Tuesday, April 22, 2008

Neraka Biru dan Neraka Merah di Beppu - Kyushu Japan.




Tour di China, seringkali terbang antar kota, karena selain
jaraknya jauh2 juga untuk menghemat waktu, sedangkan
perjalanan kami di Jepang kali ini banyak jalan darat.
Karena selain jaraknya nanggung, juga karena sebenarnya
memang ingin melihat pedalaman negeri ini.
Tentu perjalanan darat melelahkan, untungnya local guide
kami - Elly, wanita asal Medan yang sudah 34 tahun
bermukim di Jepang bisa membuat suasana jadi seru
tidak membosankan.
Elly, sudah 25 tahun menjadi tour leader, menikah
dengan pria Jepang, dan kali ini An-Li putri tunggalnya
yang berusia 10 tahun ikutan, lagi liburan kata Elly.

Selain jenaka dan "bawel" - ini yang memang diharapkan
dari seorang local guide, Elly bukan saja bisa bercerita
tentang obyek wisata tapi juga banyak bercerita tentang
sesuatu yang memang kami ingin dengar yaitu tentang
kehidupan/keseharian orang Jepang.

Cerita2nya banyak yang menarik, misalnya soal perjalanan
rutin pekerja yang menuju kantor di Tokyo, setiap hari
dua kali satu jam berdiri di kereta api yang super-padat.
Saking sesaknya kereta api itu 13 orang bisa muat berdiri
berjejalan dalam areal satu meter persegi katanya.
Belum lagi kalau ada tangan jahil, susahnya kata Elly -
kalau dia sampai berteriak karena kaget, malah tambah
malu sebab semua mata jadi tertuju kepadanya.
Untung sekarang ada gerbong khusus wanita.

An-Li yang tidak bisa berbahasa Indonesia, segera menjadi
kesayangan para oma&opa peserta tour, saya lihat seringkali
dia diajari beberapa kata populer seperti burung kakatua dll.
Perjalanan dari Huis Ten Bosch yang berada dipantai barat
Kyushu, menuju kota Beppu seakan membelah pulau Kyushu,
lumayan jauh, membosankan, apalagi buat anak se-usia An-Li.
Dia sering mondar mandir sepanjang lorong bus yang sedang
berjalan, suatu kali saya dengar dia bolak balik sambil
ber-ulang2 mengatakan :
" A-kuuu Can-tiiik !" "A-kuuu Can-tiiik !"
Rupanya ada satu oma yang ngajari kata itu.

Saat lewat dekat saya, saya stop dan ajari dia kata baru.
Nah, An-Li segera bolak balik sambil keras2 meneriakkan :
" A-kuuu Be-gooo !!" "A-kuuu Be-gooo !!"
Seisi bus ger2-an, sampai ibunya yang duduk didepan tampak
keheranan, ada apa nih koq mendadak jadi pada rame gitu ?.

Beppu adalah kota pantai yang terkenal karena berlimpah
sumber mata air panas, malahan ada yang menyemprotkan
tinggi2 uap panasnya.
Kini ada seratusan hotel disana lengkap dengan Onsen
(kolam tempat mandi bareng air panas alami).

Senin, 31 Maret 2008 - sore hari itu, kami sudah terlambat
sekali tiba di Umi Jigoku - Beppu, untung saja rombongan
kami masih diperbolehkan masuk taman itu.
Berjalan kaki kami segera bergegas memasuki komplek
taman - danau - sumber air panas itu.
Pemandangan sungguh menawan, kami berjalan disisi
danau yang airnya hijau sekali dan disana sini pohon
Sakura sedang memamerkan bunga merahnya.

Didalam taman ada dua Jigoku (Neraka), yaitu Umi Jigoku
(Ocean Pit) karena kolam air panas yang mengepulkan asap
putih tebal itu airnya berwarna cobalt-blue - cantik sekali,
dan Chi-no-Ike Jigoku (Pool of Blood Pit) yang airnya
berwarna merah terang kecoklatan.
Kami mengunjungi Umi Jigoku dulu, semua terpesona
melihat kolam air panas yang mengepulkan asap putih
tebal itu airnya begitu cantik berwarna biru kehijauan.
Setelah memutari kolam yang tidak terlalu besar itu,
segera menuju Chi-no-Ike Jigoku..
Kolam air panas ini juga tidak terlalu besar dan airnya
beda sekali dengan Umi Jigoku, karena merah kecoklatan.
Terasa aneh juga karena sebenarnya jarak antara kedua
kolam itu tidak terlalu jauh.

Setelah itu segera menuju Beppu wan Royal Hotel untuk
menginap. Hotel ini menyediakan Onsen bagi para tamu,
kolam air panas itu terpisah antara tamu pria - wanita,
dan masuk ke kolam harus tanpa busana.
Holden - tour leader kami, cerita kalau dulu dia pernah
mencoba masuk Onsen pakai celana renang, ternyata
tetap tidak diperbolehkan, harus benar-benar polos.

Elly menceritakan tata cara mandi di Onsen, dikamar ada
Yukata (kimono) tapi pakainya jangan salah yah katanya -
lembar baju kiri harus diatas yang kanan, kalau terbalik
itu cara berpakaian orang mati.
Bawa dua handuk (besar dan kecil) yang ada dikamar.
Dikamar ganti Onsen, yukata dan seluruh pakaian dalam
harus dilepas, handuk yang besar juga ditaruh.
Harus mandi dulu, sabunan dan sikatan pakai handuk
kecil, barulah boleh nyebur masuk kedalam kolam Onsen.
Jangan malu2 dah katanya, walau boleh bawa handuk kecil
itu percuma buat nutupin katanya, apalagi untuk wanita -
handuk itu kan tidak cukup untuk nutupi, kalau dipakai
nutupi yang bawah - yang atas kelihatan, dan sebaliknya.

Orang Jepang senang mandi sambil gosok badan, malah
pakai sikat segala, Elly bilang dia bingung suaminya kalau
gosok badan bisa pakai sikat yang kerasnya kayak sikat
lantai katanya.

Dikamar memang ada sepasang Yukata, ukuran sama
tapi warna beda, hijau tua dan hijau muda.
Untung feeling saya betul - ambil yang hijau tua, karena
saat kumpul lagi di restoran untuk dinner, ada suami istri
yang terpaksa balik lagi ke kamar karena ketukar.

Malam itu didalam restoran kami ramai-ramai duduk-
manis rapih berderet diatas tatami dengan memakai
yukata yang seragam itu, lucu juga kelihatannya kayak
anak sekolahan saja.
Menu makan malam itu Kaizeki, kami duduk menghadap
meja pendek kecil, perabotan makan di meja kecil itu
banyak sekalli, saya hitung sampai ada 17 macam
beraneka ragam, hebatnya tidak ada satupun yang sama.
Elly cerita kalau jadi istri orang Jepang, repotnya gitu -
perabotan makan saja bisa begitu banyak macam, jadi
repot menyediakan, ditambah membersihkannya pula.

Selesai makan, banyak yang bujukin saya ikutan
masuk Onsen. Ada yang bilang pegal-pegal seharian
duduk di bis pasti hilang, atau sayang dong sudah
sampai di Jepang masa tidak mencoba Onsen dll.

Cuma karena saya tidak punya bakat jadi peragawan,
maka saya memilih ngumpet aja dah dikamar.








52 comments:

  1. hihihhi............
    dokter jail juga ya.................................:))

    ReplyDelete
  2. cantik si An Li......................
    emang model anak yang gak bisa diem neh.............................

    ReplyDelete
  3. wah pak dokter udah kesini, saya malah belum..makasih yaa lumayan buat rencana liburan sumer nanti..

    ReplyDelete
  4. air kolamnya emang hijau ya dok........................?

    ReplyDelete
  5. wahhhh puasss deh dah liat semuuaa

    ReplyDelete
  6. ini juga cantik...termasuk ibu loh pak..

    ReplyDelete
  7. mantapssss....jauh banget yah ama ciater...

    ReplyDelete
  8. topsssss.....sayang gak pas sunrise yah dok...lebih cantik lagi..

    ReplyDelete
  9. " A-kuuu Be-gooo !!" "A-kuuu Be-gooo !!"
    ternyata dokter super jail juga yah....untung bukan yg parno hehehe

    ReplyDelete
  10. cakep warna airnya, hijau turquoise

    ReplyDelete
  11. ini yang dinamakan different experience, kalo ga di jp sendiri mana bisa kita cobain beginian yah

    ReplyDelete
  12. ini disini bisa juga berendam dok? tp kok sepi ya tidak terlihat orang2 yg berendam?

    ReplyDelete
  13. Keren bgt yah....selama ini cuma bisa ngebayangin suasana disana dr film kartun ajah....

    ReplyDelete
  14. thanks atas sharingnya dok, ngayal lagi deeh,

    ReplyDelete
  15. danau itu memang hijau tua airnya,
    kalau Umi Jigoku bukan danau ini,
    asapnya terlihat dilatar belakang foto,
    airnya hijau agak lebih muda.

    ReplyDelete
  16. pastilah enak, he3,
    cuma suka bingung kalau kebanyakan
    macam makanannya itu

    ReplyDelete
  17. wah mateng kalau berendem disitu,
    panas banget, itu dipinggirannya aja
    asapnya ngepul trus tebal sekali.

    ReplyDelete
  18. dua Jigoku itu alami kan Dok? lucu juga yah bisa ada dua warna..padahal di satu tempat.

    ReplyDelete
  19. alami,
    iya bisa beda banget,
    mungkin tanah dari dasar kolam itu berbeda,
    kayaknya yang merah banyak mengandung zat besi.

    ReplyDelete
  20. diujung kayu itu buat ngerebus telor ya ?

    ReplyDelete
  21. wah peralatannya aja yg banyak, tp yg porsinya mayan cuma udonnya yah? kenyang ga tu dinnernya? kalo masi laper dan mao nambah bisa ga? :)

    ReplyDelete
  22. Kalau tidak salah, Jigoku2 itu sebetulnya komplitnya ada 8...
    1. Umi Jigoku,2. Oniishibouzu Jigoku (kayak lumpur gitu aernya), 3.Yama Jigoku (asepnya kayak kluar dari batu2, ada kuda nil n gajah juga), 4.kamado jigoku (konon warna aernya bisa berubah2.. di sini ada yg jual onzen tamago), 5.oniyama jigoku (ada perternakan buaya), 6.shiraike jigoku (aernya putih), 7.chinoike jigoku,8.tatsumaki jigoku.

    ReplyDelete
  23. kayaknya iya tuh buat nge rebus telor

    ReplyDelete

  24. cukup tuh porsinya,
    saya kan makannya dikit,he3.
    kata istri saya kalo nasi boleh nambah - ditawarin,
    tapi rata2 merasa cukup, malah ada yang nawari
    tempura nya karena kekenyangan

    ReplyDelete
  25. oh gitu yah,
    soalnya kami datang sudah kesorean dan
    gerimis lagi, maka cepat2 saja dan juga
    sudah cape sejak pagi jalan di Glover Mansion,
    nyambung ke Huis Ten Bosch, cape sekali
    maka pengen cepat ke hotel utk istirahat.

    ReplyDelete
  26. Kaiseki ryouri itu terdiri dari macam2 jenis masakan, kelihatan porsinya kecil dan sedikit tapi kalau dihitung banyak juga tuh.
    memanjakan mata dan lidah para tamu tapi sangat merepotkan tukang cuci piring..karena banyak memakai peralatan makan.
    dulu saya juga suka menjamu tamu2 suami dgn peralatan makan ala jpn,,tamu2 pada pulang kebagian cuci piring sampai tengah malam..ogah ah..

    sayang yg dokter tidak mandi di onsen...
    nga usah malu krn ngga bakalan ketemu lagi sih...
    org jepung ngga pernah lirik sana sini lho. mereka percaya kalau lirik sana sini punya orang maka dia jg akan dilirik sama orang lain..ha..ha..Beppu itu surganya hot spring jpn

    ReplyDelete
  27. asyik banget, apa aja ya isinya? foto terlalu kecil jadi menduga2 menunya. kasihan yg cuci piring ya :) saya suka sekali masakan jepang

    ReplyDelete
  28. itu yang di rendam pake tongkat bambu apa?

    ReplyDelete
  29. aduh rapi sekali mau makan aja, ngga kaya di tempat saya berantakan hahahaha

    ReplyDelete
  30. wah, si ibu cocok sekali pake baju warna pink.. matching sama kembang sakuranya dan dengan background air yang hijau jadi keliatan tambah seger & cerah...

    ReplyDelete
  31. nah kalo gitu betul ceritanya Elly tentang
    repotnya ibu RT disana, menata dan mencuci
    perabotan makan sagitu banyaknya he3

    nah tu die juga - mandi di Onsen itu kan sama teman2
    dari Indonesia juga, orang kita kan nggak tahu kalo ada
    gentleman agrement nggak saling lirik gitu,he3

    ReplyDelete
  32. nah ada bu KimSoan van Tokyo tuh,
    boleh nanya soal masak memasak disana.

    ReplyDelete
  33. Kalo mandi bugil itu umum, pernah ikut HASH? Club Jalan lintas alam. Kalo lagi trip internasional dan di negara tertentu, terutama ausy, mrk lari lintas alam bugil, cewek cowok. orang asia tdk ada yg berani, hanya bule (kacau!!) perjanjiannya justru sebaliknya jepang, boleh liat punya ku tapi aku juga harus boleh liat punya mu..

    ReplyDelete
  34. Jalan2 ke Beppu, Oita ya...Bagus ya...Ga mampir ke Kumamoto ? Caldera Aso bagus juga lho..

    ReplyDelete
  35. Wah nggak sempat ke Kumamoto dan Caldera Aso,
    besoknya sudah nyebrang ke Honshu

    ReplyDelete
  36. Dokter, makasih ya udah dibimbing cara membuat slide show
    otomatisnya. Nanti pengen dicoba.
    Salam buat Bu dokter. Have a nice day.

    ReplyDelete
  37. sama2 , thanks,
    selamat ber akhir pekan

    ReplyDelete
  38. Udah berhasil Pak. Thanks a lot ya.
    Wah, acungan dua jempol deh buat pak dokter.

    ReplyDelete
  39. he3- bukan ke saya dong,
    bu camat tuh yg kirim foto2 stasiun tangerang dan
    ngajarin saya bikin slide show automatis ini :
    http://fl4m454.multiply.com/photos/album/33/Stasiun_kereta_tangerang

    btw- saya hapus beberapa slide show yang kemarin
    saya bikin karena Speedynya jadi boros.

    ReplyDelete
  40. Wahh fotona bagus2, lokasina dmn ney???

    ReplyDelete
  41. :)... Saya ucapkan banyak terima kasih atas blog slide fotonya, Anyway ibu iseng juga yah.....hehehehe

    Tour Leader-Jakarta

    ReplyDelete