Monday, March 9, 2009

Mount Fuji yang kali ini tidak sembunyi lagi.




Sabtu pagi 5 April 2008, kami meninggalkan kota Matsumoto yang
berada di sentral pulau Honshu, menuju Mount Fuji untuk nantinya
bermalam di Kawaguchi, yang terletak dikaki gunung tersebut.
Bus berjalan mengarah ke timur diatas highway yang super mulus,
memang asyik tapi ternyata pemandangan monoton membosankan,
akibatnya bikin kantuk menyerang.

Untunglah Elly Takura local guide kami, perempuan Medan yang
bersuamikan orang Jepang ini suka bercerita yang seru-lucu.
Dia bilang, tadi malam lihat kan di hotel kita ada pesta perkawinan.
Orang Jepang kalau kawin, ngundang tamunya fokus banget katanya,
tergantung siapa yang dikenal pengantin tersebut, jadi kalau kenalnya
sama dia - hanya dia yang diundang, begitu pula kalau suaminya.
Dia harus menjawab undangan itu, memastikan bisa tidaknya hadir.

Saat pesta perkawinan, tentu orang yang diundang saja yang hadir.
Beda dengan kita di Indonesia kata Elly, yang datangnya suka ramean,
anak-cucu sampe suster/pembantu juga suka diajak masuk.
Angpao-nya lumayan berat, disana pasarannya sekitar 30 ribu Yen, tapi
pengantin juga membalas memberikan oleh2 bernilai kepada tamunya.

Menjelang siang, saat bus melaju di highway mendadak saya menyadari
didepan dikejauhan ada bentuk segitiga dengan warna putih diatasnya.
Astaga !! - itu Mount Fuji !!, tampak begitu jelasnya !!.Cantik banget !!.
Tampil dalam bentuk segitiganya yang perfek menawan, puncaknya di-
seliputi warna putih dari salju yang kontras sekali dengan langit biru.
Gunung ini tampak gagah dan cantik karena menjulang sendirian, tidak
ada gunung lain nempel didekatnya.
Beberapa tahun lalu saya pernah mengunjungi Mount Fuji, tapi saat itu
hanya bisa kecewa karena hujan dan kabut menutupi pandangan.
Kabarnya memang seringnya demikian, apalagi dimusim panas, jadi
sangat beruntunglah turis yang bisa mendapatkan pemandangan yang
jelas kearah gunung.

Mount Fuji adalah gunung tertinggi di Jepang, dengan tinggi 3776 meter
sebenarnya hanya menang 100 meter dari Gunung Semeru di Jawa,
tapi karena lokasinya jauh diutara pada koordinat 35° lintang utara,
maka puncaknya tertutup salju.
Stratovolkano dengan bentuk segitiganya yang perfek ini, ketenarannya
hanya tertandingi oleh Mount Vesuvius.
Dulu sering erupsi, tercatat sudah 16 kali sejak tahun 781, terakhir kali
meletus pada tahun 1707.

Setelah makan siang maka bus kami mulai mendaki gunung suci yang
bersama Mount Tate and Mount Haku, disebut "Three Holy Mountains".
Mount Fuji sendiri dikelilingi oleh tiga kota kecil antara lain Gotemba,
dan dikelilingi oleh lima danau antara lain Kawaguchi Lake.

Awalnya kami melewati hutan, yang konon dikaki gunung itu ada hutan
bernama Aokigahara, cerita dan legenda mengatakan disitulah tinggal
berbagai peri, hantu dan iblis.
Pada abad 19, keluarga miskin kerap membuang anak kecil atau
orang tua di hutan itu, dan disitu jugalah tempat bunuh diri terpopuler
kedua didunia setelah Golden Gate Bridge di San Francisco.
Sejak tahun 1950 tercatat 550 orang bunuh diri disana, terbanyak
pada tahun 2002 - ditemukan 80 tubuh tidak bernyawa.

Ternyata perjalanan kami hanya bisa sampai ke ketinggian 2020 meter,
tidak bisa terus karena jalan berikutnya masih tertutup salju.
Temperatur disana biasanya sangat dingin, pernah tercatat terendah
- 38 C dan terpanas mencapai 17,8 C pada Juli 2008.

Mount Fuji ini bukan saja menjadi tujuan turis manca negara, juga para
pendaki gunung, yang biasanya mendaki antara 1 Juli - 27 Agustus.
Saat itu suhu udara tidak lagi terlalu dingin serta berbagai fasilitas
pendakian dibuka, dan salju tidak lagi menutupi jalur pendakian.
Kebanyakan mendaki malam hari agar bisa melihat matahari terbit dari
puncak, disekeliling kawah ada delapan puncak, dan para pendaki bisa
mencapai keseluruhannya.
Tercatat sekitar 200 ribu pendaki per tahun, 30 % adalah orang asing.
Dibutuhkan sekitar 3 - 8 jam untuk mendaki, dan 3 - 5 jam untuk turun.

Setelah mengunjungi Mount Fuji, kami mengunjungi Peace Park yang
asri dan juga Gotemba Premium Outlet - sebuah kawasan pertokoan
yang luas sekali sampai nyebrang sungai segala.
Pemandangan sangat terbuka kearah Mount Fuji, dan pohon Sakura
menampilkan bunganya yang menambah cantik pemandangan.

Kami menginap di Hotel bernama Jiragon No Fuji No Yakata, yang
menyediakan Onsen juga tapi seperti biasa saya tidak punya nyali
untuk ber-Tarzan ria rame-rame itu.
Mandinya dikamar saja dah, yang closetnya punya banyak tombol,
ada setelan : water pressure, spray, bidet, warm water, warm seat,
nozzle clean, energy saver, flushing sound (volume), sampai-sampai
ada powerful deodorizer !.

52 comments:

  1. iya kayak hand brake yah.
    sebenarnya ada satu lagi fotonya dalam
    posisi tutupnya terbuka - tapi nggak tega
    kasih lihatnya, he he

    ReplyDelete
  2. kali ini kami beruntung bisa dapat lihat Mt Fuji,
    dengan begitu jelasnya lagi,
    kabarnya orang Jepang sendiri banyak yang datang
    kesana tapi gagal melihatnya, ada teman saya yang
    sampai beberapa kali kesitu tapi tetap tertutup kabut.

    ReplyDelete
  3. nggaaaak - tenang ajah,
    belum dipake koq waktu difoto itu he3.

    saya banyak motretin toilet umum saat di Japan,
    soalnya bukan saja dimana-mana ada, bersih2 banget,
    dan ada yang bikin girang : gratis !!.

    ReplyDelete
  4. Wah Pak Sindhi matanya jeli ini bisa melihat short stay hotel ini.
    Biasaya bila bis melalui Highway dapat melihat banyak hotel-hotel seperti ini yg dengan lampu2 ataupun cat2 yg warnya cerah.

    ReplyDelete
  5. ini kan bukan di highway, tapi dijalanan menuju
    Gotemba yang rada macet, jadi mata sempat lirik
    sana sini dan sempat baca-baca tulisan itu he3.

    ReplyDelete
  6. cantik banget lobbynya, natural banget ..

    ReplyDelete
  7. wiiii.. good scenery... nice vacation doc.. btw.. oleh2 yang "berbobot" itu kira-kira apa ya?

    ReplyDelete
  8. Woooww cakepnya, tfs. Pengen main ke Jepang, tapi mahal ya?

    ReplyDelete
  9. nggak sempat nanya, maksudnya berbobot itu
    kira2 sepadan dengan nilai angpau rata2 disana,
    barangkali bu KimSoan bisa nambahin penjelasan nih.

    ReplyDelete
  10. kalo ke Jepang kuatkan hati cuci mata ajah,
    memang saat di Tokyo di hari terakhir, kami
    sepakat acara mampir ke Ginza dibatalkan,
    abis barang2 disana mahal, ngapain buang
    waktu window shopping, mending lama-in
    jalan2 di Ueno Park saja.

    ReplyDelete
  11. keren banget yang ini oom.... jadi pengen backpacker ke sana....

    ReplyDelete
  12. bisa koq, bisa nanya2 ke bu KimSoan yang
    sudah belasan tahun menetap di Tokyo,
    fotonya akan mejeng di postingan lanjutan

    setelah ini saya akan muat tulisan dan foto2
    city tour di Tokyo yang ketemuan dg bu KimSoan.

    ReplyDelete
  13. wah buagus bikin fotonya Pak Shindi, kok nggak naik sekalian Pak
    saya dulu naik kereta api kesana Pak Shindi
    ( kereta bergigi, naiknya maju mundur he he he tahu tahu udah sampai atas)

    ReplyDelete
  14. saya pernah beli jaket esprit doang karena kedinginan, moahal banget (kalo di sinikan barang2 outletnya bs an(maksudnya sisa export) he he

    ReplyDelete
  15. washlet di Jpn sekarang sdh jauh lebih canggih, hampir semua public toilet di Service are, tempat istirahat sdh pakai waslet ini. Begitu kita dekati sang toilet ,otomatis akan terbuka sendiri lalu begitu kita selesai menabung dan siap tinggalkan dia maka dia akan Flushing otomatis dengan sendirinya. Ataupun hrs jeli melihat simbol spt tangan dengan lampu hikau kecil...kita dekatkan tangan kita kesana maka sensornya akan bekerja untuk flushing tabungan kita.
    tapi jangan coba2 kotak ^katik tombolnya, pas kalau dia lagi ngambek maka akan keluar air mancur deh...
    terjadi tp sangat jaranggggggggggggg

    ReplyDelete
  16. kalo ngak salah kita diminta pakai kimono waktu dinner/breakfest disini ya pak. saya lupa kalo pria/wanita lipatan kimono bg dpn kekiri/kanan (kebalikan antara pria dan wanita). kalo terbalik katanya tidak baik? ?

    ReplyDelete
  17. Oleh2 berbobot itu, maksudnya oleh2 sewaktu pesta pernikahan?

    ReplyDelete
  18. Uang ampau dipesta pernikahan itu sdh ada standardnya , misalnya Om-tante ampaunya paling sedikit Yen 100 ribu, adik-keponakan juga sekitar yen 50 ribu , teman kantor sekitar yen 30 ribu .Atasan sekitar yen 50 ribu . Untuk ampau sekitar yen 30.000 itu biasanya akan diberi barang kembalian sekitar 50 % dan sdh disiapkan dibawah meja waktu pesta pernikahannya sedangkan untuk keluarga atau atasan yg ampaunya diatas yen 50.000 itu hrs dikembalikan lagi 50 % nilainya dgn kiriman katalog dimana para penerima bisa memilih barang2 yg mereka inginkan , Masyarakat Jepang umumnya tidak mau berhutang budi.

    Kalau kebetulan punya keponakan banyak yg menikah ditahun yg sama ,om dan tante bisa senin kemis. Bila pesta diadakan di luar kota maka sang pengundang hrs menyediakan tiket transportasi, hotel
    dan juga KIMONO khusus untuk sang Tante.

    ReplyDelete
  19. pake kereta ? di Fuji ?
    kami naik ke ketinggian 2020 meter aja pak,
    pake bus .

    ReplyDelete
  20. nutup bajunya nggak boleh kebalik,
    karena kalau terbalik itu yang utk orang mati he3

    ReplyDelete
  21. bukan senin kemis lagi kalo sering2 kondangan,
    bangkrut bisa hehehe

    ReplyDelete
  22. siapa dulu gurunya yang ada di BSD itu he3.

    ReplyDelete
  23. kemarin juga dingin banget soalnya anginnya keras,
    maka ngumpet aja didalam toko, paling nyebrangi
    jembatan sebentar dan motret bunga sakura nya

    ReplyDelete
  24. bu, kalo emang dikembalikan ke yang memberi. Boleh kah langsung di discount aja?Jadi waktu ngasih langsung 25 ribu aja. Senang kedua belah pihak toh?
    Atau memang "snict" nya disitu?

    ReplyDelete
  25. bu KimSoan, ayoh atuh kasih jawaban pertanyaan Tiur nih,
    boleh juga kiatnya hehehe,
    btw - Tiur sekarang ada dimana? kayaknya di Eropa yah ?

    ReplyDelete
  26. Gotemba Outlet mall disini beda dgn yg di Eropah, disini barang2nya quality no. 2 ,atau yg tidak lulus qq untuk masuk dept.2 store dikota-kota besar ataupun yg tersisa.
    Cacad sedikit saja sdh tidak masuk etalase dept store apalagi di Tokyo dan disini kecacadan barang2 hrs diberi tanda hingga pembeli tahu dan tanggung jawab atas pilihannya sendiri. Bila memang brg2 brandese ya pasti mahal tapi masih murah bila dibandingkan belinya di Dept. store or branded shop.

    Sale untuk Winter biasanya awal bulan Feb...benar2 murah sekali dan sale untuk Spring itu sekitar bulan Juni or Juli dan Summer adalah akhir September.
    Waktu awal Feb. kesana, discountnya hanpir 50 % keatas...bagi yg nga suka shopping jadi terayu untuk buka dompet..

    Sorry ya dok, jadi lengkapi informasi di blog ini deh.

    ReplyDelete
  27. makasih bu KimSoan,
    ini info yang sangat akurat soalnya fresh from the oven-
    he3- maksudnya langsung dari lapangan.
    btw- mudah2an beberapa hari lagi cerita Ueno Park yang
    ada foto2 bu KimSoan nya bisa mejeng disini.

    ReplyDelete
  28. pak pernah lihat hotel capsul ngak disana? ktnya sih buat pekerja nginap tidur (seukuran badan bntuknya kayak capsul) biasanya dkt stasiun, trus bsknya langsung krja lagi. mungkin rumahnya jauh. sy cuma diceritain guide tp ngak pernah lihat. ngk mandi lagi?

    ReplyDelete
  29. pernah denger memang tentang itu,
    nah bu KimSoan ada tugas lagi nih,
    gimana cerita ttg hotel capsul itu, masih ada ?

    ReplyDelete
  30. TFS pak! cantik memang mount fuji...

    ReplyDelete
  31. katanya ada juga tombol untuk mengeluarkan suara biar gak terdengar suara orang lagi buang air, benar ya pak?

    ReplyDelete
  32. bu KimSoan, bantuin lagi nih - ada pertanyaan seru nih, he3.

    ReplyDelete
  33. Bu Kom Soan dan pak Sindhi,
    Untuk yang angpao kalo kawinan itu. Boleh kah langsung didiscount aja 50%. Jadi si pengantin gak perlu repot menyiapkan kado "uang kembalian".Juga gak "berat" buat pemberi.
    atau itu "seni" nya kondangan Jepang?

    ReplyDelete
  34. saat motret ini sinar mataharinya nggak pas,
    dilatar belakang itu ada Mt Fuji, agak samar2
    karena sudah menjelang sore,

    mestinya juga motretnya pake kamera yang
    nggak pocket camera spt yg saya pakai,
    kalau pake kamera bagus - foto disitu pasti
    aduhai deh cakepnya.

    ReplyDelete
  35. yang bikin keren pertama bentuk segitiganya yang perfek,
    trus nggak ada latar belakang gunung2 lainnya sehingga
    tampak atraktif sekali sendirian muncul itu, ditambah
    kubah warna putih dari salju yang menutupi puncaknya.

    sayang motretnya ini dari dalam bus, jadi sambil bergerak
    dan kaca film dari jendela bus membuat warnanya jadi hijau.

    ReplyDelete
  36. bu Kim Soan -
    Tiur masih penasaran nih hehehe

    ReplyDelete
  37. ikut nimbrung ya Dok. Bener ada yg dilengkapi 'suara air' kaya lagi di flushing, terutama yg di toilet umum jadi nga perlu flushing beneran buat nutupin suara-suara yg timbul :p hemat air jadinya.. Yang lebih canggih lagi ada yg dilengkapi pemanas di 'dudukan' nya Dok. Jadi pas winter, duduk di toilet tetap hangat

    ReplyDelete
  38. nah tu die, keren yah bisa macem2 he3.

    ReplyDelete
  39. wah...senangnya bisa foto group dgn latar belakang mount fuji yang cantik. sayangnya waktu saya bawa group kesana sedang berkabut.
    Jadi kapan nih pak Sindhi mau jalan2 dengan Bayu buana?

    ReplyDelete
  40. iya yah, kabarnya gitu -seringkali orang kesana
    tidak bisa melihat karena tertutup kabut,
    untung2an banget dah, saya dibeberapa puncak
    gunung seperti di Mt Titlis, EmeiShan, JungFrau,
    juga JiangJiaJie nggak lihat apa2,
    tapi syukur juga deh saat seharian di HuangShan
    bisa terang sekali.
    iya nih belum ada rencana, Bayu Buana punya
    tour kemana yang unik asyik.

    ReplyDelete