Berbagai Air Terjun pemegang rekor.
Ada empat buah air terjun yang tercantum dalam buku
100 Keajaiban Alam Dunia, antara lain air terjun yang
selama ini saya pikir adalah air terjun tertinggi didunia.
Tapi ternyata Victoria Falls di Zimbabwe dengan tinggi 120 meter
ini bukanlah pemegang rekor, melainkan sebuah air terjun yang
ditemukan oleh Jimmy Angel - seorang penerbang sekaligus
petualang, sehingga air terjun itu dinamai Angel Falls.
Angel Falls ini sungguh dahsyat - airnya jatuh tanpa hambatan
setinggi 3.212 kaki ( 979 meter ), sulit membayangkan bisa
ada air terjun dengan tinggi hampir satu kilometer !!
Sayang sekali sama seperti Victoria Falls yang nun jauh di
Zimbabwe, maka Angel Falls ini juga sulit dijangkau karena
lokasinya di Venezuela.
Pemegang rekor jenis lain sekaligus temasuk salah satu
dari Tujuh Keajaiban Dunia adalah Niagara Falls.
Untung saya memilih mengunjunginya dari sisi Canada bukan
sari sisi Amerika, karena dari sisi inilah kita bisa dengan leluasa
memandang begitu cantik dan perkasanya air terjun yang
sa-gitu gedenya.
Tampak didepan kita tirai air raksasa yang begitu lebar berwarna
putih, disertai suara gemuruh yang begitu memukau.
Dari sore sampai malam kami berjalan sepanjang tepian sungai
sambil sesekali berhenti menikmati pemandangan disebrang sungai
yang spektakuler itu.
Memang malam hari tetap bisa terlihat karena air terjun disoroti
lampu dari arah Canada itu dengan terang sekali.
Esok harinya kami setelah memakai jas hujan naik sebuah kapal
dan dibawa sampai begitu mendekati kaki air terjun sehingga
pengalaman bermandi semburan uap air terjun dan berada
sedemikian dekatnya dengan raksasa itu sungguh tak terlupakan.
Air terjun lain yang juga pemegang rekor adalah :
The Fantastic Iguassu Falls - South America.
Setelah mengunjungi Buenos Aires dan Sao Paolo, sebelum menuju
Rio de Janeiro kami mengunjungi Iguassu, air terjun yang terletak
pada perbatasan dua negara yaitu Brasil dan Argentina.
Waterfalls ini dijuluki "the world's widest waterfalls" karena lebarnya
mencapai dua kilometer.
Iguassu, nama yang berasal dari dialek Guarani Amerindian, artinya
"big waters" , diberikan kepada sungai maupun waterfallsnya.
Keunikan waterfalls ini antara lain karena terbentuk dari sekitar 20 buah
waterfalls besar dan kecil, setinggi 250 feet yang suara gemuruh airnya
terdengar sampai bermile-mile jauhnya.
20 waterfalls itu mempunyai nama-nama yang cantik, seperti :
Floriano, Deodoro, Benjamin Constant, 15 de Novembro,
Escondido, Adao e Eva, Kain e Abel, Los Amore, dan lain lain.
Waterfalls tersebut juga menjadi semacam batas yang memisahkan
wilayah Brasil dengan Argentina.
Puluhan waterfalls yang airnya berasal dari sungai Iguassu tersebut
letaknya berderetan ter-putus2 , dengan Floriano fall - yang terbesar
dan spektakuler, menjadi kebanggaan Brasil karena letaknya masuk
ke negara tersebut.
Dimusim penghujan dimana volume air sungai meningkat, waterfalls
tersebut bergabung sehingga menjadi satu pemandangan yang menak-
jubkan; sebaliknya dimusim kering menampilkan ratusan cascades -
membentuk landscape yang merupakan kecantikan alam -
tak terlupakan bagi yang melihatnya.
Pesawat yang membawa kami dari Sao Paolo ke kota tujuan kami
yaitu Foz do Iguassu yang berjarak 1000 km dari Sao Paolo,
mendarat pada malam hari, dan sesampainya di hotel kami mendapat
supper (karena sudah terlalu larut untuk disebut dinner); tapi tidak
menjadi masalah karena BBQ ala Brasil yang nikmat tetap membuat
semua peserta berselera menikmati makanan khas Brasil yang
disajikan.
Para pelayan berkeliling mengantarkan bermacam-macam daging
panggang yang ditusukkan pada tusukan panjang dari logam,
kemudian mengiris daging tipis-tipis langsung di piring kami jika
kami menginginkan daging tersebut.
Kota Foz do Iguassu unik sekali karena berada di dekat pertemuan
dua buah sungai yang merupakan batas negara Brazil dengan
Paraguay dan Argentina, hanya dengan menyebrangi jembatan sungai
Parana kita sudah tiba di negara Paraguay;
sedangkan menyebrangi sungai Iguassu sudah masuk ke Argentina.
Esok pagi kami menuju waterfalls yang letaknya tidak terlalu jauh
dari kota.
Suara gemuruh waterfalls sudah terdengar ketika kami turun dari bus
dan terlihat beberapa helicopter wisata beterbangan di kejauhan.
Berjalan sedikit dari tempat parkir bus, kami terpaku melihat peman-
dangan yang menakjubkan, disela-sela kehijauan pepohonan -
tampak didepan air terjun yang begitu lebar berderet-deret.
Sejauh kami menoleh kekiri dan kanan terlihat waterfalls yang begitu
lebarnya, bertingkat dan berderetan ter-putus2, airnya yang berwarna
kecoklatan terjun gemuruh menimbulkan uap putih yang melayang
tinggi.
Berbeda dengan pemandangan Niagara falls yang terasa "dingin"
karena sejauh mata memandang air melulu, maka Iguassu lebih enak
dipandang karena bersuasana hutan tropis yang hijau.
Kami berada di wilayah Brasil, dan air terjun di depan itu berada di
wilayah Argentina, jadi tepatnya air jatuh dari wilayah Argentina ke
wilayah Brasil, tidak ubahnya Niagara :
air jatuh dari sisi Amerika ke sisi Kanada.
Kebetulan saat kami datang debit air sungai sedang lumayan banyak
sehingga fallsnya cukup besar (saat adik saya Lanny kesitu kebetulan
sedang musim kering sehingga air terjunnya kecil-kecil saja).
Berbeda dengan Niagara yang terdiri dari dua buah falls yang tinggi
besar dan berada didaerah yang sudah dipoles/modern, maka Iguassu
yang tidak sebesar Niagara tapi begitu indah dan spektakuler karena
begitu panjang berderet-deret,
dibeberapa lokasi airnya tidak langsung jatuh ke dasar falls tapi ber-
tingkat, dan sekelilingnya masih berupa wilayah hutan yang masih
alami sekali.
Kami lalu menuruni tebing menuju sungai dikaki waterfalls, dan mulai
memakai jas hujan karena akan naik ke dermaga yang dibuat berkelok-
kelok dari pinggir sungai menuju ke kaki waterfall yang paling utama/
paling besar, yaitu Floriano fall.
Benar-benar pengalaman yang mendebarkan ketika kami berjalan
di atas dermaga yang dibuat menjorok dari tepian sungai menuju
ketengah sungai mendekati kaki air terjun yang begitu besar dengan
suara gemuruh air yang memekakkan telinga.
Uap air yang terbawa angin dari air terjun membuat kami kami basah
kuyup yang repot melindungi kamera saat mencari posisi yang bagus
untuk mengambil foto.
Setelah itu kami menuju pinggir waterfalls dimana ada sebuah anjungan
yang dibuat menjorok melayang dari lereng bukit menuju ke muka air
terjun,benar-benar satu pengalaman yang fantastis berada sedemikian
dekatnya dengan air yang terjun yang begitu besar itu.
Selesai berfoto-foto didermaga, kembali ke atas tebing dengan lift lalu
naik bus lagi untuk pergi ke seberang sungai yang merupakan wilayah
Argentina, untuk itu kami harus melewati perbatasan negara dan
pemeriksaan imigrasi.
Di sisi Argentina pemandangan tidak kalah fantastis, karena kalau tadi
disisi Brasil kami berada dibawah air terjun maka sekarang kami berada
di atas air terjun.
Kami berjalan di atas jembatan-jembatan kecil yang dibuat diatas bibir
sungai yang airnya persis akan terjun itu, jadi dari atas jembatan itu
kami bisa melongok kebawah falls melihat proses terjunnya air .
Sungguh pengalaman tak terlupakan melihat air sungai di bawah kaki
kami yang semula mengalir tenang lalu berubah bergelora terjun ke
bawah dari ketinggian itu.
Sayang sekali saat itu turun hujan sangat lebat, sehingga tidak me-
mungkinkan membuat foto-foto, padahal pemandangan dari sisi Argentina
tidak kalah spektakulernya dibandingkan sisi Brasil diseberang sana.
Sebagai pelengkap dari kunjungan tersebut, kami dibawa ke tepian
sungai Iguazu, pada posisi hilir dari air terjun.
Kami diberikan pelampung, memakai jas hujan lagi dan naik speedboat
karet kapasitas sembilan orang penumpang yang mempunyai mesin
yang bertenaga kuat , lalu ngebut menuju air terjun yang berjarak sekitar
10 menit perjalanan dengan boat itu.
Wah, bukan main serunya ngebut di sungai yang airnya deras berwarna
coklat keruh itu, saking kencangnya sampai terlonjak-lonjak karena
melawan arus air yang begitu deras.
Sesampai di waterfalls ternyata si pengemudi dengan nakalnya
mengarahkan boat begitu dekatnya dengan sebuah air terjun besar yang
bergemuruh ; keruan saja semua basah kuyup diguyur cipratan air dan
teriak-teriak senang campur deg-degan.
Setelah kembali dari petualangan yang aduhai itu, barulah si pemandu
wisata yang orang Brasil bilang bahwa sungai Iguassu itu ada buayanya.
Untung saja bilangnya belakangan - kalau saja sebelum naik boat ,
pasti istri saya keluarkan hak veto-nya.
bersambung :
HuangShan.
cari dong tentang reptil2 legendaris, kalo ada tolong email ke saya di pesoet_ryo@yahoo.com...saya akan banyak berterimakasih...
ReplyDeletecari dong tentang reptil2 legendaris, kalo ada tolong email ke saya di pesoet_ryo@yahoo.com...saya akan banyak berterimakasih...
ReplyDelete