Saat keluar dari tempat parkir Boemi Joglo, Nuke bilang -
Pap kita jangan menuju keluar, kearah dalam dulu, kabarnya
ada resto besar didalam sana.
Maka begitu keluar dari tempat parkir, tidak belok kekanan
tapi kearah kiri.
Ternyata hanya sekitar duaratus meter kemudian, tampak
bangunan megah didepan, sampai2 kami bingung juga koq
ada resto begini keren didalam kampung.
Terpampang besar nama-nya yang juga bikin kami ber-tanya2,
Congo - wah artinya apa nih, punya orang Africa kali.
Tadinya saya tidak mau mampir, kan baru saja makan, tapi
rasa penasaran menyiksa, apalagi saat itu mulai temaram -
lampu2 restoran begitu atraktif mengundang, maka kami
nyelonong masuk saja dan parkir dihalaman resto yang luas.
Sebuah bangunan megah bergaya modern tampak disebelah
restoran, ternyata bangunan 3 lantai itu untuk pesta/pertemuan,
muat sampai 1000 tamu katanya.
Didepannya ada sebuah mesin yang bentuknya aneh, rupanya
mesin pemotong kayu jaman kuda gigit besi.
Pemilik tempat mungkin awalnya pengusaha pemotongan kayu,
maka bukan saja mesin antik itu dipajang juga beberapa karya
kayu yang cantik dipajang di restonya.
Halaman menuju resto tiga lantai itu, dipasangi lampu2 jadi
terlihat cantik, sayang sekali perut tidak memungkinkan untuk
di refill - yah nanti deh kami kembali.
Wah memang surprise ada Congo di Bandung, mana Patrice Lumumbanya?
ReplyDeletepak Aswin,
ReplyDeletesaya sdg di Bandung, jadi saya jawab pakai komputernya
putri saya nih,
karena malu ati masuk tidak untuk makan malam maka
malu nanya2, termasuk nanya arti nama Congo itu,
mudah2an nanti ada`rekan yg kesana dan nanya artinya.
tadi saya ke Cipanas Garut, dan mampir ke`candi Cangkuang -
candi satu2nya ditanah Sunda.
salam
sindhiarta - sedang di Bandung
kalo ngga salah, ini yang punya Helmi Yahya ya??Kmaren ini ada di tv, liputannya
ReplyDelete
ReplyDeleteoh ya ?
nggak sempat nanya2 waktu itu
wah, saya saja yang deket belum pernah ke sini nih. hi hi hi.
ReplyDelete