Tuesday, December 27, 2011

flashpackerindonesia] [Sharing] : Trik & Tips Menulis Cerita/Catatan Perjalanan

From:

To:
"Indobackpacker" <indobackpacker@yahoogroups.com>,
"flashpackerindonesia@yahoogroups.com" <flashpackerindonesia@yahoogroups.com>

Dear temans,

belakangan ini, banyak sekali yang kirim email ke saya,yang intinya, teman2 ingin sharing cerita atau catatan perjalanan, akan tetapi, nggak tau gimana mulainya, atau gimana cara menulisnya dan minta trip & tips menulis cerita/catatan perjalanan.

Saya bingung menjawabnya, karena, setiap orang punya gaya tulisan yang berbeda-beda, and some people are gifted with writing talents. Tapi ketika saya buka2 lagi blog saya, saya ketemu rangkuman mengenai catatan di dunia tulis menulis ini

Ja, kebetulan beberapa tahun yang lalu, di acara ulang tahun Indobackpacker, saya dan teman2 panitia HUT pernah mengundang Mas Teguh Sudarisman dan Trinity untuk sharing info, bagaimana caranya membuat tulisan supaya menarik dan enak dibaca. Dari sharing session mereka, saya rangkum informasi2 tersebut ditambah dengan catatan kaki saya, menjadi satu artikel.

Silahkan dibaca, semoga infonya berguna

================================================================================================

Broaden Your Audience,
by Teguh Sudarisman.

 
Teguh Sudarisman adalah Group Managing Editor-PT Indomultimedia : (inflight magazine Garuda, JalanJalan, Jakarta Java Kini) - yang sudah bertahun2 malang melintang di dunia media - memandu kita untuk memberikan tips2 bermanfaat mengenai cara penulisan catatan perjalanan yang menarik untuk dimuat di media.
 
Sebenar nya Teguh memberikan beberapa contoh penulisan di media cetak, akan tetapi yang akan saya bahas adalah penulisan catatan perjalanan atau laporan pandangan mata dalam bepergian yang disukai oleh media.
 
Menulis itu sulit ???
 
Menurut Teguh, ada beberapa kendala untuk kebanyakan orang awam dalam dunia tulis menulis, antara lain adalah takut untuk mencoba, tidak tahu harus menulis seperti apa, tidak tahu harus dikirim kemana, tulisan nya tidak unik, gaya bahasa yang jelek, mutu photo yang jelek. Jadi blom apa2 udah nggak PeDe dan mundur dari niat untuk menulis.
 
Tapi ada juga orang2 yang merasa udah sering menulis ini itu dimana, tapi dia nggak tahu apa yang menyebabkan tulisan dia tidak pernah lulus sensor dan seleksi untuk dianggap layak dimuat di media, dalam hal ini, majalan travel.
 
Bagi kita (baca : saya) yang mungkin sudah biasa dalam dunia tulis menulis, emang rasanya sangat mudah untuk menulis, (istilahnya, ngeliat laptop nganggur aja bawaan nya udah mau ngetik melulu), akan tetapi ternyata lain hal bagi orang lain, apalagi bagi pemula.
 
Teguh juga menekankan bahwa ada perbedaan besar antara penulisan di blog dan penulisan di media. Catapan perjalanan di blog tidak selalu cocok menjadi artikel di suatu majalah travel, akan tetapi artikel di majalah akan selalu cocok menjadi catatan perjalanan dalam suatu blog.
 
Seperti apa artikel perjalanan yang bagus?
 
• 90% pengalaman pribadi, 10% informasi/fakta.
Jadi jangan ngarang bebas ! Jangan mengada2 dan jangan pernah untuk mengutip catatan perjalanan orang lain tanpa seijin atau tanpa sepengetahuan yang punya. Contoh kasus, ada satu orang teman yang saya kenal yang mem-perkara-kan orang lain hanya karena orang tersebut memuat tulisan yang diambil secara paksa dari multiply dia tanpa seijin yang punya artikel dan memuatnya di media seakan2 dia itu penulisnya. Atau ada teman yang tau kita sedang menulis sebuah artikel/buku, lalu dia copy paste dan buat buku yang sama. Hati2, kita bisa berhadapan dengan hukum kalo begitu, atau hukum karma dan hukum alam. Tulislah sendiri pengalaman mu dalam bepergian, dengan gayamu sendiri...
 
• Unik
Carilah gaya bahasa yang berbeda dari orang lain. Word does matter indeed, karena sekalinya tulisan kita disukai, believe me, orang akan kembali dan terus kembali untuk mencari tulisan2 kita.  
 
Gaya bahasa yang simpel tapi elegan.
Ingat, pembaca dan pembeli suatu majalah di media cetak itu terdiri dari berbagai macam latar belakang. Jadiiiiiiiiiiii, gunakan bahasa yang dimengerti oleh semua orang, dan untuk ukuran media, gunakan bahasa yang simple dan elegan
 
• Deskriptif, detail
Jangan lupa untuk memberikan info yang lengkap, misalnya nama hotel yang kita rekomendasikan itu berada dijalan apa, biaya penyewaan kapal motor itu berapa, makanan minuman yang kita coba rasanya seperti apa, kira2 seperti itulah intinya.
 
• Menceritakan joy of traveling
Ini benar sekali. Saya sendiri pernah punya pengalaman menyebalkan ke suatu tempat, tetapi akhirnya berusaha untuk menikmati setiap detiknya, karena saya pikir, toh udah bayar ini, so make the most out of it ! Apalagi kalo bepergian nya tidak ada kendala, sehingga kita main bisa menuliskan catatan perjalanan kita dengan sepenuh hati, menceritakan nya dengan semangat yang menyala2, dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan perjalanan itu sendiri, yang akan menjadi inspirasi bagi orang lain yang membacanya, dan membawa seseorang kedalam dunia yang seolah2 kita ciptakan sendiri !
 
•Memberikan kesan mendalam kepada pembaca.
Ceritakan bagian yang sangat menarik yang mungkin tidak dialami oleh orang lain, misalnya ketika kita menjelajah suatu tempat, ternyata secara tidak sengaja kita melewati sebuah lokasi dimana terdapat sebuah upacara adat yang sakral sehingga kendaraan kita harus berhenti selama beberapa waktu, dan waktu berhenti yang cukup lama itu kita gunakan untuk berkenalan dengan penduduk lokal, pada akhirnya kita malah diajak oleh penduduk setempat itu untuk mampir kerumahnya diperkampungan dekat situ dan diajak makan siang bersama. Hal2 seperti inilah yang membuat tulisan kita berbeda dari orang lain dan tentunya memberikan kesan yang mendalam kepada pembacanya
 
Tips membuat tulisan bagus yang layak tampil di media
 
Berikut adalah Tips dari Teguh agar punya  kita bisa membuat tulisan yang bagus (sebenernya bisa dijabarkan lebih luas lagi, tapi maaf sekali, saya lagi nggak konsen ngetiknya, hehe. Tapi yang jelas, silahkan catat dan terapkan tips2 yang bermanfaat ini, yang mungkin hanya bisa kita dapatkan dari seorang expert pada saat sharing session seperti ini aja!
 
•          Pelajari gaya tulisan traveling yang dimuat di majalah-majalah
•          Pilih angle penulisan yang berbeda
•          Persiapan yang matang: riset
•          Don’t mix business with pleasure
•          Gigih, serius, fokus!
•          Foto, rekam, catat semua detail info
•          Segera tulis!!!Makin lama jeda waktu liputan dengan penulisan, tulisan akan makin kehilangan greget.

 
Tips2 Cara Penulisan di Blog/Buku,
by Trinity

Sesi terakhir adalah sesi yang dibawakan oleh Trinity, seorang pengarang/penulis buku ”The Naked Traveler”. Trinity adalah salah satu penulis buku dan journal backpacking yang cukup dikenal di dunia traveling & backpacking. Bukunya sudah dicetak sampai 10 kali dan menjadi salah satu buku “best seller” yang wajib dipunyai.
 
Disini Trinity membahas dan menceritakan pengalaman2 dia sewaktu travelling dan backpacking keliling dunia, baik itu pengalaman unik, menyenangkan, menyeramkan, yang semuanya berkesan baginya. Kalo kalian sudah membaca buku nya,  mungkin kalian juga membaca salah satu bab mengenai toilet di suatu negara yang tidak ada flush nya dan membuat dia panik, yang ternyata flush tersebut akan bekerja secara otomatis apabila kita mau keluar kamar mandi dengan membuka pintu. Info2 semacam itulah yang Trinity sharing dalam sesi presentasinya, jadikan tulisan mu berbeda dengan tulisan orang lain!
 
Trinity juga menceritakan proses pencetakan bukunya, yang semuanya dimulai dari penulisan si blog pribadinya : http://naked-traveler.blogspot.com/ Dan ketika hits yang masuk ke blog pribadinya sudah begitu banyak, sehingga dia mempunyai nilai jual yang bisa ditawarkan kepada penerbit. carilah nilai jualmu sendiri !
 
Dia juga memberikan tips2 dalam menulis yang cukup penting, mengingat bukunya sempat di ”cekal” karena tulisan nya dirasa sedikit extrim untuk ukuran orang Indonesia (dia menceritakan ketika dia berenang di suatu tempat sepi di sebuah negara secara skin-deep – if you know what I mean), dan disitulah terjadi kompromi, bahkan cetakan akan tetap diteruskan dengan catatan bahwa bagian yang itu harus dihilangkan karena kurang ”kena” adat istiadat dan ”mind set” orang kita.
 
Jadi ternyata ya teman2, kalo menulis di blog itu ”aman2” aja karena toh blog blog kita ini, tapi kalo udah dicetak ternyata cerita kita menjadi milik umum. Publik juga penerbit berhak menentukan mana yang boleh ditulis mana yang tidak, karena nantinya selain bermasalah dengan ijin cetak, juga bisa merembet ke UU pornografi dll dsb. Jadi alangkah baiknya apabila kita juga berhati2 dalam menuliskan artikel kita, apalagi apabila tulisan kita akan/sudah menjadi konsumsi khalayak ramai.

so tunggu apalagi ? LET"S WRITE !!!
 
*di copy paste dari blog saya sendiri, http://deedeecaniago.multiply.com*
 
salam,
Deedee Caniago
*they don't care how much you know until they know how much you care*

No comments:

Post a Comment