Sunday, December 5, 2010

Warung Pengkolan - Lempah Ikan Pari ala Bangka.




Teringat artikel Kedai majalah Kontan edisi Oktober 2010,
berjudul Paduan Tiga Sensasi Rasa dalam semangkuk Ikan Pari,
Minggu pagi ini saya tilpon Warung Pengkolan itu, tapi ternyata
bukanya tidak dari siang hari, paling cepat jam 16.

Tadinya rencana makan siang dulu disitu baru melihat pembukaan
pameran fotografi teman di Cemara Gallery Menteng.
Padahal udah kebayang bakal menikmati lezatnya ikan Pari masak
Lempah yang ala Bangka yang diceritakan di Kontan itu.
Lempah Pari merupakan masakan unggulan disana katanya, ikan
pari-nya selalu pilihan dan segar, dengan bumbu gula-cabai dan
asam Jawa didapatlah tiga rasa itu.

Di Kontan itu memang diceritakan Kedai yang berdiri sejak 1997 itu
kecil saja, tidak memiliki nama, lokasinya juga persis di pengkolan.
Kalau kita menyusuri Jalan Panjang (Pejuangan) menuju Pesing,
maka setelah melewati fly-over jalan tol Tomang maka akan ketemu
perempatan yang ada traffic light, kalau belok kekiri maka kedai
itu persis di pengkolan ngadep ke tiang lampu lalu lintas.
Walau jadi disebut Warung Pengkolan, jangan harap menemukan
papan namanya.

Gagal ke Warung Pengkolan, berdua dengan istri tetap ke Menteng
dan sudah sekalian jalan pulangnya mampir ke Mall Taman Anggrek,
sempat makan Rujak Juhi Depot Betawi di Food Courtnya yang
kayaknya sih Rujak Juhi terenak se jagat raya.

Sekitar jam 16, kami berkendara pulang, saat melewati jalan Arjuna
Utara, mendadak ngeh - tidak jauh didepan adalah lokasi Warung
Pengkolan itu, dan ini kan sudah lewat jam 16.
Maka jadilah menuju kesana.

Traffic light perempatan itu mudah ditemui, tapi saat belok pelan2
kekiri sambil melototi rumah2 disisi jalan - tidak ketemu, sampai
akhirnya kami parkir dihalaman sebuah deretan ruko.
Untung tukang parkirnya mantan pegawai Warung itu, kelewat pak
katanya, jalan kaki aja deket sekali koq.

Memasuki Warung yang memang tampak sederhana tapi bersih,
belum ada tamu lain, kami dipersilahkan memilih sendiri ikannya.
Walau bisa pesan macam2 sea-food, tapi sesuai rekomendasi
Kontan kami pesan Lempah Ikan Pari, dan Ikan Pari asam pedas,
yang dibandrol sama yaitu Rp.25.000,-/porsi.

Empunya Warung langsung memasaknya didapur yang menyatu
dengan ruang makan yang tidak terlalu luas itu, rupanya kalau
Lempah itu masakan kuah, maka yang asam manis kuahnya
lebih kental ditumis.

Untuk pertama kalinya kami makan ikan Pari, terasa lembut gurih
nggak ribet karena tidak ada tulang2 halus, Lempahnya memang
sedap asem manis.

Saat disana mungkin karena masih sore tidak ada tamu lain, tapi
Kontan bilang tamunya sehari sekitar 50 orang, dan dalam sehari
bisa menghabiskan 30 kg ikan Pari.


Warung Pengkolan
Jl.Kedoya Duri Raya No: 26 Kedoya - Jakarta Barat.
Telp: 021-58301113.
Buka dari jam 16.00.

15 comments:

  1. Pak rasanya pedas nggak ? Saya belum pernah makan ikan pari dimasak seperti ini.

    ReplyDelete
  2. ya pedes, tapi bisa pesen kurangi pedesnya,
    kemarin juga kami ditanya mau seberapa
    asem pedes-nya.

    ReplyDelete
  3. daun kedondong? nggak liat tuh,
    kalo gagrak Belinyu pakai ?

    barusan Ratna kasih tahu ini :
    http://www.detikfood.com/read/2010/12/08/110009/1511068/933/bila-rindu-masakan-belinyu
    ngomongin Lempah ala Belinyu hehe,
    pas bener yah

    ReplyDelete
  4. ditulis di kontan tapi ga pake nama pula.. ibu sindhi duduk manis di dalam nih..

    ReplyDelete
  5. tempat orang lalulalang padahal ya, susah ketemu gegara ga ada nama.. pun bukanya kog jam 4 sore?

    ReplyDelete
  6. perempatan apa pertigaan sih pak? tempatnya bersih juga..

    ReplyDelete
  7. ga ada pegawe lain ya? hanya pemilik? ga kebayang kalu tamunya 50perhari dan masak sendiri layani sendiri..

    ReplyDelete
  8. ditumis dulu baru dikasih kuah ya.. santan?

    ReplyDelete
  9. sepi ya.. itu coolbox isinya ikan pari segar? cuma ikan pari disitu pak?

    ReplyDelete
  10. juhinya ga pelit ya.. jadi pengen kesana..

    ReplyDelete
  11. ga pelit Tin, juhinya halus - nggak alot.

    kekuatan rujak juhi disini adalah di kuahnya
    yang asem manisnya sedep sekali, waktu itu
    saya denger si enci yang jualan bilang kuahnya
    ampir abis dan mau pulang ngaduk lagi,
    saya tanya kenapa repot2 pulang - nggak bikin
    disitu aja - dijawab rahasia :))

    ReplyDelete
  12. jualannya macem2, ga punya ikan pari,
    pokoknya aneka seafood.

    itu perempatan, lokasinya persis di belokan
    yang kekiri, katanya karena siang hari tidak
    boleh parkir didepannya maka dia jualannya
    mulai jam 4 sore itu,
    ya dia kerjanya berdua aja waktu itu tapi dia
    bilang ada pembantunya satu.

    ReplyDelete
  13. wah jadi ada bumbu rahasia yang ga boleh masuk mall nih pak sama encinya.. :D

    ReplyDelete