Tuesday, January 27, 2009

" Sakaw Bikin Kopdar" ala Sofyan Dapur Sedap.




Di Komunitas Jalansutra, kopdar (kopi darat) selalu menyenangkan,
sehingga sangat diminati banyak anggotanya.
Biasanya begitu dibuka pendaftaran kopdar di milis, dalam waktu
singkat qouta-nya langsung mentok, waiting list bisa panjang.
Kalau diperhatikan ada beberapa teman yang rajin banget ikut,
sampai-sampai dijuluki "Sakaw Kopdar".

Kalau selama ini dikenalnya istilah itu, kali ini saya ketemu sakaw
model baru yaitu : "Sakaw Bikin Kopdar".

Ini berawal dengan munculnya SMS di HP saya dari pak Bondan
yang singkat saja: " kalau Imlek di Tangerang asyik ?".
Nah setahu saya, biasanya di hari Imlek kegiatan hanyalah
berkunjung ke rumah sanak family, tidak ada acara ramai-ramai.
Tapi dimalam Imlek, banyak orang bersembahyang di BoenTekBio,
Kelenteng tua di Pasar Lama - "China-Town" nya Tangerang.
Makin malam orang makin ramai menyesaki kelenteng besar itu
karena inginnya bisa bersembahyang persis di tengah malam.

Saya sempatkan bertanya kepada beberapa orang, termasuk pak
Herdy Tuantono - mantan Ketua Perkumpulan BoenTekBio,
semua menyatakan seperti yang saya duga semula.
Tapi saat saya tanyakan kepada sdr. Sofyan, orang Tangerang
yang pemilik restoran Dapur Sedap ini bilang begini :
"Kalau Imlek, harus ada makan enak !.
Udah gini dah, kalau pak Bondan malam Imlek ke Tangerang saya
undang ke Dapur Sedap, nanti istri saya masak Kepiting Alaska."

Lho, anda serius nih?
(soalnya baru lewat beberapa hari saja dia menjamu saya dan
teman2 di-restorannya menikmati kepiting Alaska yang mahal itu,
http://smulya.multiply.com/photos/album/280/ ).

"Iya-lah serius, ajak teman-teman yang lain juga yah" katanya.
Wah ni dia nih orang yang pas disebut "Sakaw Bikin Kopdar" !

Setelah berunding, sepakat dinner nya jam 18.30 agar tidak terlalu
malam ke BoenTekBio, soalnya rumah pak Bondan jauh di Bogor.

Setelah disampaikan dan mendapat persetujuan pak Bondan,
saya undang Yohan Handoyo yang orang Bogor juga, dengan
pemikiran bisa jalan bareng satu mobil dengan pak Bondan,
sehingga pulang malam-pun tidak ngantuk di jalan.
Begitu pula saya undang pasangan lain yang rumahnya sekitar
pinggiran Tangerang/yang rumahnya dekat jalan tol agar mudah
pulang dari Tangerang se-malam apapun.

Mendekati hari H, mendadak saya teringat ada pak AFN -
kenalan pak Bondan ini rumahnya dekat di BSD, saya pikir
asyik juga nih kalau saya jadikan mystery-guest.
Saya belum pernah sekalipun ketemu atau nilpon beliau,
hanya pernah dua tiga kali SMS-an.
Ternyata beliau setuju join!, padahal pake SMS doang!
Semua orang memang saya undang-nya pake SMS,
kalo dipikir bener2 sakti nih HP saya.

Saat pak AFN sang Mystery-Guest datang, saya pas
berada dimuka restoran Dapur Sedap.
Awalnya saya sempat ragu karena topi yang dipakainya
menyamarkan penampilannya yang sebenarnya khas sekali.
Saat bertemu di dalam restoran, semua teman sempat bengong
awalnya, sekian detik kemudian barulah ngeh siapa beliau ini.

Pak AFN ternyata bukan saja ramah juga senang berbagi cerita,
termasuk cerita pertemuan pertamanya belasan tahun yang lalu
dengan pak Bondan yang begitu membekas di ingatannya.
Saat itu di kantor media tempatnya bekerja, masuk pak Bondan
dengan men-cangklong tas kecil, lalu asyik ketak-ketik katanya.
Rupanya ia sangat terkesan dengan gaya/kegiatan pak Bondan
saat itu, yang kini berhasil ditirunya.
Begitu pula ingatannya akan cerita pak Bondan di New York
yang dibacanya di kolom Jalansutra.

Semua kemudian larut dalam ngobrol seru ramai-ramai sambil
menikmati aneka masakan seperti Kerapu Tim Asam Pedas,
Nasi Kastrol Teri Medan, Tumis Kecombrang Bunga Pepaya dll.
Salah satu masakan baru yaitu Sop Rebung menambah daftar
makanan favorit saya di Dapur Sedap itu.
Akhirnya primadonanya muncul yaitu King Crab yang dibalur
saus warna kuning kemerahan racikan spesial bu Sofyan.

Sofyan sempat membisiki saya, kalau istrinya malam itu
akan memasak tiga ekor King Crab!.
Astaga - saya bilang satu saja cukup koq!.
Nggak, saya memang niat tiga ekor katanya.

Saus racikan baru itu mendapat pujian dari pak Bondan,

kritik juga diberikan karena kepitingnya over-cooked,
barulah pada King Crab berikutnya mendapat pujian pula
karena dimasak pada kematangan yang pas sehingga
tekstur dagingnya masih terasa.

Kalau sudah makan enak dan ngobrol asyik, pastilah
lupa waktu, tidak terasa sudah jam 21.30.
Sebelum meninggalkan ruangan, pak Bondan sempat
di daulat untuk berfoto bersama oleh para crew restoran.

Ternyata sudah sampai di depan restoran pun kami masih
ngobrol sambil berdiri.
Barulah sekitar jam 22 kami meninggalkan kawasan Lippo
Karawaci Barat itu.

Penasaran siapa pak AFN ?
Lihat foto2nya atuh, he he.

Tuesday, January 20, 2009

Nyelonong ke Pabrik Kue Keranjang Ny.Lauw Tangerang.




Rabu pagi saya terima SMS dari pak Djenny Tanius - JSer BSD,
menanyakan tentang Kue Keranjang Ny. Lauw, mau beli buat
dibawa mudik ke Lampung katanya.
Saya bilang baru saja nilpon ke pabriknya, diterima oleh bu Imong
yang menjelaskan lokasi pabrik, dia mempersilahkan datang,
masih buat Kue Keranjang sampai dengan Jumat lusa katanya.
Tapi tidak bisa beli karena semua sudah pesanan orang, kalau
mau beli di Pasar Lama juga ada katanya.

Kebetulan ada sedikit waktu luang, saya cari pabriknya itu dan
ternyata memang mudah sekali.
Setelah melewati Pintu Air yang mengarah ke kali Mookervaart,
belok kekanan, setelah melewati Apotik Pintu Air, langsung belok
kekiri dan tidak jauh disebelah kanan ada tukang peti mati -
pabrik encim Lauw persis disebelahnya.

Bu Imong mempersilahkan saya masuk kedalam rumah yang
cukup besar dan panjang sampai kebelakang yang dipenuhi pekerja.
Silahkan lihat-lihat sendiri yah katanya, dan saya minta ijin pula
untuk boleh mem-foto didalam.

Kebetulan sekali kegiatan masih berlangsung, terlihat tampah tempat
tepung ketan, gula pasir yang sedang dimasak.
Kedua bahan itu nantinya diaduk dan disimpan dulu sekian lama,
setelah "matang" barulah ditimbang dan ditempatkan dalam keranjang
yang beralaskan daun pisang yang sudah dipanggang sebentar.
Saya baru ngeh kalau gula yang dipakai adalah gula pasir, jadi warna
merah kecoklatan dari kue keranjang bukan dari gula merah.

Keranjang kemudian ditempatkan susun menyusun dan nantinya
ditutup pakai tong aluminium, kemudian di-steam selama 12 jam.
Pembakaran memakai kayu dari pohon Rambutan.

Didalam pabrik sederhana yang hiruk pikuk penuh pekerja yang sibuk,
termasuk kegiatan finishing mengeluarkan kue yang sudah matang
dari keranjang dan merapihkannya.
Terlihat pula pembeli yang rupanya sudah pesan mengerumuni putra
encim Lauw yang tampak kewalahan melayaninya.

Disatu sudut pabrik terlihat pula kegiatan membuat dodol, banyak
pekerja pria sedang mengaduk dodol,
Bu Imong memberikan saya sepiring dodol yang sudah dipotong dan
diawuri Wijen, memang dodol disana ada tiga macam, yang polos
warna hitam saja, ada yang pakai wijen dan ada yang dodol duren.

Encim Lauw yang berusia 84 tahun, tinggal di rumah itu pula,
saat ngobrol-ngobrol ternyata kenal baik dengan almarhum kedua
orang tua saya.
Ngobrol-ngobrol dengan encim yang terlihat masih segar dan cerdas
ini ternyata pula membawa berkah pada saya.
Saat permisi pulang, tiba-tiba beliau memerintahkan bu Imong :
Bawa-in Kue Keranjang buat dia tuh !.
Nah lu, kalau big-boss udah merintah gitu siapa yang berani nolak,
termasuk saya juga mana berani ngeyel nolak he he.

Perajin Kue Keranjang dan Dodol Nyonya Lauw.
JL. Lio Baru/Bouraq Gang SPG No 55 RT 01/02
Kampung Sirnagalih, Karangsari,
Kecamatan Neglasari, Tangerang, Banten
Telepon : 021-5524587 dan 021-71095035.

Sunday, January 18, 2009

Gara-gara SMS - Alaskan King Crab muncul.




Senin pagi, 5 Januari 2009 - melihat di Multiply ada notes bahwa
bung Sofyan ulang tahun, saya kirim SMS : Happy Birthday!

Tak lama Sofyan nilpon, bilang terima kasih dan ngajak makan bareng
dengan Richard. Kami bertiga teman lama - sejak tahun 1983 bertemu
"diudara", dulu kami breaker ORARI kelas berat - tukang begadang.

Sofyan punya empat buah restoran yang dinamai Dapur Sedap, dan
bukan kali ini saja saya dan Richard diundang makan, saat dua cabang
baru dibuka kami juga diundang makan disitu.

Nanti malam yah katanya, di Dapur Sedap yang didekat Siloam Hospital
Lippo Karawaci, istri saya nanti masak Kepiting Alaska, ini menu baru
yang belum ada dalam menu restoran imbuhnya.
Wah, saya nggak bisa - sudah "neken kontrak" dengan istri untuk setiap
Senin malam nganter dia nonton Beatles Night-nya Abadi Soesman di
Downtown Walk Sumarecon Mall Gading Serpong.
Sudah deh, anda dengan Richard saja saya bilang.

Seperti biasa, Sofyan tidak menyerah, dia "maksa" terus, akhirnya
sepakat Minggu siang, dan Sofyan bilang lagi : Ajak teman-teman yah!.
Oh gitu?, memang restoran Dapur Sedap disana muat berapa orang ?
50 orang sih muat, tapi enaknya 30 jawabnya.
OK dah kalo gitu, nah mulailah saya ngajak-ngajak.

Salah seorang teman yang saya ajak, cerita kalau pernah makan juga
Kepiting Alaska di Duck King Grand Indonesia, disana 2,5 juta/porsi !
Astaga, sa-gitu mahalnya ??
Waduuuh!, untung-lah saya baru ngajak empat pasang teman saja,
bisa "bangkrut" Sofyan kalau saya keburu ngajak banyak-banyak orang.
Dulu saat berada didalam Princess Cruise di Alaska, memang pernah
saya menikmati King Crab juga, tapi tidak tahu harganya karena sudah
termasuk dalam biaya cruise itu.

Rupanya yang membuatnya mahal, bukan cuma karena datang dari jauh,
tapi untuk mendapatkan Kepiting yang ditangkap di lepas pantai Alaska
hanya saat winter itu (antara Oktober - Januari) luar biasa sulit.

King Crab berada didasar laut Bering pada kedalaman sekitar 180 meter.
Cara nangkepnya sih selintas terlihat mudah, cukup dengan menurunkan
kerangkeng besi yang didalamnya ditaruh umpan berupa ikan Cod atau
Herring, dan dibiarkan berada didasar laut selama dua hari.
King Crab akan masuk kedalamnya, nanti kerangkeng tinggal dikerek
keatas pakai derek hidrolis.

Tapi itu berlangsung di Laut Bering, sebelah barat pantai Alaska atau
sekitar kepulauan Aleutian yang terkenal ganas, tentunya cuaca di
saat winter di daerah kutub luar biasa dingin.
http://www.fishex.com/galleries/maps/bering-sea.html

Pekerjaan sebagai nelayan pencari King Crab dikatakan bukan saja
suatu pekerjaan paling berbahaya di Amerika, juga didunia !!
Kasus kematian adalah 300 per 100.000, dan 80% karena tenggelam
atau terkena hypotermia.

Hanya kepiting jantan yang boleh diambil, menjual kepiting betina
adalah tindakan ilegal, ukuran yang boleh ditangkap juga tertentu.
Kepiting yang berhasil ditangkap, disimpan hidup-hidup dalam tangki
sampai kapal nelayan itu mencapai daratan untuk dijual.
Ini harus segera karena King Crab bersifat kanibal, dan kalau mati
bisa mengeluarkan toksin yang bisa membunuh kepiting lainnya.

Sehari sebelum hari H, saya SMS Sofyan lagi : kalau memungkinkan
King Crab-nya diperlihatkan dulu pada teman-teman, supaya seru.
OK katanya, no problem.
Eh tau-nya saat Minggu siang kami sampai di restoran, istri Sofyan
bilang kalau suaminya sedang ke Bandara Soekarno Hatta -
ambil kepiting hidup katanya.
Astaga, rupanya karena kepiting yang sudah ada di restonya sudah
frozen, maka dia beli lagi yang masih hidup untuk diperlihatkan itu.
Ampun dah, nyiksa orang bener dah saya ini.

Teman2 berdatangan, termasuk pak Kristanto dan istri yang pernah
berkunjung ke seluruh negara yang ada diatas muka bumi, cerita
tentang itu ada di Intisari Januari halaman 118.
Sofyan muncul, betul saja membawa se-ekor King Crab hidup
warna kemerahan, berukuran besar yang sungguh menarik perhatian.
Diperkirakan beratnya mencapai dua kilo, diameter batoknya sekitar
20 cm dan rentang capitnya hampir semeter.

Sofyan rupanya tidak tanggung-tanggung siang itu, selain dua ekor
King Crab yang dimasak dengan racikan bumbu mirip saus Padang
hasil coba-coba istrinya, juga muncul berbagai masakan lainnya.
Termasuk tumis bunga Pepaya dan Pare, Kerang Bambu, juga menu
andalan resto Dapur Sedap yaitu Kerapu Tim Asam Manis, nasinya
juga spesial yaitu Nasi Kastrol Teri Medan yang unik.

Karuan dah, bukan saja King Crab yang memang dagingnya terasa
manis gurih berserat itu, juga makanan lainnya yang enak-enak
itu membuat para tamu tidak malu-malu bolak-balik ambil lagi -
ambil lagi makanan yang disajikan.

Bung Sofyan, kalau anda lihat tulisan ini, ngomong-ngomong kapan
istri anda ulang-tahun ?, saya mau kirim SMS lagi neeeh, he he.

Restoran Dapur Sedap:
1. Jalan Taman Permata, Ruko New Asia No: 100.
Lippo Karawaci Barat - Tangerang.
Telpon: 021-59494053.
2. Espana Food Corner.
Jln. Kalimantan Raya, Lippo Karawaci Utara -Tangerang.
3. Rest Area Tol Jakarta-Cikampek Km. 19 Lantai Dua.
Jati Mulya Bekasi. Telpon: 021-88357813.
4. Rest Area Jakarta-Tangerang Km 13,5 (Palm Square)
Karang Tengah Tangerang. Telpon: 021-73448112.

Segera dibuka :
5. Rest Area Tol Jakarta - Bandung Km 72 - Sadang
6. Ruko Veronez, Jln.Kelapa Puan Blok CA 24/01
Sektor 10 Gading Serpong.
Telpon : 021-54203292, 021-54203349.