Friday, October 13, 2006

Pertapaan yang pernah disatroni James Bond - Meteora, Central Greece.




Kalau bicara tentang pertapaan, tentu terbayang tempat yang
sunyi tenang jauh dari keramaian.
Pertapa tentunya mencari tempat yang jauh dari gangguan,
misalnya gua yang sulit dijangkau dan seringkali menyeramkan.

Di Yunani Tengah terdapat tempat bertapa yang bukan saja jauh
dari keramaian, juga sangat terisolir karena berada diatas puncak
bukit-bukit batu karang raksasa yang dindingnya sangat curam.
Nyaris tegak lurus sehingga sangat sulit didaki.

Semula para pertapa di abad 11 Masehi mengasingkan diri
dengan cara menghuni gua/ceruk dilereng bukit-bukit terjal
yang tingginya mencapai 50 meter itu.
Belakangan, di abad ke 15, barulah para pendeta membangun
berbagai biara dipuncak bukit terjal yang sangat sulit dijangkau itu.
Untuk masuk keluar biara hanya bisa dengan tangga tali atau naik
keranjang yang dikerek dari atas dengan tali.

Itulah Meteora, yang berada jauh ditengah daratan Yunani.
Pebukitan batu karang dikaki pegunungan Pindos ini muncul
menjulang tinggi seakan sekumpulan stalakmit raksasa yang
mencuat tumbuh dari dasar lembah Thessalian.

Biara-biara tersebut tampak cantik me-mahkotai berbagai bukit itu.
Genteng merahnya kontras sekali dengan dinding bukit karang
yang berwarna abu-abu kusam..
View dari atas bukit kearah dataran rendah yang penuh pepohonan,
jurang dan desa - sungguh luar biasa cantik, sehingga Meteora
disebut sebagai salah satu tempat yang paling mempesona dibumi.
Didalam biara terdapat banyak old icons, lukisan dinding, pahatan
kayu berlapis emas dan banyak benda kuno bernilai tinggi lainnya.

Sayang sekali saat Perang Dunia II, tentara Nazi menghancurkan
banyak biara antik dan bersejarah itu, sehingga dari 24 biara kuno
hanya tinggal enam yang masih bisa dihuni dan dijadikan museum.

Produser film James Bond rupanya tertarik akan tempat yang unik
dan cantik ini, sehingga memilih biara yang bernama Agia Triada
(Holy Trinity) Monastery untuk menjadi lokasi pembuatan film
For Your Eyes Only yang diperankan oleh Roger Moore.

Mengunjungi biara-biara tersebut sekarang tidak sulit lagi karena
telah dibangun jalan menuju pebukitan Meteora itu, dan juga telah
dibuatkan tangga pada dinding tebing sehingga pengunjung bisa
naik keatas bukit sampai mencapai bangunan biara.
Meteora juga telah ditetapkan sebagai Unesco's World Heritage,
dan kini jutaan turis dalam dan luar negeri berdatangan ke Meteora
yang dikatakan One of the Most Amazing Places in Greece atau
One of the Most Spectacular Places to visit in Greece.



Perjalanan kami menuju Meteora, berawal dari Igoumenitsa,
sebuah kota pelabuhan kecil di pantai barat Yunani.
Pagi hari tanggal 5 Juli 2006 itu, setelah semalaman berlayar
menyebrang laut Adriatik, kami diturunkan dari kapal ferry
Blue Horizon yang membawa kami dari kota Bari Italy.
Setelah breakfast, sekitar jam 7.30, bus berangkat menuju kota
Kalambaka sejauh 230 kilometer, yang berada dikaki Meteora.

Perjalanan awalnya menyenangkan karena melalui highway,
Selepas kota Ioannina, berganti melalui jalan biasa dan kini
memasuki kawasan pegunungan Pindos.
Pemandangan menelusuri lereng pegunungan yang tinggi itu
awalnya masih menarik karena pandangan indah sekali kearah
jurang dan deretan pegunungan diseberangnya.
Tapi setelah sekian jam bus ini tidak habis2-nya belok-belok
sepanjang lereng gunung, lama lama tentu bosan juga, koq
tidak sampai-sampai di tujuan.
Malah mulai banyak yang mengeluh pusing, dan saya yang
biasanya tahan juga mulai ikutan sakit kepala.

Untunglah akhirnya perjalanan lepas juga dari pegunungan,
bus kini turun memasuki lembah Thessalian
Sekitar jam 12 tibalah kami dikota Kalambaka yang persis
ada dibawah pebukitan Meteora itu dan langsung menuju
restoran untuk makan siang.

Selesai makan siang kami segera bergegas menuju bus
karena kesempatan mengunjungi Meteora hanya siang itu,
kalau sampai kesorean atau turun hujan sia-sia lah perjalanan
panjang itu.
Ternyata sedikit saja keluar kota, disisi jalan sudah terlihat
bukit karang raksasa menjulang tinggi, dindingnya nyaris
tegak lurus.
Tour leader menunjuk kearah dinding terjal itu, dimana terlihat
lubang gua bekas tempat tinggal para pertapa jaman dulu itu.

Disatu tempat bus berhenti dipinggir jalan, dan kami semua
turun dan tampaklah diatas sebuah bukit yang tinggi curam :
The Holy Monastery of St. Nicholas Anapausas.
Biara dengan small dome ini dibangun pada awal abad 16,
didekorasi tahun 1527 oleh seorang pelukis dari Creta.
Sebuah tali panjang tampak terjuntai dari atas biara sampai
ke tanah, rupanya untuk menaik-turunkan barang.
Terbayang dimana ratusan tahun lalu para biarawan hanya
bisa naik turun lewat tali seperti itu, unik sekali.
Tentunya mereka benar2 aman dan terasing dari dunia luar.

Kami tidak memasuki biara kecil itu karena sulit didaki, dan
perjalanan berikut ber-liku2 naik turun sepanjang kaki
pebukitan untuk menuju salah satu dari dua biara yang dihuni
pendeta perempuan yaitu :
The Holy Monastery of St.Stephan.

Sesaat sebelum tiba, bus kami berhenti lagi sejenak untuk
melihat dari kejauhan Agia Triada Monastery yang pernah
dipakai untuk shotting film James Bond.
Memang sungguh cantik biara itu, tampak dikejauhan sebuah
bukit yang sendirian berdiri seakan sebuah ibu jari raksasa
yang ditegakkan.
Dalam film For Your Eyes Only itu, James Bond terlihat
merayap mendaki dinding bukit yang terjal tersebut.
Rumah2 genteng merah tampak kontras dengan dinding
kelabu bukit karang dibawahnya, dan dilatarbelakangi
dikejauhan lembah yang hijau - sungguh pemandangan
yang sangat memukau.


Sayang sekali, setiba di Biara St.Stephan kami tidak bisa
masuk, kabarnya sih penghuninya sedang istirahat, padahal
kami sudah sampai di pintu pagar-nya.
Apalagi sebelumnya tour leader sudah me-wanti2 kami agar
tidak terpesona akan kecantikan para biarawati disana katanya.
View dari biara ini paling cantik karena pandangan begitu
terbuka kearah keseluruhan lembah Thessalian dan kota
Kalambaka.

Sebagai pengganti, kami menuju biara lain yaitu :
The Holy Monastery of Rousanou, yang dibangun pada
pertengahan abad ke 16, dan selesai didekorasi pada tahun 1560.
Biara yang juga disebut St.Barbara ini hanya dihuni biarawati dan
sudah dijadikan museum.
Untuk memasukinya diberlakukan keharusan memakai pakaian
yang sopan, karena didalamnya masih ada biarawati dan kapel.
Setiba di kaki bukit semua bengong karena biara itu seakan
menggantung dilangit - tinggi sekali.
Untuk bisa mencapai biara itu harus menapaki dulu sekitar 200
anak tangga, melihat itu sebagian teman memilih menyerah -
tidak ikut naik.

Setelah ngos2an naik tangga, sampailah kami didalam bangunan
biara, tidak terlalu besar - maklum dibangun diatas batu karang.
Tapi terlihat asri, banyak tanaman bunga yang terawat baik sekali.
Sekeliling terlihat bukit2 batu lainnya dan pemandangan dari atas
itu kearah lembah dikejauhan sungguh cantik.
Di dalam biara kami sempat bertemu dengan seorang biarawati,
dia bersama beberapa petugas wanita menerima kedatangan tamu
dan menjaga toko souvenir disitu.
Sayang saya tidak punya keberanian untuk diam-diam memfotonya.

Ternyata kami boleh masuk pula kedalam sebuah kapel kecil yang
berada didalam biara.
Seorang wanita yang berjaga dipintu kapel me-wanti2 kami untuk
tidak mengambil foto didalam kapel.
Kapel kecil kuno itu sempit, dindingnya penuh lukisan religius kuno,
terasa aura kedamaian dan kesunyian didalamnya.

Saat memandang keluar dari jendela kecil kapel, tampak terlihat
pegunungan Pindos dan juga lembah Thessalian nun jauh dibawah.
Terasa tepat sekali tempat ini dinamai Meteora yang dalam
bahasa Turki berarti : Hovering in the Air.
Berada disitu memang serasa mengapung diudara, dan dalam
kesunyian dan kesendirian itu para pertapa itu tentunya mudah
dalam mengarahkan dirinya kepada Yang Diatas.

Kini tentu bisa difahami mengapa para pertapa memilih tempat
indah ini untuk terus berdoa dan berdoa sepanjang umur sampai
menutup mata.





5 comments:

  1. wow, beautiful view...kebayang deh membangun biara di atas bukit seperti itu..thanks for wonderful pics

    ReplyDelete

  2. memang tempat yg unik sekali,
    sayang tempat ini jauh, ke Athens saja masih
    sekitar 300 km, jadi buang waktu setengah hari
    untuk mencapai tempat ini,
    apalagi perjalanan dari Igoumenitsa yang melewati
    pegunungan Pindos - sakit kepala belok2 terus.

    ReplyDelete
  3. saya liat film ini, di swiss juga ada tempat turis yang jadi suting 007, her majesty..... gitu deh judul pilemnya, lokasi di interlaken, schilhorn....

    ReplyDelete
  4. Sangat menarik sekali (wish i could go there someday). Sy sdh pernah ke Yunani 2 X tapi hanya ke Athens dan ikut Aegean Cruise... Btw, sy penggemar film2 JB-007 juga, dan selalu berusaha mengaitkan lokasi2 shooting JB dgn obyek2 wisata yg dikunjungi. Biasanya lokasi2 shooting JB selalu kota2 dgn obyek2 terkenal, mulai dari Paris, San Francisco, Istanbul, Mesir, Praha, Bangkok, Yunani dll. Regards.

    ReplyDelete
  5. Hmm menarik sekali.
    Kapan-kapan saya akan ke sana...

    ReplyDelete