Friday, August 18, 2006

Nasi liwet di kerimbunan Boemi Joglo.




Hari libur - yah ke Bandung lagi dah, soalnya sejak ada tol
Cipularang, maka Bandung jadi terasa dekat.
Benar saja waktu tempuh dari pintu tol Tangerang sampai
ke pintu tol Pasteur kali ini juga dua jam saja, itupun sudah
termasuk toilet stop sekaligus beli bensin di Service Area
yang kedua yaitu di kilometer 40 / Cikarang.

Setelah menjemput Nuke, maka kami menuju ke Paskal Food
Market, puluhan food stall berderet dan kayaknya semua jenis
makanan di dunia ada disitu, abis banyak sekali macamnya.

Acara berikut adalah mengunjungi Factory Outlet, dan Nuke
bingung mau ngajak kemana - rasanya sa-adanya FO di
Bandung udah pernah disatroni.
Kebetulan sekali pas lewat Jalan Dago, terlihat satu outlet yang
rasa2nya belum pernah dikunjungi, ternyata Level Fashion House
memang baru buka lima bulan yang lalu.
Setelah selesai ngubek2 FO itu, Nuke ngajak nyebrang jalan
menuju Gampoeng Aceh - es pulutnya enak sekali kata Nuke.
Ah ternyata belum jodoh - tukang pulutnya pulang kampung !,
maka kami jalan lagi dan kali ini menuju ke Jalan Imam Bonjol,
untuk beli Klappertaart Evieta yang enak sekali.

Kali ini Nuke rupanya kehabisan ide mau kemana lagi,
yah sudah ke Mie Rica aja deh, tapi tiba-tiba dia teringat -
Pap, kita ke Boemi Joglo aja katanya.
Apaan tuh ?
Pokoknya asyik deh, makan masakan tradisional sambil lihat
Bandung dari ketinggian katanya.

Perjalanan cukup lancar, rupanya dihari pertama dari long
weekend ini balatentara dari Jakarta belum meluruk semua
ke Bandung.
Dago Tea House kami lewati, begitu pula simpangan ke
Taman Hutan Raya, dan berikutnya melewati simpangan yang
menuju ke The Valley/ Sierra - kami lurus terus dan akhirnya
tibalah di Dago Pakar.

Setelah melewati gerbang Dago Pakar, sekitar 200 meter kami
belok kanan masuk jalan kecil yang aspalnya rada berantakan.
Lha, engga salah nih Ke, koq kayak gini jalannya ?
Ternyata betul, sekitar 200 meter tampak papan nama restonya.

Tempat parkirnya sempit dan sudah ada beberapa mobil disana.
Kami menuruni tangga dikerimbunan pepohonan, dan tampak
beberapa bangunan besar kecil disela sela pepohonan itu.
Bangunan utama berbentuk joglo, dan memasuki ruangan itu
terasa waktu mundur puluhan tahun, karena banyak barang antik.
Tersedia banyak tempat duduk disitu, untuk "bertamu" minum teh,
tapi pengunjung tentu lebih memilih duduk di teras agar bisa makan
minum sambil memandang kearah kota Bandung nun jauh dibawah.
Disana sini diantara "hutan" cemara dan bambu itu, terdapat
pondok2 untuk lesehan, untuk menuju ketempat itu harus naik
turun tangga karena lokasi resto ada di lereng bukit.

Menu makanan tidak banyak pilihan tapi memang rupanya orang
kesana untuk mencari makanan tradisional yang merupakan
unggulan resto ini yaitu Nasi liwet, bisa nasi liwet ikan asin, atau
nasi liwet ayam jamur.
Kami pesan nasi liwet ayam jamur, ungkeb paru dan limpa,
mendoan, serta sate maranggi.

Sambil menunggu saya perhatikan suasana memang unik sekali,
dari tempat kami duduk melihat sekeliling serba hijau dedaunan,
diseling puncak rumah dari genteng merah yang menyembul
diantara dedaunan, dan kota Bandung tampak dikejauhan.

Saya sempat bilang sama Nuke, kayaknya view dari The Valley
lebih bagus karena lebih tinggi.
Nuke bilang, iya betul - tapi gini, kita disana duduk dan makan
sambil lihat pemandangan kota Bandung dibawah - selesai.
Tapi disini kita bisa melihat dan merasakan desir angin menyapu
pepohonan yang begitu lebat - terasa begitu dekat dengan alam.

Benar juga, berada ditengah kerimbunan pepohonan menikmati
masakan tradisional, sambil memandang puncak joglo dan
ditemani desir angin yang menerobos dedaunan -
sungguh memanjakan perut dan hati.

Catatan :

Evieta Klappertaart : Jl. Imam Bonjol 27 - Bandung
(022) 70250108 - 91257282.

Boemi Joglo : Jl.Rancakendal Luhur No: 7 - Bandung.
(022) 91121679. HP: 0816611065.

Level Fashion House : Jl.Dago 138 - Bandung.
(022) 2501616







8 comments:

  1. Waah oom enak banget jadi ngiler nih :)))

    ReplyDelete
  2. waaaaaaaaaaaaahhhhh....tidaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk.... aku jadi kangen banduuuungggggggggggggggggggggggg!!!!

    ReplyDelete
  3. sepertinya kenikmatan sejati : teh hangat dan tempe mendoan plus sambel kecap?

    ReplyDelete
  4. Pak Dokter,
    Saya hanya bisa melongo saja melihat gambar-gambar Boemi Joglo ini. Rindu tak tertahankan akan kampung halaman. Entah kapan saya bisa kembali ke sana. Jadi nglangut buanget rasanya.

    ReplyDelete

  5. hallo semua,

    hehehe, sorry yah ter-provokasi -

    tapi memang Bandung sedang asyik2nya berdandan
    untuk siap menerima kedatangan wisatawan lokal,
    apalagi yang dari Jakarta, kalo liburan gini kita lihat
    dimana-mana mobil dengan pelat nomer B.
    adanya tol Cipularang membuat orang Jakarta merasa
    Bandung cuma sepelemparan batu saja, kemarin saya
    ke Bandung juga p.p. - tidak menginap.

    salam

    ReplyDelete
  6. hmmm... saya sdh pernah dapet info ini dari adik saya, tp blm pernah kesampean. kyknya harus ke sini kalau ke Bandung lagi. makasih ya oom infonya

    ReplyDelete
  7. Kebetulan mau ke bandung sebelom puasa, lagi nyari2 tempat yang belom pernah di datengin..kebetulan banget liat postingan ini..haruss di samperin neh..thanks buat postingannya..

    ReplyDelete