Friday, March 10, 2006

Blow Horn - Horn Please !




Blow Horn - Horn Please !

Saat mengunjungi Golden Triangle-nya India yaitu :
Delhi - Jaipur - Agra, perjalanan selama tujuh hari disana
dengan mempergunakan bus turis, membuat kami terhanyut
dalam hiruk-pikuk lalu-lintas, baik saat berada didalam kota
maupun dalam perjalanan antar kota.

Didalam kota Delhi, mobil pribadi kebanyakan kecil saja
seukuran KIA Visto, termasuk mobil patroli polisi yang
mengundang tawa kami karena lampu merah-biru diatap-nya
pakai kerangkeng besi ! - nggak aman ni yee !!.

Warna mobil juga tidak ngejreng seperti warna mobil
di Jakarta, terlihat sebagian besar bercat hitam atau putih saja.

Dibagian kota yang disebut New Delhi memang lalu lintasnya
rapih karena jalannya besar2, tapi dibagian kota Old Delhi
yang jalannya sempit2 - lalu lintas disana-sini crowded .
Bus kota kebanyakan merk Tata dan terlihat sudah pada butut.
Bajaj-nya justru lebih menarik, terkesan kokoh dicat hijau kuning,
katanya sih pakai argometer segala.

Diluar kota Delhi, saat bus kami mengisi bensin, saya melihat
bajaj mengangkut penumpang yang jumlahnya engga kira2 :
paling depan tentu pengemudi yang duduk dikursi panjang,
dia duduknya didampingi tiga orang penumpang.
Dibelakang kursi pengemudi ada bangku lagi diisi dua orang
yang duduk menghadap kebelakang.
Didalam kabin penumpang itu tentu ada bangku penumpang
yang duduk menghadap kedepan - disitu juga duduk 4 orang.
Nah di jendela belakang bajaj yang tidak berpenutup ada lagi
seorang yang duduk di alas jendela menghadap kebelakang-
jadi total ada 11 orang diangkut - bujugbuneng !!

Yang asyik tentu saat perjalanan antar kota, memang keren
dibilangnya akan lewat jalan tol - tapi jalan tol itu tidak dipagar
seperti jalan tol disini, dan segala macam kendaraan lewat disitu
termasuk gerobak yang ditarik onta !!.
Tapi itu jalan tol beneran, terbukti ada toll gate nya dan
harus bayar.

Saat bus kami antri mau bayar tol terlihat ada papan bertuliskan :
Do Not Horn, dan terlihat pula beberapa orang petugas polisi
yang berjaga sambil membawa senapan dan tongkat kayu.
Mereka berdirinya dipinggir lorong selepas pintu tol.
Karena heran koq ada polisi berjaga disitu, maka kami bertanya
ke pak sopir.
Ternyata sering ada yang menerobos tanpa mau bayar maka
disiagakan penjaga itu yang siap mentung siapa yang mencoba
menerobos, haiyaaa !!

Pengemudi India rupanya " trigger-happy ", saat jalanan sedang
tidak terlalu macet saja sudah ramai terdengar suara klakson,
apalagi saat macet.
Dan mencet klakson-nya juga engga kira2 - kayak orang kalap.
Jangankan siang hari, malam saja tetap rame suara klakson.

Bus kami ini klaksonnya juga bukan klakson biasa, tapi
klakson angin yang kalau dipencet bunyinya asyik :
telolet-telolet-telolet !!
Kereeen !!

Saat berjalan di jalan tol itu barulah kami ngeh bahwa semua
truk antar kota ada tulisan besar besar-besar dibagian bak
belakangnya. Tulisannya seragam - cuma dua macam, yaitu :

HORN PLEASE atau BLOW HORN.

Busyet deh !! - pantesan siang malam pada nglakson melulu.


11 comments:

  1. Pak Sindhi, seru benar ceritanya, hehehehhehehhe, kayaknya enak juga yah jalan2 ke negara berkembang kayak India gitu. Penuh petualangan dan seru! :)

    ReplyDelete
  2. ini beneran boleh dinaikin Ontanya? kok tinggi bener...

    ReplyDelete
  3. Dok, setuju sama Peter. Tulisannya asik sekali. Saya juga ketawa2 sendiri. :)). BTW, kalo denger cerita dokter, kayaknya India terbelakang ya? Tapi mereka itu economic power house masa mendatang no. 2 setelah China dan konglomeratnya pun (sekarang) menjelajah dunia. Ada tanda2 perubahan seperti di China? Thanks for sharing!

    ReplyDelete

  4. bung Peter,
    memang seru jalan disana,
    belum lagi ribet nya makan yang kare melulu,he3.

    Bertie,
    daerah ini memang pinggirannya Thar Desert,
    sehingga banyak unta - yang kelihatan dipakai sebagai
    penarik gerobak, tapi engga ketemu sih yg dinaiki orang.

    Venny,
    kami hanya ke daerah 3 kota Golden Triangle yg berada di utara,
    mungkin kota2 di selatan seperti Mumbai/Chennai lebih gemerlap.
    daerah selatan yg dekat pantai kemungkinan lebih disukai untuk
    tempat investasi daripada daerah utara yg jauh dari pelabuhan.
    saat keluar Delhi menuju Jaipur, kami melewati daerah yang
    sedang dibangun - kayaknya untuk daerah industri,
    disitu juga sedang dibangun jalan layang,
    tapi memang pembangunan di China jauh lebih kentara, yang
    di-mana2 banyak sekali terlihat proyek jalan - rumah - industri dll.

    salam
    sm



    ReplyDelete
  5. Setuju sama Venny...saya baca cerita dokter Sindhi sampe ketawa2 sendiri di kantor..menarik sekali yah jalan-jalan ke negara berrkembang seperti India. Tapi Dok, gambar mobil dengan bunga-bunga ini, mobil pengantin ?? apa yang punya mobil pengen gaya ?? hehehehe

    ReplyDelete

  6. Feb,
    Mobil itu dihias kayaknya karena New Year -
    foto ini dibuat tanggal 1 Jan 2006,
    bus2 kota juga ada yang dihias kayak gitu.

    salam

    sm

    ReplyDelete
  7. hueheheheheeee..... dok, hiruk-pikuk ini just like in the movies!

    ReplyDelete

  8. Foto ini diambil saat mobil kami meninggalkan Jami Masjid yang berada di Old Delhi,
    sebelah kiri jalan adalah pagar Jami Masjid - mesjid terbesar di Delhi, dan sebelah
    kanan itu deretan pertokoan kecil2 dan kusam saking tuanya.
    Disitu memang jalannya sempit dan ramai sekali banyak orang maupun kendaraan
    jadi hiruk pikuk sekali, agak lama kami baru bisa lepas dari kemacetan dijalan dipinggiran Masjid Jami ini.

    ReplyDelete
  9. Betul nih ..kota2 bagian selatan seperti Bangalore dg mayshore dan istana maha raja nya dan Vishakpatnam serta Hydrabath ( yg ini maaf kalau salah spell yaa itu memang kota yg indah.. bersih dibanding tempat yg lain.., tapi kalau Chenai gak beda jauh dg Delhi atau Calcuta macet, bising , brisik , kotor dan polusi , bahkan kota suci nya orang2 hindu yaitu Orissa state dg ibukotanya Bhubaneswar pun sangat kotor dan brisik
    wah cerita India jadi saya knagen India juga..kapan jalan2 lagi kesana ikutan dong he he he...terlepas dari brisik, kotor dan bla bla bla itu saya tetap selalu ingin kembali kesana..karena ada suatu hal yg uniq yg susah di ungkap kan membuat saya selalu ingin kembali bernostalgia ke sana yg jelas mungkin sahabat2 dan keluarga2 mereka disana yg membuat saya selalu kangen kali yaa..

    ReplyDelete
  10. Pak Sindhi kagak ada foto bajaj isi 11 penumpangnya ??? h..h...h.. ngebayangin aje..gimane tuh bajaj yg sekecil itu dinaikin 11 org...Aneh tapi nyata kali yah

    ReplyDelete

  11. Saat ini malam hari akan memasuki New Delhi dari Agra,
    bus kami berhenti di satu pompa bensin untuk toilet stop,
    saya menunggu teman2 ke toilet sambil memperhatikan
    kendaraan2 yang ngisi bensin, nah disitulah saya lihat
    bajaj yang overload gila2an itu,
    niat sih ada mau motret cuma saya khawatir dimarahin,he3.
    soalnya itu malam hari, tidak mungkin ambil foto dari jarak jauh,
    nah kalau motret dari dekat trus mereka tersinggung bisa berabe.

    ada teman seperjalanan mengirimkan foto bajaj serupa yang diambilnya
    ditempat lain, sayang saya tidak bisa upload ke sini, entah kenapa gagal trus.


    ReplyDelete