Monday, May 19, 2008

The Green Forest dan Mie Rica - Bandung.





Sesama sopir bus kota Jakarta dilarang saling mendahului,
tapi kalau anggota milis Jalansutra, malah beda:
Sesama JSers boleh saling "memprovokasi" !.

Dwikora Mariani - JSer Bandung, belum lama mengunjungi
The Green Forest, restoran yang berada di Jalan Sersan Bajuri
Bandung, tempatnya unik tulisnya di milis JS memprovokasi.
Maka pada hari Minggu 18 Mei 2008, saya dan istri dengan
diantar Nuke dan Wimpie, menuju restoran yang baru saja
buka 2 - 3 bulan yang lalu itu.

Lewat sms, Mariani menjelaskan : lokasinya Km 4 No:102,
kira-kira 50 mtr sebelum Graha Puspa kalo dari arah Ledeng.
Sebelah kanan jalan - isi sms berikutnya.
Jelas dah, karena kami sering ke Graha Puspa - perumahan
yang didalamnya ada Restoran Sapu Lidi yang terkenal itu.

Memasuki komplek yang hijau asri, turun dari kendaraan kami
sempat bingung cari yang mana pintu masuk menuju restoran,
karena hanya ada pintu kecil saja di pagar tempat parkir itu.
Setelah melewatinya, tampak lapangan rumput cukup luas,
dikiri ada bangunan utama restoran yang lumayan besar,
perabotan meja kursi dan interiornya bernuansa jadoel.
Halaman rumput yang luas itu sampai ke tepi jurang yang
cukup dalam, jadi pemandangan disitu cukup menarik.
Kami memilih tidak duduk didalam bangunan utama restoran,
tapi disalah satu dari sekian banyak saung yang berjejer.

Menu terlihat cukup bervariasi, mulai dari salad dan soup
seperti Hungarian Beef Goulash Soup yang dibandrol 22,5 ribu,
sampai ada pula "Siti" Beef Musle clear soup.
Main course-nya aneka steak, sate kambing, hamburger,
spaghetti sampai nasi goreng kambing/ayam/sea food.
Sesuai rekomendasi Mariani, kami memilih aneka ribs yang
dibandrol 45 ribu, dan Nuke pilih dessertnya Fried Banana -
Cheese roll with Caramel sauce Vanilla ice cream - 25 ribu.
Karena masih baru, restoran buka hanya Jumat-Sabtu-Minggu.
Makanan cepat datang, kebetulan saat itu tidak banyak tamu,
dan kami sependapat makanannya mirip Kampung Daun.
Saat makan itu ada seorang ibu menghampiri dan menyapa,
rupanya Ruth Tamzil de Fernandez, pengelola restoran tsb.

Siang itu di Kampung Daun juga sedang ada sambutsutra,
JSers Bandung Janti Purwadi Darmawan dan Heri Mulyadi
sedang mengajak makan siang Flona - JSer dari Singapore
yang datang bersama suaminya.
Maka kami menuju Kampung Daun yang berjarak hanya
sekitar 5 menit berkendara dari The Green Forest.

Di Kampung Daun, ternyata banyak sekali mobil memenuhi
tempat parkir, se-sore itu saya lihat ada beberapa grup tamu
yang masih harus antri.
Setelah bertemu dan sama-sama berjalan menelusuri jalan
setapak Kampung Daun yang asri di lembah sempit itu
sampai mentok di hulunya, maka kami saling berpamitan.

Sebelum meninggalkan Bandung, seperti biasa acara wajib
istri saya adalah mampir ke Mie Rica ! yang pedesnya bisa
bikin anak kecil kelenger.
Herannya walau dia bilang makan mie itu kayak ditabokin,
eh kalau ke Bandung pasti ngajak mampir kesitu lagi.
Untunglah kali ini tidak perlu jauh-jauh mencari sampai ke
Jalan Kejaksaan, karena sudah ada cabangnya di Paskal
yang lebih dekat dan tidak perlu pake acara ritual - rebutan
tempat duduk seperti di jalan Kejaksaan itu.

Tapi "penyakit" kalau makan di restoran cabang, suka-suka
terasa tidak se-asyik kalau makan yang di jalan Kejaksaan.
Disana padahal tempatnya rumah tua yang gir-lan (pinggir -
jalan) banget, sempit - duduknya sikut ketemu sikut, tapi
memang makan model sempit keringatan gitu yang seru.


The Green Forest.
Jl. Sersan Bajuri Km 4 No: 102.
Bandung 40154.
phone : (022)-2787884 dan 0811210867.
Ruth Tamzil de Fernandez (ruth_tamzil@yahoo.com).

Mie Rica Kejaksaan.
Jl.Kejaksaan No:7 Bandung.
Telpon: (022)-4231268.
Buka jam: 08.00-14.00. 16.30-20.00 (Use PORK).
Cabang:
Hyper Square Pasir Kaliki B-70.
Telpon: (022)-86060669.
Buka jam : 10.00-22.00. (NON Pork).

32 comments:

  1. wah asyik bener kelihatannya dok ... saya yang orang bdg malah kurang ngeh dengan tempat2 yang "dijajah" temen2 dari jakarta hehe ... minggu lalu malah ke rumah sosis di setia budhi ... enak pak ... sosisnya tanpa pewarna yang mengerikan itu ... rasanya ennnak :-)

    ReplyDelete
  2. saya suka panggil anjing sosis atawa anjing Hush Puppies yg merek sepatu itu loh dok..kalo gak salah jenis Basset Hound..

    ReplyDelete
  3. Emang ruaaar biasa, hehehe... keduluan ma Om Sindhi mampir Green Forrestnya, asyik ya tempatnya.

    ReplyDelete
  4. ga heran namanya green forest..emang asri ijo nya sih

    ReplyDelete
  5. wah dok...saya yg paling moleg tuh...di pajang lage..hehehehe..sering2 mampir ke bandung..

    ReplyDelete
  6. euh..euh...ci Janti teu ngajak-ngajak ketemuan sama dr Sindhi....

    ReplyDelete
  7. wow...., benar om, enak banget nich kumpul2 ama teman di malam hari sembari ditemani pengananan tradisional :)
    TFS

    ReplyDelete
  8. Aduh benar2 santai ya pak, satu gajebo utk satu keluarga..????

    ReplyDelete
  9. betul, untuk satu keluarga
    kayaknya seperti di Kampung Daun,
    mestinya kalau malam juga asyik disana.

    ReplyDelete
  10. ini kalo ujan musti buru2 disingkirin dong ya om?

    ReplyDelete
  11. dok suasananya enak banget ya buat nyante2, kongkow2 bersama keluarga maupun teman2....

    ReplyDelete
  12. Bagaimana taste makanannya dok?
    kayanya saya kalo kesini lbh mau menikmati suasana dan melihat hamparan warna hijau di sekelilingnya....

    ReplyDelete
  13. iya betul, saya juga kalau ke satu tempat lebih banyak
    menikmati suasananya, makanya senang nyoba ke
    tempat2 yang baru, soal makanan tentu juga penting
    tapi asal cukup enak buat saya sudah cukup lah, wong
    makanan favorit saya adalah gado2 si encim tetangga saya,he3

    ReplyDelete
  14. Wah, Pak Dokter koq, tega, ya, ke Bandung enggak bilang-bilang? :(

    ReplyDelete
  15. iya soalnya biasa tempat2 beginian mereka memang lbh jual suasana ya... beberapa tempat yang saya pernah kunjungi seperti the peak, kampung daun etc makanannya standard saja soalnya...
    *jadi pengen ke sini neh dok*

    ReplyDelete
  16. Pak Sindhi, kalu kesana lagi, tolong dong dipotoin mie ricanya ^__^,penasaran belum pernah nyoba, kalu ada poto at least punya gambaran kaya apa gitu (apa spt ikan rica2), yg pasti kalu ngeliat poto ngecesss...pengen.thank.

    ReplyDelete
  17. duduk diluar sana misbar ya Dok hehehe...

    ReplyDelete
  18. astaga...aku belum pernah makan mie rica jl. Kejaksaan..hiks..

    ReplyDelete
  19. Lho ... kok nggak ada cerita enak nggak-nya? Ayo donk .. ceritanya disambung .... Jadi penasaran nich

    ReplyDelete
  20. hallo Linda van Bandung,
    he3-sorry, serba kilat, rencana jadi berangkatnya
    diambil Minggu pagi, tadinya mau ke TanjungPasir.
    Rute kalo ke Bandung selalu mampir dulu ke Sate
    Maranggi Cibungur dan pesanannya selalu sama :
    Sate Maranggi + Soto Dengkul Sapi dan Es Kelapa Muda.
    Sampai di Bandung, yah nggak lain pastilah ke Rumah Mode.
    Setelah itu barulah ke The GreenForest, an menyusul Janti dkk
    ke Kampung Daun, sekitar jam 19 sudah meninggalkan Bandung.

    ReplyDelete
  21. iya betul.
    soal makanan standard saja,
    suasananya yang menarik.

    ReplyDelete
  22. tampilan mie-nya biasa saja, kalo soal kata Rica
    jangan2 dari merica ? - saking pedesnya, tapi saya
    sih nggak pesan yg pedas, nggak mau ditabokin he3

    ReplyDelete
  23. Levinia kapan pulkam Bandung lagi,
    sofa misbar itu saya lihat cuma ada dua set,
    yang lainnya bentuk saung atau bisa masuk
    ke banguan resto besar itu

    ReplyDelete
  24. Excellent nemen laporane... :-) Makasih...

    ReplyDelete
  25. iya betul atraksi ini namanya Taiko,
    saya sempat tanya ke pelatihnya

    ReplyDelete
  26. Juni Dok pulkam, hayuu ke Bandung lagi yah..tahun kemaren ketemu aja kilat bener...

    ReplyDelete
  27. pak ,mo tanya dong the green forest dg sapu lidi lokasi dan makanannya enakan mana ya?

    ReplyDelete
  28. kalau kita masuk dari Ledeng kekiri ke Jalan Sersan Bajuri,
    sekian kilometer kemudian dikanan jalan akan ketemu komplek perumahan dimana didalamnya ada Sapu Lidi, nah Green Forest
    itu yang juga dikanan jalan adanya tidak jauh sebelum sampai
    ke perumahan itu.

    soal makanan - ah susah bilangnya nih, soalnya relatif sih yah,
    selain itu saya ini orangnya kelewat gampang soal makanan taunya enak dan sangat enak aja, wong gado2 dekat rumah saya aja adalah makanan paling enak sa-dunia buat saya tuh, he3.
    saya lebih memperhatikan suasana kalau mencoba resto baru.

    udah dah coba keduanya, nanti anda yang ceritakan yah, he3.




    ReplyDelete
  29. kok fotonya di kompieku gak kebuka yah :((

    ReplyDelete
  30. long weekend kemarin (tepatnya tgl 7 maret 2009) aku sekeluarga ke sana. ternyata oh ternyata pemiliknya sudah berganti. sebagai hasilnya... untuk makanan dan servis sungguh mengecewakan. menu sangat terbatas... dan rasanya semuanya manis. aku yang orang jawa aja ga nahan. plus bonus ulet di brokoli pendamping steak...

    pegawe yang melayani kami emang bilang kalau resto baru 3 minggu berjalan di bawah pemilik yang baru dan menunya akan ditambah dalam waktu dekat.

    anyway, pengalaman makan yang paling tidak mengenakkan yang pernah aku alami di bandung, sejak 1995 sampai sekarang.

    tempatnya sih sebetulnya mayan, cuma pas aku ke sono dalam kondisi sedang direhab untuk beberapa bagian dan bagian yg sudah jadi dalam kondisi kurang terawat. tampak kotor, ada sarang laba-laba dll. apalagi servisnya kurang, misalnya saja pas kami minta tampolin untuk diaktifkan (dari posisi vertikal/tidak siap pakai) dan ayunannya dibersihkan sampai kami pulang tidak diindahkan. demikian juga dengan permintaan kami berupa sedotan untuk 2 gelas minuman anakku.

    ReplyDelete