Friday, August 7, 2009

Foto2 hasil jepretan pak Ben dan pak Hendro di Nepal.




Pak Ben dan pak Hendro yang peminat fotografi, selalu nenteng kameranya yang gagah2, ini beberapa hasil jepretannya.

60 comments:

  1. gambar yang bagus dng judul foto yang pas hehee

    ReplyDelete
  2. nggak, itu kan summer, apalagi di Kathmandu panas banget,
    ini teman2 pada berenang di kolam yg ada dibelakang hotel,
    viewnya ke lembah dan gunung dikejauhan, cakep sekali,

    di resort hotel sa gitu gedenya cuma rombongan kami dan
    ada sedikit tamu lain, rupanya bukan musim turis datang -
    kayaknya karena panasnya itu.

    ReplyDelete
  3. yang motret ini pak Ben, udah kawakan soal motret.

    ReplyDelete
  4. Apa bukan gunung Kailash? TFS.

    ReplyDelete
  5. ceritanya fish tail ini bagaimana ya?

    ReplyDelete
  6. Asal mula nama Devil's fall darimana ya pak? Apa kesannya bnr menyeramkan?

    ReplyDelete
  7. Hehehe fish tail bentuknya emang kyk sirip ikan yg menyembul separo diatas air ya..

    ReplyDelete
  8. wah pothonya keren2 bgt .....benar2 alami ....

    ReplyDelete
  9. http://www.pbase.com/offspring/image/44011868
    Machhapuchhre or commonly known by foreigners as Fishtail,
    is the sixth tallest peak standing at 6997m.

    ReplyDelete
  10. Bu Lisa,
    dari bentuknya yang kayak ekor ikan itu.

    ReplyDelete
  11. Ceritanya pada tanggal 31 Juli 1961, ada pasangan Swiss sedang mandi
    di sungai dekat air terjun itu, tiba2 datang air bah dari Phewa Lake.
    Mrs Devis terbawa arus, jatuh ke air terjun yang dalamnya sekitar 30 meter,
    celakanya berbeda dg air terjun biasa yang alirannya menjadi sungai,
    disini air yang terjun seakan jatuh kedalam sebuah sumur besar, dan
    alirannya masuk kedalam gua berupa celah didinding bukit.

    Mrs Devis itu terbawa arus kedalam lubang gua bawah tanah, kabarnya
    panjangnya 500 meter, jadi air sungai bawah tanah itu baru muncul di
    balik gunung - dia tidak pernah ditemukan lagi.
    Sejak itulah air terjun yg mengerikan itu dinamai Devis Fall.

    Setelah melihat Devis Fall, saya menyebrang jalan dan memasuki sebuah
    gua bernama Gupteswor Cave.
    Didalam gua yang becek karena banyak tetesan air, harus menuruni tangga
    cukup jauh dan dalam, dan diujung gua itu tampak pemandangan yang
    mempesona dan sungguh mendebarkan.
    Dalam kegelapan gua, didepan tampak rekahan gua cukup tinggi yang
    tampak terang - diluar itulah Devis Fall !, sayup2 terdengar gemuruhnya.
    Tampak aliran sungai deras menghampiri kaki kami dan aliran air itu
    menghilang lagi masuk lubang gelap mengerikan dibawah kaki kami.
    Rupanya kedalam lubang itulah Mrs Devis dulu terbawa air.

    Gua itu dimusim hujan ditutup selama beberapa bulan, karena sangat
    berbahaya - suka terjadi banjir bandang, wuah tentunya kami tidak berani
    ber-lama2 disana - setelah cepat2 motret langsung balik kanan.

    Kalau mau lihat foto didalam gua itu, bisa saya kirimkan japri.

    ReplyDelete
  12. tukang potretnya (pak Ben dan pak Hendro) udah kawakan.

    ReplyDelete
  13. Fotonya bagus. rumahnya kelihatannya unik banget. pintu rumah disana kebanyakan polos atau berukir? (kalau di foto, kelihatannya hanya kusennya yg berukir)

    ReplyDelete
  14. Seingat saya polos saja,
    kawasan ini masuk Unesco's World Heritage.

    Sekarang ada dimana nih ?

    ReplyDelete
  15. kalo album yang ini banyak foto pak dokternya. hehe...
    Himalayanya keren banget ya, pak!

    ReplyDelete
  16. itu kerjaannya pak Ben :))
    dia tahu saya nggak suka dipotret,
    makanya di colongin terus.

    ke Himalaya mestinya minimal trekking, dimana
    jalan kaki sekian hari menelusuri kaki Himalaya,
    kabarnya kalau sudah sekali begitu bakalan balik
    lagi balik lagi dah.

    ReplyDelete
  17. wah spt pasangan honey moon..
    cantik ya panoramanya...

    ReplyDelete
  18. sudah forgood dengan saudi. sekarang di jakarta

    ReplyDelete
  19. sudah forgood dengan saudi. sekarang di jakarta

    ReplyDelete
  20. sebelahnya salah ya pak? sepasang kemanamana bersama asik juga tuh..

    ReplyDelete
  21. wow pemandangannya itu namanya kampung..

    ReplyDelete
  22. keren serba tuanya.. engga orang rumahnya pula.. nyeker ya..

    ReplyDelete
  23. pinter tuh pak ngambil dari dalam.. cahaya alaminya bikin mantap.. anak2 sekolah nih ya..

    ReplyDelete
  24. kaya pesawat pribadi nih.. penumpangnya cuma 6 kah?

    ReplyDelete
  25. kerasa kaya doorman juga nih hehehe..

    ReplyDelete
  26. tak kedinginan ya pak musim panas kesana? mandi sambil melihat kemanamana.. para ibu tak ikut mandi?

    ReplyDelete
  27. latar belakang kaya gini cuma ada disana..

    ReplyDelete
  28. wow.. devi's apa devil pak? emang serem tapi indah sekali..

    ReplyDelete
  29. seperti gua persembunyian jaman nazi..

    ReplyDelete
  30. hayo pak jangan mau kalah sama yang muda2 dong ah.. cape tapi asik kan jalan2nya..

    ReplyDelete
  31. mendungnya bikin pantulan cahaya matahari kaya diberkahi ya danaunya.. keren deh..

    ReplyDelete
  32. wach.. asyiik ya malam2 makan2 durian

    ReplyDelete
  33. dari cockpit, boleh gantian maju kedepan utk liat2 dan motret,
    cuma ter buru2 karena temen dibelakang udah nunggu

    ReplyDelete
  34. sebelah saya nyonyanya pak Ben yang motret ini

    ReplyDelete
  35. kapasitas penumpang 19 orang,
    cuma ada dua seats per barisnya, jadi masing2
    penumpang dapat jendela,
    kabinnya lumayan tinggi, tidak usah merunduk
    saat berjalan didalamnya.

    ReplyDelete
  36. oh saat itu cuaca panas karena lagi summer,
    saya nggak ikut mandi tuh, soalnya dulu biasanya
    berenang di sungai Cisadane he3.

    ReplyDelete
  37. dibawah saya ada cerita ttg nama ini,
    diambil dari nama Mrs. Devis yang terbawa
    arus masuk ke dalam sungai bawah tanah
    dan tidak pernah ditemukan lagi.

    ReplyDelete
  38. wah nggak atuh,
    kan ujungnya itu airnya langsung terjun sedalam 100 feet dan
    aliran airnya terus hilang masuk kedalam sungai bawah tanah.

    ReplyDelete
  39. ini tempat makan duren yang beken di Singapore.

    ReplyDelete