Friday, November 25, 2011

Serba Serbi Tour China 2011 : Bagian Ketiga : Seru2an saat rombongan dimasukkan kedalam toko.








Ikut tour di China, pastilah tidak lepas dari diajak berkunjung ke toko/tempat belanja.
Ternyata kalau sudah dijadwal kesana kita tidak bisa lepas dari acara itu, pernah kami
minta untuk tidak usah ke tempat jual obat karena waktu sempit, tapi local guide kami
bilang itu harus, soalnya sudah ada kontrak antara toko tersebut dengan travel disana.
Kalau kita sampai tetap membelot, harus bayar denda.

Si local guide membujuk kita, bahwa kita datang saja, nggak beli juga nggak apa2.
Tidak ada pilihan lain terpaksa setuju, dan mulailah didalam bus si local guide cerita
kehebatan salah satu obat disana yang terbuat dari semacam jamur/kulit pohon.
Diceritakannya bahwa pernah ada pria turis Taiwan bawa pulang bubuk obat itu,
sampai dirumahnya minta istrinya buatkan Mie, trus istrinya lihat bubuk obat itu tapi
suaminya melarang menyentuhnya. Si istri ngambek dan malah menuangkannya
kedalam mie tersebut dan astaga!
Mie itu berdiri semua ! - rupanya itu bubuk obat kuat pria!.

Didalam toko kami digiring kedalam ruang pamer dan mulailah didongengkan aneka
kedahsyatan berbagai bahan obat2an alami, tapi selesai presentasi yang cukup lama
itu, bukan belanja malah teman2 pada ke toilet dan langsung balik ke bus.
Ternyata si manager toko yang tadi kasih penjelasan ikut naik ke bus sambil nenteng
sebungkus dagangannya, tapi tetap saja nggak ada yang mau beli.
Sampai akhirnya kami putuskan beli saja sebungkus, tapi rupanya si manager udah
keburu ngambek, turun dan tidak mau menjual.
Suasana tentu jadi tidak enak, dan kebetulan teman kami ada yang lihat dan denger
sopir bus kami ngegerundel bahwa dia hilang muka karena tidak ada satupun yang
bersedia membeli obat sebagus itu.
Dia sampai beli sendiri obat itu dan bilang bahwa padahal setiap pembelian 100 Y
dia dapat komisi 5 Y.

Mendengar itu sebagian teman naik darah, dan usul ganti aja tuh sopir daripada dia
nyetirnya jadi nggak beres, tapi akhirnya bisa didamaikan oleh tour leader dan saya
perhatikan pula si sopir tetap steady dalam membawa bus jadi aman.

Di kesempatan lain, kami dibawa kedalam sebuah toko batu Giok yang besar, setelah
duduk rapih berkeliling dalam ruang presentasi yang nyaman, masuklah owner toko itu -
seorang wanita keturunan satu negara di Asia Tenggara, keren banget dengan busana
kulit hitam yang mahal, dan sepatunya pun bertaburkan "permata".

Setelah memperkenalkan dirinya, dan rupanya surprise banget begitu tahu kami dari
Indonesia, dia langsung cerita bahwa dia punya kenangan dahsyat tentang Indonesia.
Alkisah 43 tahun lalu orangtuanya dalam perjalanan di Indonesia mendapat kecelakaan,
untung ditolong oleh seorang Satpam dibawa ke RS, telat 5 menit saja ayahnya pasti
sudah mati, tapi ibunya yg sedang hamil tak tertolong, dia sendiri sempat dikeluarkan
dari rahim ibunya dan selamat sampai sekarang.
Sebagian teman terhanyut dengan kisah itu dan entah bagaimana ada yang memulai
menyanyikan lagu tentang Mama, merembeslah air mata di pelupuk mata si owner
dan beberapa ibu dari rombongan kami.

Berikutnya si owner mengumumkan karena itu dia tidak boleh jualan hari ini, malah
akan memberikan hadiah pada kami semua (yang baru boleh dibuka dirumah).
Minuman teh hangat yang nikmat diedarkan, dan dongeng berlanjut, yaitu suaminya
di negara tetangga buka kasino, jadi kapan2 kami kenegara itu akan disambut
dengan hangat, dan kalau kapan2 juga ke kota ini lagi akan ditraktir makan.

Selesai acara diruangan itu kami diajak berpindah masuk ke ruangan tokonya untuk
dia jelaskan bagaimana cara memilih batu Giok yang asli supaya jangan salah pilih.
Setelah penjelasan serta peragaan yang cukup lama juga, si owner bilang karena
dia hari itu sudah bilang tidak boleh jualan, maka dia tawarkan satu batu Giok yang
tertera harganya 680 Y, dia akan kasih hanya dengan harga 50 Y saja dan segera
pula satu ibu menyambarnya dan astaga! - setelah itu semua teman langsung balik
kanan menuju bus.

Entah gimana mimik si owner toko - rasanya sih sudah tujuh rupa maki2 dalam hati.

Rupanya tour di China bisa pilih, apakah tour dengan ketentuan masuk ke beberapa
toko, atau tour tanpa shopping yang biaya tournya jadi lebih mahalan.
Jadi lain kali kalau merancang tour insentif disana, kalau memang tidak ingin ada
acara shopping, harus disampaikan sejak awal, dan biayanya jadi lebih mahal dari
pada tour dengan shopping.

6 comments:

  1. waduuuhhh... paraaahhh bgt yaa oom..
    belanja itu harus,,,,
    duuuhhhhhh

    paket tur itu kita pilih dr indo to udh sampe sana?

    ReplyDelete
  2. tenang aja, biasanya sih ada aja teman rombongan yang belanja,
    cuma kali itu teman2 serombongan rata2 jam terbangnya udah tinggi
    jadi udah kenyang diajak masuk ke tempat2 seperti itu, maka
    nggak ada satupun yang kebujuk,

    tour kemarin itu insentif tour, kami rancang dari sini dan ajak
    teman+kenalan saja

    ReplyDelete
  3. ini pasti motretnya nyuri2 nih ... hehehe ...

    ReplyDelete
  4. iya - dia-nya kecurian sebab lagi asyik mendongeng :))

    ReplyDelete