Perjalanan menuju SongPan masih 120 km lagi, kami sedang melewati
pegunungan batu yang sangat tinggi dan curam, saat itu jam 19.15 tapi
masih terang.
Disatu tikungan pada bagian yang sudah dekat puncak, tampak didepan
dikejauhan ada 2 mobil sedang berhenti dijalan.
Astaga !! ada tumpukan batu2 besar didepan mobil itu.
Rupanya terjadi longsor yang menutup jalan.
Pengemudi mobil didepan itu memberitahu bahwa longsoran itu terjadi
baru beberapa menit yang lalu saja.
Tidak mungkin bisa menyingkirkan batu2 besar yang ukurannya
sampai sebesar mobil sedan itu dengan tangan, dan kecil kemungkinan
mengharapkan alat2 berat akan cepat datang ke gunung yang begitu
tinggi ini, apalagi lokasi longsor ini jauh dari mana2.
Kami sebenarnya juga tidak boleh ber-lama2 disana, sangat
berbahaya karena bus berhenti dibawah tebing yang dinding
bebatuannya juga sudah retak2.
Daerah dekat kota SongPan ini memang daerah rawan gempa,dan
rupanya tak jauh dari tempat ini ada lokasi dimana tahun 1933
satu kota bersama ribuan penduduknya sekaligus lenyap akibat gempa
besar yang membuat kota itu amblas masuk sungai yang meninggalkan
bekas berupa danau besar yang airnya berwarna hijau menyeramkan.
wah! horor...terus kalo "in the middle nowhere" gitu gimana nyelametinnya?
ReplyDeletetrus gmn dok bisa keluar dari tempat ini?
ReplyDeleteseremmmm tapi seru nih...
ReplyDeleteiya tuh gimana cara keluarnya
masa iyah puter balik??
hiii...serem:)
ReplyDeletehiii, untungnya kendaraan yang bapak tumpangi ga jadi korban ya...
ReplyDeleteAduuhhh .. akhirnya gimana ceritanya?
ReplyDeleteDidepan mobil kami hanya ada dua kendaraan yang juga
ReplyDeleteterhalang, mereka itu yang bilang melihat bebatuan runtuh.
Kami tertegun, ada yang bilang yah sayang - kalau saja kita
sekian menit lebih dulu maka akan tidak terhalang, sebagian
lagi bilang untung telat - kalo pas2an lagi lewat dibawah
tebing yang bebatuan gede2 itu jatuh gimana hayo - he3.
Cerita lebih lengkap tentang kejadian terhalang runtuhan
tebing batu itu ada di :
http://smulya.multiply.com/photos/album/148/
Maka sekarang ke SongPan dan JiuZhaiGuo lebih mudah
karena pakai pesawat, kalau dulu itu ampun dah - selain
jauh juga jalan di lereng pegunungan yang curam sekali
dan rawan gempa.
Memang pemandangan sepanjang jalan walau serem tapi
unik sekali - jalan dibuat seakan melayang ditepi lereng
gunung dengan jurang dalam dibawah kita.
syereemm siy, tapi kek-nya foto yg di tengah ituh menunjukkan bahwa : walo dagdigdug, narsis jalan terussss.. :-))
ReplyDelete
ReplyDeletesoalnya nggak ada yang berani deketin runtuhan itu :-))
yah...kok lagi tegang diputus sih dok..kayak di pelem ajah..mustus ceritanya tegaaaaaa :(
ReplyDeleteyah...kok lagi tegang diputus sih dok..kayak di pelem ajah..mustus ceritanya tegaaaaaa :(
ReplyDeletePak Sindhi,
ReplyDeleteSaya agak lega bahwa sekarng sudah ada pesawat langusng, mudah2an tidak sampai batal nanti bulan September 2008.
Aswin