Saturday, September 24, 2005

" Dikerjain Kevin Kostner" di Waterworld - Osaka Japan.


 


"Dikerjain Kevin Kostner" di Waterworld - Osaka Japan.



Perjalanan dari Airport Kansai ke kota Osaka, banyak melalui
jembatan yang lumayan panjang dan tinggi diatas air laut.
Rupanya Airport dibangun diatas tanah reklamasi.
Kalau kita lihat peta Jepang maka heran juga kenapa kota-kota
besar dan utama di kepulauan Jepang ini berada dipantai timur
yang menghadap ke Samudra Pasifik yang luas itu,
mengapa bukan di pantai barat menghadap ke Laut Jepang
sehingga dekat dan mudah berhubungan dengan negara Rusia
dan Korea.


Didalam bus, tour leader kami seorang wanita yang fasih berbahasa
Jepang (kuliahnya di Sastra Jepang), memberitahu kami bahwa
semua Handphone dari Indonesia tidak akan bisa dipakai karena
sistem disini bukan GSM.
Kecuali handphone yang dibawanya, yang walau tetap memakai
SIM Card Telkomsel (0811) bisa ber-halo2 karena memakai
handset khusus.
Rupanya sewaktu masih di Jakarta, dia ke Wisma Staco Casablanca,
dengan menaruh deposit sebesar 500 ribu rupiah bisa meminjam
handset khusus system CDMA yang digunakan di Jepang itu.
Karena dia bisa berbahasa Jepang, maka tidak mempergunakan
local guide (lumayan menghemat tip local guide yang sebesar
400 yen/peserta/hari, untuk pak sopir tipnya 200 yen/peserta/hari).
Tapi si sopir kaga bisa berbahasa  selain bahasa ibunya, dan pak
sopir ini tertawa geli karena rombongan kami ini mempunyai code :
Japan Neko-Neko,
maksudnya dalam bahasa Indonesia sih : macam-macam,
tapi ternyata Neko dalam bahasa Jepang artinya : Kucing.


Obyek wisata Universal Studios, letaknya dipinggir kota Osaka,
dan ternyata kami datang pada saat yang kurang pas,
selain gerimis terus ( Nuke ngomel2 - kok summer di Jepang
kayak gini sih) yang mengharuskan kami terus berpayung ria,
juga hari itu hari Sabtu sehingga banyak sekali pengunjung lokal
yang berakibat antrian masuk keberbagai atraksi itu menjadi
panjang dan lama.


Di atraksi pertama yang kami datangi : Sesame Street yang 4 D,
kami bengong melihat petunjuk bahwa antrian lamanya 80 menit --
mana tahan harus berdiri segitu lama ditengah hujan rintik rintik.
Tidak jadi masuk, dan langsung menuju tempat pertunjukan yang
lainnya : Terminator 2 -
di pintu masuk terpampang 40 menit lama antriannya,
Nuke dan istri saya langsung ikut antri, saya ogah ikutan sengsara
begitu dan memilih duduk duduk santai saja menunggu diluar.
Dan memang sejam kemudian barulah mereka keluar,
saya tanya Nuke : bagaimana bagus engga tontonannya,
dijawabnya  : Ah, Garing !


Makin siang makin ramai, dan dibeberapa tempat kami gunakan
fasilitas Fast Pass, yang boleh digunakan maksimal masuk ke
tiga tempat yang berbeda.
Kalau kita melihat satu atraksi antriannya panjang, maka kita
jangan antri disitu tapi minta tiket Fast Pass-nya saja , yang
nantinya bisa kita gunakan untuk langsung masuk tanpa antri lagi
(jalur masuk antrian biasa dengan jalur masuk pembawa
Fast Pass berbeda, sebenarnya bersebelahan hanya dibatasi tali -
kalau disini sih udah dilangkahi orang).
Penggunaannya tentu tidak bisa langsung saat kita ambil Fast Pass
itu, melainkan sekian puluh menit kemudian sesuai dengan waktu
yang tertera di tiket Fast Pass itu.
Tiket Fast Pass itu hanya berlaku untuk pertunjukan ditempat kita
ambil tiketnya, tidak bisa untuk nonton pertunjukan ditempat lain.


Waktu menunggu kami gunakan untuk makan siang,
aduhai mahalnya - nasi goreng saja dengan sedikit salad dan
daging goreng sudah 1000 yen ( = 70 ribu rupiah),
atau memasuki atraksi lain yang waktu antriannya singkat saja.


Seperti di tempat induknya di Amrik sana, disini pun banyak
tersedia drinking fountain (lumayan menghemat beli aqua botol
yang 200 yen),dan toilet - satu2nya tempat yang diperbolehkan 
untuk merokok.
Terlihat banyak wanita Jepang yang merokok, dan saya bilang
sama Nuke : Ke, kayaknya hampir separuh orang Jepang -
rambutnya dicat coklat tuh.
Dijawab: Ah - lebih dari separuh Pap !!
Memang banyak laki perempuan, tua muda, rambutnya tidak lagi
hitam, tapi menjadi coklat, malahan saya lihat ada seorang nenek
yang rambutnya berwarna  .. ... biru !!


Kami "salah" masuk ke Jurassic park, semula dikira hanya atraksi
ringan saja sehingga istri saya ikut, ternyata pakai terjun2-an segala
dan diakhir atraksi perahu yang kami tumpangi itu terjun lumayan
tinggi kedalam kolam sehingga rambut kami-pun sampai  basah,
untung saja jantung istri saya engga kumat.


Setelah memasuki Back Draft (antri 30 menit) , Jaws (antri 20 menit)
yang mirip sekali dengan yang kami lihat di Anaheim dan Orlando
dulu,  kami tertarik ingin nonton Waterworld yang belum pernah
kami lihat sebelumnya.


Antriannya lumayan sengsara, panjang banget dan dibawah hujan
yang lumayan lebat lagi.
Setelah berdiri sekitar 20 menit, pintu masuk dibuka dan kami masuk
ke ruang pertunjukan yang luas - beratap sehingga tidak kehujanan.
Settingnya menarik karena sesuai dengan filmnya - kita lihat didepan
ada "laut" dengan bangunan metal rombeng khas Waterworld.


Sebelum acara mulai seperti biasa, sambil menunggu penonton penuh,
ada 3 pemuda Jepang berpakaian ala Kevin Kostner mengisi waktu
dengan bergaya pura2 berkelahi, menyiramkan air ke pengunjung
yang duduk dibaris paling depan
(rupanya sudah siap disiram karena semua memakai jas hujan).


Mereka memakai bahasa Jepang, kami hanya bisa me-nebak2 saja -
kalau diajak mengangkat kedua jempol atau menunjukkan kedua
jempol kearah bawah dengan berteriak wuuu.
Yah sudah ikutan saja walau engga ngerti apa yang diomongin.


Sesudah sekitar sepuluh menit menunggu sambil melihat penonton
yang ramai memenuhi bangku bergairah tertawa dan teriak mengikuti
apa yang diomongin ke 3 orang itu, lalu muncul seorang jagoan bule
diatas bangunan rombeng itu dalam hujan yang masih gerimis.


Nah, kami pikir mulai deh nih atraksinya.


Lalu si bule itu merosot turun lewat tiang besi, menghilang , kemudian
ada suara wanita melalui speaker dalam bahasa Jepang , dan kami
merasa aneh sekali -
kok semua penonton pada berdiri dan menuju pintu keluar,
lho ada apa ini ?,  apa pindah tempat nontonnya ??


Dalam kebingungan itu, ada seorang wanita dibelakang kami
memberitahu bahwa karena cuaca tidak bagus maka -
pertunjukan dibatalkan  -----  Astaga !!

6 comments:

  1. Benar , Pak Sindhi...generasi muda Jepang banyak benar yg ngecat rambut....makin tajir aje produsen cat rambut...Tapi org bule sini, mah kalau lihat rambut2 org Asia dicat warna warni begitu suka geleng2 kepala...mereka lebih suka rambut kita yg warnanya hitam...Makanya aye kagak ngecet2 rambut. Tapi baru tahu juga tuh ada nenek2 cat rambut biru...metallll juga tuh Oma.
    Seru juga acaranya di Jepang...seru ngantrinya yahhh????

    ReplyDelete
  2. haa? di jepang ada universal studio?? kenapa gak pindahin tulisan "hollywood" aja sekalian...ato "nekohood"
    review makanan dong Oom Shindi :)

    ReplyDelete

  3. Seru ceritanya pak Sindhi, lucu2, sampe tersenyum-senyum sendiri saya bacanya :D

    ReplyDelete
  4. Waktu menunggu kami gunakan untuk makan siang,
    aduhai mahalnya - nasi goreng saja dengan sedikit salad dan
    daging goreng sudah 1000 yen ( = 70 ribu rupiah),

    Aduuhhh 70 ribu rupiah kalo salemba bisa traktir 7 orang temen kost saya pak :). Seru banget jalan2 nya..di tunggue cerita2 lainnya :)

    ReplyDelete
  5. Hiyaaa....jadi inget kaki kejang pas ngantri di Universal Studio Osaka itu. Sehari penuh jadinya cuma bisa liat beberapa show, gak kuat ngantrinya man hehehehe.

    Hihihi ya gitu itu Jepang. Kapan hari di harajuku malah ngeliat bayi yang masih di kereta dorong udah di kasih highlight rambutnya. Ortunya dandanannya juga gak kalah heboh. *kalo inget masih geleng2 kepala*. Udah bisa diprediksi dandanan si bayi-chan kalo udah gede deh.

    ReplyDelete
  6. Kansai Airport ini didesign oleh Renzo Piano, berasal dari sketsanya yang seperti gelombang.
    Proses konstruksi dan desainnya memakan kurang lebih 10 tahun. Salah satu megastruktur yang selalu dijadikan contoh di perkuliahan arsitektur, hehehehe :)

    ReplyDelete