Friday, December 18, 2009

Karena nggak bisa ke Bali, jadilah kukurilingan sampai ke Kedai Jawa.



Jumat 18 Desember 2009 pagi, masuk sms dari bung Gobind Vashdev:
Morning Dok, apa kabar ?
Kemarin saya siaran di Indonesia Siesta Delta FM,
nama dokter disebut pendengar kalau tidak salah namanya Hendro..
Jadi ingat kalau saya ingin mengirim buku Happiness Inside ke dokter,
boleh saya di sms alamat lengkapnya Dok ?

Waduh, tentu nggak usah ditanya saya pasti mau banget mendapatkan
buku karangan Gobind yang pemikirannya begitu bijak, teduh dan damai.

Ternyata sms-an di pagi itu berlanjut, melebar kesana-sini sampai siang.
Rupanya Gobind yang masih ada di Jakarta siang itu akan ke Bali untuk
mudik dan nonton acara off-air Kick Andy, dan rupanya hari ini pula bung
Sofyan - pemilik Dapur Sedap juga ke Bali untuk persiapan pembukaan
cabang ke lima-nya di Tuban Bali.

Sampai juga terjadi sms-an antara Gobind dengan pak Bondan yang
sedang nongkrongi cabang Kopitiam Oey di Legian Bali, akhirnya Gobind
bilang seusai nonton Kick Andy off-air akan pintong (pindah tongkrongan)
ke Kopitiam Oey yang berjarak hanya 200 meter dari Monumen Bom Bali.

Saya sempat sms pak Bondan, liat gini kayaknya Jakarta melompong -
orangnya pada ke Bali semua nih :))
Denger itu istri saya jadi gerah dirumah, yah udah kita ngadem aja deh
di Mall - jadilah kami meluncur ke Emporium Mall Pluit.
Perjalanan melalui tol bandara lancar sekali, kini dibeberapa tempat jalan
sudah ditinggikan sehingga mestinya kalau banjir-pun tidak lagi terhambat.

Sempat empat jam di Emporium Mall, saat keluar Mall rasanya koq masih
siang maklum masih jam 16, mumpung situasi lalu lintas di Jakarta sedang
lancar gitu, kami putuskan untuk tidak pulang kerumah tapi menuju Taman
Impian Jaya Ancol.
Kami masuk kawasan itu dari pintu timur, sambil coba mengingat-ingat
seperti apa dulunya tempat itu.
Saat berkendara menelusuri pantai kearah timur, masih teringat lokasi
circuit balap yang dulu sejajar pantai.
Sampai di kawasan makam ternyata jalan antara makam dengan pantai
kini sudah jadi laut padahal dulunya jalan itu cukup lebar.
Konon itu makam orang Belanda yang di eksekusi di jaman pendudukan
Jepang, jadi dulu agak seram juga kalau lewat sana.

Yang kami tidak temukan adalah kelenteng kuno disana, dulu sempat
tenar beritanya karena pernah dirampok.
Si penjaga yang sendirian rupanya jago kungfu, pakai golok dia melawan,
dia terluka parah, tapi beberapa perampok tewas ditangannya.
Dulu di tembok kelenteng itu dipajang foto-foto para perampok yang tewas
bergelimpangan bersimbah darah.

Sepanjang pantai penuh kendaraan yang parkir dengan rapih, setelah
berputar-putar dapat juga parkir dan kami berjalan kaki sepanjang pantai
yang tertata rapih, bersih dan terasa aman, dibeberapa tempat tersedia
toilet-toilet yang bertuliskan Gratis dan buka 24 jam.
Hebatnya di toilet yang bersih itu, saat saya berikan tip ke si petugas
yang tampak tekun bekerja - dia bilang gratis pak !

Yang menarik kini telah ada dermaga yang panjang menjorok berliku
ke tengah laut, bersama sekian banyak pengunjung yang tampak ceria
kami berdua berjalan menelusuri dermaga sampai jauh ketengah.

Menjelang jam 18 rencananya mau masuk ke restoran Bandar Jakarta,
tapi tidak dapat tempat parkir.
Lalu teringat ada teman Jalansutra bilang ada restoran Bebek Goreng
di Jalan Raya Serpong BSD, yah sudah balik kanan dan menuju ke
tol Tomang -Tangerang dan keluar di exit Alam Sutra.
Setelah melewati Omni Hospital yang sedang ramai masuk koran,
belok kekiri memasuki Jalan Raya Serpong menuju BSD, dan didepan
RS Ashobirin berputar arah kembali mengarah ke Tangerang.

Tapi saat tiba didepan restoran itu, juga susah parkir karena lokasinya
berdampingan dengan tempat hiburan, kayaknya kendaraan yang parkir
bukan tamu restoran karena tampak sepi.
Jadi males mampir, perjalanan diteruskan, dan persis setelah restoran
Gado-Gado Boplo tampak papan nama restoran :
Kedai Jawa, Spesial Bebek Goreng dan Ikan Balita.
Nah, parkirnya juga longgar dan dari luar tampaknya restoran yang cukup
lebar itu terlihat terang dan rapih, jadilah parkir disitu.

Masuk kedalam restoran yang baru sebulan buka ini, terasa sejuk dan
bersih nyaman, interiornya walau sederhana tapi apik.
Istri pesan bebek goreng dan bakar, ikan mas balita dan tumis jamur.

Pesanan cepat datang karena tamu tidak banyak, istri saya memuji
bebek bakarnya karena bumbunya sedap berasa sekali, begitu pula
tumis jamur-nya, ikan balita nya garing kriuk-kriuk.
Yang lucu-nya, ada menu sambel, tapi tersedia counter sambal yang
gratis berikut lalapannya, sayurannya juga berlimpah segar sekali.

Malam itu makan sambil ditemani musik gending Jawa yang sayup-
sayup terdengar, maka saya bilang ke istri anggap ajah kita lagi
sedang berada/liburan di Jogya nih. Makanan tentu cepat tandas,
karena masih betah tambah lagi dah Wedang Ronde he he.

Kedai Jawa
Jl. Raya Serpong Km 8 Ruko E & F.
Telp 021-5398924 - 5399131.
(cabang dari Kedai Jawa di Pasific Place)

17 comments:

  1. Kalo sebut nama anda 3x, bisa makan gratis di sana kagak ya?

    ReplyDelete
  2. He..he.he.om, sebut aja nama bang Sianturi 3 kali mungkin dapat diskon nggak kena tax 10 %..hua..ha.ha.

    ReplyDelete
  3. Tentu bisaaa pooaak ------- sambel nya, he3.

    Kalo nyebutnya nama bapak, barulah bisa gratis semuah nya :))

    ReplyDelete
  4. fotonya belum tayang ya dok?
    ikan balita, renyah pasti :)

    ReplyDelete
  5. waah info yg menarik pak.... sejarah ancol (plus kelenteng & kung fu), toilet gratis sampai rekomendasi restoran baru....

    ReplyDelete
  6. tu die, karena nggak rencana kesana jadi nggak
    siap bawa kamera :(

    ikan balitanya betul renyah, apalagi memang baru
    digoreng, pernah di resto lain disajikan sudah dalam
    keadaan dingin jadi nggak seru

    ReplyDelete
  7. Ancol sih memang menarik sejak jaman doeloe,
    saya masih inget bener masuk ke kelenteng itu
    dan lihat foto2 yang serem itu, katanya sih masih
    ada kelenteng nya tapi koq kemarin nggak lihat.
    Yang menarik disana, adalah rasa aman, rupanya
    sudah ditata rapih, selain toilet gratis, juga jelas2
    dipasang pengumuman parkir juga gratis dan memang
    tidak terlihat tukang parkir yang suka minta uang.

    ReplyDelete
  8. Ingin memiliki buku Happiness Inside ?,
    silahkan masuk ke :
    http://www.gobindvashdev.com/
    atau
    http://happinessinside.wordpress.com/
    Disana Gobind Vashdev menulis :
    Jadilah orang pertama yang memiliki Hapiness Inside.
    Saat ini saya memiliki 100 buku Happiness Inside yang belum beredar di toko buku, bila Anda ingin memilikinya beserta tanda tangan penulis, silakan klik disini atau join dengan fans Happiness Inside di facebook dengan mengklik disini.

    ReplyDelete
  9. Ikan balita... nyam..nyam... lezat dan berkalsium tinggi ;)

    ReplyDelete
  10. saya blm sempat coba, istri yang pernah ke sana makan.

    ReplyDelete
  11. Penakan Jak lagi sepi. Dari Yogya ke Bali ada kosong...

    ReplyDelete
  12. istri saya udah niat balik lagi, untuk nyobain tahu petis nya
    masakan sop gurame juga ada tuh.

    ReplyDelete
  13. Pak Sindhi, kalau masih mau yang berbau bandar-bandar, kan di Alam Sutera ada Bandar Jakarta juga :D. Tapi terimakasih infonya ya .. ini lumayan deket rumah, tapi mesti muter ke Ashobirin itu .. hehehe .. :D jadi penasaran nyobain bebeknya deh ..

    ReplyDelete
  14. Oh udah tiga kali ke Bandar sebrang Omni itu Ka he3,
    mau ke yang di Ancol itu karena iseng aja tadinya.
    Bebek yg di Serpong pilih yang bakar, kalo yang goreng
    mah kurang rasa.

    ReplyDelete
  15. Lama nggak mampir kesini, moga khabarnya sehat-sehat selalu ..
    Have a nice weekend, GBU :)
    *BTW guestbooknya nggak ada ya Oom ..

    ReplyDelete