Kompas Rabu 23 Juli 2008, dihalaman muka ada berita besar yaitu
tertangkapnya Radovan Karadzic, buronan kakap yang diburu
dunia karena kejahatannya atas kemanusiaan.
Diperlukan waktu 13 tahun sampai tertangkapnya di Beograd, kini
akan dihadapkan kemuka Pengadilan Penjahat Perang di DenHaag
untuk mempertanggungjawabkan pembantaian puluhan ribu orang
saat perang Bosnia-Herzegovina 1992 - 1995.
Fotonya di Kompas itu jelas sudah berbeda sekali dengan saat
dia masih sangat berkuasa, kini kurus tua, berewokan putih.
Oktober 2006, saya sempat berada di Beograd, disana memang
masih terlihat sedikit puing sisa-sisa perang itu, beberapa gedung
milik militer terlihat hancur lebur karena di rudal pesawat NATO,
termasuk Kedutaan Besar China yang kesalahan tembak.
Gedung2 itu rupanya sengaja tidak diperbaiki, mungkin untuk
memperlihatkan kepada dunia dampak tindakan NATO.
Pemboman oleh NATO itu dalam upaya menekan fihak Serbia,
dan memang berhasil - Serbia menarik pasukannya dari Bosnia.
Hanya beberapa gedung hancur itu tentu tidak bisa menutupi
keanggunan kota Beograd yang cantik, gedung2 antik di pusat
kotanya begitu terawat apik.
Kami sempat berjalan-jalan sore di pusat kota, dan juga mampir
ke makam Josef Broz Tito, bapak bangsa Jugoslavia.
Tapi saat kami memasuki kota Sarajevo, barulah terlihat nyata
betapa hebat dan kejamnya perang saudara waktu itu.
Kota kuno yang berada didalam lembah ini di blokade dan di
bombardir habis2an hampir setiap hari antara tahun 1992 -1995.
Pasukan Serbia-Bosnia pimpinan General Ratko Mladic bisa
leluasa membokade dan menembaki bangunan dan apapun
yang bergerak didalam kota Sarajevo karena menguasai
lereng pegunungan yang melingkari kota.
Malam hari saat kami tiba di Hotel Holiday-Inn tempat kami
menginap, melihat sekeliling terasa ngeri, sebab boleh dikata
hanya hotel itu yang utuh, gedung lainnya kalau tidak terbakar,
pastilah penuh dihiasi lubang2 bekas peluru.
Holiday-Inn selamat karena saat itu menjadi tempat menginap
para wartawan dari seluruh dunia yang meliput perang Bosnia.
Hebatnya walau di blokade sekian lama, kota Sarajevo tidak
jatuh ke tangan musuh, antara lain karena para pejuang Bosnia
membuat tunnel rahasia, terowongan bawah tanah sepanjang
800 meter inilah yang menjadi urat nadi Sarajevo.
Saya sempat memasuki sedikit awal tunnel itu, yang kini
sebagian besar sudah runtuh.
Bahan makanan, obat2an, senjata dan peluru secara rahasia
dialirkan lewat sana, walau kota boleh dikata hancur lebur tapi
perlawanan jalan terus sampai akhirnya bombardemen NATO
atas Beograd itulah memaksa Serbia undur dari Sarajevo.
Radovan Karadzic sudah masuk bubu, tapi General Ratko Mladic,
komandan pasukan yang memblokade Sarajevo, masih bebas.
Saat blokade itu dialah yang dengan kejamnya memerintahkan :
'Shoot at slow intervals until I order you to stop.
Shell them until they can't sleep,
don't stop until they are on the edge of madness'.
Waktu masih panjang, kita lihat penjahat perang di Kamboja -
biar sekian lama mereka sembunyi tapi keadilan rupanya
tetap ada dan jalan terus - mereka terus dikejar sampai tua ! -
terbukti sudah jadi kakek-nenek justru mereka tertangkap.
Dengan begitu banyaknya korban..memang sudah semestinya keadilan ditegakkan ya pak. Bagaimana dengan Aung San Su Kyi...meskipun tahun ini "karantina" baginya habis..tapi saya masih ragu junta militer di sana akan membebaskannya....tapi semoga keadilan juga berlaku disana. Amin
ReplyDeletedok, ini ikut regular tour "east europe' atau grp sendiri dgn Hoden? saya sendiri belum sempat ke sini nih....:)):))
ReplyDeleteperang memang kejam,
ReplyDeleteapalagi perang saudara, sangat memilukan,
tapi yang paling tidak masuk akal memang
genosida di Kamboja oleh Khmer Merah,
dimana sesama anak bangsa dibantai se-mata2
karena termasuk kaum inteletual, beragama dll,
pokoknya "orang kota" dah
ceritanya bisa dilihat di :
Mengapa PolPot begitu kejam thdp bangsanya sendiri
http://smulya.multiply.com/journal/item/21
Toul Sleng Prison - Kamboja
http://smulya.multiply.com/photos/album/11
bung Tonny,
ReplyDeleteikut Golden Rama - Balkan Tour, rutenya:
Rumania-Bulgaria-Serbia-Bosnia-Croatia.
Yang bawa Iwan, kayaknya free lance.
Ada keluarga bawa anak kecil, manyun terus dah
tuh anak, kalau kita orang2 tua sih asyik karena
unik, apalagi setelah sampai di Croatia : Dubrovnik,
Split,Trogir dan Plitvice (yang kata almarhum Oom Hadi
itu adalah JiuZhaiGuo nya Croatia).
Total 15 hari perjalanan,
Dokter Sindhi, thx for sharing...saya mungkin bakal merinding terus kalau lihat langsung ke lokasi...di Louisville banyak orang Bosnia refugee, banyak yang korban perang lost family, jadi handicap.
ReplyDeletesewaktu disana kami diputarkan film tentang
ReplyDeleteblokade selama empat tahun itu, terlihat kegiatan
tentara Serbia dari posisi diatas gunung menembaki
mobil didalam kota yang berlari cepat, juga orang2
yang berlarian, gedung2 yang meledak ditembaki meriam,
wah serem banget.
kabarnya rata2 per hari ada 329 tembakan meriam/mortir,
dengan rekor 3.777 tembakan tanggal 22 July 1993.
September 1993 nyaris semua bangunan sudah terkena
tembakan dengan berbagai derajat kerusakan.
Tercatat 35.000 bangunan hancur total,
korban banyak sekali, 10.500 penduduk Sarajevo tewas
dan 50.000 terluka
sampai sekarang masi tembus gak ini pak?
ReplyDeletesudah runtuh,
ReplyDeletebikinnya darurat dan tanahnya banyak air,
apalagi dimusim dingin air membanjiri tunnel,
perhatikan ada rel disana, itu dibuat belakangan,
dengan memakai lori maka pengangkutan barang/
orang sakit jadi lebih mudah.
berbeda dengan ChuChi Tunnel di Vietnam
yang tanahnya keras - saya sempat menelusuri
didalamnya cukup jauh - sambil berjalan jongkok
ChuChi Underground Tunnel - Vietnam
http://smulya.multiply.com/photos/album/28
keren om sindhi.... ngeri kena bom ngga ato minimal ranjau...:)
ReplyDeletetrus gimana dengan Soeharto , katanya lebih hebat lagi "hasilnya"....
kalo di Tunnel of Hope, sudah bersih dan juga
ReplyDeletependek saja sisa tunnelnya,
nah kalau di ChuChi memang serem karena
masuknya jauh didalam tanah dan begitu berliku,
untunglah sudah keluar dari sana baru tahu kalau
didaerah sana banyak ular berbisa, jadi di toko
sekitar situ banyak dijual minuman obat dalam botol-
isinya cairan dengan ularnya sekalian, he3
lha iya ini yang ngeri,..
ReplyDeletepeluru kok disiram2,...
wah ularnya juga dibisnisin ya...:)
ReplyDeleteahahahha..
ReplyDeleteaduh maaf commentnya kocag.
saya mpe senyum2 sendiri.
:)
Oom main petak umpet kok jauh amat sampe ke Sarajevo? Hehehe
ReplyDeletelha wong caption-nya tulisannya gitu,... disiram,..
ReplyDeletekhan ngeri....
Waduhhhh om, i luv it...bagus banget
ReplyDeleteVon,
ReplyDeletelha si babe&nyak kan ikutan juga.
kalo baca cerita2 perang kan memang ada istilah gitu,
ReplyDeletejadi seakan kita menyiram pakai semprotan air,
biasanya kan tembakan satu-satu, kalau diberondong
membabi buta maka seakan menyiram pakai selang, dan
hasilnya seperti terlihat di tembok rumah itu.
Yang paling untung karena waktu didalam tidak dipatuk ular dong pak.
ReplyDeleteTidak diberitahu sebelumnya mungkin karena biar pada belanja minuman obat itu he..he..he...
Tidak menyangka yah, padahal design kotanya begitu indah tapi ternyata mengandung sejarah yang cukup panjang
ReplyDelete