Monday, November 28, 2011

Serba Serbi Tour ZhangJiaJie+Guizhou 2011 di China, bagian ke-5 :





Bagian ke Lima : Teriakan demi teriakan diperjalanan.

Setiba di aiport ZhangJiaJie dari GuangZhou, seorang Local Guide menjemput, tapi
kali ini ada seorang lainnya, rupanya National Guide yang datang dari Beijing dan
memperkenalkan dirinya sebagai Michael.
Seperti si local guide, Michael juga tidak bisa berbahasa Inggris, tapi malah bahasa
Indonesia-nya lumayan.

Saya tanya Michael koq tumben dia jauh-jauh datang dari Beijing menemani.
Ternyata itu permintaan khusus dari Tour Leader kami (seorang ibu usia 66 tahun),
untuk menemani rombongan kami (terdiri dari 29 orang) karena hanya tiga orang
yang usianya antara 50-60 tahun, rata-rata 60-70 tahun malah satu Oma usianya
80-an tahun.
Seperti diketahui perjalanan wisata di China lumayan berat, banyak jalan kaki
dan naik turun tangga, di Tian Men Shan malah ada acara naik 999 anak tangga.
Jadi diajaklah Michael untuk jaga-jaga - yang ternyata memang nanti dia berguna.

Dihari ketiga saat menyelesaikan kunjungan ke sebuah museum lukisan pasir,
terdengar teriakan, ternyata seorang ibu terjatuh saat menuruni tangga.
Dia salah lihat dikiranya anak tangga sudah habis padahal masih dua undak lagi.
Akibat ngusruk, jidatnya mencium lantai dan muncullah tanda totol merah kayak
penari India, bedanya ini lebih gede dan makin lama makin "be-telor".
Oleh tour leader dibelikan obat gosok yang aduhai ampuh, cuma dua hari doang
telornya sudah menetas hilang entah kemana - tuntas, sampai2 banyak teman
tergiur promosi yang begitu nyata dan fresh from the oven itu, jadilah semua
ramai-ramai pesan obat gosok mujarab itu.

Selang berapa hari saja, sudah ada teriakan lagi, saat itu sudah mulai gelap di
satu obyek wisata, seorang oma jatuh ditangga lagi, untungnya cuma kaget
doang dan memar sedikit.

Akhirnya sampailah ke puncaknya acara teriak-2an - kali ini terdengar di stasiun
pompa bensin saat toilet stop, dari jauh saya lihat seorang ibu jatuh terlentang.
Rupanya sewaktu keluar dari toilet umum, dia turun bukan menapaki anak tangga
tapi jalan miring yang disemen. Jalan khusus itu sebenarnya disediakan untuk
lewat wheel chair, kebetulan rada licin pula karena habis hujan.

Setelah kami ramai2 dekati, ternyata yang jatuh itu Tour Leader kami !!

Sekian puluh detik dia tak sadarkan diri, akibat benturan keras bagian belakang
kepalanya dengan lantai. Setelah sadar, terlihat lemah, sakit kepala - ternyata
pula ada amnesia/lupa, dia tidak tahu ada kejadian apa sebelumnya.
Sekian lama tidak ada muntah - hanya mengeluh sakit sekali kepalanya.

Semua teman tentu kebingungan, kalau teman perjalanan aja sakit kita bingung,
apalagi ini yang kena celaka adalah pimpinan tour-nya!.
Setelah keadaannya sudah cukup stabil maka perjalanan dilanjutkan karena kota
tujuan masih sangat jauh.
Di pemberhentian berikut yaitu sebuah restoran tempat makan siang, diputuskan
dia dibawa ke Rumah Sakit dikota untuk diperiksa secara teliti termasuk CT Scan.
Maka dengan naik taxi, diantar oleh sopir bus dan ibu Ali yang fasih Mandarin,
tour leader kami itu dibawa ke hospital dikota sedangkan kami melanjutkan acara
perjalanan ke sebuah obyek wisata.

Sorenya setiba di kota tempat menginap malam itu, sebelum menuju hotel kami
mampir di hospital yang ternyata cukup besar, terkesan masih agak baru/modern.
Kami temukan tour leader sedang di infus di ruang dekat UGD yang ramai sekali,
banyak orang yang sudah dan sedang mendapatkan pertolongan pertama, bekas
darah di-mana2, ada pasien yang bonyok habis kecelakaan lalu lintas dll.

Berikut ini penuturan Ibu Ali yang mengantar Tour Leader masuk hospital itu :
bersambung

12 comments:

  1. Pak sindhi ditunggu terus...kisah perjalanannya yang selalu mengasyikkan....keep update thx

    ReplyDelete
  2. Salut buat bu Sindhi yg kuat naik 999 anak tangga...msh keliatan bugar

    ReplyDelete
  3. Pak Sindhi cerita bersambungnya jangan lama2 yah :):) Kayak Kho Ping Hoo aje makin seru :):)

    ReplyDelete
  4. istri saya rajin ke gym dan line dance,
    waktu naik tangga itu terus terang saya kalah-
    maklum udah lama nggak rutin olahraga lagi,
    naik ke Heaven Gate itu gila juga karena cuma
    dikasih waktu 45 menit - soalnya cable car nya
    khawatir keburu berhenti beroperasi, maka nggak
    boleh telat jadi di-buru2, nafas bener2 ampir putus dah.
    kami telat kesana itu gara2 kelamaan di toko Giok itu.

    ReplyDelete
  5. sambungannya udah dibuat konsepnya,
    ntar malam saya muat

    ReplyDelete
  6. Seruuuu seruuu... ditunggu sambungan ceritanya Pak Sindhi... :)

    ReplyDelete
  7. pemandangan yang luarbiasa dan waaahhhh kalau ada yang gak bisa naik, naik cable car ya pak ??

    ReplyDelete
  8. Ke Heaven Gate ini, diawali naik cable car (terpanjang didunia krn panjangnya 7 km), dilanjutkan naik shuttle bus melalui kelokan sebanyak 99 yang aduhai serunya, dan sampai di awal tangga sebanyak 999 itu, cerita panjangnya nanti menyusul

    ReplyDelete