Saturday, November 3, 2007

Atraksi "Must Do" bagi turis yang datang ke Dubai.




Selesai mengunjungi BurjAlArab, segera menuju Ascot Hotel
tempat menginap, disana terlihat tiga buah Landcruiser putih
yang akan membawa kami ke tengah gurun sudah menunggu.

Memang sore itu kami akan mengikuti acara yang dikatakan
"Must Do" bagi turis yang datang ke Dubai : Desert Safari.
Jadi kami akan naik Landcruiser itu untuk uji nyali ngebut di
pebukitan gurun pasir, sampai saatnya menyaksikan moment
Sunset in the Desert yang indah sekali.

Tiba di hotel itu sebenarnya sudah kesorean, sekitar jam 16,
mestinya segera naik Landcruiser itu agar keburu lihat sunset,
tapi kalau langsung jalan pastilah "saltum" (salah kostum),
karena baru saja dari acara makan siang di BurjAlArab yang
pada pakai jas dan blazer segala.
Hanya dikasih waktu 10 menit, maka semua lari-lari lagi ke
kamar, tukar pakaian atau minimal tukar sepatu kets agar
tidak kesulitan saat berjalan diatas pasir gurun.

Tepat waktu, ber-iringan mobil berangkat, meninggalkan
kota dan kini berjalan di highway yang membelah gurun,
butuh waktu hampir sejam untuk tiba diareal yang disebut
Big Red.
Kini mobil keluar dari jalan aspal, menelusuri jalan berpasir
dan tiba disatu tempat dimana sudah menunggu belasan
Landcruiser lainnya.
Semua penumpang turun dan berjalan diatas pasir kuning
keemasan yang cantik, dan para sopir tampak mengurangi
tekanan angin ban mobil, tujuannya agar permukaan ban
menjadi makin lebar sehingga tidak mudah terbenam
dipasir dan juga agar bisa lebih "napak" di pasir.

Kini sudah siap, semua naik mobil, saya duduk didepan
bersebelahan dengan pak sopir yang ternyata orang
Pakistan, semua harus pakai belt. Kabarnya orang usia
tua/lemah dan anak-anak disarankan tidak ikut.
Mobil kami ternyata jadi leader, beriringan memasuki
gurun sunyi yang luas sekali itu.
Ternyata padang gurun itu tidaklah datar seperti meja,
tapi berbukit-bukit sehingga mobil berjalan naik turun,
dibeberapa tempat malah cukup tinggi dan lereng-nya
juga lumayan terjal.

Nah kini pak sopir in action, kami dibawanya ngebut
kesana kemari, ngebut bukan saja di tempat datar,
juga saat mendaki bukit dan menuruni lerengnya -
seru sekali bagai naik roller-coaster.
Pernah saat miring menuruni lereng dia tancap gas juga.
Disatu tempat pak sopir stop, kayaknya dia girang
bisa nakutin kami, tapi saya bilang " More, more !" -
tancap gas lagi dah dia, he3 - siapa takut !.

Akhirnya menjelang jam 6 sore, di tengah gurun itu
semua mobil berhenti, penumpang dipersilahkan turun.
Terlihat ada beberapa orang mencoba Sand-skiing,
meluncur menuruni lereng bukit yang cukup tinggi itu.

Bola matahari terlihat sudah merendah di ufuk barat,
makin me-merah dan sekeliling menjadi makin temaram,
sehingga terasa sekali begitu tenang dan tenteramnya
gurun pasir itu.

Semua terpukau menyaksikan pemandangan yang begitu
indah, kalau biasanya kita biasa melihat sunset di pantai -
kali ini ditempat yang sungguh unik - ditengah gurun.

Bola kemerahan telah lenyap ditelan malam, penumpang
kembali ke mobil yang kini mengarah ke sebuah camp
Bedouin yang tampak sederhana saja.

Beberapa orang mengikuti atraksi naik unta, tapi kami
langsung ketengah camp dimana ada pelataran yang
disemen, berkeliling ada meja2 pendek, sehingga kami
duduk menghadap meja makan itu bersila atau selonjoran.

Tak lama muncullah seorang penari Belly Dance, yang
diiringi musik tipikal Timur Tengah menari solo ditengah
pelataran, belakangan menarik sebagian pengunjung
untuk ikut menari bersamanya.
Tariannya lumayan, tapi tentu nggak nempil kalau
dibandingkan dengan Belly Dancing yang saya tonton
di Istanbul 12 tahun tahun lalu - disitu bukan saja penari
nya muda2 dan cantik2, tinggi besar tapi langsing2,
juga tariannya bagus sekali - gerakannya aduhai dan
musiknya juga begitu bergelora sesuai tarian-nya.
Tapi tarian di tengah gurun ini masih mending
ketimbang Belly Dancer yang muncul didepan kami
saat ber -Old and New di Kairo, walau si penari sudah
habis2an action pakai naik2 keatas kursi teteup aja
bikin bete, wong udah tante2 gendut yang mesti nya
sudah dirumah saja momong cucu.

Selesai menikmati Arabian BBQ Dinner diudara
terbuka itu, sekitar jam 20 kami kembali ke hotel.
Masuk kamar hotel sekitar jam 21, saking capenya,
malam itu saya sampai terlewat protap antisipasi
kebakaran yang selalu saya lakukan kalau masuk
kamar hotel yaitu mencari dimana letak pintu darurat-
ini prosedur penting diketahui setiap tamu hotel.

Saat menuju kamar mandi, saya hitung2 berapa
lama belum mandi sejak berangkat dari rumah,
bujugbuneng! - 30 jam !

33 comments:

  1. wah kalau lihat race di pasir yah seru juga Pak Shindi,
    saya cuman sering lihat di Dischovery doang
    dubai the next distination pak

    ReplyDelete
  2. met ultah ya pak Didi van Holland
    yang ber-ultah hari ini.

    memang seru lihat video nya, waktu itu
    saya kerepotan megang kamera dan handycam,
    hehehe- soalnya mau dua2nya.

    kalo ke Dubai nggak usah sekarang2, tahun mendatang
    beberapa atraksi wah nya muncul - Dubai Mall yang akan
    pegang rekor mall paling gede sa-jagat raya dan bisa
    melihat Palm Shaped Island yang menakjubkan itu.

    ReplyDelete
  3. wah makasi Pak Shin ucapananya ultah he he he
    siapa tahu bisa ketularan spt Pak Shin jalan jalan
    lagi nungguin invitation dr temen2 yg di Dubai nih Pak (yg pada gawe di Hotel)bair dpt discount hua ha ha ha

    ReplyDelete
  4. wah, boleh juga nih melamar ke DUBAI jadi sopir sekalian jadi koki

    ReplyDelete
  5. Dok, mirip pasir yang di Kulon Progo, Yogya ..suer dah, hihi...........

    ReplyDelete
  6. kok yg ini kagak ada poto close up-nya pak ?
    penasaran soale..
    hehehehe..

    ReplyDelete
  7. Ke desert dan over night adalah salah satu pilihan week end kami yg tinggal di qatar. Pengalaman menjadikan kami berani menuruni bukit pasir dgn kemiringan 45 derajat.
    ah bedanya...yg jadi belly dancernya istri sendiri huehehee..

    ReplyDelete


  8. mereka pinter jualan, padang pasir aja bisa dijual
    kepada turis seperti itu, maka sayang kalo kita
    tidak bisa memasarkan pariwisata disini.
    tenaga juga efisien, sopir rangkap koki itu,he3

    ReplyDelete

  9. pasirnya halus, dan tebalnya sedeng, jadi gini
    kalo terlalu tebal kan roda mobil bisa amblas,
    kalau pasirnya tidak tebal kan kurang seru

    ReplyDelete


  10. ada, fotonya ada, nanti saya cari dan
    posting disini, memang rata2 postur
    penari Belly Dance itu besar2- tapi
    yang di Kairo itu udah ketuaan, hehehe

    ReplyDelete


  11. bung Hardjito,

    masih di Qatar ? - apakah turisme disana maju ?

    ReplyDelete
  12. Masih pak, tak terasa sudah 4 thn disini. Turisme qatar jauh ketinggalan dgn dubai, disini sedang set up prasarana saja, sementara dubai terus improvisasi dgn proyek2 spetakulernya.

    ReplyDelete
  13. Wow......boleh juga nih atraksinya. Saya pernah coba di Brazil di Pontra Negra, Natal, mobilnya lebih unik di Brazil. Booggie car. Pasirnya keren abis dan sudah terkenal internasional.

    ReplyDelete
  14. bung Edy,

    iya kalo Dubai sih lihatnya bingung,
    tiap hari berubah trus katanya.
    Qatar mungkin lebih kaya dari Dubai,
    minyaknya lebih banyak ? - saya baca
    ekonomi Dubai hanya 6 % yang dari
    minyak, sebagian besar dari trading dan
    turisme.

    masih lama di Qatar ?


    ReplyDelete
  15. dera Vera,

    oh ya ? disana juga ada gurun pasir atau
    di pantai ?

    salam
    sm

    ReplyDelete
  16. nggak tuh, he3.
    kayaknya cuma satu ini yang warna merah,
    yang lain putih semua, yang merah ini bawain
    aqua yang dibagikan kepada peserta safari
    disaat menunggu sunset itu.

    ReplyDelete
  17. Wah, hummernya cuma dipakai buat bawain aqua :( Kalo di sini, yang bawain aqua pasti mobil yang paling jelek, hehehe.

    ReplyDelete
  18. wah...pak Sin gak ikutan goyang ? hehehe

    ReplyDelete
  19. Saat menuju kamar mandi, saya hitung2 berapa
    lama belum mandi sejak berangkat dari rumah,
    bujugbuneng! - 30 jam !

    pantesan...wanginya sampe ke sini loh pak...hahahah...

    ReplyDelete
  20. Melihatnya panas sekali tidak ada pohon, cukup melihat foto anda saja cukup.

    ReplyDelete

  21. ini foto jepretan pak Ben Darmawan,
    pas sekali ada mobil melintas jadi
    memang keren.
    BBQ disitu yah daripada nggak makan lah -
    bagaimana bisa enak yang masak bapak sopir,he3.

    iya soal telat mandi, pulangnya ternyata lebih lama lagi tuh

    ReplyDelete
  22. Dulu rencananya hanya 4 thn, tp kayaknya memperpanjang sendiri dulu di gurun pasir biar bisa jalan jalan terus melihat dunia.

    ReplyDelete


  23. bung Edy,

    iya lah mumpung masih muda,
    kalo udah umur mau terbang jauh aja mikirnya seribu kali,
    kalo sih pake bisnis klas,he3 apalagi pakenya A380 - mana tahan.

    ReplyDelete
  24. Pak Sindhi, ikut tour seperti ini memang cenderung melelahkan yah, kudu gerak cepat terus menerus.... Tapi senang yah, menemukan banyak hal baru.... :)

    Anda berani juga yah duduk di sebelah sopir. Itu salah satu posisi yang paling mematikan lho bila terjadi sesuatu. Untung semua baik2 saja. :)

    ReplyDelete
  25. Peter,

    memang ikut tour begitu, udah kayak bebek digiring
    kesana kemari, buru2 lagi - hehehe,
    tapi ada kelebihannya yaitu jadi lihat banyak tapi
    tidak mendalam, maka kapan2 ada kesempatan kita
    bisa balik lagi untuk mendalami obyek2 yg menarik.

    disebelah sopir - rasanya nggak apa2 tuh, kan risikonya
    mobil terguling bukan tabrakan frontal, dan kalau sampai
    terguling juga rasanya cukup aman karena di pasir,
    bukan di bebatuan.
    istri saya yg dari rumah udah deg2-an malah diem aja tuh,
    saya mah bilang ke sopir more more - hehehe

    ReplyDelete
  26. P.Sindy....kalo saya lebih suka Backpaker bukannya apa P.dokter....budget terbates, he.....heee......yang penting Syahwatnya tuk jalan2 terpenuhi. Penginnya sih ikut tour, tapi apa boleh buat....

    ReplyDelete
  27. Wah top banget Hummernya.....kayaknya latihan buat Relly Dakar nih P. Sindy, he.....heee..... keren P. Dokter.....

    ReplyDelete
  28. lha, itu mah bukan yg saya naiki,
    kayaknya punya boss-nya karena
    cuma satu dan malah bawa2 aqua buat dibagi-in

    ReplyDelete
  29. salam kenal...wah hbt nih kk, jd ngiri..bisa ke dubai hehe kapan yah bisa kyak kk hahah ^^!

    ReplyDelete