Bulan lalu setelah urusan di RS Pantai Indah Kapuk beres, ternyata
kami tidak bisa langsung pulang, karena jalan masuk ke awal jalan tol
bandara di Pluit terblokir oleh demo karyawan sebuah pabrik.
Daripada stress kejebak macet dijalanan mending ngadem dulu dalam
MegaMall Pluit, yang ternyata sedang dalam renovasi besar2an.
Seperti biasa kalau ke Mall, saya memasuki Gramedia, dan secara
tidak sengaja melihat sebuah buku kecil yang judulnya atraktif bisa
terlihat dari jauh : Latihan Harian Meditasi Kristiani.
Selama ini saya cukup banyak membeli buku tentang Meditasi,
tapi baru kali ini ketemu buku Meditasi yang dibuat oleh Pastor.
Dalam buku kecil itu, Pater Laurence Freeman,OSB menjelaskan
tentang pendiri, tradisi dan latihan Meditasi Kristiani, dan juga ada
informasi tentang Pusat Meditasi Kristiani Indonesia yang
beralamat di RS Atmajaya, serta alamat e-mail contact person nya
yaitu Dr. Lukas Kristanda dan Dr. Lucia Gani.
Ternyata pula kegiatan Meditasi Kristiani ini sudah berjalan di
berbagai kota seperti Jakarta - Bogor - Bandung - Semarang -
Malang dan Surabaya.
Di Jakarta, kegiatan Meditasi bersama diadakan di RS Atmajaya
dan SMP St.Ursula.
Selesai membaca buku itu dan menelusuri websitenya :
www.meditasikristiani.com , terfikir apakah di Tangerang sudah
ada kegiatan Meditasi Kristiani ini.
Dr.Lucia Gani menjawab pertanyaan saya, menjelaskan bahwa di
Tangerang belum ada kegiatan Meditasi Kristiani.
Kalau mendapat izin dari Romo Paroki Santa Maria Tangerang, bisa
diselenggarakan pertemuan dengan Romo Tan Thian Sing MSF,
moderator-nasional Meditasi Kristiani yang tinggal di Salatiga.
Tawaran menarik ini segera kami sambut, ternyata walau sudah dapat
izin dari Romo Paroki, tidak mudah untuk bisa menyelenggarakannya,
karena Romo Sing kegiatannya begitu padat, beberapa usulan tanggal
pelaksanaan tidak cocok terus.
Di saat hampir pupus harapan, mendadak muncul tanggal 9 September,
yang berarti hanya ada waktu sekitar seminggu saja untuk persiapan.
Sudah kepalang, kami segera persiapkan tempat dan menyampaikan
berita ini kepada orang2 yang kira2 berminat.
Pada hari H, menjelang pembukaan acara yang dimulai jam 19.30
kami menyambut kedatangan para peserta pertemuan dengan hati
dag-dig-dug karena khawatir melebihi kapasitas ruangan yang 75 kursi.
Persiapan yang waktunya mepet membuat kami kesulitan menyiapkan
ruangan yang lebih besar.
Untunglah saat acara dimulai, hanya nyaris semua bangku terisi.
Dalam pertemuan selama dua jam itu, Romo Sing menunjukkan
bahwa beliau memang pantas menjadi Moderator Nasional dari
Meditasi Kristiani Indonesia, penjelasan diberikan dengan begitu
jelas, runtut dan rinci, dengan penuh kesabaran memberikan
pelatihan Meditasi dan juga menjawab pertanyaan2.
Meditasi Kristiani begitu sederhana, menjalaninya hanya dengan
sikap duduk punggung tegak, diam dan hening, bernafas biasa
pakai perut, bersikap santai tapi sadar penuh dan mengucapkan
doa dalam hati yang begitu sederhana pula.