutan dan danau
yang cantik bisa menarik lebih dari 4 juta pengunjung/thn.
Berkendara menelusuri lembah diantara dua deretan
pegunungan sungguh kita menjadi begitu terpukau melihat
pemandangan yang sungguh luar biasa cantiknya.

Pemandangan cantik Rocky Mountain.
http://smulya.multiply.com/photos/album/8
Menelusuri Canadian Rocky Mountain.
http://smulya.multiply.com/photos/album/89

13. Dubrovnik - kota cantik ditepi Adriatic.

Kota kuno yang unik sekali, berbentuk benteng dan masih
utuh seperti sekian abad yang lalu.
Begitu memasuki gerbang benteng kita seakan terdampar
mundur ke abad pertengahan, disekeliling kita terlihat
gedung-gedung kuno yang masih terawat baik sekali.
Menapaki Stradun, promenade kota tua itu kita berjalan
diatas lantai marmer yang berkilat cantik akibat begitu
banyaknya telapak kaki pengunjung menginjaknya seakan
menggosoknya setiap hari selama ber-abad2.
Atraksi paling menarik dari kota yang masuk daftar
Unesco's World Heritage ini adalah berjalan diatas dinding
benteng mengelilingi kota.
Kita bisa menyaksikan pemandangan luar biasa cantiknya
kearah Laut Adriatic yang membiru, Old Port Dubrovnik
yang kini menjadi tempat berlabuh kapal pesiar, maupun
kearah kota yang tampak cantik sekali karena seragam
atapnya memakai genteng merah.

14. Pompeii - kota yang membeku dalam waktu.

Dihancurkan oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 AD,
kota beserta isinya yang mendadak terkubur dalam lava
sehingga seakan terjaga keutuhannya selama ber abad2.
Berjalan didalam kota yang tinggal reruntuhan mungkin
tidak menarik, tapi ternyata didalamnya kita bisa melihat
betapa lava mengawetkan isi kota itu, tidak saja barang2
tapi juga manusianya.

Porta Marina (Sea Gate) yang tidak lagi berada ditepi laut
http://smulya.multiply.com/photos/album/112




Tuesday, April 24, 2007

Rabat - ibukota antik ditepi Atlantik.





Hotel Farah - Casablanca, berbintang empat tapi punya "keanehan".
Berawal saat check-in.
Seperti biasa, apalagi sudah lelah habis perjalanan jauh, maka
begitu menerima kunci kamar maka kami "berebutan" masuk lift.
Saya tidak kebagian masuk, tapi kemudian koq aneh, yang duluan
masuk lift terlihat tidak naik-naik, malah mereka keluar lagi.
Nggak ada tombol nomer 15, kata mereka dengan raut muka bingung.
(kebetulan mereka semua sama dapat kamar dilantai 15).
Lalu mereka masuk ke lift satunya lagi, tapi tetap saja tidak naik-naik,
dengan muka kusut mereka menggeret kopernya keluar lagi.
Gimana sih nih hotel !, yang ini juga tidak ada tombol 15 nya nih !!.

Akhirnya datanglah petugas hotel, dengan kalem pencet tombol
angka satu lalu pencet angka lima, Oooh, gitu lho rupanya ??!!

Masuk kamar hotel, wah lengkap nih, Bidet juga ada di kamar mandi.
Tapi mana nih air minum-nya ? - ternyata hotel tidak menyediakan
air minum maupun alat pemasak air dikamar.
Untung saja saya masih punya stock Aqua.

Eh, didalam kamar rupanya juga tidak ada jam penunjuk waktu.
Malam itu saya terbangun dan merasa tidur sudah cukup, untung
saja bawa jam tangan, ternyata itu jam 7.30 WIB alias 00.30 waktu
setempat.

Ternyata urusan Bidet, Aqua, pemasak air dan jam didalam kamar
hotel itu, kami alami juga di semua hotel yang kami singgahi baik
itu di Maroko, Spanyol maupun juga Portugal.
Padahal di semua kamar hotel di China disediakan dua botol Aqua -
gratis lagi.

Casablanca ( Casa = rumah, Blanca = Putih ), memang kota
terbesar di Marokko, tapi ibukota negaranya adalah Rabat.
Kedua kota ini terletak ditepi samudra Atlantik.
Perjalanan dari Casablanca menuju Rabat, melewati highway
mulus, jarak 100 km mengarah keutara itu ditempuh dalam
waktu 1 jam 15 menit .
Kunjungan pertama adalah Istana Raja, ternyata setelah turun
dari bus dan jalan kaki lumayan jauh hanya boleh sampai di
muka gerbangnya saja.
Sayang sekali karena gerbangnya saja sudah menggambarkan
indahnya istana itu, penuh ukiran dan relief yang cantik.

Royal Palace di Rabat ini adalah istana raja Maroko yang
paling besar dan megah.
Biasa dipergunakan untuk acara-acara kenegaraan penting/
resmi seperti misalnya menyambut tamu negara.
Memang istana dengan halaman depan yang luas sekali itu
kelihatan keren sekali .

Kami tidak berlama-lama didepan istana karena tentu tidak
banyak yang bisa dilihat dan segera menuju Hassan Tower
yang lokasinya menyatu dengan Mausoleum Raja.

Pada abad 12 dibangun Mesjid besar dengan menara megah
setinggi 44 meter, tapi belakangan bangunan mesjid itu roboh.
Sekarang menyisakan lapangan luas dengan tiang-tiang
disana sini. Menara mesjid yang tinggi besar, berbentuk
persegi dengan ukuran yang aduhai :16 kali 16 meter !! itu
masih utuh dan tampak anggun sekali, itulah Hassan Tower.

Dikota Sevilla-Spain, Sultan Almohad pada tahun 1170 -1182
mendirikan sebuah Great Mosque, dengan Minaretnya -
(yang kini disebut Giralda ) sebuah menara yang dikatakan :
The Most Beautiful and Admired Towers in the World.
Tower indah setinggi 117 meter ini terbuat dari batu bata merah
dan separuh bagian atasnya banyak dihiasi relief bergaya Arab.
Minaret cantik ini mempunyai Sister Towers yang berada pada
dua kota besar Maroko : Rabat - The Hassan Tower dan
Marrakesh - The Kutnbis Tower.

Hassan Tower yang berwarna coklat kemerahan ini berdiri
diatas bukit, sehingga dari kaki menara kita bisa memandang
kebawah, dan dikejauhan tampak sister-city dari kota Rabat,
yaitu kota Sale yang terpisahkan oleh sebuah sungai yang
bermuara ke samudra Atlantic.
Sebenarnya kami ingin sekali menaiki Menara itu, tapi ternyata
sekarang sudah tertutup untuk umum. Rupanya sering kejadian
orang bunuh diri dengan cara meloncat dari atas menara itu .

Disudut lain dari lapangan ada bangunan berbentuk segi empat
yaitu Mausoleum, dari luar kelihatan sederhana saja, tapi
bagian dalamnya ternyata sangat menarik.
Dindingnya dilapisi porselin corak mozaik warna warni.
Apalagi melihat atapnya yang berupa kubah : terbuat dari kayu
hitam penuh ukiran cantik yang begitu detail beraneka motif
yang sangat indah, diselingi Glass Art warna warni - sungguh
karya seni yang sangat bernilai tinggi.
Pengunjung bisa masuk dan berjalan disepanjang tepian dinding
lantai dua dari gedung yang yang ada vide-nya itu , dan tampak
dilantai dasar makam dari Raja Mohamed V (kakek raja),
dan Raja Hassan II (ayah raja sekarang).

Sebelum makan siang, kami menuju Kasbah - benteng kuno
abad 12 yang dibangun diatas bukit dimuara sungai.
Dinding benteng yang tingginya belasan meter terlihat masih
kokoh dan megah sekali .
Kami memasuki salah satu gerbangnya dan jalan naik turun
menelusuri lorong-lorong sempit diantara rumah-rumah berwarna
putih dalam benteng yang luas.
Akhirnya kami tiba disatu sisi benteng dengan pemandangan
lepas dan indah kearah muara dan laut, lalu duduk santai
menikmati aneka kue manis yang dijajakan sambil menikmati
teh panas yang dibubuhi daun Mint hijau.
Banyak pedagang asongan menjajakan aneka souvenir -
istri saya yang setelah berjuang keras menawar satu kalung
dan sepakat harganya 50 Dirham - ternyata menjadi "dermawan
pikun dadakan" karena bayarnya pakai lembaran 50 Euro!


Restoran tempat makan siang tak kalah uniknya.
Diawali kami berjalan kaki memasuki jalan kecil didaerah kota
tua, kemudian terlihat tulisan Dar Rbatia - Rest Marocain Diner
Spectacle didinding sebuah rumah.
Kami belok kanan memasuki gang selebar dua meteran dan
ketemulah pintu masuk restoran itu.
Masuk rumah tradisional yang kelihatan sudah tua itu, masih
harus belok menuruni tangga pendek dan sampailah kedalam
rumah yang ternyata seakan lubang tikus, pintu masuknya
kecil saja tapi didalamnya terdapat ruangan luas.

Rumah kuno Maroko dibagian Old City bentuknya kira-kira
sama yaitu seakan-akan sebuah kotak besar yang dibagian
atasnya berlubang segi empat seukuran sekitar 5 kali 5
meter, dari atap rumah sampai kebawah/kelantai dasar.
Lubang itu awalnya berfungsi untuk ventilasi dan masuknya
cahaya, tapi sekarang dibagian atasnya ditutup dengan kaca
transparan sehingga di ruang tengah itu tamu restoran bisa
duduk menikmati makanan tanpa khawatir kehujanan.
Kursi tamu yang ukurannya pendek ditaruh juga diseluruh
bagian rumah yang mengelilingi ruang tengah sampai ke
lantai dua rumah itu.

Dimasa lampau, orang Maroko mempergunakan lantai
bawah rumah untuk tempat tinggal dimusim panas, dan
lantai atas dimusim dingin.
Rumahnya memang antik, banyak memakai kayu cedar
berukiran, dan dinding mosaik dari porselin - tapi tetap
mengesankan lembab kurang ventilasi.

Seperti diduga, makanannya "tidak cocok selera", tapi
yang sungguh tidak terduga adalah "leletnya"-
tiga perempat jam menunggu barulah datang salad, ada
enam macam dalam satu bowl besar.
Sedangkan masakan utama baru nongol seperempat jam
kemudian .
Sampai-sampai ada yang nyeletuk, kalau gini jadi kangen
sama restoran Padang yang kita belum sempet nyender
dikursi hidangannya udah datang bertebaran dimeja.

Selesai lunch langsung menuju kota Fez, yang berada di
pedalaman berjarak 200 kilometer kearah timur dari Rabat,
perjalanan lewat highway selama 3 jam.

Menjelang sore bus memasuki Fez, kota tua berpenduduk
1 juta jiwa pada ketinggian 500 m dpl.
Mr.Ahmed, setelah berhalo-halo pakai handphone,
memberitahu kami bahwa grup tur Indonesia lainnya
sedang kesulitan, bus-nya mogok total sekitar 100
kilometer menjelang Fez , mesinnya pecah.
Ahmed menanyakan apakah kami bersedia kalau bus
kami dipakai untuk menjemput rombongan yang terlantar
dijalan itu, sangat sulit mencari bus pengganti katanya.

Tentu kami bersedia, dan dalam udara cukup dingin
sekitar belasan derajat kami diturunkan di bagian kota tua,
untuk shopping dulu sebelum nantinya pakai taxi ke hotel.

Kami lalu diajak memasuki dua buah toko souvenir yang
mempergunakan rumah persis model rumah makan di
Rabat yaitu terletak di gang sempit, pintu masuk kecil
tapi bagian dalamnya luas.
Aneka barang tampak memenuhi ruangan yang terasa
kurang ventilasi itu : piringan dari bahan kuningan yang
ditempa, perhiasan dan souvenir dari perak, batu-batuan
berharga, piring keramik yang ditempeli batu warna-
warni motif bunga dll, dan juga baju tradisional Maroko.
Belanja disana cukup asyik karena boleh nawar.
Harga yang ditawarkan juga harga turis, terbukti barang
seharga 800 dirham bisa turun jadi 200 dirham !!.

Berjalan kaki kesana kemari didalam kota tua itu cukup
mendebarkan, jalannya sempit selebar 2 - 3 meter saja,
kiri kanan penuh toko-toko kecil yang menjual aneka
macam barang, dari beragam makanan dan buah2an,
sampai juga ada yang menjadi rumah billiard dan wartel.
Saat itu hari raya Idul Fitri, sudah sore menjelang malam,
tapi masih sangat banyak orang lalu lalang, kami harus
berjuang berjalan beriringan dan berpapasan dengan
begitu banyaknya orang yang berjalan agak cepat,
tampak mereka keheranan melihat tampang kami yang
agak lain itu.
Sangat khawatir terpisah dan tersesat karena kami
berjalan cukup jauh, belok-belok kesana kemari dan
melalui begitu banyak persimpangan.

Akhirnya perjalanan panjang hari itu berakhir di Hotel
Sheraton, yang berbintang lima dan terletak dipusat
kota baru yang serba rapih.
Berbeda sekali dengan kota lama yang kelihatan padat
dan agak kumuh itu.
Saat makan malam di restoran hotel kami jumpa dengan
peserta grup tur satunya lagi itu, yang akan menginap
di Sheraton itu juga..
Mereka mengeluh habis2an : sudah makan-nya tidak
enak, dapat hotel di Casablanca sudah tua - ada kacoa
dikamar mandi, sampai ada yang mengaku ketemu
setan segala, dan hari itu dapat bus butut yang
mesinnya pecah sehingga terlantar ditengah jalan.

Untunglah malam itu mereka bisa terhibur karena
makan malam di restoran hotel Sheraton sangat
memuaskan, begitu beraneka pilihan makanan dan
dessert yang lezat-lezat.

Saturday, April 21, 2007

Menuju Casablanca - Rumah Putih di Africa.




Pesawat Garuda Boeing 737-300 yang membawa kami ke Singapore,
sedianya jam 16.30 take-off, tapi delay setengah jam.
Tentu tidak jadi soal karena waktu transit di Changi cukup lama,
sebelum dengan Air France menuju Paris, dilanjutkan terbang lagi
ke Casablanca Maroko.

Ternyata keberangkatan Air France yang schedulenya jam 23.30 juga
tertunda 25 menit, tapi tidak jadi soal juga karena kami sudah pasrah
maklum bakal terbang marathon 13 jam, sejauh 10711 km.

Pesawat Boeing 777-300, dengan konfigurasi kursinya 3 - 3 - 3 terisi
penuh penumpang, sebelum take-off ternyata cabin di-sucihama dulu.
Caranya, pramugari berjalan cepat dari depan kebelakang sambil
kedua tangannya mengacungkan dua tabung kecil yang mengeluarkan
spray antiseptik berupa asap putih yang tidak berbau.

Makan malam dihidangkan jam 01 WIB, jadi makan sambil bingung
ini makan malam apa makan pagi.
Selesai makan, acara berikutnya tentu tidur.
Lampu kabin digelapkan dan penumpang terlihat menarik selimut.
Tapi walau sudah pakai penutup mata, dan kuping disumbat pakai
semacam karet kenyal seukuran ujung jari kelingking tangan yang
dibagikan oleh pramugari, tetap saja saya susah tidur.
Aneka gaya sudah dicoba, mulai dari selonjoran - miring kekiri -
miring kekanan sampai bersila, cuma tidak nyoba gaya telungkup
kebelakang doang dah.

Untunglah ada hiburan pelipur lara, tengah malam itu bisa menuju
dapur untuk self service, ambil Indomie sampai Ice Cream, dan
yang paling menolong adalah layar monitor dibagian belakang
setiap kursi penumpang. Jadi tidak iseng bisa nonton macam2.
Favorit saya adalah melihat program Airshow Moving Map, karena
saya bisa mengikuti arah terbang dan posisi terakhir pesawat.

Setelah melewati India, memasuki udara Afganistan, sekitar jam
06 WIB menyentuh Laut Kaspia, lalu terbang diatas kota Meched
Iran pada ketinggian 9448 meter dengan kecepatan 877 km/jam.
Kemudian melewati kota Baku - Tiblisi - dan Laut Hitam, lalu kota
Yalta - Odessa - Krakov - Praha dan terakhir mendekati Paris.

Saat mendarat di bandara Charles de Gaulle jam 06 waktu
setempat atau jam 12 WIB, matahari belum terlihat.
Sejam kemudian barulah matahari muncul, berarti kami sejak
kemarin tidak kena sinar matahari selama 19 jam!

Airport CDG besar, ada terminal lama disebut terminal 1, dan
terminal 2 yang baru, terdiri dari terminal 2 A sampai 2 F.
Tapi tidak seperti bandara Changi yang merupakan satu kesatuan,
enam buah terminal 2 ini letaknya terpencar.
Kami ternyata harus naik turun tangga dan antri tunggu bus yang
membawa kami sampai dua kali pindah terminal .
Padahal temperatur diluar itu 4 derajat, sungguh menyebalkan
sudah dalam keadaan loyo masih harus kesana kemari itu.

Ruang tunggu terminal 2 F yang minimalis sepi sekali pagi itu,
beda sekali dengan terminal Changi yang semarak warna warni
dan nyaman.
Satu2nya tempat belanja yang buka cuma kios makanan, harga
aqua botol 2,8 Euro dan kue donat kecil 2,3 Euro -
melihat harganya saja langsung dompet terasa jadi kempis.

Pesawat Airbus A-321 Air France tujuan Casablanca lengang
karena tak banyak penumpangnya, setelah dua jam terbang
maka dari arah samudra Atlantic pesawat mendarat di bandara.
Casablanca - artinya Rumah Putih - kota ini menjadi tenar karena
ada film box-office yang dibintangi Ingrid Bergman dan Humprey
Bogart memakai nama kota ini sebagai judulnya.

Airportnya tidak terlalu besar, agak suram dan kusam sehingga
mengesankan umurnya sudah lama, saya sempat berfikir yah
maklum saja deh ini kan Africa.
Tapi saat bus kami meluncur dijalan raya yang menuju kota, kami
semua terpana karena jalan dan rumah2nya begitu rapih dan bersih.
Wah ini sih kayak di Eropa saja, cetus seorang teman rombongan
kami yang hanya terdiri dari 15 orang saja itu.
Memang rumah2nya tidak banyak yang baru atau modern, tapi
terawat baik, dominan warna putih, jalan lebar2 tertata rapih.
Trotoar tempat pejalan kaki cukup lebar dan sungguh bersih,
udara juga nyaman 15 derajat C, jauh dari dugaan temperatur
Africa yang panas menyengat.
Kendaraan tidak sebanyak di Jakarta, kebanyakan merk Eropa,
lalu lalang dengan santai dan terlihat mematuhi rambu lalulintas.

Mr.Ahmed, local guide kami, seorang pria setengah baya yang
memakai Jalabeh khas Maroko plus sorban, menjelaskan bahwa
penjajahan Perancis selama sekian puluh tahun meninggalkan
budaya serba nyantai.
Kami lihat memang demikian, termasuk gaya duduk santai sambil
ngopi di kursi ditrotoar depan cafe.

Ahmed juga menjelaskan bahwa selain merupakan bangsa yang
agamis, mereka juga sangat toleran akan banyak hal.
Baik dalam kerukunan antar agama sampai suatu hal yang
membuat kami jadi banyak bertanya yaitu adanya orang Yahudi
disana, Ahmed sampai khusus menunjukkan lokasi Jewish School
dan Sinagoga untuk menegaskan pernyataannya itu.

Pertanyaan lain yang biasa diajukan kalau datang kesatu negara
tentu antara lain soal kriminalitas, dijawab No Crime disini,
yah kalau sesekali ada copet sih dimana mana ada katanya.

Orang Maroko kalau minta visa Amerika, dikasih tidak tanggung-
tanggung - berlaku sepuluh tahun!
Hospital free, juga School : free sampai university pula .

Harga bensin sekitar 10 ribu rupiah seliternya, sewaktu kami
beritahu harga bensin di Indonesia, langsung Ahmed bilang kalau
gitu nanti Maroko pasang pipa penyalur bensin dari Indonesia
sampai ke Maroko.

Terlihat semua orang berpakaian rapih bersih, prianya ada yang
berpakaian modern ada yang tradisional.
Wanita yang berpakaian barat maupun berkerudung terlihat sama
banyaknya, dan sesekali terlihat ada yang bercadar.

Tujuan pertama city tour kami adalah La Corniche Boulevard,
ini adalah kawasan pantai elit yang penuh villa, swimming pool,
hotel dan restauran.
Pantainya landai agak melengkung, pasirnya bersih dihempas
ombak samudra Atlantic.
Kami memasuki satu hotel yang terletak dipantai itu, untuk
makan siang di restoran dengan view yang indah kearah pantai.

Untunglah tour leader kami sudah berpengalaman, sebelum
keberangkatan dia sudah kasih bocoran soal masakan Maroko
yang biasanya tidak cocok buat lidah Indonesia.
Jadi begitu melihat makanan yang disajikan langsung keluarlah
"kotak P3K" bawaan masing-masing, isinya Kecap/Sambal ABC,
Abon, Bawang goreng udang kering, sampai PopMie segala.

Set menu selama di Maroko, tidak jauh dari pola sebagai berikut :
mula-mula datang aneka salad ukuran jumbo yang membuat
seorang ibu bilang sama suaminya - bisa2 nanti kamu tumbuh
tanduk makan segitu banyaknya sayuran.
Lalu setelah menunggu sekian lama (perut bisa masuk angin
saking lamanya nunggu), datanglah potongan kecil-kecil daging
gorengan - dapatnya satu orang cuma satu potong doang.
Nunggu sekian lama, keluarlah makanan utama berupa sepotong
ayam atau ikan dalam piring besar isi kuah.
Kemudian keluar buah2an dan finish.

Selain grup kami ada satu grup lagi terdiri dari 25 orang Indonesia,
yang kebetulan rute dan waktu perjalanannya persis sama dengan
grup kami.
Dibeberapa restoran kami bertemu, mereka ngomel ke tour leadernya
karena melihat kami yang tetap ceria walau dapat menu kayak gitu.
Mereka ngomel kenapa engga di warning dulu soal makanan ini
sehingga mestinya bisa bawa "kotak P3K" juga.

Selesai makan siang, kini bersiap mengunjungi Mesjid Hassan II -
mesjid terbesar di Africa atau ketiga didunia, yang unik sekali
karena dibangun ditepi laut.
Dari kejauhan sudah terlihat menara-nya yang tingginya 210 meter.
Mesjid megah dengan halaman yang luas itu arsiteknya orang
Perancis, memakai kayu jenis Cedar Wood asal Maroko yang
penuh ukiran khas Maroko.
Kami boleh mendekat sampai ke pintu mesjid sehingga selintas
bisa melihat bagian dalam mesjid yang luas sekali ditopang tiang2
marmer, kubah mesjid bisa dibuka secara electric.
Didalam Mesjid seluas 20.000 m2 itu, 25.000 orang sekaligus bisa
bersembahyang bersama, pria dilantai dasar, dan perempuan
dilantai dua yang bisa muat sampai 5000 orang.

Kunjungan berikut adalah Old Medina - Kota Tua, disitu terdapat
pula istana raja.
Raja Maroko mempunyai banyak sekali istana, ada disetiap
kota, tapi sayang sekali dimanapun kami mengunjungi istana -
hanya boleh sampai pintu gerbangnya saja.
Para penjaga dari seragamnya terlihat terdiri dari setidaknya tiga
kesatuan yang berbeda : Polisi, Tentara, Pasukan Kawal Raja
bagian luar, dan juga ada pasukan Kawal Istana bagian dalam,
yang siap berjaga di gerbang istana mencegah turis mendekat.

Bangunan2 antik di Old Medina, banyak dengan gaya Art Deco,
walaupun sudah tua masih bagus dan terjaga kelestariannya.
Terlihat masih utuh dan bagus gedung2nya, sehingga sangat
menyenangkan berjalan kaki dijalan yang diapit gedung2 tua itu.

Memasuki kamar hotel Farah sudah masuk tanggal 14 Nopember
2004, dan saat melihat jam ternyata sudah jam 24.00 WIB.

Lalu saya menyadari bahwa terakhir saya mandi adalah dirumah
pada tanggal 13 Nopember jam 13.00 WIB -
itu ....... 35 jam yang lalu ! - Aiyaaa !!

Wednesday, April 18, 2007

jokes : The brave elderly Italian firefighters.

 


One dark night in the small town of Garfield , NJ,
a fire started inside the local sausage factory.


In a blink the building was engulfed in flames.
The alarm went out to all the fire departments for miles around.


When the first volunteer fire fighters appeared on the scene,
the sausage company president rushed to the fire chief and said, 
"All of our secret sausage recipes are in the vault in the center of the plant.
They must be saved. I will donate $50,000 to the fire department that brings
them out and delivers them to me!"


But the roaring flames held the firefighters off. 
Soon more fire departments had to be called in because the situation
became desperate.  As the firemen arrived, the president shouted out that
the offer to extricate the secret recipes was now $100,000 to the fire
department that could save them.


Suddenly from up the road, a lone siren was heard as another fire truck
came into sight. It was the fire engine of the nearby Lodi , NJ volunteer fire
department composed mainly of Italian firefighters over the age of 65.


To everyone's amazement, the little run-down fire engine, operated by these
Italian firefighters, flew passed the other fire engines parked outside the plant,
and drove straight into the middle of the inferno.


Outside, the other firemen watched in amazement as the Italian old timers
jumped off and began to fight the fire with a performance that was as if they
were fighting to save their own lives.
Within a short time, the Lodi old timers had extinguished the fire and saved
the secret recipes.


Relieved, the grateful sausage company president joyfully announced that
for such a superhuman accomplishment he was upping the reward to $200,000,
and walked over to personally thank each of the brave elderly Italian firefighters.


At that point, a TV news crew rushed over, and after capturing the event on film, 
asked the Italian fire chief:  "What are you going to do with all that money?"


"Wella," said the 70 year old Chief,  Pasquale De Luccinella:
"da fursta tinga we gonna do isza fixa uppa da brakes on dat fockinna truck!!"


 

jokes : The picture on the nightstand.....

 


After a long night of making love,
he notices a photo of another man on her nightstand by the bed.


He begins to worry.. "Is this your husband?" he nervously asks.


"No, silly," she replies, snuggling up to him.


"Your boyfriend, then?" he continues.


"No, not at all," she says, nibbling away at his ear.


"Is it your dad or your brother?" he inquires, hoping to be reassured.


"No, no, no! You are so hot when you're jealous!" she answers.


"Well, who in the hell is he, then?" he demands.


"That's me before the surgery."

Sunday, April 15, 2007

Kokoh dan Unik - Bendung Walahar - Anno 1925.




Minggu sore 15 April 2007, sekitar jam 15 saat berkendara dijalan
tol Cipularang dari Bandung menuju Jakarta, mendadak istri saya
nyeletuk - kita mampir ke Walahar yuk !.
Lha, nggak salah nih?, sudah sore gini ke Walahar, mana kebagian!.

Memang sudah lama istri saya ingin membeli pepes jambal Walahar
H.Dirja yang beken itu, pernah dikunjungi rombongan Jalansutra,
malahan belum lama Wisata Kuliner-nya pak Bondan juga kesana.
Istri saya ngotot mau kesana, memang dulu pernah kami lihat buka
di Rest Area tol Jakarta-Cikampek, tapi belum sempat mampir -
cabang warung pepes jambal Walahar H.Dirja itu sudah tutup.

Maka sambil meluncur, saya tilpon bung Harry Nazarudin -
Jsers yang pertama kali memperkenalkan Pepes Walahar ini.
Ternyata Harnaz sedang di Bali bersama Yohan Handoyo dan
Andrew Mulianto - mempersiapkan Balisutra bulan depan,
wah serius sekali persiapan panitia Balisutra ini.

Harnaz bilang biasanya masih kebagian dan memberi petunjuk,
yaitu keluar tol di exit Krawang Timur, setelah bayar tol ketemu
pertigaan - belok kanan.
Nanti sekitar 2 kilometer akan ketemu dikanan jalan ada petunjuk
menuju Texmaco, belok kanan, nantinya akan melintas diatas
jalan tol, masih terus sampai mentok ke sungai/irigasi.
Belok kekiri, menyusuri sungai disisi kanan kita dan nantinya akan
mentok lagi dan harus belok kekanan menyebrangi sungai tadi.

Setelah nyebrang, ada kumpulan warung2, bukan itu katanya,
tapi masih harus belok kekiri memasuki jembatan satunya lagi.

Petunjuk itu saya ikuti dan memang mudah diikuti sampai ketemu
jembatan pertama, tapi saat akan menyebrangi jembatan kedua
harus extra hati2 karena diawal jembatan ada tiang besi yang
lebarnya pas2an melewatkan mobil kecil.

Ternyata persis saat akan keluar jembatan tampak didepan ada
tulisan Rumah makan Pepes Jambal H.Dirja.

Sore hari memang pepes sudah tidak lengkap lagi, tinggal pepes
jambal - ayam - ikan mas, dan tamu di warung yang tampak
cukup luas itu hanya lima keluarga.

Istri saya masuk dan membeli pepes untuk dibawa pulang,
sedangkan saya asyik motret bendungan Walahar yang cukup
besar dan kelihatan unik karena mempunyai atap.

Bendungan Sungai Citarum yang tampak kokoh itu sudah berusia
lanjut, buatan Belanda dan dipergunakan sejak 30 Nopember 1925.


Rumah Makan Pepes Jambal Walahar Bp. H. Dirja.
Sebrang Bendungan. Desa Walahar Kecamatan Klari.
Karawang Timur.
Telpon (0267) - 435032.
HP: 081314372848.


Friday, April 6, 2007

Wisata Kuliner didalam kota Tangerang.




Wisata Kuliner didalam kota Tangerang,
ditayangkan di Trans TV tanggal 4 dan 5 April 2007.


Perjalanan Wisata Kuliner pak Bondan Winarno di Tangerang,
berawal dengan kunjungan ke Kelenteng Boen Tek Bio.
Lokasinya tepat di jantung kota Tangerang, dan berada di kawasan
Pasar Lama-China Town-nya Tangerang dimana dijajakan begitu
beraneka makanan.
Mulai dari Nasi Ulam, Asinan Lan Jin, Bakmi Ayam Pasar Lama,
kue2 khas Tangerang seperti kue Doko/Sengkolun/Ketan Tetel/
Jejongkong Kelapa Muda, sampai sayuran yang sangat unik yaitu
Mamam - yang enak sekali walau dimakan mentah begitu saja,
apalagi kalau di jadikan campuran dalam telur orak arik.

Di Pasar Lama itu Pak Bondan menyempatkan membeli Opak
Bakar, yang ditengahnya ada lapisan karamel, kriuk-kriuk asyiik.
Masih seputaran Pasar Lama, pak Bondan mampir ke Sate Ayam
H.Ishak yang sejak sore hari sudah ramai dikerumuni pembeli.
Hanya sepelemparan batu dari Pasar Lama, pak Bondan mencicipi
Asinan khas Benteng buatan Ny.Yance.

Masih didalam kota, pak Bondan ikut antrian pembeli Rujak Serut
Sabar Menanti, memang membeli rujak serut buatan ibu Kartini itu
kita harus "sabar menanti" bersama sekian banyak orang, sambil
tersiksa meneguk liur melihat aneka buah2an yang menggiurkan -
diserut dan diuleg dalam cobek batu raksasa.

Restoran pertama yang dikunjungi adalah Restoran Pondok Lauk,
walau terletak agak "nyelip" di Jalan Bacharudin, restoran dengan
thema makan ditengah taman dan kolam ini ramai pengunjung.
Makanannya enak-enak, antara lain yang dipilih oleh pak Bondan,
yaitu AyamPecak yang diapresiasi dengan MakNyusss!

Sate Kambing Bang Wahab, buka sekitar jam 15, tapi biasanya
jauh sebelum jam itu meja kursi sudah dikuasai calon pembeli.
Satenya enak, apalagi sop-nya yang jangan harap masih bisa
tersisa kalau datang setelah jam 16.

Dipinggiran kota, terdapat Bendung Sengego, bendung besar
buatan Belanda dengan sepuluh pintu yang membendung sungai
Cisadane, sistim irigasi ini membuat wilayah seputaran Tangerang
menjadi areal persawahan yang subur.
Tak jauh dari Bendung Sengego itulah terdapat penjual Laksa
Tangerang yang sudah berjualan sejak puluhan tahun lalu.
Laksa ini unik karena kuahnya pakai parutan kelapa yang
disangrai, kacang hijau dan kucai, bihunnya juga besar2.

Menjelang sore pak Bondan mampir di Rumah Makan Hj. Kokom,
yang terletak asri di tepian Situ Cipondoh - salah satu dari sedikit
Situ yang masih tersisa di wilayah Tangerang.
Datang sore hari ada untungnya karena tidak sulit parkir, kalau
jam makan siang biasanya harus siap parkir agak jauh ditepi jalan
karena lahan parkir terisi penuh.
Ayam goreng disana terkenal enak gurih, tapi kali ini pak Bondan
tampak asyik menikmati Gurame Bakar dan Sayur Asem.

Menjelang malam tibalah di Eastern Restoran yang terletak di
komplek Ruko Pinangsia Lippo Karawaci, tak jauh dari jalan
tol Karawaci menuju Jakarta.
Menu yang dipilih adalah unggulan resto yang kabarnya sering
dikunjungi petinggi Lippo Karawaci, yaitu Sop Burung Dara dalam
Bumbung Bambu - menu unik ini mendapat pujian pak Bondan.
Dilanjutkan dengan menu Udang Sezhuan dan Sapo Terong.

Kunjungan penutup adalah ke Soto Marjuk yang biasa mangkal
di tepi jalan dekat Taman Makan Pahlawan Taruna Kota Tangerang.
Rupanya pak Bondan datang jam 20.00 itu "kepagian".
Perlu kesabaran menunggu cukup lama bersama pelanggan lain,
karena ternyata jam 20.30 barulah gerobak soto itu muncul.
Menikmati Soto Marjuk perlu saraf baja, karena makan-nya sambil
duduk dibangku diatas trotoar jalan yang dilewati begitu banyak
kendaraan yang melaju dengan kencangnya, benar-benar deru
campur debu.
Walau demikian banyaknya pembeli yang berdatangan mem-
buktikan bahwa memang soto itu patut diperhitungkan, dan
asal tahu nih - soto Marjuk ini sudah ada sejak tahun 60-an.

Catatan :

Rujak Serut Sabar Menanti - Ibu Kartini .
http://smulya.multiply.com/photos/album/35
Rujak Serut Sabar Menanti
http://smulya.multiply.com/reviews/item/7

Makan ditengah Taman dan Kolam - Pondok Lauk
http://smulya.multiply.com/photos/album/50
Pondok Lauk - Saungnya Adem, Lauknya Segala Macam.
http://smulya.multiply.com/photos/album/101

Resto Hj. Kokom - Tepian Situ Cipondoh
http://smulya.multiply.com/photos/album/51

Sate Wahab - Jika sate bercerai dengan tusuknya
http://smulya.multiply.com/photos/album/100

Soto Marjuk. - http://smulya.multiply.com/reviews/item/3
Soto Marjuk http://smulya.multiply.com/photos/album/33

Asinan Benteng Ny. Yance
http://smulya.multiply.com/reviews/item/8

Eastern Restaurant
http://smulya.multiply.com/reviews/item/9