Resto Review : Kepiting Terkubur Bubur.

Kepiting Terkubur Bubur -
mencicip aneka bubur ala HongKong.
 
demikian judul artikel Kedai didalam majalah Kontan,
setelah membacanya saya segera sms Ika (Hendrika Yunapritta)
wartawati/penulis artikel itu yang juga anggota milis Jalansutra.
Ika menjelaskan bahwa kedai bubur KwangTung di Pecenongan itu
sederet dengan hotel Grand Alila, engga jauh dari Super Kitchen
katanya dan Ika juga pesan agar saya mencoba bubur kepiting itu.
 
Saya tertarik mencobanya karena membaca bahwa Kedai bubur
KwangTung itu chef-nya dari HongKong, isi buburnya  banyak
pilihan, mulai dari kepiting, ikan kerapu,  pi-oh , scallop sampai
hai-som campur hisit yang 80.000,-/mangkok.
Dikatakan bahwa bubur itu halal, tidak memakai micin atau merica,
dan buka 24 jam !.
 
Minggu siang, diperjalanan radio dimobil saya  kebetulan sekali
memperdengarkan iklan kedai bubur ini, menambah semangat
saya dan istri untuk segera sampai ke tujuan.
Ternyata walau sederet dengan Grand Alila tapi adanya diujung
satunya lagi jalan Pecenongan itu, nyaris sampai ke traffic light
perempatan jalan Sawah Besar.
 
Memasuki kedai sejuk ber-AC itu, terlihat penuh tamu - untung
masih ada satu meja kecil yang tersisa.
Kami langsung pesan satu porsi bubur kepiting, dan satu porsi
hai-som/hisit - ternyata engga tersedia karena lagi susah nyari ikan
hiu-nya katanya, maka diganti ikan kerapu.
Saya perhatikan restoran itu memang ramai, dan  ternyata tamu
yang datang belakangan juga masih bisa diterima di lantai dua.
 
Pelayan tak lama mengantarkan bubur kerapu sambil memberitahu
bahwa yang kepiting masih perlu menunggu karena masih dimasak,
memang saya lihat kepiting baru diolah setelah ada pesanan - tentu
saya engga keberatan karena itu berarti dagingnya benar2 fresh.
 
Begitu pesanan datang, langsung mata kami juling - mangkoknya
gede banget !, bubur juga diisikan sampai hampir luber dari bibir
mangkok gede itu.
Waduh - ini sih ukuran dua kali kapasitas perut kami.
Tapi ternyata akhirnya nanti hanya sedikit saja yang tersisa.
 
Buburnya halus sekali, dibagian atas ada kacang tanah-jahe-daun
bawang, dan betul saja kepitingnya terkubur didalamnya.
Istri saya memuji bubur dan ikannya enak sekali, halus dan tidak
amis, cuma sayang kepitingnya ternyata disajikan bersama kulitnya.
Tadinya saya kira tinggal telan saja - jadi lumayan belepotan repot
harus memecahkan kulit keras itu.
 
Bubur kepiting itu dibandrol 28.000,- dan  bubur kerapu 20.000,-
 
Boleh dicoba - apalagi tengah malam, tentunya asyik dingin-dingin
menikmati bubur hangat itu.