Wednesday, May 2, 2012

In Memoriam : Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih MPH, Dr.PH


Kata2 almarhumah dalam sebuah buku 1 thn lalu: 

"Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker.
Diagnose kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang lalu.
Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya.

Tetapi saya tidak bertanya "Why me ??".
Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT.
Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini:
hidup di negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang
pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan,
dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri
yang alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua.

Hidup saya penuh dengan kebahagiaan. "So .... Why not?"
Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kanker paru?
Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui,
tetapi saya merasa SIAP untuk menjalankannya. Insya Allah.
Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami pasien kanker,
sehingga bisa memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik.

Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor,
mari kita berbaik sangka kepada Allah.
Kita terima semua anugerahNya dengan bersyukur.

Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri.
Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini.
Kita lakukan dengan sepenuh hati.

Dan .... jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi.
Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu. "

Demikian penggalan kata sambutan
Menteri Kesehatan RI dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH
bertanggal 13 April 2011, yang ditulisnya menyambut penerbitan buku
"Berdamai dengan Kanker".


Thursday, April 12, 2012

Renungan tentang Hidup Lebih Berharga.



Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api,
tapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon.

Jadi......
Satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.
...
Korek api mempunyai kepala,
tetapi tidak mempunyai otak,
oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil,
sang korek api langsung terbakar.

Kita mempunyai kepala, dan juga otak,
jadi kita tidak perlu kebakaran jenggot hanya karena gesekan kecil,
jadi dengan menggunakan otak,
kita dapat mengurangi stress.

Ketika burung hidup,
ia makan semut.

Ketika burung mati, semut makan burung.

Waktu terus berputar sepanjang jaman.
Siklus kehidupan terus berlanjut.

Jangan merendahkan siapapun dalam hidup.
Akan tetapi kita harus menunjukkan penghargaan pada orang lain,
bukan karena siapa mereka,
tetapi karena siapakah diri kita sendiri.

Kita mungkin berkuasa tapi waktu lebih berkuasa daripada kita.....

Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak
teman di Sekeliling kita, kita PD melakukan apa saja.

Waktu kita tak berdaya, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati kita.

Tapi waktu kita down, kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang
hanya memperalat & menggunakan kita...

Waktu kita sakit,
kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.

Manakala kita miskin, kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi /
bersedekah dan saling membantu.

Ketika kita tua,
kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.

Dan, setelah di ambang ajal,
kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama² membuat

HIDUP LEBIH BERHARGA:

Saling menghargai
Saling membantu dan memberi
Saling mendukung
Jadilah teman setia tanpa syarat
Jauhkan niat jahat untuk mencelakai teman / memaksa seseorang
melakukan suatu hal yang menyimpang untuk kepentingan pribadi kita,

believe in
"KARMA"
or other words
"Cause and Effect".
Apa yang ditabur,
itulah yang akan kita tuai...O:)



Kiriman - Petty Mulja.

Tuesday, April 3, 2012

Simfoni Kehidupan


                                               Simfoni Kehidupan

" Kamu adalah busur dan anakmu adalah panah hidup yang diluncurkan kedepan"
                                                 (Kahlil Gibran).

Meski anak baik adalah yang bisa membalas budi kebaikan orangtuanya,
karena memang itu Jalan Anak, tapi Jalan OrangTua tetap sama dari
semenjak dulu, sekarang dan yang akan datang, adalah bila bisa mengurus
dirinya sendiri tanpa mengganggu irama kehidupan anak-anaknya.

Dikutip dari :
T'ai Chi - The Great Harmony
Seni Menjalani Kehidupan, Falsafah Gerakan Manfaat -
Jusuf Sutanto

Sunday, April 1, 2012

jokes : tp sy suka cara bpikir


Seorang murid sd dtny oleh bu guru:
"Anto, ada 5 bebek mncri mkn di sawah.
Klo dtembak pemburu, kena satu, yg tinggal brp?"

Stlh bpikir sbtr, Anto pun mjwb "ga ada bu, yg lain terbang smua"
... Bu guru : "sbetulnya bkn itu jwbnnya tp saya suka cara bpikir km"

Anto : boleh saya yg tny bu?
Guru : blh

Anto : ada 3 wnita mkn es krim, yg satu mknnya digigit,
yg satu dikunyah2, yg satu lg dijilat2, yg mana yg sudah mnikah bu?"

Bu guru : sdh psti yg mnjilat es krimnya"

Anto (smbil snyum) :
sbtulnya yg sdh mnikah pakai cincin kawin bu,
tp saya suka cara bpikir ibu


Saturday, March 24, 2012

Cukursutra di Tangerang.


Selasa siang dua minggu lalu, muncul bbm dari sejawat "guPernur JS Bogor",
bilang mau kunjungan incognito (nggak bawa pengiring) ke Tangerang.
(di komunitas Jalansutra ada becanda-an yaitu "aktivis" JS dikotanya itu
dijuluki "walikota" atau malah "guPernur" JS dikota ybs).

+ Oh mau nyari apa nih?
* Belum tahu, mungkin sih ke GadingSerpong juga, ada saran?
+ Lha mau ngapain ke Gading Serpong? Yah udah di Tangerang-Kota ajah.

Maka janjian lah Rabu-nya dg meeting point legendaris : Encim Sukaria!

Rencana tiba jam 10, tapi la-lin di Cawang tidak bersahabat, sehingga
ampir jam 11 barulah saya jadi co-pilot di kendaraan pak guPernur.

Seperti biasa, begitu ketemu keluar salam Jalansutra: udah makan belon?
Dijawab udah, OK deh kalo gitu kita nge-bungkus aja dah Asinan yang
deket2 situ (kebetulan Encim Sukaria hari itu tutup).

Saat menuju jalan Sukahati saya wanti2 nanti jangan masuk duluan ya,
kecuali pengen ngerasain diomelin si encim tukang asinan .
Beli asinan itu harus pesan dulu by phone, apalagi kalo banyak - si encim
suka senewen karena dia bikinnya satu-satu maka pasti dia ngomel.
Tiba disana pak guP bingung karena pintu/pagarnya rapat, boro-boro
masang merek Asinan SEHAT yang lumayan laris itu.
Karena tau caranya maka aman nggak diomelin walau datang mendadak,
tapi kali ini mantunya si Encim yang masih anyar malah yg ngasih warning:
Lain kali kalo kesini nilpon dulu yah :)) .

Berikutnya menuju ke pabrik Kue Keranjang Encim Lauw yang beken.
Dijalan saya cerita bahwa akan melewati Warung Padang terenak se-
jagat raya. Dulu waktu masih aktif di DinKes - begitu habis apel pagi kami
sudah ramai2 menduduki bangku warung nunggu gerobak si Uda nongol.
Eh rupanya terprovokasi, jadilah mampir dan selain menikmati Ayam Kuning,
pak guP juga ngebungkus rendangnya.
Warung Umega (Usaha Menambah Gaji) itu darurat nempel belakang tembok
BRI, tapi kemarin ada Dokter Spesialis yang nggak sungkan ikut nongkrong.

Sayang pabrik kue Keranjang di Sewan itu sedang tidak produksi tapi kami
sempat berbincang dengan Encim Lauw yang sudah berusia 80-an tahun,
kebetulan pagi hari baru aja tayangan ElShinta TV tentang pabriknya.

Kini menuju Pasar Lama, siang itu masih susah parkir sehingga terpaksa
masuk ke Jalan Saham dan melewati kios tukang cukur langganan saya.
Pas mau lewat saya bilang sedianya saya kemarin mau kesitu tapi penuh.
Eh kebetulan keliatan kosong (maklum kios pinggir jalan banget, ukuran
mini dengan kaca selebar-lebar kiosnya membuat semuanya keliatan).
Saya bilang tukang cukurnya manteb asli Garut dan cuman 8 rebu, eh di
Bogor katanya malah murahan serebu, sama2 orang Garut juga.
Pak guP bilang mampir aja dah mumpung kosong tuh, mk jadilah mampir.

Seperti biasa saya kalau cukur yang sambil ngobrol itu singkat saja, eh
ternyata pak guP juga kepengen maka jadilah episode jalansutra kali ini :
"cukursutra".

Selesai cukur, sekalian lewat mampir juga ke Asinan Benteng Ny.Yance,
yang dulu pernah masuk tayangan Wisata Kuliner Trans TV dan katanya
baru saja diliput TV swasta lainnya, disini bungkus juga utk bawa pulang.

Tidak jauh kami melewati pabrik kecap SH yang terkenal itu, saya bilang
kecap SH selain bikin kecap manis juga sesekali bikin kecap Asin yang
setahun paling bikin-nya dua kali saja.
Dulu rumah orang tua saya bertetangga dengan pabrik itu jadi kenal baik
dengan pak Latif owner pabrik kecap SH itu, eh pas lewat dimuka kantor
kecap SH kelihatan beliau sedang berada disitu.
Saya tanya pak guP, mau kenalan? OK - jadilah mampir.

Rupanya langkah kanan, pabrik baru saja bikin kecap Asin, maka selain
dapat cerita seluk beluk kenapa jarang bikin kecap Asin itu juga bisa beli
kecap dengan harga pabrik.
Kecap manis SH ada dua label kuning dan merah, yg kuning lebih mahal,
saya nyeletuk bahwa yang merah itu kwalitas nomer dua.
Langsung pak Latif nyaut, lha kecap mana ada yang nomer dua - semua
kecap kan ngaku nomer satu :))
Rupanya perasan air kedele yang pertama untuk bahan baku label kuning,
perasan berikutnya barulah untuk bahan label merah.
Kecap Asin, bikinnya makan waktu, padahal harga nggak beda banyak,
maka hanya sesekali saja bikinnya.

Setelah numpang ngadem sebentar didalam BCA (maklum udara panas),
kami menikmati Es Podeng depan toko Varia - asyik duduk dibangku yg
disediakan di atas aspal jalanan ( beneran nih, bukan di atas trotoar lagi
tapi sudah di pinggir jalan).

Karena sudah siang tentu ekplorasi kedalam Pasar Lama tidak menarik,
maka kunjungan berikut adalah Bakmi Medan jalan Bacharudin, ini bakmi
Medan pertama yang masuk ke Tangerang, mungkin sudah 30-an tahun
berdagang di Tangerang.

Sambil jalan pulang pak guP bilang setelah nge-drop saya dirumah, akan
langung ke Bogor menyelamatkan bungkusan2 hari itu kedalam kulkas,
dan akan balik lagi ke Jakarta karena sorenya ada acara.
Wah niat banget, saya ajah disuruh ke Jakarta ogah - ini malah dalam
sehari mau dua balik Bogor - Jakarta + bonus ke Tangerang pp.

Dari kunjungan ini jadi ada ide bahwa kapan2 kalau ada Tangerangsutra lagi
gimana kalau dikasih bonus acara :
cukursutra :))


Info GPS kiriman pak Gunadi/guPernur Bogor :

Encim Sukaria:
Peta: http://bit.ly/Sukaria
GPS: 6°11'0.326''S 106°38'3.7777''E

Asinan Sehat Jalan Sukahati III:<-- Telp dulu 085245950958.
http://bit.ly/Asinan
6°10'53.3759''S 106°38'7.7561''E

Warung Padang Umega:
http://bit.ly/Umega
6°10'10.5604''S 106°38'5.6702''E

Asinan Benteng Nyonya Yance:
http://bit.ly/AsinanYance
6°10'43.5457''S 106°37'53.4266''E

Pabrik Kecap SH:
http://bit.ly/KecapSH
6°10'42.0096''S 106°37'53.0789''E

Es Podeng:
http://bit.ly/EsPodeng
6°10'44.5055''S 106°37'48.9464''E

Bakmi Medan (tidak halal):
http://bit.ly/BakmiMedan
6°10'33.0625''S 106°37'55.5125''E

Tidak ketinggalan, tukang cukur Asgar di Pasar Lama:
http://bit.ly/CukurAsgar
6°10'44.8896''S 106°37'53.2722''E



Friday, March 2, 2012

Jokes : the new Automatic BMW X8 sport


Banta Singh buys the new Automatic BMW X8 sport.
He drives the car perfectly well during the day,
but at night the car just won’t move at all.
He tries driving the car at night for a week but still no luck.
He then furiously calls the BMW dealers and
they send out a technician to him.
The technician asks
 “ Sir, are you sure you are using the right gears?”

Full of anger Sardar replies
“You fool, idiot man, how you could ask such a question, I'm not stupid!
  I use D for the Day and N for the Night...”