Friday, December 15, 2006

Tiruan Terusan Panama di Sungai Cisadane.




Sungai Cisadane mengalir dari arah Bogor, melewati Serpong
dan kemudian tepi barat kota Tangerang, disini bercabang dua.

Cabang utama tetap lurus keutara dan akan melalui bendung
besar buatan Belanda yang disebut Bendung Sengego yang
terdiri dari 10 buah pintu air.

Cabang satunya lagi membelok kekanan - mengarah ke timur
menuju Pesing/Jakarta yang dikenal sebagai Kali Mookervart.
Diawal kali Mookervart ini ada dua buah pintu air, pintu air yang
pertama berupa pintu air Tunggal yang terdiri dari satu pintu air.

Tapi pintu air satunya lagi unik sekali, karena bisa digunakan
untuk melewatkan getek bambu atau perahu, mekanisme
kerjanya mirip dengan pintu air Terusan Panama.
Pintu air ini terdiri dari dua buah pintu air yang membentuk
sebuah kanal sepanjang 50 meter.

Kalau ada getek bambu mau melewati pintu air tersebut, maka
dengan perlahan lempeng besi pintu air pertama diangkat,
sehingga air sungai Cisadane masuk ke dalam kanal yang
berada diantara kedua buah pintu air tersebut.
Akhirnya air akan memenuhi kanal dan ketinggian air didalam
kanal menjadi sama tinggi dengan tinggi air dihulu pintu air
pertama dimana getek masih berada menunggu.
Sekarang getek bisa memasuki kanal dengan cara melewati
kolong lempeng besi pintu air, kemudian lempeng besi pintu air
pertama itu diturunkan kembali.
Lalu lempeng besi pintu air kedua pelan-pelan diangkat, maka
air dari dalam kanal akan lolos menuju ke hilir (kali Mookervaart).
Tinggi air didalam kanal pelan-pelan turun dan akhirnya tinggi air
didalam kanal sama dengan tinggi air di hilir pintu air kedua tsb
Lempeng besi pintu air kedua itu diangkat tinggi-tinggi dan kini
getek bambu dari dalam kanal bisa lewat dibawahnya, menuju
kali Mookervaart.

Sayang sekali keunikan kerja pintu air tersebut sekarang tidak
bisa lagi disaksikan.
Pintu air sudah macet tidak lagi difungsikan, dan getek bambu
yang dialirkan dari arah Serpong/Bogor itu kini diangkut pakai
truk menuju Jakarta.

19 comments:

  1. bisa sampai kesini lewat mana pak?

    ReplyDelete
  2. kalau via tol Tangerang - Merak :

    - ambil exit arah Tangerang,
    perhatikan jangan salah ambil jalur, karena setelah exit dari jalur utama tol itu akan ada pilihan jalur Tangerang atau Serpong - tentunya ambil arah menuju Tangerang.
    - kemudian akan memasuki boulevard menuju Tangerang Kota, dengan ciri2 : jalan besar yang ditengahnya ada pembatas pagar hijau
    - lurus terus sekitar 3 kilometer sampai ketemu traffic-light
    (akan melewati Carrefour dikanan, dan lewat dikolong under-pass).
    - sekarang memasuki kota, tetap saja lurus, sampai ketemu jam kota
    ditengah jalan, maju sedikit perhatikan disebelah kiri ada Mesjid Agung - tepat didepan Mesjid Agung belok kekanan, dan ada gerbang masuk Taman Parkir.
    - setelah bayar 1000,- perhatikan sebelah kiri ada jalan pertama - jangan belok kesitu, tapi di belokan kekiri yang kedua - belok kiri.
    sekarang memasuki Jalan Bacharudin, melewati restoran Pondok Lauk :
    Makan ditengah Taman dan Kolam - Pondok Lauk
    http://smulya.multiply.com/photos/album/50
    Saungnya Adem, Lauknya Segala Macam.
    http://smulya.multiply.com/photos/album/101

    - jalan terus sampai ketemu dikanan ada lapangan bola, diakhir
    lapangan harus belok kekiri dan lanjut belok kekanan -
    kini Pintu Air ala Terusan Panama itu terlihat dikiri jalan.

    Kemungkinan parkir dipinggir Pintu Air agak sulit, jadi bisa parkir
    didekat lapangan bola - jalannya lebar dan teduh.
    Parkir saja dekat tukang makanan/minuman dan titip kendaraan
    sama yang jualan disitu.

    Kalau ke Pintu Air itu tentu harus hati2, karena pinggiran kanal
    dan pembatas sungai tidak pakai pengaman, airnya juga dalam -
    dulu sih saya suka loncat dari jalan sampai ke air yang belasan
    meter dalamnya itu,he3.

    Selesai dari sana anda bisa lanjut berkendara ke Bendung Sengego :

    - di Pintu Air, ada jalan aspal - masuk kesitu dan menyebrangi sungai,
    berarti melintasi Pintu Air Kembar kemudian Pintu Air Tunggal.
    - didepan ada pertigaan, belok kekiri, dan akan melewati RS Kusta
    Sitanala (kanan jalan) dan kuburan di kiri jalan.
    - ada pertigaan, belok kekiri, dan masuk jembatan besar (kalau nengok kekanan maka Bendung Sengego kelihatan dekat sekali)
    - setelah keluar jembatan langsung belok kanan dan mendekati Bendung, tempat parkir juga agak sulit karena jalan ramai sekali.
    - mendekati Bendung, jalan berbelok kekiri - langsung menepi,
    disitu ada gubuk yang menjual Laksa Tangerang dan juga Asinan
    Tangerang - tempatnya aduhai sederhana, tapi Laksanya asyiik.
    - anda bisa jalan kaki menyebrang jalan menuju ke Bendung, dan minta izin penjaga untuk naik ke puncak Bendung, pemandangannya keren sekali.
    Kemungkinan besar diperbolehkan dan tentunya minta diantar juga.

    ReplyDelete
  3. wah, dok, judulnya benar2 menggoda. Terusan Panama nun jauh dibawa sampai ke Cisadane. Ini yg namanya jurus Ki Cisadane. he2x. Again, your details always surprise me. regards

    ReplyDelete
  4. bung Tonny,

    sungai ini bagi warga Tangerang banyak ceritanya,
    perayaan Peh-Tjun dimasa lampau (thn 50-an) yang
    rutin diselenggarakan, ramai sekali dikunjungi orang
    dari mana-mana.
    dulu airnya bersih, jaman belum ada kolam renang
    maka kami jadikan kolam renang raksasa, he3.
    Pintu Air tempat saya dg teman2 loncat dari ketinggian lumayan
    itu belakangan ada pria yang bunuh diri loncat disitu,
    untung kami sudah tidak suka berenang disitu lagi,he3.
    sungai ini sangat bersahabat dg warga Tangerang, sebesar apapun
    hujan di hulu - tidak pernah membanjiri kota lama Tangerang,
    hal ini karena ada Pintu Air - terutama Bendung Sengego itu yang
    membuang air keutara - pantai Tanjung Burung.

    ReplyDelete
  5. halo dok, unik ini cuman sayang ngak terawat yah.

    ReplyDelete


  6. Pintu Air Kembar itu memang sudah tidak berfungsi lagi,
    karena kini sudah tidak lagi digunakan untuk melewatkan
    perahu atau getek bambu yang menuju Jakarta.
    Alasannya, kali Mookervaart sekarang sudah begitu dangkal
    dan sangat ter-polusi, sangat mengenaskan hati melihat air
    kali yang dulunya bersih, sekarang warnanya sudah hitam legam.
    Ini karena sekarang sepanjang kali itu penuh pabrik2 yang
    membuang limbah ke kali.
    Kali itu nantinya didaerah Pesing akan bergabung dengan
    kali Angke dan menuju ke TelukGong/Pluit dan bermuara di
    Teluk Jakarta,
    Selain itu, mengangkut batang bambu tentu sekarang lebih
    praktis dan cepat dengan mempergunakan truk, jadi getek
    cuma sampai Tangerang dan diteruskan dg truk.

    ReplyDelete
  7. Wah.. aku kok tinggal di tangerang ga perhatiin ada terusan sebagus ini yah ;-) ck ck ck

    ReplyDelete

  8. Masa sih ? tiap hari dilewatin koq nggak ditengok,he3.

    ReplyDelete
  9. waduh dok...ini tempat aku kecil main, terakhir kesana tahun 2002 malem karena ada temen yg lagi ngerjain project disana n ga bisa liat apa apa gelap hehehehe. dulu disana pohonnya rimbun dan adem bgt. bahkan di tahun 80an awal suka ada motocross disini wah seru deh...klo mau kesini sama ayah dan kakak saya tinggal naik becak karena klo bawa mobil suka becek...karena belom dispa ( tapi itu dulu ) sekarang sudah ada jalan besar bahkan truk pun masuk...

    ReplyDelete

  10. tadi saya lewat sana, air sungai sedang surut sekali,
    dan saya lihat kanal yang menuju ke pintu air getek itu
    tertutup tanah, menyedihkan sekali - tidak terawat

    ReplyDelete
  11. Oh Tangerangku makasih dah sharing ya oom

    ReplyDelete
  12. dok, acara TS-2 ntar kita diajak ke bendungan ini khan? Rasanya sdh tdk sabar, pingin minggu ini saja Kopdar-nya. hehe

    ReplyDelete
  13. bung Tonny,
    kita ke bendung Sengego yang besar itu,
    tidak ke bendung gaya terusan Panama
    karena bendung itu sdh tidak berfungsi lagi dan
    rombongan susah kesana - parkirnya susah,
    tapi kalau ada waktu nanti saya antar kesitu.

    ReplyDelete
  14. aduh kalo naek angkutan umum lewat mana saja ya?

    ReplyDelete
  15. wah saya nggak hafal rute2 angkot,
    pokoknya gini :
    kalau ke Bendung Pintu Air - cari angkot yang
    melewati kawasan Pintu Air, atau yg mengarah ke
    RSU Tangerang - hanya puluhan meter dari bendung ini.

    kalau ke Bendung Sengego (Pintu Sepuluh), arahnya yang
    melewati RS Kusta Sitanala, dari situ tanya dah mana arah
    ke Sengego karena sudah tidak terlalu jauh lagi.

    ReplyDelete
  16. Makasih sharing nya dok..
    Lumayan mengobati kangen sama Tangerang ^^

    ReplyDelete
  17. wah...ok juga nih teknologinya...btw, tentang Terusan Panama aq prnah bahas di blogku. silahkan yg mau baca2 bisa k artikel ini :
    http://www.asal-usul.com/2009/05/terusan-panama-pembelah-benua.html

    ReplyDelete