Friday, September 9, 2005

Sate Mak Syukur - PadangPanjang.




Sate Mak Syukur - PadangPanjang.


Dalam perjalanan dari kota Solok menuju Bukittinggi, saya ingatkan
bung Zam - tour leader kami agar nanti mampir di Sate Mak Syukur -
yang di-wanti2 oleh seorang rekan Jalansutra agar jangan sampai
terlewat makan sate yang kesohor itu.

Selepas Danau Singkarak dan mendekati kota Padang Panjang, saya
melihat deretan pedagang duren, dan teringat pesan teman untuk juga
jangan melewatkan mencoba duren disana.
Maka kami berhenti dan berniat asal coba saja karena tidak lama lagi
kami akan sampai di Padang Panjang untuk menikmati sate Padang
Mak Syukur itu.
Eh durennya ternyata enak sekali - kami sampai menghabiskan 3 buah
duren yang harga sebutirnya 10.000,- itu,
lupa deh bahwa sebentar lagi akan makan sate.
Cara pedagang duren menunjukkan kwalitas durennya cukup unik, yaitu
bukan membuka sedikit kulitnya tapi dengan menusukkan lidi dan mencium
bau isi buah duren yang menempel pada lidi itu.

Benar saja belasan menit kemudian sudah memasuki kota Padang Panjang
dan dipertigaan yang kekanan arah Bukittinggi - kekiri ke kota Padang,
kami belok kekiri dan tak jauh dari situ sudah sampai di Mak Syukur.
Restoran Mak Syukur berlantai dua, dilantai bawah bisa menerima sampai
100 orang, kebetulan saat itu masih ada kursi kosong dilantai bawah.

Saya sempat melihat dapurnya yang secara atraktif berada dibagian depan,
satenya dipanggang memakai arang dari batok kelapa, dan kuah kuningnya
juga dipanaskan diatas bara api itu dalam panci besar.

Kuah kuning disajikan dalam piring beralaskan daun pisang (boleh minta
pakai ketupat didalamnya), dan satenya dalam tusukan lidi panjang.

Wah, luar biasa - satenya empuk sekali enak dicolek ke kuah kuning sedap ,
setiap orang rata2 habis belasan tusuk, malah seorang teman ada yang habis
sampai 18 tusuk ( dengan catatan ada duren mengganjal di perut nih).

Karena "merasa terganggu" oleh duren itu , maka esok sore kami balik lagi !

Dan esoknya lagi "tidak sengaja" lewat dekat Padang Panjang sehingga
"terpaksa" mampir lagi !!

Belakangan sepulang dari perjalanan ini, istri saya ditertawakan temannya,
karena cuma makan sekian belas tusuk saja -
suaminya kalau makan sate Mak Syukur itu sampai 50 tusuk !! .

13 comments:

  1. duh .. malem2 baca beginian jadi seakan siksaan duniawi ...
    hehehehe
    nice story pak sindhi

    ReplyDelete
  2. Waduh si oom mah :( bikin ngiler orang yg merantau hehe

    ReplyDelete
  3. adooouuuwww......aku boikot juga neh Multiply, buset, setuju dgn Acel, seksaan duniawi nehhhhh malem2 begini, udah laper, makan sih makan tapi SUPERBIHUN :(( *hoa*

    ReplyDelete
  4. superbihun tuh kayak supermi tapi buka mi melainkan bihun ya?

    iya nih setuju ama semuanya pak sindhi harus bertanggung jawab !

    ReplyDelete

  5. Hehehe,
    ada sih pelipur lara-nya - cabang Mak Syukur ada di Food Court
    Mal Kelapa Gading, tapi disini penonton kecewa lah -
    beda jauh dengan di pusatnya sono.
    Sampai dua kali saya nyoba yg di Jakarta itu, soalnya
    penasaran barangkali yg pertama saya lagi engga mood -
    ternyata memang mesti balik lagi ke PadangPanjang sana,
    Mau barengan ?? , hayooo atuh !!

    ReplyDelete
  6. *tess tess tess* aaaarrrggghhhh banjir deh keyboard saya oleh air liur... :))
    50 puluh tusuk ya dok??/ wuaduuuh jadi penasaran nih....

    ReplyDelete
  7. ada cabangnya lagi di foodcourn lantai dasar pasaraya grande .... kalo yg disini sih jam 6 sore udah keabisan melulu .. jadi penasaran huehehehehe

    ReplyDelete

  8. di Food Court Mall 3 Kelapa Gading juga ada,
    dan kemarin saya sempat nyobain juga yang di Lippo Supermal
    Karawaci, tapi koq rasanya engga nendang kayak di sono nya.
    kalau di PadangPanjang sih KO deh kita, nyerah - balik lagi
    balik lagi,he3.

    ReplyDelete
  9. saya juga sukaaaaaaaaa..makan di sini..enak banget! Kali ke rumah nenek, pasti lewat warung sate ini.

    ReplyDelete
  10. onde mande.......litak paruik wak jadinyo

    ReplyDelete
  11. tahun lalu dibulan agustus saya dan istri mampir disini, kebetulan hari hujan dan turun kabut tebal. cuaca dingin memang amat menunjang kenikmatan menyantap sate mak syukur + krupuk rambak nya. mungkin dia bisa membuka cabang di mall 2x top jakarta tapi suasananya nggak bisa digantikan.

    ReplyDelete
  12. betul waktu saya kesana juga sedang agak dingin,
    nah saya juga sudah coba di dua cabangnya di
    Jakarta dan Tangerang - wah jauuh dah,
    kabarnya sih karena daging sapi disana spesial.

    ReplyDelete