Friday, September 1, 2006

Grotta Azzurra - One of The Most Famous Sea Caves in The World.




Blue Grotto - yang di pulau Capri (Italy selatan) disebut :
Grotta Azzurra, banyak terdapat di berbagai belahan dunia.
Semuanya berbentuk sea caves - gua yang terisi air laut, pintu
masuknya bisa berada dibawah atau diatas permukaan air laut.
Alasan dinamai Blue Grotto, pertama karena air didalam gua
berhubungan dengan laut diluar. Kemudian ada sinar matahari
menembus masuk kedalam gua melalui air itu. Air laut mem-filter
sinar matahari sehingga hanya cahaya biru saja yang lewat.
Maka didalam gua tampaklah sinar biru terang menakjubkan
muncul dari dasar gua, menerangi gua yang gelap itu.

Keindahan yang menakjubkan dari Blue Grotto di pulau Capri,
diungkapkan pada Agustus 1826 oleh seorang penulis Jerman
August Kopisch, sejak itulah bukan saja Blue Grotto menjadi
lambang pulau Capri, tapi juga jutaan pengunjung berdatangan.

Mengunjungi Blue Grotto, bisa memakai boat yang berangkat
dari Marina Grande/pelabuhan pulau Capri, atau dengan naik
kendaraan menuju Anacapri-Blue Grotto lalu dengan menuruni
tangga menuju pantai.

Setiba disana harus naik perahu dayung yang hanya bisa memuat
4 orang, tapi untuk bisa menerobos masuk melewati pintu gua
yang rendah dan sempit itu ( sekitar 1,5 kali 1,5 meter ) tentu
sangat tergantung cuaca.
Kalau laut sedang berombak besar, tidak mungkin bisa melewati
mulut gua yang tertutup hempasan air laut.
Begitu pula dengan waktu, paling bagus sekitar jam 11 - 12
dimana sinar matahari pada sudut terbaik menerobos masuk,
sehingga sinar biru didalam gua muncul terang sekali.

Sorrento, 3 Juli 2006 jam 8.30 kami sudah meninggalkan hotel,
didalam kota harus harus berganti bus karena hanya bus shuttle
khusus yang boleh naik turun menuju pelabuhan yang berada di
bawah tebing.
Sekitar jam 9.45 kami memasuki hydrofoil besar dua lantai,
nyaman dengan AC yang dingin, dan toilet yang bersih.
Pemandangan indah sekali, villa- villa kota Sorrento tampak
anggun diatas tebing, disisi lain dikejauhan tampak samar-samar
kota Napoli dan juga Gunung Vesuvius.
Perjalanan singkat saja karena hydrofoil itu ngebut, 30 menit
sudah memasuki Marina Grande - pelabuhan pulau Capri.

Kami kemudian naik motorboat terbuka berkapasitas 40 orang,
dan sekitar jam 10.50 mulai berlayar menuju lokasi Blue Grotto
yang berada disisi lain dari pulau Capri itu.
Boat berlayar tidak jauh dari pantai, kami disuguhi pemandangan
yang cantik sekali - boat berlayar diatas air laut yang biru tua,
melewati banyak perahu termasuk perahu layar besar bertiang
banyak.

Pantai pulau Capri terjal, tebing karang tampak menjulang
tinggi, dan sekitar 20 menit kami sudah tiba ditujuan.
Kini didepan tampak tebing tinggi, mulut Blue Grotto terlihat
penuh dikerumuni perahu dayung yang antri untuk memasukinya.
Beberapa motorboat juga tampak menunggu giliran menurunkan
penumpang kedalam perahu-perahu tersebut.

Boat kami mendekat dan mematikan mesin, kini kami harus
menunggu giliran naik perahu dayung itu.
Sekian lama menunggu belum juga ada tanda-tanda giliran
kami tiba, mulailah kami gelisah.
Ombak mulai besar - membuat motorboat bergoyang terus,
beberapa penumpang mulai mual, dan saya perhatikan ombak
yang menghempas mulut gua kadang-kadang begitu besarnya
sampai-sampai air laut memenuhi keseluruhan mulut gua itu.
Hal itulah yang membuat antrian masuk keluarnya perahu
dayung kedalam gua menjadi lambat, mereka harus menunggu
diantara dua gelombang yang kecil agar bisa dengan aman
menerobos masuk atau keluar.

Tunggu punya tunggu sudah hampir sejam, wah semua
gelisah dan saya teringat adik saya Lanny yang dulu hampir
saja gagal karena tukang perahu menolak membawa masuk.
Rupanya saat itu air laut sudah pasang dan ombak sudah
kelewat besar. Untunglah dia, setelah berantem mulut
sekian lama akhirnya ada tukang perahu yang bersedia
membawa para calon penumpang nekat itu.

Akhirnya sampai juga giliran kami, dengan hati-hati sekali
kami "loncat" kedalam perahu dayung yang kecil itu.
Setiap perahu muat empat orang dengan posisi 1 -2 -1,
tukang perahu berdiri memegang dayung pada baris kedua.

Perahu ikut antrian dan waktu terasa lama sekali bergulir
sebab banyak perahu yang antri, untuk satu-satu masuk
atau keluar dari gua itu.
Tentu perasaan sangat tegang, ingin lekas bisa masuk dan
juga ada rasa ngeri berperahu di laut yang airnya dalam
tanpa pelampung/alat penyelamat.


Akhirnya sampailah giliran perahu kami - ketegangan
memuncak - bayangkan kami akan memasuki gua melalui
mulut gua sempit yang sesekali "hilang" dihantam gelombang.
Pak "sopir" berdiri dengan tenang, pelan2 mengayuh perahu
mendekati mulut gua dan mengambil ancang2.
Lalu dia teriak menyuruh kami terlentang habis2an dan
dengan dia dengan cepat menarik tambang yang tersedia -
wusss - perahu melejit masuk melewati pintu gua.

Begitu masuk, kami segera duduk lagi, awalnya sempat
kelabakan karena sekarang berada didalam gua yang gelap.
Tapi suasana meriah - terdengar suara merdu seseorang
pria yang dengan kerasnya menyanyikan lagu Santa Lucia,
dan lampu blitz kamera berkilatan dikegelapan.
Dan aduhai cantiknya - air laut dibawah perahu kami
tampak berwarna biru terang.
Wah, kami semua terpesona akan keindahan warna biru
terang itu, seakan ada lampu neon biru besar didalam laut.

Didalam gua berukuran sekitar 20 kali 20 meter, terlihat
ada belasan perahu lainnya.
Perahu didayung kebagian dalam gua, untuk kemudian
antri lagi untuk keluar gua.

Terasa asyik sekali berada didalam gua gelap dengan
sinar biru yang memancar dari dasar laut, menimbulkan
sensasi seakan kita sedang terbang diatas langit biru.
Tapi tentu kami tidak ingin ber-lama2 disana, apalagi
melihat pintu keluar gua yang sesekali hilang dihantam
gelombang besar.

Sampai giliran kami, kembali mengulangi prosedur -
terlentang habis dan wuuus - molos dari mulut gua.

Kini semua lega dan puas, karena niat mengunjungi salah
satu Blue Grotto terindah didunia terlaksana sudah..




17 comments:

  1. Wah saya ikut ngeri juga baca tulisan pak Sin tentang Grotto ini.. Cara masuk dan keluar goa yang cukup uniiiikkk..
    Angkat topi buat pak Sin yang berhasil menangkap momen yang bagus didalam goa sehingga menghasilkan foto yang indah... (padahal diliputi perasaan tegang, ngeri dan kelabakan he he he...).
    Selamat pak.....

    ReplyDelete
  2. wow cantiknyaaaa... kapaaan ya saya bisa menyaksikan keindahan alam ini? tapi, berani nggak ya masuk ke situ, mengingat seremnya cerita Dr Sindhi - hihihihi

    ReplyDelete
  3. Waduh Pak dokter jalan2 terus nih. Thanks for sharing ya dok :)

    ReplyDelete

  4. nini Fifi,

    tenang aja, nggak ada cerita terjadi musibah disana,he3

    paling jaga kamera, jangan sampe kecemplung ke laut.
    saya memang kerepotan banget karena bawa camera dan juga handycam, serakah lagi - dua2nya dipakai ,
    apalagi pengen nge-rekam moment saat menerobos masuk -
    sempat diomeli tukang perahu karena seharusnya terlentang habis, saya cuekin aja, dan berhasil merekamnya - luar biasa indah
    didalam grotto itu - semua terekam jelas dengan handycam.
    rencananya mau di transfer ke format DVD,
    kalau mau lihat DVD-nya nanti saya pinjamkan

    salam
    sm

    ReplyDelete
  5. Pak Dokter,
    kalau ke Prancis Anda juga bisa mengunjungi Gua seperti ini,namanya Gua Padirac.

    ReplyDelete
  6. Beruntung ya dok, ketika kesana dengan temen saya ga bisa masuk gua biru itu, soalnya air laut lagi pasang, usah gitu saya mabuk diobang oleh boat. jadi terpaksa menahan diri biar tidak throughout..... unfortunetely!

    ReplyDelete
  7. Om, seru banget... kalo udh ada format DVDnya mao dong pinjem liat, hehehe nodong aja. Thanks Om ceritanya, saya baru tau lho ada Grotta Azzurra.

    ReplyDelete

  8. Padirac ? - baru dengar, didekat Montpellier ?
    Iya memang ke Blue Grotto untung2an, sama seperti kita kalau
    ke HuangShan, kalau belum jodoh - kabut tebal shg ga lihat apa2.

    Sienny, nanti gantian dg nini Fifi, dan kalau sudah selesai lihat
    bisa kembalikan ke Nuke di Setiabudi.
    Segera akan saya transfer ke DVD, saya rekam dari awal tiba di depan Blue Grotto sampai masuk dan keluar lagi.

    ReplyDelete
  9. Anda beruntung dapat memasukinya. Selamat!

    ReplyDelete
  10. hallo pak Kusuma,

    balik lagi atuh kesana,he3 -
    jadi ke Rwanda bulan ini ?

    ReplyDelete
  11. Mohon ijinnya juga tuk nge-link ke cerita yg ini Pak.
    many thanks before

    ReplyDelete
  12. om, ini mirip2 sama phang nga bay di phuket

    ReplyDelete
  13. TFS photo2nya pak,
    waktu dulu saya ke sana ada lilin2 yg sengaja dipasang supaya di dlm gua lebih terang, shg kliatan stalagmit & stalagtit di bg gua yg lebih dalam..

    ReplyDelete
  14. oh gitu yah,
    saya mah nggak liat apa2 tuh, gelaaap.

    ReplyDelete
  15. bisa pulang pergi aja nggak kalo ke capri?...nggak perlu nginep bisa kan?

    ReplyDelete