Saturday, June 3, 2006

Ke Bandung lagi ? - berburu makan enak lagi dah.




Minggu 21 Mei 2006, karena berangkatnya terlambat maka
sekitar jam 9 barulah kami tiba di Sate Maranggi Cibungur.

Pesanan saya tentunya sudah pasti adalah Sate Maranggi,
ditemani Sop Dengkul Sapi dan Es Kelapa Muda.(foto)
Gabungan gurihnya sate yang sambalnya bikin lidah kebakaran,
dengan legitnya dengkul sapi dan diakhiri penyejuk berupa es
kelapa muda, membuat kami pasti akan menyempatkan mampir
lagi kesana.

Makan siang di Bandung, sengaja kami cari restoran yang
belum pernah kami datangi.
Kebetulan saat melewati Jalan Setiabudi Bawah, terlihat resto
yang lumayan besar yaitu Restoran Sulawesi.
Walaupun sedang hujan, tetap restoran itu penuh pengunjung,
sehingga kami menuju lantai dua yang ternyata malah viewnya
lebih bagus karena menghadap ke lapangan parkir Rumah Mode
yang terlihat penuh mobil.
Menu yang dipilih tentu Konro Bakar dan Coto Makasar,
cukup cocok bagi lidah saya yang baru pertama kali mencoba
masakan ini.
Saat akan meninggalkan restoran, kebetulan saya melihat
kokinya sedang memanggang ikan yang unik sekali -
bentuknya segi empat.
Katanya ikan ini juga didatangkan dari laut Sulawesi, sayang
saya lupa nama ikan yang disebutkan koki itu. (foto)

Setelah cuci mata di Braga Citywalk - yang ternyata toko2nya
masih banyak yang kosong, maka kami mencari makanan kecil.
Tentu tidak Tiramisu Kukus lagi - kali ini mau nyoba Klappertaart.
Wimpie bilang ada satu toko yang klappertaart-nya cukup beken,
yaitu Evieta di Jalan Imam Bonjol 27.
Maka kami meluncur kesana, dan kebetulan masih ada stocknya,
ternyata memang klappertaart yang satu cupnya dibandrol 9000,-
itu enak sekali.

Akhirnya seperti biasa, sebelum meluncur kembali ke Tangerang
kami mencari tempat makan malam, kali ini Nuke bilang kita
coba makan di Vienna Resto & Lounge, baru buka beberapa
bulan lalu katanya.
Memasuki resto yang terlihat apik & asri, kami disambut para
pelayan yang masih muda2 - berseragam celana hitam dipadu
baju warna merah.
Ternyata resto ini luas sekali, bagian tengah halaman belakangnya
ditata bagus dengan payung2, sedangkan meja-meja diletakkan
di teras sisi kiri dan kanan taman.
Dibagian belakang ada bangunan beratap rumbia dengan latar
belakang hijau rimbun pepohonan - cantik sekali.
Pemain musik berada dibagian belakang resto itu (foto).

Menu cukup bervariasi, selain menawarkan Asian Delight seperti
Soto Banjar, Laksa, kakap dabu2, nasi bakar dan sop buntut,
juga aneka salad seperti Thai Beef salad, Avocado Shrimp salad.
Soup bisa pilih Suppa-suppa, atau Hungarian Goulash Soup,
sedangkan light meal berupa Thai Fish Cakes.

Untuk Main course, pilihan bisa kepada Tournedos Forestiere
yang dibandrol 42K, Beef Fillet Vienna dan beraneka masakan
lainnya.

Tak lama menunggu berdatanganlah pesanan kami, semuanya
ditata dengan apik dan cantik.(foto)
Sayang sekali sempat terjadi salah kirim pesanan Nuke -
yang sempat heran koq pesanannya rada-rada aneh.
Rupanya pelayan menyadari kesalahan itu, dan walau sudah
sempat sedikit di-korek2 Nuke - tetap piring diangkat dan
diganti dengan makanan yang sesuai pesanan.

Catatan :

Sate Maranggi Cibungur :
Jl. Raya Cibungur Purwakarta - (0264)351077.

Evieta Klappertaart :
Jl.Imam Bonjol 27 Bandung - (022)70250108.

Rumah Makan Sulawesi :
Jl. Setiabudhi (sebelah F.O. Rumah Mode).

Vienna Resto & Lounge :
Jl Sukajadi No: 205 Bandung - (022)2031277.



33 comments:

  1. Wah Pak Sindhi enak benar makan melulu di Bandung...ajak2 dong lain kali :)

    ReplyDelete
  2. suami aye bilang pas liat itu fotonya ikannya di jerman dibilang Kofferfisch (artinya ikan koper karena bentuknya kayak koper, katanya cuma ada di lautan tropis) -CMIIW

    ReplyDelete
  3. Pak Shin kok kayak Angler fish
    nggak ada durinya, cuman ditengah doang durinya yah?
    kalau memang sebangsa Angler fish wah yah enak, mantep pak rasanya

    ReplyDelete
  4. ini sejenis puffer fish, di laut jawa juga lumayan banyak kok .. di sanghyang ada yang kepalanya sama besar dengan kepala saya :D. Ikan ini lamban geraknya, jadi bisa jadi mainan di bawah sana, tentunya tidak sampai abusive ya.

    Saya terus terang gak berani makan ginian, mengingat kalo yang fugu itu di sekujur tubuhnya banyak duri yang mengandung racun .. salah potong berarti nyawa hilang dalam hitungan jam :D

    ReplyDelete
  5. iya, aku br mau nebak ini sejenis fugu bukan ya ? tp koq restoran nya "berani" menyajikan, atau mgkn yg ini tidak mengandung racun

    ReplyDelete
  6. Iye Dok ini kayak Ikan Buntel (Puffer Fish) tapi mungkin yang buat Fugu buntelan racun, ini Buntelan madu kali dok, cobain dong dok

    ReplyDelete


  7. saya lihat ikan itu saat akan meninggalkan resto,
    tempat bakaran ikan itu memang dimuka resto,
    jadi tertarik dan mendekati si tukang bakar ikan.
    rasanya saya juga serem makan ikan tampang galak itu,he3.

    ReplyDelete
  8. Wah Dok, kalo ke Bandung kontak2 dong....
    kasihan ya tuh ikan buntal di bakar..hiy..rasanya gimana ya??

    ReplyDelete
  9. pak Sindhi, waaaaah..........bikin saya ngiler abissss............aduh...itu sate maranggi............*sigh*

    ReplyDelete
  10. Pak Sindhi, sewaktu saya di Cayman Is banyak sekali ikan seperti ini dan seringkali saya dapatkan. Mulutnya kecil dan tidak melawan saat ditangkap. Tapi karena tidak tahu mau dipakan saya lepas kembali. Ternyata bisa dimakan dan ada cara masak tertentu agar tidak keracunan ya?

    ReplyDelete
  11. Pak Sindhi, ini foto saya di depan toko Blackbeard yaitu toko liquer sekaligus pembuat rumcake yang terkenal di Cayman Islands.

    ReplyDelete

  12. bu mariani van bandung -
    cobain dong, kan nggak jauh dari rumah,
    ditunggu reviewnya makan ikan ..... ah,
    lupa namanya , padahal si abang ngasih tahu.

    bung ronny van perth,
    kapan balik dari perth, mampir deh ke sate cibungur,
    ditanggung heboh deh,he3.

    bung Mochtar van Cayman Island,
    walau anda sekarang udah pindah ke Philly,
    kapan2 balik lagi ke Cayman untuk coba makan ikan
    semacam itu, soal cara masak ikan Fugu beracun sih
    bisa berguru sama bu KimSoan van Jepang, tenang aja -
    di JS kan banyak ahli nya.

    ReplyDelete
  13. sate maranggi itu sinting..

    lodehnya juga mantabb

    ReplyDelete
  14. Pak Sindhi,
    Sekali-kali cobain Sate Maranggi di Kaum Purwakarta. Letaknya di depan Alun-alun Pemda Purwakarta. Rasanya cukup berbeda dengan sate Maranggi di Cibungur. Tapi tempatnya tidak bagus, karena cuma warung kecil di Pinggir jalan.

    ReplyDelete
  15. dr Sindhi,
    kelihatannya masuk rumpun ikan fugu mungkin yg tidak berancun tapi kalau fugu itu ngga punya motif apa-apa. Ikan fugu itu racunnya memang sangat dahsyat, bukan hitungan dalam jam tapi dalam menit racunnya menjalar ke jantung sipemakannya. Tetapi kalau sudah dalam piring, irisan shashimi ikan fugu itu aduh cantik dan putih jernih sekali. Katanya sih tektur dagingnya kenyal tapi lembut.
    belum berani coba karena masih suka sama dunia ini.

    kim soan-jpn

    ReplyDelete

  16. mas Bambang,
    oh disana juga ada Maranggi ?
    sayang sekarang sejak ada tol cipularang jadi
    kelewat trus tuh Purwakarta,
    paling nanti kalau iseng mau ke Lembang via Subang.

    bu KimSoan,
    saya juga cuma kagum sama bentuk ikan yg rada lain itu,
    ngeri juga kalau disuruh makan, bukan karena takut racunnya-
    waktu itu nggak kepikir soal racun, tapi nggak nyaman lihat tampang ikan itu,
    kalau ikan fugu sih tentu aja ogah, he3.

    ReplyDelete
  17. Pak Sindhi,
    Sate Maranggi ada dua versi, yaitu versi Cianjur (daging sapi), satu lagi versi Purwakarta. Menurut orang purwakarta, aslinya dari Plered. Di Purwakarta banyak penjual keliling sate maranggi.

    ReplyDelete
  18. om..firstly, turut berduka cita atas meninggalnya oma...

    sate maranggi ini menarik sekali...bs tolong di-guide? di kota purwakarta-nya ya?

    tks

    ReplyDelete
  19. Aku bantu jawab ya pak Sindhi
    Kalau yang di ceritakan pak Sindhi lokasinya di Cibungur. Anda keluar toll penghujung Cikampek, ambil kanan, lurus arah Purwakarta. Kira-kira sekitar 3 Km dari situ, letaknya ada di kiri jalan, dibawah kebon jati.

    Kalau yang di kota Purwakarta, masuk ke dalam kota lurus, ketemu pertigaan BNI lurus, ketemu pertigaan belok kanan. Tepatnya di depan Alun-alun Pemda Purwakarta.

    Selamat mencoba.

    ReplyDelete

  20. Budi,

    thanks,

    lokasi sate Maranggi sudah dijelaskan mas Bambang,
    papan namanya jelas sekali : Sate Maranggi Cibungur,
    Minggu esok kemungkinan saya ke Bandung lagi nengok
    Nuke dan istri saya sudah bilang nanti mau mampir ke
    Cibungur lagi tuh.

    ReplyDelete
  21. pak shindi, di sungai musi tempat dulu sy masih kecil sering renang, banyak sekali ikan ini, kita menyebutnya BUNTAL. Tapi disana orang nggak pernah makan ikan ini, nggak tahu kenapa. Dulu kalo kita dapat Buntal, kulitnya saja yg kita ambil, dan dibikin jadi 'genderang/ketipung'. Buntal ini kalo kita 'kilik2' akan membesar, bulat seperti bola. Giginya sangat tajam, ujung jari kaki saya pernah digigit,langsung 'cuil' hilang daging. Ada guyonan masih kecil, kalo kita belum 'khitan' lalu digigit buntal, iya sudah nggak perlu sunat :-), karena dulu masih kecil kalo renang, selalu nggak pernah pake apa2 alias 'telanjang bulat'.....ah jadi cerita nostalgia nich....he...heee

    ReplyDelete
  22. Om, ikan yg itu aku pernah tanyain juga lupa namanya :(.
    Ke Bandung lagi jangan lupa mampir ke RM Manjabal. Perlu petunjuk jalan ?? Boleh telp aku :))....

    ReplyDelete
  23. Aku beberapa kali tuh lewatin restoran Sulawesi. Kalo soal harga gimana pak???

    ReplyDelete


  24. oooh, ini ikan buntal ?
    bukan ikan laut ?

    ReplyDelete
  25. Wuihhh nggak ngajak-ngajak nih pak dokter....enak nihhhh

    ReplyDelete
  26. Mas Bambang..tenkyu neh...jd ga sabar buat nyoba...kebetulan pacar saya bentar lg libur..biasanya bandung jd tempat favorit buat relax n ngabisin duit..hehehe....

    eh..ada papan namanya?

    ReplyDelete

  27. Sienny,
    kemungkinan hari Minggu besok ke Bandung lagi,
    karena Minggu depannya Nuke tugas jaga malam di RSHS.
    nanti saya tanya orang2 semobil mau coba Manjabal
    apa nggak, kalau mau nanti saya SMS - thanks ya.

    ReplyDelete
  28. hallo,
    barusan saya tanya istri (maklum saya mah taunya
    makan-nya ajah) - harganya "sedeng" katanya,
    alias bolehlah - nggak mahal juga nggak murah2 amat gitu.

    ReplyDelete
  29. kalo nggak salah pak, ikan buntal itu ada yg hidup di laut atau di sungai, cuma memang bentuknya agak beda dikit. Sama seperti ikan patin (hidup di sungai) kalo di laut namanya jambal roti (CMIIW), udang gala (sungai) & lobster (laut)...

    CMIIW...

    ReplyDelete

  30. ngomong2 ada yang sudah pernah makan
    ikan buntal ini ?

    ReplyDelete
  31. Wah! kalau di Jepang itu di sebut ikan Fugu dan yg memasak
    harus mempunyai Licence( ijin khusus ) karena mengandung
    bahan yg berbahaya.

    ReplyDelete
  32. Dulu sate maranggi ini dahsyat sekali bisa bikin orang ketagihan, hampir seminggu sekali saya selalu kesana, tapi kenapa ya sekarang tastenya merosot. Mungkinkah ini gara2 dsekarang dikelola oleh generasi penerus.

    ReplyDelete
  33. ikan buntal banyak sekali di sungai kami, tiap kali dapat ikan buntal biasanya di masak dengan rasa asam pedas rasanya sangat enak. ikan buntal yang ada ditempat kami itu berwarna kuning dan tidak punya motif sama sekali apakah itu beracun juga! apa memang benar begitu? jangan-jangan ikan buntal yang ada di sungai kami itu jenis yang baru karena saya pernah cari gambar ikan buntal di google tidak ada yang sama, cuma mirip saja! bagi yang mau boleh pancing ikan buntal di tempat kami di jamin pasti banyak dapat! hahahah oh yah ikan buntal di tempat kami sangat tahan biarpun berjam jam di darat tidak akan mati! ini nomor hp saya 081918698811 siapa yang mau pancing boleh hubungi saya dijamin pasti panen ikan buntal.

    ReplyDelete