Aneka ulah aliran air sungai.
Dari berbagai belahan dunia tampil beberapa buah sungai yang
masuk daftar 100 Keajaiban Alam Dunia,
antara lain dua buah sungai raksasa di daratan China , yaitu :
YangTze dan HuangHo.
Seandainya kita menelusuri sungai itu dari mata air sampai ke
muaranya maka perjalanan itu tidak ubahnya dengan tiga kali
bolak balik Jakarta - Surabaya.
YangTze - yang merupakan sungai terpanjang di China, dan
HuangHo, mempunyai persamaan yaitu mengalir dalam arah
barat ke timur untuk akhirnya bermuara di Yellow Sea.
Bedanya adalah kalau YangTze berjalan relatif lurus, maka
HuangHo berjalan naik turun dan malah sempat nyelonong jauh
keutara mendekati perbatasan Mongolia.
Dalam perjalanannya di propinsi Sichuan, YangTze melewati
pegunungan yang terjal sehingga pemandangan sepanjang aliran
sungai di wilayah itu sungguh sangat spektakuler.
Maka saat ada ajakan menelusurinya, langsung kami iya-kan.
Perjalanan tiga malam menghilir sungai ini mempergunakan
kapal pesiar, berawal dari kota Chongqing, dan berakhir di
kota Yichang - yang letaknya tidak jauh lagi dari lokasi bendungan
raksasa YangTze yang saat itu mendekati akhir pembangunannya.
Di bulan September 1997, malam hari kami mendarat di airport
kota Chongqing, kemudian dengan bus menuju sungai YangTze.
Menjelang tengah malam barulah kami tiba ditepian sungai
yang konon fluktuasi ketinggian airnya bisa sampai 50 meter.
Masih ter-kantuk2 turun dari bus itu kemudian saya sempat
tertegun karena dikeremangan malam itu terlihat kapal yang
akan kami naiki itu berada jauh dibawah tebing tepian sungai.
Maka dengan sangat hati-hati kami menuruni tebing sungai
lewat tangga yang sederhana, lalu masuk kapal pesiar berlantai
tiga yang mungkin lumayan mewah untuk ukuran China.
Menjelang pagi saat kami masih lelap tidur, kapal lepas sauh
dan mulai berlayar menghilir sungai.
Selama tiga hari kami menginap didalam kapal dan siang hari
mendarat antara lain dikota FengDu yang dijuluki Kota Setan.
Memang saat kami disana, kota kuno ini berada sekian puluh
meter diatas permukaan air sungai, tapi kabarnya sekarang
sudah berada belasan meter dibawah permukaan air sungai
akibat sudah difungsikannya bendungan raksasa sungai YangTze.
Dikota itu kami naik cable-car yang sederhana banget menuju
ke sebuah kuil yang berada jauh diatas gunung - kuil yang
penuh dengan patung yang mimiknya serem-serem itu
(makanya FengDu disebut Kota Setan) selamat dari
kepunahan karena naiknya air bendungan tidak sampai
ke lokasinya.
Pemandangan dari ketinggian itu kearah sungai YangTze
yang ber-kelok-kelok sungguh indah, membuat kami betah
ingin ber-lama2 disitu.
Highlight perjalanan saat itu adalah saat kapal kami melewati
Three Gorges yang legendaris dan spektakuler.
Siang hari itu seluruh penumpang yang berjumlah ratusan orang
diundang naik keatap kapal dan kami mendapati kapal tengah
berlayar ditengah sungai lebar berarus cukup deras,
dikiri kanan tampak tebing yang sangat tinggi dan terjal.
Memang cukup mendebarkan karena posisi kapal berada di
situasi yang bisa berbahaya karena arus sungai deras sekali
dengan di kiri kanan tebing batu terjal siap merobek lambung
kapal yang merapat kepadanya.
Kami semua terpesona dengan pemandangan spektakuler
yang membuat kami merasa sangat kecil ditengah keperkasaan
alam itu.
Sekian jam berlayar disana kami disuguhi pemandangan aneka
bentuk tebing yang mempunyai bentuk yang unik dan dinamai
sesuai bentuk dan legendanya.
Tidak kalah spektakulernya adalah saat menelusuri :
Mini Three Gorges -
sebuah anak sungai YangTze yang airnya dangkal dan
diapit tebing pegunungan yang tinggi..
Pagi itu kami sudah bersiap-siap meninggalkan kapal,
semua memakai pelampung warna orange, lalu mendaki
tebing sungai yang lumayan curam.(foto)
Mobil kecil membawa kami kepinggir sebuah anak sungai
dimana ada pangkalan perahu.
Perahu besi dengan atap terbuka itu, bisa dimuati 20 orang
penumpang , dan mulailah perjalanan seharian melawan arus
deras sungai kecil yang berair sangat jernih. (foto)
Yang sangat seru adalah saat perahu harus melewati bagian
sungai yang begitu dangkalnya, sehingga dasar perahu besi
yang berbentuk datar itu sampai berbunyi gerosok-gerosok
karena bergesekan dengan batu kerikil didasar sungai.
Disatu tempat yang begitu dangkal penumpang diminta turun
dan jalan kaki, kemudian kami lihat perahu ditarik pakai
tambang sampai ketempat yang aman dan kami naik lagi.
Sungguh luar biasa pemandangan berperahu sekian jauh
dengan dikiri kanan dipagari dinding gunung yang tinggi.
(foto).
Saya sempat bengong waktu si awak perahu menunjuk satu
titik berwarna nun jauh diatas gunung - itu rupanya tanda
bahwa sampai disitulah nantinya air sungai naik akibat
difungsikannya bendungan YangTze -
sayang sekali tempat yang begitu luar biasa punah ditelan air.
Sungai HuangHo, memang nomer dua terpanjang di China,
tapi inilah salah satu sungai didunia yang mempunyai arus
yang sangat kuat.
Saya sempat dua kali bertemu dengan sungai yang juga
dikenal sebagai Sungai Kuning ini.
Pertama saat napak tilas Silk Road, saat itu kami kami
mengunjungi Lanzhou - ibukota propinsi Gansu yang dimasa
lampau merupakan lintasan jalan sutera yang sangat penting.
Kota Lanzhou bersuasana kota daerah padang pasir, dan
uniknya kota ini dibelah dua oleh sungai HuangHo yang airnya
sangat menarik perhatian karena berwarna merah coklat yang
tampak begitu pekat karena banyak mengandung pasir dari
gurun Gobi.
Saat mengunjungi Taman Sungai Kuning yang berada ditengah
kota dan ber-jalan2 sepanjang tepian sungai itu, beberapa
teman kakinya sempat terjeblos kedalam lumpur yang merah
coklat lengket itu. (foto)
Pada kesempatan lain dikota LuoYang dengan naik hovercraft
butut (terpaksa kami naiki karena hovercraft satunya lagi malah
sudah rusak) ngebut sekian kilometer menelusuri sungai dan
sempat mendarat dan jalan kaki di sebuah pulau ditengah sungai
yang terbentuk karena sedimentasi lumpur sungai hebat itu.
( foto )
HuangHo merupakan sungai yg paling banyak membawa
sedimen pasir didunia, dia membuang 4 milyar ton pasir kelaut
setiap tahun-nya atau membuat daratan baru di muara sungai
seluas 25 km2 (seluas Macao) setiap tahunnya !!.
Dikota ZhengZhou kami diajak mengunjungi sebuah Museum -
yang khusus untuk sungai HuangHo ini !!
Di dalam gedung tua yang besar itu diperlihatkan berbagai foto
yang memperlihatkan keganasan sungai ini.
Jaman dahulu sungai ini sering membuat kesengsaraan yang
luar biasa, bisa membuat banjir hebat tapi juga bisa membuat
kekeringan yang ganas seperti di tahun 1942 yang sampai
mengakibatkan 3 juta orang tewas.
Saat ini sungai Huangho sudah bisa dikendalikan dengan
membuat banyak bendungan, untuk dijalur utama saja ada
15 bendungan, kalau di anak/cabang sungai ada ribuan katanya.
Ada satu proyek hebat yang akan selesai ditahun 2010, yaitu
sungai HuangHo ini akan dihubungkan dengan sungai YangTze;
sodetan ini akan membuat kedua sungai ini berubah perangainya
dari pembawa kesengsaraan menjadi pembawa kemakmuran
karena saling mengisi kalau terjadi kelebihan atau kekurangan
air terjadi disepanjang aliran kedua sungai ini.
bersambung
part 4 : Dead Sea - Israel :
Pak Shin saya dr arah baliknya, naiknya dr Yichang ke arah Chongqing
ReplyDeletewah enak pak shin naik cable car, saya jalan tuh naik nya waktu di Fengdu
ReplyDeleteSayang sekali kabarnya semua obyek menarik yang
ada sepanjang aliran YangTze itu sudah berada puluhan
meter dibawah air.
Di FengDu itu view dari belakang temple yang berada
diatas gunung itu luar biasa cantiknya, sungai YangTze
terlihat begitu gagah - sayang saat itu saya masih pakai
kamera biasa (belum digital) jadi masih hemat2 film,
dan juga masih lebih senang pake handycam,
jadi engga banyak foto2 disana.
Pak Shin..
ReplyDeleteCeritanya menarik sekali..Kalau boleh untuk saran perjalanan di jerman.
Di kota Bremenhaven terdapat patung binatang yang bersusun 4. Jika kita bisa memegang kaki patung anjing maka orang di sana percaya bahwa kita akan kembali lagi ke Jerman. Saya sempat membaca tentang jerman dari blog anda. sangat menarik.
hallo,
ReplyDeletemakasih infonya, mudah2an bisa ke Jerman lagi dan
ke Bremenhaven itu.
salam
sm
pak shin ceritanya bagus, tapi klo boleh usul cerita yg menarik ini di lampirkan foto terkaitnya lebih banyak sehingga kita yg berkunjung ke situs bapak lebih menyelami alur narasi tersebut, terimakasih
ReplyDeletethanks,
ReplyDeletememang foto2nya dikit yah, pertama itu jaman doeloe
masih pake kamera kuno belum digital -
jadi hemat2 film motretnya, trus waktu itu dengan niat
bikin foto keluarga jadi ada orangnya melulu, kalau
sekarang pake digital sa-mau gue jeprat-jepretnya he he
dan sudah ada niat untuk motret lebih bener gitu.
maka saat itu tidak banyak foto yang bisa saya muat,
bisa lihat yang lainnya di :
http://smulya.multiply.com/photos/album/18
cerita2 perjalanan saya ke China ada disini :
http://smulya.multiply.com/photos/album/249/
sayangnya walau sekian kali kesana, belum punya
blog MP ini, jadi belum kepikir motret untuk dimuat
didalam blog seperti sekarang, maka foto2nya dikit.
thanks komentarnya yah
salam
sm
Jalan2 kecina kesungaix yu mungkin saja ada naganya kan panjangx sama dan panjang naga.
ReplyDelete