Saturday, May 6, 2006

Lisbon - sebuah kota dengan dua buah Unesco's World Heritage.


brosur : patung Jesus menghadap ke kota Lisbon

Perjalanan enam jam dari Sevilla Spain menuju Lisbon Portugal,
terasa membosankan karena pemandangan mirip perjalanan antar
kota di Maroko yang kebanyakan melalui tanah kosong.
Saat mendekati border Portugal saya teringat cerita adik saya Lanny,
yang tahun 1998 saat Indonesia dengan Portugal masih musuhan -
nekat "menerobos" masuk border tanpa visa.
Waktu itu dia dengan beberapa temannya mengendarai mobil sedan,
dan berhasil lewat karena ternyata tidak ada penjagaan di border -
dan kali ini kami juga bablas saja, tidak ada penjagaan sama sekali.

Saat mendekati Lisbon barulah kami disuguhi pemandangan indah,
didepan kami tampak " 25 de Abril Bridge ",
sebuah jembatan buatan tahun 1966 yang unik karena bukan saja
pembuatnya sama dengan pembuat Golden Gate San Fransisco,
juga ada sekian persamaan lainnya :
warna-nya juga merah, panjang 2,5 km, tingginya 60 meter dan
dari atas jembatan kita bisa mendapatkan pemandangan cantik
atas kotanya. (foto)

Memasuki jembatan itu kami sibuk noleh kiri kanan karena banyak
pemandangan yang menarik, sekarang kami mulai menyebrangi
sungai lebar yang bernama Rio Tejo, didepan dikejauhan tampak
atap genteng merah yang cantik dari rumah-rumah kota Lisbon.
Disebelah kanan diatas bukit ditepian sungai tampak tiruan dari
Corcovado-nya Rio de Janeiro Brasil, yaitu Statue of Cristo Rei -
patung Jesus setinggi 28 meter yang berdiri menghadap ke kota
Lisbon sambil membentangkan kedua tangan.
Patung itu berdiri diatas menara setinggi 82 meter -
pengunjung bisa naik keatas dengan lift - kalau kita berada
disana tentu mendapatkan breathtaking view atas kota Lisbon
dan sekitarnya. (foto)

Lisbon berada ditepi pantai Samudra Atlantic, dan sebagai wilayah
yang dipengaruhi Mediterrania dan Atlantic maka mempunyai iklim
yang moderate, baik pada winter maupun summer.

Bangsa yang mendiami wilayah dengan 560 kilometer panjang
pantai Atlantic ini pernah menjadi bangsa penjelajah kesohor
dimasa lampau.
Tidak saja Africa Barat dan Brasil yang dijelajahi, malah
Vasco da Gama tahun 1447 berhasil membuka rute perdagangan
baru dengan India, dan pernah sampai ke Maluku pula.

Dan pada masa pemerintahan raja Manuel I ( 1495 - 1521 )
tercapailah masa keemasan karena bangsa ini bisa menguasai
berbagai pelabuhan perdagangan penting di dunia baru masa itu.

Pada masa itulah dibangun sebuah Masterpiece Manueline Art Style,
yang sejak 1983 masuk salah satu Unesco's World Heritage :
Hieronymites Monastery. (foto)
Bangunan kuno awal abad 16 ini merupakan transisi dari gaya Gothic
ke Renaissance, terlihat penuh ornamen yang terinspirasi dari tempat
yang dikunjungi para penjelajah seperti Vasco da Gama -
dimana mana terlihat bentuk nanas dan rotan !
Didalam gereja itulah terletak tomb dari Vasco da Gama,
yang berbentuk unik : diatas makam dari marmer berbentuk kotak
empat segi panjang yang penuh ukiran itu diletakkan patung marmer
Vasco da Gama seukuran aslinya dalam posisi tidur terlentang dengan
kedua tangan terkatub didada.
(foto)

Sedikit berjalan kaki menyebrang dari monastery itu, kami sudah
tiba ditepian Rio Tejo yang asri sekali.
Kami berjalan-jalan santai bersama banyak orang ditepian sungai
yang lebar itu - disebelah kiri tampak "25 de Abril Bridge" yang
membentang dengan megahnya, dan samar-samar terlihat pula
Statue of Cristo Rei dikejauhan disebrang sungai.

Tapi tujuan utama kami ketepi sungai itu adalah mengunjungi
sebuah "permata Manueline-art" lainnya yaitu :
Bethlehem Tower atau Torre de Belem.
Menara yang dibangun tahun antara tahun 1515 - 1521 ini tidak
berada didaratan tapi berdiri didalam sungai, dan dihubungkan
oleh sebuah jembatan pendek ketepian sungai.
Awalnya merupakan sebuah gedung syahbandar yang mengontrol
keluar masuknya kapal kedalam kota, tapi dimasa pendudukan
Spanyol sempat dijadikan penjara !
Bangunan ini unik sekali dan proporsi-nya harmoniously-balanced,
terlihat seperti bastion dengan dasar hexagonal.
Enam buah turret tampak di keenam sisinya, sedangkan quadrangular
towernya sendiri terdiri dari empat lantai. (foto)
Bangunan kecil dengan sentuhan Manueline art yang unik ini,
sungguh indah dan eye-catching sekali - tahun 1983 dimasukkan
kedalam daftar Unesco's World Heritage.

Selain Torre de Belem, ditepian Rio Tejo itu juga ada obyek yang
menarik banyak pengunjung :
Monument to the Discoveries.
Bangunan berbentuk unik ini dibangun pada tahun 1960, untuk
mengenang jasa para penjelajah Portugis jaman lampau yang
dengan gagah berani berkelana sampai keujung dunia itu.
Monumen besar megah itu dibuat seakan sebuah anjungan kapal,
dimana berdiri sederetan pelaut yang dipimpin oleh Prince Enrique.
(foto)

Setelah puas cuci mata sepanjang tepian sungai maka kami menuju
pusat kota Lisbon - dalam suhu 14 derajat menjelang malam hari
kami habiskan dengan berjalan kaki santai dipusat kota Lisbon yang
penuh dengan gedung-gedung megah.
Cuma sayang sekali gempa bumi dahsyat pada 1 Nopember 1755,
yang membunuh 60 ribu orang dari 270 ribu penduduk telah meluluh -
lantakkan pusat kota - dan gedung gedung yang dibangun kemudian
tampaknya tidak lagi se-artistik bangunan di Paris atau Madrid .

Setelah ke HardRock cafe membeli souvenir, dan Ginginha Liquor
pesanan teman maka kami menelusuri jalan-jalan dan taman ditengah
kota yang penuh berhiaskan sinar lampu aneka corak yang menawan.
(foto)

Malam hari kami menginap di Novotel -
hotel yang unik karena kaga ada ada portirnya -
yah sudah ! geret aja sendiri koper masing-masing !

10 comments:

  1. wah sempet2 mampir ke HR cafe-:)
    Foto2nya bagus2 Pak!

    ReplyDelete

  2. Saya sebenarnya ke HR cafe itu untuk beli topi dan gelas
    pesanan teman, saya sendiri kalau ke sempat nyelonong
    kedalam HR cafe disuatu kota paling tengok2 saja,he3.

    ada teman Jalansutra - pak Martin Wijaya, yang bulan lalu
    disurvey dan akan masuk rekor MURI sebagai orang Indonesia
    yang paling banyak mengunjungi HR cafe manca negara.

    foto2 ? - ada beberapa foto yg saya ambil dari brosur -
    (yang ada tulisan : brosur dibawah foto) yaitu
    foto jembatan - kami tidak sempat berhenti atau naik ke
    atas patung, lalu foto Hieronymites - kami buru2 nyebrang
    sehingga terlewat ambil foto keseluruhan,
    dan foto Torre de Belem - utk dibandingkan dg foto saya yang
    nyetaknya kurang bagus ( waktu itu masih belum pakai digital,
    saat dicetak warnanya jelek).

    ReplyDelete
  3. Beli Hard Rock Cafe Pin untuk Sdr. Martin Dong?

    ReplyDelete
  4. Beli Hard Rock Cafe Pin untuk Sdr. Martin Dong?

    ReplyDelete
  5. Pak Sindhiarta, untuk masuk Portugal masih susah untuk orang Indonesia? atau pakai Schengen ?

    ReplyDelete

  6. Pak Kusuma,
    nggak tuh, pak Martin kan mana mau diwakili,he3.
    Kabarnya akan ada kopdar dirumahnya, Minggu/Senin
    nanti - cuma saya engga bisa datang karena ke Bali.

    bu Ambar,
    Masuk Portugal memang mestinya punya visa Schengen,
    tapi kemarin masuk keluar border engga diperiksa -
    wong border dan penjaganya aja nggak ada tuh.
    Orang Indonesia kayaknya nggak ada masalah masuk
    Portugal, adik saya bulan berikutnya juga ke Portugal
    dan dia pun lancar2 saja disana.

    salam
    sm

    ReplyDelete
  7. hmmm memang hrs kesini nih,mumpung deket.trims foto2nya dok!

    ReplyDelete
  8. Asik banget pak Sindhi, jalan2 terus nih! Lissabon memang cantik ya :)

    ReplyDelete

  9. Lho ini perjalanan udah lama, akhir tahun 2004.
    Saat itu mulai dari Maroko, nyebrang pakai ferry ke
    Gibraltar Spain dan lanjut ke Portugal,
    sampai masuk lagi ke Spain dan berakhir di Barcelona.

    ReplyDelete
  10. lisbon memang cantik, makanannya juga cocok dgn lidah indonesia, harga terjangkau. jadi pengen tinggal di sana :)

    ReplyDelete