Tuesday, June 24, 2008

Kanazawa - Permata Turisme Jepang yang Terlupakan.




Kebanyakan kota besar di pulau Honshu Jepang terletak disisi
timur pulau - yang lebih disukai karena udaranya lebih hangat,
ketimbang wilayah pantai barat yang memang dingin sekali.
Salah satu dari sedikit kota yang berada di pantai barat Honshu
adalah Kanazawa, ibukota Ishikawa Prefecture ini terkenal akan
hujan-nya, yang begitu seringnya sehingga ada pepatah :
" even if you forget your Lunchbox, don't forget your Umbrella".

Winter disana juga begitu dingin dan kelabu, angin dari Siberia
membawa salju ke pantai Honshu - tebal salju setengah meter
atau lebih sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Kanazawa.
Maka tidak heran dibanyak jalan raya disana terdapat sprinkle
yang berfungsi untuk mencuci salju dari permukaan jalan.

Lokasinya terpencil terjepit antara pegunungan tinggi Japan Alps
dengan Laut Jepang, sudah selain tidak dilewati jalur Shinkansen,
airport juga adanya di kota Komatsu, 50 menit perjalanan dg bus.
Inilah yang menyulitkan turis kalau ingin datang melihat kota besar
dari masa Edo yang begitu terjaga keasliannya.
Maka inilah satu permata turisme Jepang yang begitu terlewatkan,
bahkan oleh kebanyakan orang Jepang sekalipun.
Kyoto yang menawarkan temple dan shrine-nya yang bagus-bagus
memang lebih terkenal, tapi kalau ingin mencari tahu soal sejarah
dan kebudayaan Jepang kuno adanya di Kanazawa.

Sejarah Kanazawa berawal tahun 1546 saat sekte Buddhist Ikko
mendirikan pusatnya di tempat yang belakangan menjadi lokasi
Kanazawa Castle. Setelah terjadi invasi tahun 1580, silih berganti
terjadi pertempuran, sampai akhirnya wilayah itu dikuasai Shogun
Maeda Toshiie tahun 1583.
Sejak Maeda memasuki Kanazawa, praktis kota ini tidak pernah
tersentuh lagi peperangan, inilah yang mempertahankan kecantikan
wilayah itu.

Para Shogun, Samurai, Geisha dan pedagang masa lalu itu kini
meninggalkan jejak sejarah di Kanazawa dalam satu daerah yang
terpusat dan juga mudah dijangkau, inilah yang menjadi tujuan
para turis yang ingin melihat berbagai bangunan dan kebudayaan
kuno Jepang itu.
Kanazawa beruntung sekali saat Perang Dunia II menjadi salah satu
dari sedikit kota besar di Jepang yang tidak ditargetkan diserang
pesawat pembom Amerika, inilah yang membuat bangunan2 kuno
di Kanazawa masih utuh sekali.

Setelah mengunjungi Shirakawa-go, Kamis siang 3 April 2008 kami
tiba di Kanazawa, makan siang berlangsung dilantai dua restoran
dengan pemandangan kearah Ishikawa-mon, gerbang belakang dari
Kanazawa Castle. Lingkungan sekitar hijau asri banyak pepohonan
termasuk pohon Sakura yang sedang berbunga.
Sayang sekali sebagian besar istana musnah saat terjadi kebakaran
besar tahun 1888, sehingga walaupun sebagian telah di restorasi
pada tahun 2001 saat kami menengok kedalam lewat gerbangnya,
kami tidak tertarik untuk lebih jauh memasukinya.

Dimasa lampau - Ninja, adalah orang yang terlatih dalam berbagai
ilmu bertarung, yang dikisahkan piawai menyelinap masuk kedalam
rumah lawan dalam misi mata-mata, sabotase sampai membunuh.
Dalam film jaman dulu kita terpukau aksi Ninja yang berpakaian
warna merah/biru gelap dan memakai penutup muka, yang dengan
lincahnya berjalan diatas tembok lalu menyelinap masuk tanpa
bersuara kedalam rumah sasarannya.
Kalau kepergok, sang Ninja membanting semacam benda bulat
yang mengeluarkan asap tebal dan sinar terang membutakan,
dan dalam sekejap dia sudah raib entah kemana.

Kanazawa's Myoryuji Temple alias Ninja-dera (Ninja temple) yang
dibangun tahun 1643 adalah tempat yang pertama kami kunjungi.
Temple unik ini adalah salah satu dari sekian banyak temple yang
dibangun disekitar Kanazawa Castle, dibuat sangat kokoh tahan
serangan taifun maupun badai salju.
Temple ini dari luar terlihat hanya dua tingkat, tapi sebenarnya
didalamnya empat tingkat, di jaman Edo itu Shogun Tokugawa
melarang bangunan lebih dari tiga tingkat.

Memasuki temple itu ada banyak keharusan : berpakaian sopan,
membuka kaca mata gelap dan topi, tidak boleh berisik, tidak
boleh pegang-pegang, merokok dan memotret dilarang, juga
bayi dan anak-anak tidak diperkenankan masuk.
Setelah membuka alas kaki, kami diajak naik dan masuk ke
ruang tengah, duduk di tatami mendengarkan penjelasan dari
petugas temple.
Rupanya walau namanya Ninja Temple, tidak ada kaitannya
dengan Ninja, dinamai demikian karena didalam bangunan kayu
dengan 23 kamar dan 29 buah tangga itu terdapat begitu banyak
trap dan trick.
Bangunan rumit itu bukan saja mempunyai begitu banyak kamar
yang sempit2, lorong2 dan tangga tersembunyi, juga banyak
sekali pintu rahasia dengan jebakan disana-sini, sampai ada
sumur yang dasarnya konon nyambung ke Kanazawa Castle.
Lorong2 rahasia itu untuk dipakai penguasa setempat melarikan
diri kalau sedang berada disana mendapat serangan.

Mulailah kami diajak keluar masuk kamar, naik turun tangga dan
kami semua terpesona dengan begitu rumit dan cerdiknya rumah
itu dibuat.
Dimana-mana ada pintu geser dan kamar berbagai bentuk, ada
ruangan yang atapnya rendah - sehingga kalau ada penyerang
mendadak masuk ruangan dia tidak bisa mengangkat tinggi-tinggi
samurainya - akan mentok keatap ruangan.
Anak tangga ada yang dibuat tidak sama tingginya, menyebabkan
penyelinap bisa terjatuh ditempat yang agak temaram itu.
Dibeberapa ruangan kalau bilah papan lantai diangkat, ternyata
ada tangga rahasia menuju ke lorong untuk melarikan diri atau
menuju ruang dimana penjaga berada.
Tujuan berbagai jebakan itu untuk menjebak/mengelabui mata
penyerang agar Shogun bisa melarikan diri.
Sekitar setengah jam kami diajak naik turun, nerobos kesana
kemari dalam bangunan rumit agak gelap yang punya dinding
sampai tujuh lapis itu, sungguh seru sekali.

Berikutnya kami menuju Kenrokuen, sebuah taman yang mulai
dibangun tahun 1676. Bentuknya typikal Edo Period, karena
taman ini awalnya adalah taman luar dari Kanazawa Castle.
Berbagai Shogun memperbaiki taman dan membangun beberapa
rumah/tempat peristirahatan, termasuk membuat sistim kolam/
pengairan dan sebuah air mancur yang dikatakan tertua di Jepang.

Menjelang sore diudara yang sejuk kami berjalan kaki memasuki
Kenrokuen, disana sini tampak pepohonan yang sudah tua tapi
terawat apik, asri sekali apalagi ada danau ditengahnya.
Dari tepian taman kuno yang ternyata berada diatas bukit, kami
bisa memandang kearah kota Kanazawa dibawah kami, sungguh
pemandangan yang cantik sekali.

Kini taman yang dipenuhi pepohonan, kolam, air terjun dan bunga
pada areal seluas 100.000 m2 itu menjadi salah satu dari
"Three Most Beautiful Gardens in Japan" dan pada tahun 1985
ditetapkan sebagai A National Site of Special Scenic Beauty.

Sunday, June 15, 2008

Rila Monastery, satu dari sembilan Unesco's World Heritage di Bulgaria.




Orang bilang belum ke Bulgaria kalau belum ke Rila Monastery -
komplek biara yang merupakan salah satu dari sembilan buah
situs di Bulgaria yang masuk Unesco's World Heritage.

Dilereng Rila Mountain pada ketinggian 1147 meter dari permukaan
laut, dengan dibatasi oleh sungai Rilska dan sungai Drushlyavitsa,
pada abad 10 John of Rila, seorang pertapa membangun biara
ditempat dengan pemandangan pegunungan yang cantik sekali.
Inilah tempat tujuan wisata paling populer di Bulgaria karena bukan
saja alam sekitarnya begitu indah, juga sejarah - arsitektur unik -
lukisan dinding kuno dari Monastery besar itu begitu menarik.

Saint John of Rila, yang relics nya kini bisa dilihat para peziarah
didalam gereja utama, sebenarnya tinggal didalam gua sekitar
setengah jam dari monastery. Jadi bangunan monastery itu
awalnya dibangun para murid yang datang berguru padanya.

Rila Monastery mendapat penghormatan dan keistimewaan
dari para Tzar penguasa Bulgaria, mereka memberikan banyak
sekali donasi, sehingga monastery ini tumbuh pesat dan
sempat menjadi pusat kebudayaan dan keagamaan pada
waktu itu, dengan puncaknya antara abad 12 - 14.

Kedatangan tentara Ottoman pada akhir abad 14 memutus
kemajuan nya, kemudian berbagai serangan menyebabkan
banyak kerusakan. Akhir abad 15 mulailah ada perubahan,
datang bantuan berupa buku-buku/uang/peralatan dari Gereja
Ortodox Rusia.
Disusul masa kebangkitan nasional di abad 18 - 19 yang
mendorong kebangkitan kembali monastery.
Dimasa itu berdatangan donasi dari orang kaya seluruh negeri
yang dipakai untuk me-rekonstrusi dan me-renovasi.

Selasa pagi, 24 Oktober 2006 bus kami meninggalkan Hotel
Kempinski Sofia tempat kami menginap untuk menuju
Rila Monastery yang terletak 117 Km selatan Sofia.

Perjalanan awal melewati jalan tol yang rapih, pemandangan
menelusuri pegunungan Balkan yang asri hijau itu sungguh
menyegarkan mata.
Sekitar 30 kilometer terakhir, keluar dari jalan tol dan kini lewat
jalan desa yang tetap rapih dan pemandangan sekeliling malah
lebih cantik lagi karena jalan dipagari pepohonan.
Setelah 2,5 jam berkendara tibalah kami di monastery seluas
8800 m2 itu, bus parkir persis didepan komplek yang tampilan
luarnya atraktif sekali.
Didepan kami tampak bangunan besar dengan dinding batu
yang tinggi kokoh dengan hanya sedikit jendela kecil, sehingga
lebih mengesankan benteng militer ketimbang monastery.
Seringnya serangan perampok yang mengincar harta benda
monastery itu membuat komplek biara itu sengaja dibuat
sedemikian kuat agar bisa menangkal serangan dari luar.

Kami kini memasuki komplek, melewati Dupnitsa Gate,
salah satu dari hanya dua gerbang yang ada.
Begitu kami melewati tembok gerbang yang tebal dan kokoh
sekali itu, semua terpukau melihat pemandangan yang unik.
Didepan tampak halaman luas beralaskan bebatuan, dengan
sekelilingnya terdapat bangunan tinggi beratap genteng merah
yang penuh dengan bentuk cupula cantik, ditengah halaman
tampak sebuah tower dan sebuah bangunan gereja.
Dari halaman komplek, bila melihat sekeliling - menyembul
diatas bangunan, puncak pegunungan dengan pepohonan
warna warni hijau kuning dilatarbelakangi langit membiru -
cantik sekali.


Komplek biara ini bentuknya closed irregular quadrangle,
yaitu halaman tengah dikelilingi bangunan bentuk segi empat
tidak beraturan. Keseluruhan komplek mengagumkan sekali
besarnya, pada bangunan sekeliling yang empat tingkat itu
terdapat tidak kurang 300 kamar sempit untuk tempat tinggal
para biarawan.
Selain itu terdapat 4 buah kapel, kamar kepala biara pria,
perpustakaan dan kamar tinggal tamu.
Dapurnya sungguh mengagumkan, cerobong asapnya
besar sekali menjulang tinggi sampai ke atap bangunan.

Ditengah halaman dalam itu tampak gereja utama yang
dibangun antara tahun 1834-1837, dan bangunan tertua
yaitu sebuah menara batu yang dibangun oleh bangsawan
bernama Sebastocrator Hrelyu pada tahun 1334-1335.

Kami memasuki gereja utama yang bernama “the Nativity
of the Virgin” yang mempunyai 5 kubah, dan didalamnya
ada tiga buah ceruk altar, dan dua kapel.
Didalam gereja banyak barang seni bernilai tinggi seperti
mural painting yang dibuat antara tahun 1840-1848 oleh
berbagai pelukis ternama masa itu seperti Ivan Nicolav the-
Icon painter.
Icon di altar utama dilukis oleh Obrazopis, patung berlapis
emas, lampu2 dan tiang lilin kuno,frescoes/lukisan dinding
warna warni yang sungguh cantik
Lukisan dinding yang dibuat oleh banyak seniman selesai
tahun 1846. Selain itu banyak lukisan orang suci buatan
abad 14-19. Gallery juga penuh mural.
Benar-benar kumpulan karya seni kuno yang sangat indah
dan bernilai tinggi.

Kemudian kami memasuki Museum dimana tersimpan
berbagai peralatan upacara gereja yang terbuat dari emas/
perak, koleksi coin, senjata kuno, emas permata, sulaman.

Tapi yang paling dicari oleh para pengunjung adalah
mahakarya unik yang disebut : The Raphael's Cross.
Terbuat dari kayu utuh, salib berukuran 81 x 43 cm ini
diukir oleh pendeta yang bernama Raphael.
Dengan menggunakan pisau kecil, pahat halus dan kaca
pembesar, dia mengukir 104 cerita religius, dan 650 buah
gambar sangat kecil seukuran butir beras pada kayu salib itu.
Setelah pendeta itu bekerja selama 12 tahun, maka pada
tahun 1802 pekerjaan maha sulit itu selesai dan dia jadi
kehilangan penglihatannya - menjadi buta!.
Dilarang keras mengambil foto disitu, saya tidak berani curi2,
tapi ada orang yang berhasil ambil fotonya, bisa dilihat di :
http://imagesfrombulgaria.com/v/Monasteries_in_Bulgaria/Rila_Monastery/DSC00775.JPG.html

Perpustakaan Rila Monastery juga luar biasa, disitu
terdapat 16.000 jilid buku, 134 manuskrip kuno dari
abad 15 -19, donasi dari seluruh negeri dimasa lampau.

Rila Monastery ditetapkan menjadi Monumen Sejarah
Nasional pada 1976, dan tahun 1983 dicatatkan dalam
UNESCO’s list of World Heritage.

Gedung-gedung Antik-Cantik di Sofia, Bulgaria.




Bulgaria, mendengar nama negara ini mungkin cukup banyak
orang yang tidak tahu persis dimana letak negara yang pernah
menganut faham komunis dan pernah pula menjadi anggota
pakta pertahanan Warsawa itu. Negara ini dulu-nya pernah
menjadi negara satelit Rusia, tetapi sejak Uni Soviet terpecah,
telah meninggalkan faham komunis dan menggantinya dengan
sistim demokratik parlementer.
Perubahan terus bergulir, sejak 29 Maret 2004 justru malah
menjadi anggota NATO yang dulu musuh bebuyutan Pakta
Warsawa, dan terakhir pada 1 Januari 2007 masuk Uni Eropa.

Wilayah Bulgaria berada di Balkan Peninsula, pegunungan
Balkan dengan highest peak Mt. Musala setinggi 2925 meter
melewatinya, begitu pula Danube - sungai kedua terbesar di
Eropa yang menjadi batas alam Bulgaria dengan Rumania.
Kini ada 8 juta penduduk di wilayah berukuran 330 Km
utara-selatan dan 500 Km barat-timur, yang berbatasan
dengan Turki -Yunani -Macedonia-Serbia-Rumania, dan
juga dengan pantai Black Sea sepanjang 354 km

Senin 23 Oktober 2006, walau masih pagi kami sudah
meninggalkan ibukota Rumania - Bukarest menuju Sofia
ibukota Bulgaria. Perjalanan lewat darat ini akan melewati
border yang kabarnya pemeriksaan-nya ketat sekali.
Dua jam berkendara tibalah di border, paspor diambil dan
kami harus tetap didalam bus, tentu menegangkan sekali
menunggu selama setengah jam itu, untungnya boleh turun
ke toilet.
Sekitar jam 11 urusan di imigrasi Rumania barulah beres,
bus bergerak menyebrangi Friendship Bridge diatas sungai
Danube, lalu ketemu border Bulgaria dan nunggu lagi cukup
lama padahal saat itu tidak banyak kendaraan antri.
Akhirnya sekitar jam 12 barulah semua lega, paspor sudah
dicap dan bus menuju kota Ruze untuk makan siang.
Anehnya persis sebelum masuk wilayah Bulgaria itu semua
kendaraan harus melewati kubangan air, entah buat apa.

Setelah lima jam berkendara tibalah kami di Sofia, kota ini
berada 560 meter diatas permukaan laut, menjadikannya
ibukota tertinggi kedua di Eropa setelah Madrid di Spanyol.

Sofia dikenal dengan berbagai gedung kunonya yang megah,
artistik dan cantik, kami sengaja berjalan kaki menelusuri
pusat kota melewati berbagai bangunan megah tipikal negara
komunis dan juga banyak bangunan kuno yang terawat baik.

Awalnya kami melihat The Church of Sv. Georgi, bangunan
kecil terbuat dari bata merah kini berada ditengah pusat kota.
Gereja yang sudah ada sejak abad 4 AD ini merupakan gereja
Katolik tertua yang ada di Balkan Peninsula.

The Alexander Nevsky Cathedral adalah gereja Eastern
Orthodox terbesar didunia yang bisa memuat sampai 5000
orang berdiri. Kubahnya menjulang tinggi setinggi 55 meter,
dengan atap di dominasi warna hijau, kabarnya acousticnya
bagus sekali. Keren sekali gedung megah yang penuh ukiran,
sayang sekali kami tidak boleh melihat bagian dalamnya.

Basilica of Haga Sophia (St.Sofia Basilica), diluarnya terdapat
monumen api yang tak kunjung padam.
Gereja St Nicolai, cantik sekali - kubah bawang nya yang
keemasan mengingatkan saya akan berbagai gereja serupa
di St.Petersburg Rusia.

Bangunan paling menarik adalah Ivan Vazov National Theatre,
ornamen2 indah menghiasi gedung megah dengan pilar tinggi
ini, dan persis didepannya terdapat taman dengan air mancur.
Saat kami berada di taman yang asri itu, terlihat banyak orang
berjalan-jalan atau duduk-duduk santai menikmati suasana
sore hari yang memang teduh menyenangkan sekali itu.

Thursday, June 12, 2008

The Sleepy Town Shirakawa-go.




Menyimak posisi kota-kota besar/utama di pulau Honshu Jepang,
seperti Tokyo - Osaka - Kobe awalnya terasa agak aneh, karena
berada didekat pantai timur yang menghadap ke samudra lepas.
Padahal pantai barat-lah yang dekat dengan pantai benua Asia,
sehingga tentunya dari situ akan lebih mudah dalam berhubungan
dengan negara-negara di Asia seperti Korea, China atau Rusia.
Ternyata wilayah sisi timur pulau Honshu itu lebih disukai karena
disitu suhu lebih hangat ketimbang wilayah pantai barat.

Diantara pantai barat dan timur itu membujur The Japanese Alps.
Terbentuk dari Hida, Kiso dan Akaishi Mountain, pegunungan
tinggi dengan sepuluh puncak menjulang diatas 3000 meter itu
seakan menjadi tulang punggung pulau Honshu.
Tentu pegunungan dengan puncaknya yang indah diliputi salju
abadi ini banyak menarik pelancong, untuk itulah istri saya
merancang perjalanan yang melintas The Japanese Alps itu.
Rutenya membentuk huruf V terbalik, berawal dari Osaka yang
berada di pantai timur, melewati Kyoto dan mengunjungi kota2
di pegunungan seperti Gifu, Takayama, Matsumoto.
Sampai ke kota Kanazawa yang berada di tepi Laut Jepang, ini
berarti sudah tembus ke pantai barat pulau.
Selanjutnya balik melintasi pegunungan lagi menuju Mount Fuji,
untuk berakhir di Tokyo yang berada di sisi timur pulau.

Kamis pagi 3 April 2008, kami meninggalkan hotel Gifu Miyako,
untuk menuju Shirakawa-go, desa kuno unik yang sejak bulan
Desember 1995 masuk daftar Unesco's World Heritage.
Lokasi desa ini dulunya begitu terpencil karena berada jauh di
tengah pegunungan, dan baru dikenal dunia setelah Bruno Taut -
seorang arsitek Jerman berkunjung kesana pada tahun 1935.
Bruno Taut tertarik dengan bentuk rumah tradisional desa ini
yang disebut Gassho-zukuri ( =praying hands) karena bentuk
atap ilalangnya yang curam seakan posisi tangan berdoa.

Kini desa itu tidak lagi terpencil, telah dibuat jalan raya yang
mulus sehingga bus kami dengan mudah bisa mencapainya.
Dulu akses kesana sangat sulit apalagi saat cuaca buruk, tapi
justru keterasingan inilah yang membuat penduduk lokal bisa
mengembangkan dan menjaga keunikan kultur/budaya, serta
sistem sosial tradisinya.
Turun dari bus, langsung terasa betapa terpencilnya tempat itu,
posisinya berada didalam lembah yang diapit dua deret puncak
pegunungan bersalju, dan dialiri sungai lebar dangkal berbatu.

Suhu udara lumayan dingin, disana sini masih ada tumpukan
salju, kabarnya inilah salah satu tempat yang terburuk dalam
hal jatuhnya salju di Jepang, saat winter tebal salju disitu bisa
mencapai empat meter.

Kami kini berjalan meniti jembatan gantung, menyebrangi
ShoKawa River yang dangkal berbatu, pemandangan sungguh
cantik paduan antara puncak putih bersalju dengan ranting
coklat kering khas musim dingin.

Setiba disebrang, kami memasuki desa yang dipenuhi rumah
usia ratusan tahun yang bentuknya unik mirip bentuk tangan
dalam posisi berdoa.
Dibangun seluruhnya dari kayu, beratapkan ilalang dengan
kemiringan yang curam agar tidak rusak oleh beratnya salju,
atap tebal itu berguna pula sebagai insulasi cuaca dingin.
Rumah-rumah terlihat dalam posisi sama, menghadap kearah
yang sedikit kena pengaruh hembusan angin yang bertiup
keras dilembah sempit itu.
Disela-sela rumah terdapat lahan persawahan, yang saat
kami berjalan disana masih ada tumpukan salju.

Didalam atap rumah besar itu bisa terdapat banyak lantai,
bisa sampai lima, disitulah penghuninya ramai-ramai tinggal
kadang sampai 40 orang, dan didalam rumah itulah mereka
membiakkan ulat sutra.

Tahun 1924, sebenarnya masih ada 300 Gassho style-house,
belakangan menyusut akibat pembangunan dam di Shokawa
river, terbakar atau dipindah keluar desa, akibatnya pada
tahun 1961 hanya tersisa 191 buah saja.
Untunglah penduduk sadar akan krisis depopulasi ini, mereka
memperkuat kekerabatan diantara mereka, dan pada tahun
1971 mulai melakukan upaya menyelamatkan kekayaan
budaya yang sudah berusia ratusan tahun itu,

Slogan mereka adalah :
do not sell, do not rent, dan do not demolish.
Semua ini membuahkan hasil, rumah2 berasitektur unik itu
tetap utuh berdiri untuk diwariskan kepada generasi berikut,
sehingga UNESCO mendeklarasikan desa, kebudayaan dan
lingkungannya ini masuk dalam World Heritage Site.
Kini setiap tahun berdatanganlah sekitar 1,5 juta turis dari
seluruh penjuru Jepang, termasuk 100.000 orang turis asing
untuk melihat keunikan dan kecantikan The Sleeepy Town
Shirakawa-go - desa yang seakan asyik terlelap tidak hanyut
terbawa perubahan jaman.

Sunday, June 8, 2008

1150 butir Telur bisa Berdiri di Vihara Nimmala Tangerang.




Minggu pagi 8 Juni 2008, berdua dengan istri saya menuju
tepian sungai Cisadane, dekat Pasar Lama China Town-nya
kota Tangerang untuk menonton PehTjun.
Sekitar tahun 1960-an disitulah biasanya berlangsung festival
PehTjun yang meriah sekali.
Masa itu selama beberapa hari selain ada lomba perahu Naga,
juga banyak perahu besar kecil yang diberi atap dan dihias,
sehingga pengunjung bisa menyewanya untuk ber-keliling
menikmati pesta air bersama sekian banyak perahu lainnya.
Lapangan di tepi sungai juga menjadi seperti Pasar Malam,
banyak orang berjualan makanan dan ada berbagai hiburan
rakyat seperti Gambang Keromong dll.

Perahu PehTjun ada dua set, terdiri dua buah perahu panjang
berkepala Naga berwarna merah dan biru, dan dua buah perahu
panjang berwarna merah dan hijau yang disebut perahu "papak"
karena bagian kepalanya hanya berupa bonggol saja.

Ternyata ada acara sembahyang dulu, setelah itu barulah
diadakan lomba Perahu Naga dan Papak itu.
Karena cara persiapan lombanya lama, sedangkan siang itu
ada acara unik dan menarik yaitu Lomba Mendirikan Telur yang
konon diupayakan untuk bisa masuk Guinness Record, maka
kami menuju Vihara Nimmala di Pasar Baru Tangerang.
Sesampai disana sudah ada banyak orang, dan persiapan
sedang berlangsung.
Diatas lantai keramik Aula, telah disiapkan kapling seluas dua
buah ubin serta 15 butir telur ayam untuk setiap peserta.

Setelah ke 108 orang peserta lomba siap ditempat masing2,
sekitar jam 11.30 lomba dimulai.
Peserta campur aduk, laki perempuan, anak remaja sampai
nenek-nenek ubanan, semua penuh konsentrasi mencoba
mendirikan telur se-banyak2nya karena walau pendaftaran
lomba itu gratis, tapi pemenang mendapat hadiah uang.
Seru dan asyik menyaksikan sekian banyak orang dengan
berbagai gaya mencoba mendirikan telur mentah itu.
Saya bersama cameraman dari Global-TV dan Trans-7
dengan hati-hati berjalan didalam arena penuh telur itu,
mencari posisi yang bagus untuk memotret.

Diluar aula, juga disediakan telur dan tempat untuk siapa saja
yang ingin mencoba mendirikan telur, disitu juga ramai sekali.
Nggak tahan, saya ikut nyelip minta lahan sedikit dan sebutir
telur, awalnya malah ibu sebelah saya menjerit histeris karena
telur yang coba saya dirikan malah menggelinding mendekati
telur yang sudah berhasil didirikannya, hampir saja nabrak !
Eh busyet, koq bisa juga tuh saya, malah sampai tiga biji !!
Istri saya jadi kepengen ikutan juga, yah dia mah yang kaga
sabaran mana bisa, dari awal nyoba sudah pesimis dulu sih.

Di luar arena lomba ini, ada seorang bapak yang saya lihat
bisa mendirikan sampai 40-an telur !, luar biasa !

Sekitar jam 12.15 lomba di stop, saya lihat ada seorang ibu
yang pantas dinobatkan " juara tunggal " karena cuma satu
butir doang yang bisa didirikannya selama hampir sejam itu.
Kalau peserta lainnya semua bisa lebih dari satu, saat saya
foto dia cengengesan sambil nunjuk-nunjuk telur semata -
wayangnya itu.

Semua peserta harus meninggalkan arena, panitia mencatat
nilai masing2 peserta, menjumlahkan dan juga memfoto untuk
dokumentasinya.

Ternyata pemenangnya bisa mendirikan 24 butir telur, dan
total jenderal semua telur yang bisa berdiri adalah 1150 butir.

Angka ini jauh dibawah target 2008 telur, tapi meningkat
banyak dibanding prestasi tahun lalu yang hanya 108 telur.

Siang itu pula, di Restoran Pondok Lauk saat menunggu
makanan pesanan kami datang, istri saya meminjam sebutir
telur ayam ke dapur resto, tapi ternyata "kesaktian" saya
sudah luntur.
Nyoba sampai seperempat jam, eh itu telur maunya
rebah terus, yah udah deh nyerah - nunggu setahun lagi !

Friday, June 6, 2008

Aneka Cerita dan Foto Perjalanan di China.




Cerita Perjalanan dan Foto2 di China :

3. HuangShan China - salah satu dari 100 keajaiban alam dunia.
http://smulya.multiply.com/photos/album/3
14. Atap Dunia - Tibet
http://smulya.multiply.com/photos/album/15
15. Istana Potala - Tibet.
http://smulya.multiply.com/photos/album/16
16. Lanzhou - Silk Road, China.
http://smulya.multiply.com/photos/album/18
17. DunHuang - Silk Road, China.
http://smulya.multiply.com/photos/album/19

18. Turfan - Silk Road,China.
http://smulya.multiply.com/photos/album/20
19. Berbagai Monastery - Tibet.
http://smulya.multiply.com/photos/album/21
21. JiuXiang Cave-Kunming, China
National Level Key Scenic resort in China - AAAA grade
http://smulya.multiply.com/photos/album/23
41. JiuZhaiGuo.
http://smulya.multiply.com/photos/album/43
49. Tiger Leaping Gorge
http://smulya.multiply.com/photos/album/52

51. Dayan Old Town.
http://smulya.multiply.com/photos/album/54
52. Yulong Snow Mountain
http://smulya.multiply.com/photos/album/55
57. WuLingYuan Scenic Area - ZhangJiaJie
http://smulya.multiply.com/photos/album/60
58. Marco Polo : Dali is the Geneve of Orient.
http://smulya.multiply.com/photos/album/61
62. Ketemu nenek 93 tahun penghuni Rumah Gua LuoYang.
http://smulya.multiply.com/photos/album/65

68. Mencicipi Emperor tea - Mei Jia Wu Tea Village - HangZhou.
http://smulya.multiply.com/photos/album/71
69. Perjalanan China Korea, part 2 : "Masuk Bui" di Dalian
http://smulya.multiply.com/photos/album/72
70. Jalan-Jalan di China : Top Attractions.
http://smulya.multiply.com/photos/album/73
71. Dalian - The Seaside Garden City
http://smulya.multiply.com/photos/album/74
72. Sama tapi Tak Serupa : Toilet Umum di China dan Korea
http://smulya.multiply.com/photos/album/75

75. Zhouzhuang is just like water lily in between..
http://smulya.multiply.com/photos/album/79
81. Danau XiHu - HangZhou
http://smulya.multiply.com/journal/item/85
83. Nonton Jurus Dewa Mabok ShaoLin Temple- DengFeng
http://smulya.multiply.com/photos/album/91
128. Nyaris tertimbun longsoran gunung batu : SongPan China
http://smulya.multiply.com/photos/album/148


Journal :

4. Keajaiban Dunia 3 - YangTze
http://smulya.multiply.com/journal/item/4
7. Keajaiban Dunia 6 - HuangShan
http://smulya.multiply.com/journal/item/7
24. Atap Dunia - Tibet.
http://smulya.multiply.com/journal/item/24
25. Mengunjungi Potala.
http://smulya.multiply.com/journal/item/25
26. Silk Road 1 - Lanzhou
http://smulya.multiply.com/journal/item/26

27. Silk Road 2 - DunHuang
http://smulya.multiply.com/journal/item/27
28. Silk Road 3 - Turfan.
http://smulya.multiply.com/journal/item/28
30. Tibet part 3 - berbagai Monastery di Lhasa
http://smulya.multiply.com/journal/item/30
35. Menelusuri Aneka lorong bawah tanah:
Berbagai Gua unik di China.
http://smulya.multiply.com/journal/item/35
40. Musibah Tebing Longsor di SongPan.
http://smulya.multiply.com/journal/item/40

55. Lapangan TianAnMen
http://smulya.multiply.com/journal/item/58
67. Awas Kesenggol topi Judge Bao
http://smulya.multiply.com/journal/item/70
70. Cerita Perjalanan Korea China part 1 : Menuju GuangZhou
http://smulya.multiply.com/journal/item/78
112. Bencana gempa didekat JiuZhaiGuo - obyek wisata top
di Sichuan China
http://smulya.multiply.com/journal/item/128/

Aneka Ragam Foto dan Cerita :




Aneka Ragam Foto dan Cerita :


39. ChiouThau Alex.
http://smulya.multiply.com/photos/album/41
74. Test Kirim Foto
http://smulya.multiply.com/photos/album/78
89. Pengembara hebat yang senang berbagi cerita.
http://smulya.multiply.com/photos/album/98
103. Bisa nebak ini visa negara apa ?
http://smulya.multiply.com/photos/album/118
136. Apakah Karena Botol ?
http://smulya.multiply.com/photos/album/162

146. 501 Must Visit Destinations.
http://smulya.multiply.com/photos/album/172
148. Surprise Birthday Party yang benar-benar Surprise
http://smulya.multiply.com/photos/album/174
151. Bisa tebak dimana foto2 ini dibuat?
http://smulya.multiply.com/photos/album/177
152. Tebak foto lageee ! Ada yang tau ini foto dimana.
http://smulya.multiply.com/photos/album/178
158. Foto apa dan dimana? Ayo tebak !
http://smulya.multiply.com/photos/album/186

160. Chiou-Thau Nuke&Wimpie - 21 Juli 2007
http://smulya.multiply.com/photos/album/188
163. Foto pernikahan Nuke&Wimpie, 22 Juli 2007
http://smulya.multiply.com/photos/album/191
170. Mendaki Gunung Rinjani Lombok - foto2 Nuke dan Wimpie.
http://smulya.multiply.com/photos/album/198/
177. Nah tebak foto lagi lih.
http://smulya.multiply.com/photos/album/206/
188. Singapore Flyer - The World's Biggest Observatorium Wheel.
http://smulya.multiply.com/photos/album/217/

190. Kashmir - Desember 2007 : Foto2 pak Ben Darmawan
http://smulya.multiply.com/photos/album/219/
192. Foto perjalanan Ben Darmawan di Iran: 20 - 26 February
http://smulya.multiply.com/photos/album/221/
194. Test upload foto
http://smulya.multiply.com/photos/album/223/
200. Nyerudug Pelopor Wisata Kuliner.
http://smulya.multiply.com/photos/album/230/

205. KIlas Balik Awal perjalanan lima tahun Jalansutra
http://smulya.multiply.com/photos/album/238/
209. 1150 butir Telur bisa Berdiri di Vihara Nimmala Tangerang.
http://smulya.multiply.com/photos/album/250/
216. Foto pilihan - tebakan iseng2 tidak berhadiah.
http://smulya.multiply.com/photos/album/258/
217.Tebak gambar yang unik-unik.
http://smulya.multiply.com/photos/album/259/
219. Sampai tua-pun dikejar terus.
http://smulya.multiply.com/photos/album/261/
220. Rapat Pengurus Koperasi Moderator Jalansutra.
http://smulya.multiply.com/photos/album/262/
221.Tebak Gunung Laut-Danau-Istana-Taman
http://smulya.multiply.com/photos/album/263/
222. Wisata ke Kuburan - Siapa Takut.
http://smulya.multiply.com/photos/album/264/
226. Cetak Ulang buku Drg.Oei_Hong_Kian_Dokter Gigi Soekarno
Peranakan yang Hidup dalam Tiga Budaya.
http://smulya.multiply.com/photos/album/268/

242. Iseng2 tidak berhadiah - bisa tebak dimana ?
http://smulya.multiply.com/photos/album/285/
243. Brunch di Kopitiam Oey - Jumat 10 April 2009.
http://smulya.multiply.com/photos/album/286/
245. Perjalanan panjang 24 tahun yang sudah terselesaikan.
http://smulya.multiply.com/photos/album/288/
250. Halal Bihalal Komunitas Jalansutra dirumah pak Bondan Winarno
http://smulya.multiply.com/photos/album/293/

255. Ratusan Gajah didalam Lemari.
http://smulya.multiply.com/photos/album/298/

Journal :

3. Keajaiban Dunia 2 - Gunung
http://smulya.multiply.com/journal/item/3
16. Ultimate Ten : Landmark - 10 monumen bersejarah
http://smulya.multiply.com/journal/item/16
62. Jumpa Mahaguru Jalan-Jalan - Prof HOK tanzil
http://smulya.multiply.com/journal/item/65
66. Kisah Nyata : Bujugbuneng.
http://smulya.multiply.com/journal/item/69
73. Lost and Found. http://smulya.multiply.com/journal/item/87

75. NoBar (Nonton Bareng) Final World Cup 2006 langsung dari Jerman.
http://smulya.multiply.com/journal/item/89
84. GeoWeek/Kompas Minggu : Seberapa Besar Letusan Kuno Thera ?
http://smulya.multiply.com/journal/item/100
91. Agustinus Wibowo - Jsers yang backpacker luar biasa.
http://smulya.multiply.com/journal/item/107
92. Hujan Astaga di Tangerangsutra-2/2007
http://smulya.multiply.com/journal/item/108
94. Dubrovnik di Intisari Agustus 2007
http://smulya.multiply.com/journal/item/110

95. Pengamanan koper saat keluar masuk bandara.
http://smulya.multiply.com/journal/item/111/
96. Jadi Selebritis dadakan diketinggian 10.000 meter.
http://smulya.multiply.com/journal/item/112/
97. ADIRA Kendoeri Koeliner Noesantara 2007
http://smulya.multiply.com/journal/item/113/
98. Duch - didepan pengadilan Genosida
http://smulya.multiply.com/journal/item/114/
99. Umurnya 65 Kalo saya 72
http://smulya.multiply.com/journal/item/115/

100. Bingung nyari cara keluar dari bandara di tengah malam.
http://smulya.multiply.com/journal/item/116/
103. 50 STEPS TOWARDS A GREAT MARRIAGE by Steve Stephens.
http://smulya.multiply.com/journal/item/119/
105. Beberapa Kiat "menikmati" kemacetan Jakarta.
http://smulya.multiply.com/journal/item/121/
106. Akhirnya tembus angka 1000.
http://smulya.multiply.com/journal/item/122/
107. David, Gramedia dan Be Happy.
http://smulya.multiply.com/journal/item/123/

108. Dua internet di Jalan Tol.
http://smulya.multiply.com/journal/item/124/
10. Fighting Falcon versus Madu Racun
http://smulya.multiply.com/journal/item/126/

111. SpeakUp Utarakan Pendapat Anda.
http://smulya.multiply.com/journal/item/127/
113. Multiply dengan Limaribu-an rekan Contact.
http://smulya.multiply.com/journal/item/129/
114. Membuat slide show automatis di Multiply.
http://smulya.multiply.com/journal/item/130/
115. jokes Three Holes-in-One.
http://smulya.multiply.com/journal/item/131/
116. Janji sang Optimis.
http://smulya.multiply.com/journal/item/132/

Review :

11. "Terpaksa mencuri" Rahasia Wine.
http://smulya.multiply.com/reviews/item/11
13. Pikiran dan Materi - Dr. Akino W. Azzaro
http://smulya.multiply.com/reviews/item/13
14. Pelangi di Persia-Menyusuri Eksotisme Iran
http://smulya.multiply.com/reviews/item/14
15. Rubrik Petualang di Kompas.com
http://smulya.multiply.com/reviews/item/15
16. Kuliner Jalansutra Tempat Makan Jakarta Tempo Doeloe
http://smulya.multiply.com/reviews/item/16

17. The Naked Traveler yang Super Nekad.
http://smulya.multiply.com/reviews/item/17
18. Pelajaran dari Tiongkok
http://smulya.multiply.com/reviews/item/18


Calendar :
Lomba Memberdirikan Telur saat PehTjun di Tangerang.
http://smulya.multiply.com/calendar/item/10008/