Friday, April 11, 2008

Fighting Falcon versus Madu & Racun.

 

Awal tahun 1980-an di Bandara Kemayoran berlangsung
airshow, berbagai pesawat tempur canggih hadir disana,
antara lain Mirage buatan Perancis, Sukhoi Rusia dan
sang primadona : F-16 Fighting Falcon milik USAF.
Saya sungguh terpesona melihat aksi akrobatik pesawat
pembom tempur canggih F-16 itu yang begitu menawan,
gesit me-nyambar2 dengan suara yang begitu menggelegar.

Bagi yang belum pernah melihat kegesitan F-16, sebenarnya
membayangkannya tidak usah jauh2 - lihat saja kegesitan
nyamuk Aedes Aegypti yang rasanya kini mudah ditemukan
disetiap rumah di Jakarta/Tangerang.
Kalau nyamuk Culex Fatigans ibaratnya disentil juga bisa kena,
maka boro2 dengan Aedes yang terbangnya bukan saja seperti
kilat juga bisa "loncat-loncat" - gesit sekali.
Bedanya lagi, kalau Culex paling banter bikin bentol, maka
Aedes pembawa virus Dengue bisa bikin kantong jebol akibat
harus masuk RS.
Itu juga kalau cuma masuk stadium Dengue Fever atau Dengue
Hemorrhagic Fever, kalau amblas ke Dengue Shock Syndrome
- bisa pulang nama.

Senin, 25 Februari 2008 mendadak saya merasa ada yang
tidak beres di badan, ternyata suhu tubuh agak naik.
Esoknya benar2 panas, sakit kepalanya minta ampun.
Sekian hari masih panas maka di hari ke empat sesuai
prosedur pergi ke laboratorium untuk periksa darah.
Ternyata kadar thrombocyt yang normalnya 150 - 400 ribu,
tinggal 154 ribu !.
Pemeriksaan Widal negatif berarti typhus bisa disingkirkan,
tapi kalau ini Dengue malah bukan soal enteng, harus masuk
Rumah Sakit kalau Thrombocyt sampai drop dibawah 100 ribu.

Istri saya langsung gerak cepat, beli Angkak - beras merah
fermentasi yang biasanya untuk pewarna makanan, direbus
dan diambil airnya.
Mulai hari itu saya harus minum air Angkak yang berwarna
merah tua, empat gelas @ 200 cc sehari dan empat gelas
pula juice jambu klutuk yang berwarna pink.
Konon kedua minuman ini bisa menaikkan jumlah thrombocyt,
yah sudah saya manut saja daripada di-inapkan di RS.

Padahal jangankan minum Angkak yang pahit banget itu,
minum juice jambu klutuk yang manis saja sebenarnya
juga saya tidak suka.
Maka jadilah Racun ditangan kiri dan Madu ditangan kanan,
racun nya dulu ditenggak sekaligus sampai ngap2-an dan
langsung disusul oleh madu-nya segelas gede juga itu.
Kalau nggak maksa sekaligus gitu bisa nggak ke-telan.

Esoknya periksa darah lagi, waduh ! - thrombocyt turun lagi
menjadi 142 ribu.
Dr.Sunarto, kepala laboratorium RS Honoris menganjurkan
pemeriksaan Dengue Blot.
Astaga lagi!, ternyata Anti-Dengue IgM positif, artinya betul
ada virus Dengue didalam darah saya.

Semua orang yang tahu saya kena Dengue Fever ini,
nanya-nya seragam dan nyebelin :
Wah!, kena gigit nyamuk dimana nich ?
Lha mana saya tahu, wong nyamuknya nggak bilang2 koq.

Memang belum harus masuk Rumah Sakit , karena jumlah
thrombocyt belum dibawah 100 ribu, tapi istri sudah bekoar :
Ayo masuk kamar ! Jangan keluar-keluar !
Dia takut ada nyamuk Aedes lain nanti menggigit saya lagi -
kalau nyamuk itu lalu menggigit orang serumah - bisa tertular.
Istri saya yang biasa suka ngambek kalau mencium bau
obat semprot, eh malah kali ini dia sendiri yang menyemprot
habis2an seluruh peloksok rumah, hebaaat!

Didalam kamar tidur sih pembunuh waktu lengkap, mulai dari
buku2, TV, telepon, komputer/internet segala, tapi kalau lagi
sakit kepala berat begitu, segala macam peralatan itu mana
bisa menghibur.
Saat itulah benar-benar terbayang betapa nikmatnya kalau
jadi orang yang sedang sehat.

Sejak itu juga saya punya mainan baru - termometer suhu
tubuh, sehari bisa ber-kali2 dipakai.

Kebetulan masuk tilpon dari teman - Dr. Gunawan, ternyata
juga pernah kena DHF, dirawat sampai seminggu katanya.
Dia cerita bahwa dia dijemput ambulans di hari ke lima sakit.
Saat itu sudah ngaco2 katanya, dan serunya saat di gotong
dari kamar ke ambulans, ditonton sekian banyak ibu2 -
hari itu kebetulan istrinya sedang jadi tuan rumah arisan!.

Dia pesan wanti2 - banyak minum, banyak minum yah !
Ini juga pesan dari banyak orang lainnya.
Maka jadilah saya orang kalap - yaitu kalap minum air.
Kalau selama ini saya mengenal (bukan mengalami) istilah
mabuk laut, mabuk arak, mabuk cinta, maka kini nambah
istilah satu lagi : Mabuk Aqua !
Tapi sengsara ini membawa nikmat, yaitu angka HT
(Hematocryt) terus dalam batas normal, tidak meningkat.

Esoknya periksa lagi, benar saja thrombocyt turun lagi jadi
114 ribu, esoknya turun lagi ke 104 ribu - wuaah gawat dah
karena sudah nempel ke angka keramat 100 ribu.

Istri saya sudah mau kirim saja saya ke hospital, dia sudah
me-rancang2 siapa yang nemenin saya disana dll.
Saya sih bilang ntaaar !,  belum kurang dari 100 ribu koq,
tapi memang udah kebayang tuh bakalan sengsaranya -
terlentang seharian dengan selang infus nempel dilengan.

Akhirnya di hari Senin yang merupakan hari ke 8, dengan
dag-dig-dug saya ke RS Honoris lagi untuk pemeriksaan
darah lagi - dan ternyata sodara-sodara :
Thrombocyt saya naik ke 130.000 !!
Legaaa - Merdeka !! - berarti tidak jadi masuk Rumah Sakit, 
karena biasanya sekali saja angka thrombocyt itu membal
maka dia akan nanjak terus menuju normal.
Lusanya di-check lagi sudah mencapai 193 ribu,
seminggu kemudian 336 ribu.

Angkak (Red Yeast Rice) dibuat dari beras putih, yang di-
fermentasi memakai jamur/kapang Monascus purpureus
yang berasal dari Tiongkok.
Konon Levostatin dalam Angkak berperan menstimulasi
Megakaryosit sehingga menghasilkan thrombocyt.
Di Indonesia banyak dijual Angkak dalam bentuk bulir
beras merah berwarna buatan China, ada pula bentuk
tablet buatan HangZhou.
Di Indonesia sendiri ada dalam bentuk capsul, buatan
Tasikmalaya dan Yogya.

Angkak dan Jambu Biji belum dibuktikan secara ilmiah
kalau mempunyai efek menaikkan kadar thrombocyt itu.
Tapi memang saya mengalami turunnya thrombocyt
yang seperti tertahan itu.

Saat banyak turun hujan ini, nyamuk Aedes yang senang
bertelur di air bersih, akan berkembang biak dengan cepat.
Susahnya kita bisa menjaga jangan sampai ada tempat/
wadah air bersih yang bisa menjadi tempat nyamuk bertelur,
tapi kalau tetangga kita cuek maka nyamuk peliharaannya
bisa nyelonong ke rumah kita.
Jadi sudah waktunya kalau kita sedikit "lancang memaksa"
tetangga bareng2 membasmi sarang nyamuk.

Beberapa hari lalu, datang pasien anak sekitar 8 tahun yang
sudah panas selama empat hari, sudah berobat ke dokter.
Saat dilihat, sudah tidak panas tapi tampak gelisah dan
ber-keringat dingin, mencurigakan, seperti mau shock.
Tentu terfikir DHF, yang perlu ada pemeriksaan laboratorium,
tapi daripada bolak balik makan waktu, maka saya sarankan
langsung saja ke UGD RS, mereka setuju.
Beberapa jam kemudian ibunya nilpon bahwa anaknya
masuk HCU ( High Care Unit), thrombocytnya tinggal 60 ribu !.

Jangan cepat senang kalau panas turun dihari ke lima,
karena justru disaat itu bisa thrombocyt sedang amblas.
Kalau terlambat ditangani di RS bisa jatuh kedalam shock
yang tidak bisa terkoreksi lagi.

Jangan tunggu sampai harus minum Madu dan Racun,
pencegahan lebih murah daripada pengobatan -
ayo basmi sarang nyamuk - ber-sama2!

 

33 comments:

  1. wah selamat dok dah sembuh lagi :D
    dah bisa jalan-jalan dan makan-makan lagi

    Trombosit 60rb harus masuk HCU? inget beberapa tahun lalu kena DB ke 2 kalinya, trombosit dah drop sampe kisaran 20rb-an, masih cengengesan dan pengen jalan-jalan di kamar rumah sakit. Dengan selang infus menempel plus pompa infus tentunya. Dan sang dokter lebih heboh marahin berat badan (yang memang sangat berlebih), bukan karena rendahnya trombosit hehehehehehe

    ReplyDelete
  2. disini belum ada nyamuk tuh dok, nanti kalo musim panas mulai datang deh segala jenis serangga, cuman nyamuk jepang gede2 tapi rada bolot nga lincah kaya nyamuk kita, cuman kalau gigit nyelektit sekali..
    tambah sehat yaa dok.. tetep semangat..gambaree..

    ReplyDelete
  3. syukurlah sudah sembuh dan terimakasih infonya, beli angkak itu di mana ya ??

    ReplyDelete
  4. he3 - sampai kena dua kali !, jarang2 tuh.

    anak itu masuk HCU mungkin karena dokter UGD
    lihat dia sudah pre-shock, jadi nggak mau ambil risiko,
    cepat dimasukkan kesana.

    memang betul patokan tidak hanya jumlah thrombocyt,
    angka itu untuk patokan kapan masuk RS dan juga bisa
    sebagai pedoman arah balik menuju pemulihan.

    ReplyDelete
  5. iya tuh,
    kemarin selama 10 hari di Jepang sana nggak nemu nyamuk,
    lalat juga rasanya cuma nemu atu doank tuh

    ReplyDelete
  6. thanks,
    istri saya bilang banyak dijual di toko obat Cina.

    tertarik soal Angkak ? - he3 - saya juga setelah sembuh
    sampai beli buku tentang Angkak di Gramedia,
    judulnya :
    Sehat dengan Angkak.
    Pengarangnya : Drs.H.Taufik Damisi.
    Harga Rp. 25.000,-

    Lumayan juga buat lebih ngerti apa sih Angkak itu.

    ReplyDelete
  7. selamat ya dok, sudah sembuh lagi.
    saya tergelitik dengan kalimat diatas.
    kalo emang belom dibuktikan secara ilmiah, apakah ini memancing sugesti, sehingga menjadi "self healing"?

    ReplyDelete
  8. jadi inget komik "Tangui & Laverdure"

    ReplyDelete
  9. bulan Okt tahun lalu kena masalah sama. Minum angkak nya dimasukan dalam kapsul. Dokter nya yang kasih. Di jepang nyamukya ngga kuat biaya hidup kali pak terlalu malah semuanya. Bentar lagi di Indo kalo harga naik terus, juga bisa ngga ada nyamuk kali ya..hehehe. Kakak saya juga dokter yang suka jalan - jalan seperti Pak Sindi, mungkin pak Sindhi juga kenal.

    ReplyDelete
  10. maka nya skali2 tanya dulu ma nyamuknya pakk hehehehe...

    ReplyDelete
  11. iya pak dokter...keponakan saya ( umur 9 thn) gara2 kena DB...(kata dokternya kena yg paling parah) setelah dirawat 3 bulan keponakan saya sekarang tidak lincah seperti dulu lg dy agak lemah dan keseimbangan tubuhnya seperti terganggu dan daya tangkapnya berkurang hingga diperlukan terapi agar keseimbangannya agak normal...( saya sedih sekali setiap kali bertemu) ...mau tanya pak...apa itu akaibat dari nyamuk itu pak dokter...terima kasih...

    ReplyDelete
  12. senangnya sudah sembuh...
    biar sehat terus ya oom...
    biar bisa makan2 enak lagi.....

    ReplyDelete
  13. Oom baru sembuh dari sakit ya...
    semoga berangsur sehat seperti sediakala, bisa duel dengan nyamuk nakal :D
    ...apalagi yang ada timbunan barang (ban bekas, kaleng rombeng, dsb.) rawan genangan air/lembab...
    btw, trims untuk tips angkak-nya ya Oom Sindhi...

    ReplyDelete
  14. thanks, waktu itu saya kan tinggal sebulan lagi
    perjalanan ke Jepang, jadi bener2 jadi pikiran deh,
    untung saja tidak nge-drop

    kita tunggu dah, mudah2an ada penelitian yang valid
    tentang efek positif dari Angkak ini.

    ReplyDelete

  15. wah sampai segitu beratnya yah,
    dirawatnya saja sampai 3 bulan ?!
    jangan2 terjadi shock berat dan timbul
    masalah kurang supply darah ke otak dengan
    akibat jelek seperti itu, tentunya kini perlu
    penanganan spesialistik.

    ReplyDelete
  16. thanks,
    setelah pulih itu, pengaturan suhu tubuh saya
    selama sebulan masih kacau, bentar2 anget.
    untung saja bisa berangkat ke Jepang 29 Maret,

    ReplyDelete
  17. hallo,
    makasih,
    memang susah soal nyamuk itu,
    dulu di Tangerang awal2nya DHF ini berkecamuk
    didaerah Perumnas yang padat penduduk,
    sekarang sih sudah merata diseluruh Tangerang.
    pokoknya hati2 dah, jangan meleng.

    ReplyDelete
  18. komik jadul tentang 2 pilot pesawat tempur perancis.
    nerbangin pesawat mirage.
    sejaman ama album cerita ternama, tintin, smurf, asterix, dll

    ReplyDelete
  19. Duh, ngeri banget baca cerita ttg pasien anak itu...
    saya juga dulu pernah kena DB, boro2 bisa minum, sakit kepala, pusing dan mualnya ampun2an, semua yg masuk keluar lagi segera, makanya harus masuk RS utk diinfus. Hebat banget oom masih bisa kontrol untuk usaha banyak minum. Ternyata dokter juga takut masuk RS ya, hahahaha...

    o iya, kondisi badan saya baru bener2 fit 1 bulan setelah keluar RS, berarti oom lebih hebat, udah bisa jalan2 ke Jepang setelah itu!

    ReplyDelete
  20. Rupanya DB utk nyampe kemana mana yah,
    sampai ke Cinere juga, he3.
    betul, sakit kepalanya itu yang nyiksa banget,
    serasa kombinasi sakit kepala plus sakit gigi,
    minta ampun dah.
    iya soal minum air itu sangat penting, agar tidak
    terjadi hemokonsentrasi - naiknya angka HT,
    semua teman mengingatkan saya soal itu,
    maka begitulah jadinya, tidak jatuh ke stadium
    yang lebih parah yg mengharuskan dirawat itu.

    ReplyDelete
  21. Selamat Dok udah sembuh malah udah jalan-jalan pula. Saya sering denger ttg DB, tapi baru tau kalau gejalanya itu sakit kepala yang luar biasa...
    Kalau Chikungunya apa sama juga seperti ini gejalanya Dok?

    ReplyDelete
  22. chikungunya, juga penyebabnya virus, yang dominan
    nyeri sendi dan otot, penderita bisa sampai susah bergerak
    saking nyerinya.

    ReplyDelete
  23. selamat pagi, Dok. Terima kasih sudah berbagi informasi perihal dan latar belakang Angkak secara agak detail.

    ReplyDelete
  24. met siang Capt,

    ur welcome,
    lapor - tadi ke Lippo Mal Karawaci, lihat buku bagus
    karangan Dr. Handrawan Nadesul, berjudul :
    Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah.
    Harga : Rp.35.000,-, cukup murah ketimbang beli
    juice jambu klutuk sekian hari apalagi kalau pakai
    tetirah di hospital.

    lapor lagi, pulang dari Lippo "tak sengaja" lewati
    Jalan Karawaci dan "terpaksa" mampir dah di
    sate Bang Wahab, tiba terlalu cepat seperempat jam
    dari jam buka nya yang jam 14.30, tapi asal tau ajah nih -
    yang duduk2 manis didalam warung yang panas itu udah
    ada 30 orang, dan pas - teng porsi pertama siap saya
    hitung lagi sudah ada 40 orang pelanggan yang siap
    berebut minta dulu2an, haiyaaa.

    ReplyDelete
  25. Ammpuun, saya lagi ngerem makan bahan hewani, Dok. Semalam kebanyakan makan foei grass 5 kerat, bareng wine, sampai lupa.

    ReplyDelete
  26. wah, Pak Sindhi .. ternyata dokter juga manusia. hehe .. enggak kebal virus dengue ya .. semoga selalu sehat, biar bisa icip-icip dan posting terus .. :D

    ReplyDelete
  27. Ka,
    sebenarnya cukup kebalnya sama gigitan nyamuk aja
    udah cukup hehehe.

    ReplyDelete
  28. dok..
    kemaren ini mama saya juga kena DB ..malah ampe turunjadi 11000..
    cuma kayanya angkak ( angkak juga jangan direbus gitu.. muak kan minumnya..jadi digerus sampe kaya bubuk .. nah satu sendok itu dicampur air dikit aja , jadi kental2 minumnya- secara kalau diarebus gitu kan eneg banget minumnya..) ga mempan atau si mama muak tepatnya :P ..dan kalo jus jambu ga boleh ama dokternya..bisa kembung katanya..
    ada obat baru nih.. lumayan buat nahan turunya ama bikin naik.. fufang ejiao dang.. 1 boxnya 60 rban is 12 botol kecil...(ato 10 gitu deh..)

    ReplyDelete
  29. kena juga yah, he3 - susah memang karena
    nyamuknya sudah ke mana2,
    iya memang angkak bikin eneg, untungnya
    saya termotivasi nggak mau nginep di RS,
    jadi digelegek aja dah dan di netralisir pake
    manisnya juice jambu klutuk itu.
    itu juga kan sebenarnya belum jelas khasiatnya,
    tp daripada bengong senewen bakal kena dirawat
    mending diminum saja dah madu dan racun itu.
    begitu pula obat2 tradisional lainnya, bisa dicoba dah

    ReplyDelete
  30. Saya baru di diagnose anemia sama dokter saya, suruh minum iron. Saya juga punya red yeast rice capsules, tapi ngak tahu kalau itu angkak. Nanti saya minum deh, thanks pak Shindi.

    ReplyDelete
  31. Mau kasih informasi dikit..angkak bukan beras putih tapi beras merah krn namanya Red Yeast Rice (RYR).. sekarang memang sedang trend...jenis yang sdh dipasarkan bentuk obat adalah CHOLESCOR isinya RYR atau monascus purpureus rice atau angkak 300 mg. Saat ini saya sedang berusaha melakukan penelitian mengenai pengaruh angkak terhadap kadar trombosit pada pasien DHF..efeknya yang mirip statin HMG-CoA reductase inhibitor berfungsi anti monakolin..mempengaruhi megakariosit dan monosit..memacu pindah ke endotelium..sehingga berubah menjadi makrofag dan trombosit aktif..Selain itu adanya antioksidan ubiQ & heme A penting utk peningkatan energi sel, termasuk makrofag dan sel darah merah..sehingga pasien DBD yg trombositnya turun, tetap dapat dipertahankan naik..mencegah perdarahan... Demikian semoga bermanfaat...Wassalam..

    ReplyDelete
  32. thanks infonya,
    mudah2an bisa dibuktikan secara ilmiah
    agar lebih yakin memakainya,
    di musim hujan sekarang2 ini pastilah
    demam berdarah marak lagi, sehingga
    perlu jaga2 baik pencegahan maupun
    obat2nya.

    ReplyDelete