Waktu keluar airport ZhangJiaJie (wilayah yang hanya seukuran kabupaten), kami
surprise sekali karena diantar menuju sebuah bus besar hijau keren bertuliskan VIP.
Bus itu dua lantai, penumpang naik ke lantai atas melalui dua buah tangga sedangkan
koper rombongan kami yang berjumlah 30 orang, leluasa masuk perut bus dilantai dasar.
Serasa naik bus Mercedes saja, padahal setelah ditanya ternyata merk-nya King Long.
Selama perjalanan sekian jauh di propinsi Hunan dan GuiZhou itu, selalu melewati jalan
mulus, bukan hanya highwaynya tapi jalan biasa juga bagus banget.
Saat menelusuri GuiZhou yang wilayah pegunungan, perjalanan juga tetap nyaman,
rupanya daripada bikin jalan muter2, kalo ketemu perut gunung ditembus saja dengan
bikin terowongan yang entah berapa banyak kami lewati, dan kalau ketemunya jurang
dibuatlah begitu banyak jembatan, ada yang tingginya aduhai karena menghubungkan
dua puncak bukit yang tinggi.
Salah satu jembatan yang aduhai adalah Beipanjiang Bridge karena antara 2003-2005
memegang rekor dunia sebagai The World's Highest Bridge .
Kami sengaja kesana, turun diujung jembatan yang panjangnya 388 meter tersebut
dan berjalan menyebranginya, terasa banget kemegahan jembatan setinggi 366 meter
diatas sungai yang mengular jauh dibawah, konon kalau kita jatuhkan batu kesungai -
perlu waktu lebih dari 10 detik baru menyentuh air sungai yang berwarna hijau.
Lebih ajaibnya lagi, ternyata diatas Beipanjiang river ini, terpisah sekitar 50 kilometer
ada dua jembatan tinggi lainnya. Kalau diatas bumi ini diluar China - tidak ada sungai
yang mempunya lebih dari satu jembatan tinggi - Beipanjiang malah punya Tiga !
Dalam perjalanan tentu kebutuhan vital lainnya adalah Toilet, untungnya di China cukup
banyak tersedia toilet, baik di stasiun pompa bensin maupun di tempat2 wisata -
kebanyakan gratis, ada juga yang menarik biaya 1 Yuan/orang - kalau kebetulan tidak
ketemu toilet dimana-mana banyak WC alam hehe.
Sebagian toilet masih tradisional banget, jangankan WC nya ada pintunya malah sekat
antar WC paling tembok setinggi satu meter, sehingga penggunanya bisa ciluk-ba.
Pernah suatu kali saya memasuki toilet umum, saya masuk duluan daripada teman2,
WC-nya berpintu tapi ada seorang pria yang sedang asyik jongkok didalamnya tanpa
menutup pintu.
Saat keluar bangunan toilet itu saya berpapasan dengan teman2, saya pesan nanti
masuk jangan tengok kekiri yah.
Ternyata semua tetap saja tengok kekiri, dan salah seorang teman bilang :
"Gile banget tuh orang - masa dia jongkok sambil sms-an" .
Yang anehnya lagi di suatu tempat wisata, toiletnya bersih banget serta modern,
saking modern-nya sampai kita semua yang menggunakannya ter-bingung2, sebab
disetiap urinoir ada sebuah layar monitor terpampang.
Kami semua tidak bisa memecahkan rahasia apa kegunaan layar monitor disitu,
ada yang bisa menebaknya ?
Menarik
ReplyDeleteDoc Sindhi, China kayanya ga mo kalah nih sama Jepang dalam hal pertoiletan. Kalo di China pake monitor buat flush sensor (wakakk.. Ngawur!)
ReplyDeleteKalo di Jepang closetnya bermusic utk menyamarkan suara "Plung" ;)
bisa sambil lobbying nih pak ..
ReplyDelete:)) waktu di stasiun chengdu,cuma ada sekat2,pintunya dicopot.tp di beberapa monastery sudah ada pintunya :D
ReplyDeletedugaan saya itu layar monitor untuk menayangkan video promosi wisata, cuma apa iya orang mau ber-lama2 berdiri disitu
ReplyDeleteboleh dicoba idenya tuh hehe
ReplyDeleteyang ngeselin, pintunya ada tapi teteup aja ga ditutup
ReplyDeletekeruan dah WC tanpa sekat gitu kan nggak pake sistim
kayak disini yang buangannya langsung ke septik tank,
disitu jatuh ke semacam solokan saja.
anginny gk wus wus oom?
ReplyDeletehaha, saat itu nggak tuh, lalulintas juga nggak banyak yang lewat
ReplyDeleteInteresting maning!
ReplyDeleteKamera belum dipasang, selang seling biar saling menebak juga, siapa punya.
Ini salah satu bentuk keterbukaan ya :)
ReplyDeleteOom... Liat jembatan itu... Langsung inget sm yg barisan ambrol
ReplyDeleteya sama2 jembatan gantung, sedikit lebih panjang karena
ReplyDeleteyg di sungai Mahakam bentangan diatas sungainya cuma 270 meter
Bung Sindhiarta,
ReplyDeleteKolega saya bilang monitor itu untuk menyajikan iklan.
Salam,
Teddy
thanks infonya
ReplyDelete