Wednesday, May 30, 2007

Tangerangsutra-3/2007 : 10 Juni 2007.

Start:     Jun 10, '07 08:00a
End:     Jun 10, '07 4:00p
Location:     Tangerang
Masih ingat review-nya Tangerangsutra-2 yang diadakan tanggal 27 Mei
kemarin, kan? Gimana? Menarik, kan? Nah, karena banyaknya peminat,
panitia akan mengadakan lagi pada tanggal 10 Juni 2007.

Ketentuan :

1. Bagi yang ingin mendaftar harap segera mengirim email ke
wisata@... dengan subyek TS3(spasi)jumlah peserta dan
menyebut HP serta TEBENG (menyebut sisa tempat duduk dan dari arah
mana) / NEBENG (berapa jumlahnya).

2. Setiap anggota Jalansutra, diperbolehkan mengajak keluarga/teman
paling banyak lima orang.

3. Pendaftaran calon peserta dicatat sampai 85 orang, dan pendaftar
berikut masuk dibangku cadangan.

4. Calon peserta yang masuk daftar utama diminta membayar biaya
Tangerangsutra, yang dikirimkan ke rekening atas nama Wasis
Gunarto rekening BCA No: 342-220-9741. Harap mentransfer dengan
memakai kode unik/urut dibelakang atau dengan berita. Misal; Rp.
70.078 (kode urut Santi) untuk peserta nomor 78-82.


Pembayaran ditunggu sampai dengan tanggal 5 Juni 2007.
Kalau tidak ada pembayaran, maka kesempatan dialihkan kepada
peminat yang masuk daftar tunggu/cadangan.

5. Bagi yang sudah membayar harap segera melakukan konfirmasi ulang
dengan cara mengirim ke email wisata@... cc
wasisgunarto@... dengan subyek LUNAS dan isi email menyebut
pembayaran kepada siapa saja beserta nomor HP masing-masing peserta.

6. Jika ada yang batal, uang pembayaran akan dikembalikan full jika
panitai belum melakukan pembayaran untuk berbagai keperluan acara ini,
namun uang pembayaran akan dikembalikan 50% jika panitia sudah
membayar acara-acara tersebut.
7. Biaya Tangerangsutra :
- dewasa dan anak diatas 12 tahun : Rp.70.000,-/orang,
- anak 6 - 12 tahun : 35.000,-/orang
8. Pakaian : bebas, sopan dan rapih. Harap diperhatikan karena akan
masuk ke area Masjid. Lorong masjid pintu seribu sangat gelap,
disarankan semua peserta membawa senter.
9. Meeting point di parkiran Ratu Plaza.
10. Dimohon bagi yang memiliki sisa tempat duduk harap menyediakan
TEBENGAN, karena kita menghindari iring-iringan mobil terlalu banyak
sewaktu sampai di Tangerang nanti. (Bagi yang menyediakan TEBENGAN,
harap mengirim email ke wisata@... dengan subyek TEBENG,
dari mana, dengan menyebut sisa tempat duduk, beserta HP-nya).

Panitia,


Dadi, ketupat
Wasis, pendaftaran.
Sindhiarta, pemandu lokal

Tuesday, May 29, 2007

"Hujan Astaga" di Tangerangsutra-2/2007.


Astaga pertama :

Tanggal 17/5/07jam 21.09, masuk SMS dari pak Bondan :

BW:
Ternyata 24-29 Mei kami shooting di Yogya dan Solo,
tp saya akan brkt dr Solo 27 pagi, balik ke Solo sore hari.
Lunch dan acara ke kelenteng jam brp?
(saja jawab jam sekian, dan sekalian juga nanya jam
berapa mendarat dan take-offnya lagi hari itu)

BW:
Mendarat pk 8.35 , brkt lagi pk 16.40
(saya tanya lagi, pak Bondan datang ini ada acara keluarga?,
dan apa sekalian mau mampir ke Tangerang ?)

BW:
Khusus ke Tangerang, gpp doc, I do it with pleasure.

Astaga!! - jadi pagi-pagi terbang dari Solo hanya untuk
ikutan Tangerangsutra, dan trus balik lagi ke Solo??.


Astaga Kedua :

Pada Tangerangsutra-1/2004, untuk kunjungan ke Vihara
Nimmala, sebenarnya jauh2 hari saya sudah menghubungi
pengurus vihara untuk minta izin kunjungan dan mohon
kesediaannya untuk memberikan penjelasan soal rekor MURI dll.
Tapi saat rombongan kesana, tidak ada satupun pengurus hadir,
maka garing sekali-lah jadinya acara disana sore itu.

Maka menghadapi Tangerangsutra-2/2007, saya selidiki dulu
siapa key person-nya dan ternyata adalah Bpk.Tagara.
Beliau welcome dan malah bilang akan melapor ke Ketua Vihara,
yaitu Ny.Sukyatno Nugroho (pemilik Es Teler 77/Rest.Cilantro).

Malam harinya, masuk panggilan ke HP saya :
Saya Sukyatno, kami akan sambut kedatangan rombongan
Jalansutra nanti, dengan Spanduk - Barongsay/Liong - juga kami
akan sediakan makan siang dan kue2.
Astaga!! - Boss Es Teler 77 yang beken itu nilpon saya nih!!.

Makasih pak Sukyat, tapi nggak usah repot sediakan makan
siang karena sebelum ke vihara kami sudah makan siang di
tempat lain. Jadi cukup kue saja pak, terima kasih banyak -
(Trus inget - keluarlah jurus ngelunjak nih !) tapi pak, kalau bisa sih
kue2nya yang khas Tangerang, misalnya kue doko, sengkolun dll.

Oh bisaaaa, nanti disediakan dah!

Asyiiiik !!

Astaga ketiga :

Pada hari H, start mulus karena peserta datang tepat waktu,
tapi saat mendekati Mesjid Pintu Seribu, terlihat ada dua bus
gede-gede parkir disitu - Astaga!! bakalan molor dah waktu
di MPS nih! itu kan bus pengunjung lain yang juga kesana -
kebayang dah antrian panjang memasuki basement.
Benar saja dilokasi sudah banyak pengunjung lain, kalau
ikut antrian pasti rencana perjalanan bakalan kacau.

Untung engkong Karim bisa mengerti hal ini dan rombongan
kami dibawa dengan rute yang tidak lazim - terbalik, jadi
masuk dari belakang dan nantinya masuk ke basement dari
arah dalam untuk bisa keluar kedepan MPS.

Perjalanan memasuki bangunan utama lancar, dan sampailah
rombongan di selasar terbuka di tengah2 komplek MPS.
Sebagian besar ikut rombongan memasuki basement yang
gelap berliku, sebagian kecil dengan dipandu oleh Wahyu
dan Qodrat mencari arah keluar/balik arah lewat jalan yang
tadi dilalui. Semula saya berniat ikut ke basement tapi di-
saat terakhir berubah pikiran dan ingin menyusul Wahyu.
Captain Gatot ternyata juga mengikuti jejak saya.

Tapi ternyata kami lupa pintu mana yang tadi kami lalui,
coba kesana kemari selalu salah, ketemu jalan buntu terus.
Ternyata pula Capt GP yang piawai ber-navigasi diangkasa
luas, disitu kehilangan kepiawaian nya. Semula kelihatan
sih pede banget mengajak saya memasuki lorong sana-
sini tapi sami mawon - mentok terus.
(belakangan Capt GP buka rahasia, bahwa hampir saja
mengeluarkan jurus pamungkasnya - manjat tembok!).

Saya sempat gembira, karena terdengar ada suara orang
lain, tadinya disitu benar2 hanya ada kami berdua saja.
Astaga!! - ternyata yang muncul bukan dewa penolong tapi
Wasis!, yang bersama beberapa rekan yang juga rupanya
nyerah setelah kesana kemari tidak bisa nemu pintu keluar.

Wahyu dan Qodrat saya tilpon, ternyata sudah ada diluar,
dan bersedia masuk lagi menjemput, tapi sekian lama
tidak muncul2 juga.
Saat di tilpon ulang ternyata mereka masih naik turun
didalam komplek tidak bisa menemukan jalan masuk
maupun jalan keluar - wuah lebih parah lagi dah jadinya.

Akhirnya muncul sang dewa  penolong - Engkong Karim!

Astaga keempat :

Saat rombongan merapat ke bendung Sengego, saya minta
tukang Laksa Benteng siapkan 15 bungkus pesanan teman2,
saya langsung bayar dan wanti2 pesan segera disiapkan.
Ternyata saat kunjungan ke bendung selesai, baru separuh
pesanan disiapkan, ditaruh didalam kantung2 plastik hitam
dan digantungkan di gagang gerobaknya.
Tentu saya desak untuk segera siapkan, dan dalam kepepet
waktu itu iring2an mobil tampak sudah mendekat, maka
begitu bungkus terakhir laksa dimasukkan si abang ke dalam
kantong hitam, maka seadanya kantong di situ saya angkat
dan segera lari menuju mobil yang sudah menunggu.
Di Restoran Pondok Lauk kami semua lega karena sudah
tiba dan bisa beristirahat menikmati Es Kelapa Muda Gula
Merah yang menyegarkan.
Tiba2 istri saya memanggil saya :
Pap, tadi bukannya beli Laksa ? Koq itu ada bungkusan
plastik yang isinya potongan Ayam Panggang melulu.
Begitu saya buka ternyata memang isinya bukan Laksa, tapi
puluhan potong daging ayam.
Astaga !!, rupanya stock Ayam si tukang Laksa ikut kebawa!!

Qodraaaat !! tolong anterin nih ayam si Abang tukang Laksa,
cepetan yah - kesian dia pasti lagi stress stock ayamnya hilang!!.


Astaga ke-lima :

Usai kunjungan di vihara, kini bersiap menuju ke Rumah Tua,

tapi keluarnya kendaraan rombongan dari tempat parkir
yang sempit itu agak tersendat, maka yang sudah bisa keluar
harus menunggu di tepi jalan dimuka Vihara -
akibatnya jalan menjadi macet.
Begitu mobil terakhir terbebas, saya berlari sepanjang trotoar
menuju mobil terdepan, mendadak betis kaki kiri terasa sakit sekali.
Astaga - cramp!! - belum lagi hilang kagetnya, yang kanan juga
ikutan, akibatnya kedua kaki serasa di tebas dan langsung jatuh
duduk di trotoar, persis disamping mobil nya pak Herman.
Waduh, malunya itu siang bolong duduk di trotoar ditepi jalan
sa-gitu ramenya jadi tontonan orang.
Untung segera datang "tim P3K" - pak Herman turun dari mobil
menghampiri saya, tapi "anggota tim P3K dadakan" ini bengong
saat melihat betis saya - waduh keras banget tuh katanya.
Bu Herman juga turun, dan pindah ke bangku belakang mobil
dan saya dipersilahkan masuk ke kursi depan - sambil setengah
merayap disaksikan banyak orang saya akhirnya berhasil juga
selamat masuk mobil.
Kebetulan mobil didepan mulai bergerak, sehingga pak Herman
segera ikut melarikan mobil mengikuti mobil didepan yang
memasang lampu hazard yang kuning kelip2 -
rasanya jadi seperti dibawa didalam mobil ambulans.
Bedanya ini mobil sedan yang empuk sejuk, dan mobil bukan
dilarikan menuju Rumah Sakit, malah ke Rumah Tua Berhantu !!

Review dan Foto2 Tangerangsutra-2/2007, oleh :

Barens Hidayat :
http://beha38b.multiply.com/photos/album/236
Tonny Syariel :
http://tonnysyiariel.multiply.com/photos/album/38

 

 


 

Sunday, May 20, 2007

Tangerangsutra

Start:     May 27, '07 08:00a
End:     May 27, '07 4:00p
Location:     Kota Tangerang
Dalam menyambut HUT Jalansutra ke 4, salah satu kegiatan adalah
Tangerangsutra - jalan2 dan makan2 di Tangerang.
Kegiatan ini akan diikuti sekitar 75 anggota Jalansutra, mengunjungi
komplek Mesjid Pintu Seribu, Bendung Pintu Sepuluh s.Cisadane,
Vihara Nimmala pemegang 10 rekor MURI, diakhiri dengan melihat
rumah kuno yang konon berhantu (pernah masuk liputan Uji Nyali
salah satu TV swasta, dan pernah jadi lokasi shooting Si Pitung.

Acara makan2nya di tempat yang masuk Wisata Kuliner Trans TV,
yaitu Restoran Pondok Lauk, dan bisa membawa pulang oleh-oleh
buat orang dirumah : Sate Wahab, Laksa Benteng yang juga masuk
Wisata Kuliner Trans TV.

Bisa tebak di mana foto2 ini dibuat ?




Sunday, May 13, 2007

Untuk Rasa Memang Rajanya - Raja Rasa.




Minggu siang 13 Mei 2007, di Bandung, Nuke bilang :
Pap, kita makan siang di restoran Sunda yang baru buka,
Raja Rasa - Nuke sudah makan disana - enak!.
Tempatnya bagus, modern minimalis tapi tetap nuansa
etniknya terasa, dan memperhatikan detail katanya.
Pelayannya juga bisa menerangkan tentang makanan
dengan baik, dan enggak kumuh tempatnya.
Pokoknya papi pasti senang dah kalau kesana.
Dengar gitu, tentu tidak usah dirayu lagi pasti setuju.
Tapi kita kalau kesana mesti pagian, penuh terus,
jam 11.30 kita sudah disana yah, kata Nuke.

Nah istri saya ternyata tetap saja mau ke Rumah Mode
dulu, janji cuma sebentar malah lewatnya hampir sejam.
Untung saja masih dapat parkir, tapi pas masuk kedalam
restoran boro2 dapat meja, waiting listnya saja nomer 8.
Tentu saja melihat restoran yang ditata apik, dan dipenuhi
tamu itu, kami bersedia menunggu sambil lihat-lihat.

Terdiri dua lantai, diatas ada lesehan dan 4 VIP Room,
banyak hiasan yang keren, seperti fosil kayu dll.
Dilantai atas malah ada kolam ikan segala,
nyaman sekali.

Tak lama ternyata kami dipersilahkan duduk, dan daftar
menu diberikan, terbaca Menu Favoritnya :
Udang galah bakar, Kepiting asam pedas, Cumi telur
goreng mentega, Gurame goreng berbumbu,
Udang renyah cah pete.

Kami pesan Kerapu bakar Jimbaran, Cumi Goreng Raja
Rasa, Kangkung Oncom, Tahu Goreng Bumbu.

Kerapunya enak, istri saya memuji masakan bumbu Bali
ini, Tahu gorengnya gurih garing, dan cuminya juga bagus
empuh renyah, rata2 memang enak.

Kalaupun ada kekurangan adalah karena tamunya banyak,
akibatnya pesanan datang agak lama, kemudian ikan yang
dibawakan yang ukuran kecil, waktu ditanya yang besar
habis katanya. Es Jeruk lupa dibawakan.
Tapi semua itu tidak membuat kapok, kami pasti balik lagi
untuk mencoba makanan lainnya.

Raja Rasa
Sundanese & Sea Food.
Jl. Setra Ria No: 1. (Depan Setra Sari Mall).
Bandung.
Telpon : (022) 2005070 - 71.


Wednesday, May 9, 2007

Bertemu Gence Haruan dan Rujak Singkil di Kebayoran.




Berada di Kebayoran dan teringat SMS dari pak Bondan
yang menganjurkan mampir di Warong Selera Acil Inun,
maka saya dan istri menuju Jalan Pakubuwono VI.

Puluhan tahun tidak lewat sana dan melihat begitu kerennya
Pakubuwono Residence - sekian tower keren yang tinggi
menjulang membuat saya jadi ndeso, terpesona dan jadi
meleng melihat kearah kiri terus, akibatnya Warong Selera
tidak ketemu walau jalan sudah cukup jauh.
Berhenti dipinggir jalan dan menilpon ke Warong itu,
rupanya terlewat, kalau saja tadi tidak nengok kekiri saja
mestinya sudah sampai, karena Warong itu ada dikanan
jalan, persis disebrang Pakubuwono Residence.

Jadilah muter lagi, kembali ke awal Jalan Pakubuwono VI,
dan terlihat tempat parkirnya sudah dipenuhi kendaraan.
Saat memasuki Warong terlihat banyak pengunjung dan
saya sempat mengenali Memes dan Adhie MS bersama
keluarga besarnya sedang merayakan Ultah Memes.

Untung masih ada satu meja tersisa, saat memesan saya
keluarkan contekan dari Wisata Kuliner, disitu tertulis :
Rujak Singkil, Gence Haruan, Pepes Patin, Sambal Raja,
Udang Galah Goreng, Perkedel (Bakwan) Jagung.
Saat kebingungan mau pilih yang mana, seorang ibu yang
ternyata Ibu Inun - pemilik Warong Selera, mendekat dan
menjelaskan satu persatu makanan yang tertulis itu.
Kami setuju mencoba Rujak Singkil, Gence Haruan,
Udang Galah Goreng, tapi saat kami menanyakan
tentang Sambal Raja - eh malah Ibu Inun bilang kalau
kami cuma berdua saja sudah lebih dari cukup.

Lama menunggu, saya keluar ruangan untuk lihat-lihat,
mendadak ada yang memanggil nama saya, tentu saja
saya kebingungan karena rasanya tidak kenal.
Setelah mendekat dan bilang : Saya Yati - Belitung,
barulah ngeh kalau itu RobiYati, anggota Jalansutra yang
bersama geng-nya sering pergi ke berbagai tempat yang
alami, terakhir ke berbagai air terjun dikaki Gunung Salak.
Selama ini kami hanya kenal lewat e-mail, dan karena
di-panas2i Yati yang pernah ke Belitung akhirnya saya
berencana pergi ke Belitung minggu depan.

Yati datang bersama temannya Susy, karena memang
sudah tidak ada lagi meja kosong, maka kami semeja.

Makanan memang datang sangat lambat, selain tamunya
banyak juga kabarnya pegawai sedang banyak yang libur.
Akhirnya makanan datang juga, cukup terlambat sehingga
Udang Galah Gorengnya sudah dingin dan mengecewakan,
terasa sangat biasa saja.
Tapi untunglah makanan lainnya sungguh mengobati
kekesalan yang muncul.
Rujak Singkil nya yang mirip sayur lodeh - sedap sekali,
begitu pula Gence Haruan yang rupanya adalah Ikan
Gabus yang dibakar dan dibalur tumis bawang, tomat
dan cabe, terasa enak sekali - membuat kami sepakat
bahwa lain kesempatan kami akan balik lagi.



Warong Selera Acil Inun's

Hidangan Khas Kalimantan Timur
Pas beneh dengan selera etam.

Jl. Pakubuwono VI/57
Kebayoran - Jakarta
telpon : 021-7245813.


Sunday, May 6, 2007

Surprise Birthday Party yang benar-benar Surprise.




Bulan lalu saat saya sedang ngadem di Lippo Supermall,
Handphone saya bunyi :
"Oom, ini Grace, saya mau ngundang Oom dan Tante nih.
Papa dan mama ulang tahun, kebetulan nanti balik dari
Perth, jadi kita mau adakan surprise birthday party pada
hari Minggu 6 Mei, di Restoran Yen Yen Kelapa Gading".
Grace ini putri dari Jerry & Nelly, teman asal Jakarta yang
sudah lama sekali menetap di Perth - saya pernah mampir
kerumahnya itu sekitar tahun 1999.
Whoa, kalo urusan ngerjain orang apalagi sambil dikasih
makan enak, siapa nolak!.

Minggu sore jam 17 saya sudah meluncur dari Mangga Dua,
ambil jalan Ancol menuju Tanjung Priok, rencananya akan
belok masuk ke Jakarta By Pass - eh malah keder jadinya!
Maklum sudah sekitar 30 tahun tidak lewat jalan itu.
Sempat kaget karena melihat ada perahu2 di muara sungai,
mengira salah arah maka balik lagi dan tau-tau nongolnya
malah di Sunter, dan lewat didekat rumah Jerry/Grace.

Sambil lewat itu iseng saja saya tilpon kerumah-nya, eh
pak Jerry sendiri yang angkat. (kebeneran banget nih !!)
"Yaaah, pak Jerry ada di Jakarta yah !!??, saya dalam
perjalanan ke Bandara nih, mau ke Singapore dua hari
disana dan trus ke Perth !!"
"Waduh, pak Sindhi - saya ada di Jakarta nih!, baru saja
sampai beberapa hari yang lalu!"
" Aduh sayang amat yah, saya padahal sudah rencana
mau mampir ke rumah pak Jerry, saya bersama adik nih
mau beli rumah di Perth, pak Jerry kapan balik ?, saya
tunggu dah di Perth ya".
" Wah nggak bisa, saya masih lama disini, tapi baguslah
kalau pak Sindhi mau beli rumah disana, cuma harga
rumah kabarnya sedang naik"
"OK dah, pak Jerry, saya sudah sampai di bandara nih,
lain waktu dah kita bisa jumpa2 lagi".
"OK pak Sindhi, wah sorry banget nih yah, selamat jalan".

Sekitar jam 18 saya sudah sampai di Restoran YenYen,
dan menuju ruang VIP dilantai tiga, disana sudah ada para
kerabat dekat Jerry & Nelly (adik2/kakak2nya) dan ke tiga
putrinya : Mercy yang tinggal di London, Selly yang
tinggal di Perth, dan tentunya juga Grace.
Rupanya Anak2nya mengajak makan malam, tapi putri2
dan cucu2 itu bilang jalan duluan, alasannya mau ke
mall dulu. Sedangkan Jerry&Nelly diatur menyusul untuk
tiba di restoran jam 19 diantar menantunya.

Saatnya tiba, lampu ruangan dimatikan, kami semua
berdiri dalam kegelapan, tegang memandangi pintu yang
sebentar lagi terbuka.
Lilin kue ulang tahun sudah dinyalakan dan petugas sound
system sudah siap pencet tombol lagu Happy Birthday.

Akhirnya pintu terbuka dan terlihat keduanya yang
tampak agak terkejut dan disorientasi karena ruangan
itu gelap tapi ramai teriakan dan tepuk tangan diiringi
lagu Happy Birthday.
Tampak muka Jerry penuh kebingungan, mereka lalu
memasuki ruangan dan lampu dinyalakan.
Ramailah gelak tawa dan semua berebut memberi jabat
tangan dan pelukan kasih, selintas Nelly sempat terlihat
cepat cepat mengusap air mata yang meleleh.

Setelah tiup lilin kue ulang tahun dilanjutkan doa syukur
dan makan malam bersama.

Pak Jerry sempat bilang, masuk usia 60 tahun saya jadi
lambat nih, sama sekali saya nggak ngeh nih, biasanya
saya selalu waspada lho, ini mah bener2 kena dikerjain.
Tadi waktu naik ke lantai tiga ini saya sempat ngomel,
mau makan malam aja ngapain susah2 naik tangga begini.
Pak Sindhi juga bener2 ngerjain nih, bilang ke Perth segala.

Saya bilang, pak Jerry sungguh bahagia, bisa punya anak
menantu yang begitu sayang sama ortu-nya, terbukti
mau kompak datang berkumpul dan ngerjain begini,he3.

Puji Tuhan! , sahutnya.

Friday, May 4, 2007

Agustinus Wibowo - Jsers yang juga backpacker luar biasa.




Dalam hitungan hari, milis Jalansutra akan mencapai usia empat
tahun, memang masih Balita tapi tinggal menghitung hari pula
jumlah anggotanya akan menembus angka fantastis : 10.000.
Komunitas besar ini, rupanya sejalan dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika, anggotanya begitu beragam dengan satu
hobby mempersatukannya yaitu makan2 dan jalan2.
Keberagaman yang menjadi ke khas-an milis ini terasa begitu
menyenangkan, begitu beraneka pencerahan yang didapat.
Mulai dari hal yang umum-umum saja sampai ke hal yang
membuat kita sungguh ter-kagum2.


Misalnya perjalanan yang dilakukan bung Agustinus Wibowo,
anggota Jalansutra yang seorang backpacker sejati.
Pemuda Lumajang yang posturnya imut-imut ini pernah melakukan
perjalanan ke daerah yang masih belum terbuka seperti Mongolia.
Pernah pula mengalami sergapan gerilyawan Maoist di Nepal saat
melintas dari Tibet ke Pakistan.


Setelah menyelesaikan study nya di Beijing, maka waktunya
makin leluasa untuk berkelana - sendirian saja ke tempat2
eksotis nan sulit dijangkau.


Ber-tahun2 dia tidak mudik, hanya waktu terjadi tsunami dia ke
Aceh Januari 2005, terus balik lagi ke Beijing karena masih kuliah.
Lulus kuliah bulan Juli 2005 langsung melakukan perjalanan darat
tanpa henti, dari Tibet (1 bulan) Nepal (2 bulan) India (2 bulan)
Pakistan (6 bulan) Afghanistan (4 bulan) Iran (1 bulan)
Tajikistan (1 bulan) Kyrgyzstan (1 bulan) Kazakhstan (2 minggu)
Uzbekistan (3 bulan) Turkmenistan (5 hari transit visa).


Waktu di Pakistan 6 bulan itu, saat terjadi gempa dahsyat dia
sempat ke Kashmir dan jadi volunteer selama 1.5 bulan. 
Catatan perjalanan-nya bisa dilihat di http://www.avgustin.net/blog
dan foto2 perjalanan di http://www.avgustin.net/gallery.php


Saat ini dia kembali ke Afghanistan untuk paling tidak 3 bulan lagi
kedepan untuk bekerja sebagai photojournalist.


Memang dalam perjalanannya itu Agustinus tidak saja membuat
catatan tentang kehidupan keseharian penduduk setempat yang
jarang kita temui di laporan perjalanan, juga bisa membuat foto2
yang begitu ber-kelas bak fotografer profesional.



Dibawah ini komunikasi saya beberapa hari lalu dengan bung
Agustinus di blog saya, membicarakan tentang buku menarik:
501 Must-visit Destinations :
http://smulya.multiply.com/photos/album/172


=============================================


1.
Agustinus :
Pak Sindhi, apa kabar.... lama tak jumpa.
saya sekarang dah menetap di Kabul,
demi nyari uang untuk melanjutkan perjalanan.


wah bukunya asyik sekali. kira-kira berapa harganya?


SM :
bung Agustinus van Kabul,
wadow - udah berapa lama disana ?
kirain sudah melanjutkan ke Iran.


buku ini 205 ribu rupiah, saya dapat diskon 30 %,
Dwikora Mariani - teman JS kemarin baru aja beli
di Gramedia Paris van Java Bandung, no discount


2.
Agustinus :
wah... sejak september 2006 kemaren saya dah
keliling negara2 asia tengah pak,
1 bulan di tajikistan, 1 bulan di kyrgyzstan,
2 minggu di kazakhstan (muahal banget... gak kuat lama lama),
3 bulan di uzbekistan,
5 hari di turkmenistan (cuman bisa dapet transit visa aja,
soalnya visanya paling susah dan mahal),
dan udah 2 kali ke iran (kalo ditotal dah 1 bulan di sana).
sekarang balik lagi ke afghanistan untuk nyari duit, hehehe.


btw, negara-negara asia Tengah banyak juga ya yang
didaftar di buku itu?


SM:
wadow-wadow-wadow!!,
geleng2 kepala dah mikir asyiknya jalan keberbagai
negara2 -stan yang eksotis itu, tapi -stan yang terakhir
mah geleng beneran - ogah ah,he3.
bisa cuman sirik aja dah nih melihat perjalanan anda ke
negara2 pecahan UniSoviet itu,
sudah lama saya niat kesana karena kabarnya sangat cantik,
tapi niat tinggal niat saja nih, entah kapan bisa ter-realisir.


saya nanti hitung dan catat tempat2 apa saja di Asia Tengah
yang masuk buku 501 ini.



3.
SM :
Di buku itu ternyata Asia Tengah hanya terwakili oleh :
Samarkand di Uzbekistan, barangkali para penulis
buku itu belum sampai ke negara2 itu.
Samarkand dikatakan the Rome of the East, atau
the Pearl of the Muslim World, kota yang terletak di
jalur Jalansutra ini pada jaman dulu silih berganti
diduduki sehingga berkembang culture yang unik -
ada pengaruh Persian/Indian/Mongolian,


Malah saya temui tempat yang di Afganistan, yaitu :
Band-e-Amir, berupa 6 Blue Lakes yang terlihat di
fotonya memang cantik sekali, 75 Km dari Bamiyan.
Sudah pernah kesana ?


Ada beberapa tempat dari buku itu yang membuat
saya pengen kesana yaitu :
Victoria Falls - Machu Pichu - Kelimutu - Uluru -
dan melihat Aurora Borealis.
Sementara meliriknya ke Kelimutu dulu saja dah,
yang lain mah jauh2 dan susah2.



Agustinus :
Di Uzbekistan, banyak sekali tempat tempat menarik.
Kalau pak Sindhi sempet mampir, bisa lihat kota Samarkand,
Bukhara, dan Khiva. Semuanya kota kota kuno zaman jalan sutra.
Di Gramedia baru baru ini ada novel menarik judulnya Samarkand,
tentang kehidupan Umar Khayam di Samarkand dan Bukhara.
Foto-foto Uzbekistan yang saya ambil tahun 2004 dapat dilihat di sini :
http://avgustin.net/gallery.php?id=6.
maaf foto2 barunya masih belon sempet diupload.


Danau Band e Amir Afghanistan adalah danau suci umat Shiah.
katanya Ali, khalifah keempat atau Imam pertama, pernah ke sana.
Saya sudah berkali kali ke Band e Amir, malah pake acara nginep
beberapa malam di sana.
Kalau tertarik foto foto Band e Amir yang saya ambil bisa dilihat di sini:
http://avgustin.net/gallery.php?id=47


Tidak terasa sudah hampir satu tahun saya terus menerus di
negara-negara 'stan'. :D


==================================================


E-mail Agustinus yang baru saja masuk siang ini :
Saya dah lama gak nengok milis nih, karena selama perjalanan
internetnya juga terbatas.
Jadi kalo ada waktu saja saya login via internet.
Salam untuk semua anggota JS ya


 


Ini pengantar foto diatas yang dikirimkannya 7 Mei 2007 :


ini pak sindhi aku kirimin fotonya. sorry jarang banget bikin foto yg ada akunya soalnya aku kan jalan2nya sendirian. ini pas ada mobil di perbatasan uzbekistan kyrgyzstan eh  kok ada bayangan saya jadi deh saya foto, dan orang2 uzbek di sekitar saya pada penasaran dan ikutan nongol :D


 

Wednesday, May 2, 2007

jokes : YOU WERE SPEEDING...

 


A police officer pulls over a speeding car.
The officer says, " I clocked you at 80 miles per hour, sir."


The driver says, "Gee, officer I had it on cruise control
at 60, perhaps your radar gun needs calibrating."


Not looking up from her knitting the wife says:
"Now don't be silly dear, you know that this car doesn't
have cruise control."


As the officer writes out the ticket, the driver looks over
at his wife and growls,
"Can't you please keep your mouth shut for once?"


The wife smiles demurely and says,
"You should be thankful your radar detector went off
when it did."


As the officer makes out the second ticket for the illegal
radar detector unit, the man glowers at his wife and says
through clenched teeth,
"Woman, can't you keep your mouth shut?"


The officer frowns and says, "And I notice that you're not
wearing your seat belt, sir. That's an automatic $75 fine."


The driver says, "Yeah, well, you see officer, I had it on,
but took it off when you pulled me over so that I could
get my license out of my back pocket."


The wife says, "Now, dear, you know very well that you
didn't have your seat belt on. You never wear your seat
belt when you're driving."


And as the police officer is writing out the third ticket
the driver turns to his wife and barks,
"WHY DON'T YOU PLEASE SHUT UP??"


The officer looks over at the woman and asks,
"Does your husband always talk to you this way, Ma'am?"


"Only when he's been drinking."