Kebanyakan kota besar di pulau Honshu Jepang terletak disisi
timur pulau - yang lebih disukai karena udaranya lebih hangat,
ketimbang wilayah pantai barat yang memang dingin sekali.
Salah satu dari sedikit kota yang berada di pantai barat Honshu
adalah Kanazawa, ibukota Ishikawa Prefecture ini terkenal akan
hujan-nya, yang begitu seringnya sehingga ada pepatah :
" even if you forget your Lunchbox, don't forget your Umbrella".
Winter disana juga begitu dingin dan kelabu, angin dari Siberia
membawa salju ke pantai Honshu - tebal salju setengah meter
atau lebih sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Kanazawa.
Maka tidak heran dibanyak jalan raya disana terdapat sprinkle
yang berfungsi untuk mencuci salju dari permukaan jalan.
Lokasinya terpencil terjepit antara pegunungan tinggi Japan Alps
dengan Laut Jepang, sudah selain tidak dilewati jalur Shinkansen,
airport juga adanya di kota Komatsu, 50 menit perjalanan dg bus.
Inilah yang menyulitkan turis kalau ingin datang melihat kota besar
dari masa Edo yang begitu terjaga keasliannya.
Maka inilah satu permata turisme Jepang yang begitu terlewatkan,
bahkan oleh kebanyakan orang Jepang sekalipun.
Kyoto yang menawarkan temple dan shrine-nya yang bagus-bagus
memang lebih terkenal, tapi kalau ingin mencari tahu soal sejarah
dan kebudayaan Jepang kuno adanya di Kanazawa.
Sejarah Kanazawa berawal tahun 1546 saat sekte Buddhist Ikko
mendirikan pusatnya di tempat yang belakangan menjadi lokasi
Kanazawa Castle. Setelah terjadi invasi tahun 1580, silih berganti
terjadi pertempuran, sampai akhirnya wilayah itu dikuasai Shogun
Maeda Toshiie tahun 1583.
Sejak Maeda memasuki Kanazawa, praktis kota ini tidak pernah
tersentuh lagi peperangan, inilah yang mempertahankan kecantikan
wilayah itu.
Para Shogun, Samurai, Geisha dan pedagang masa lalu itu kini
meninggalkan jejak sejarah di Kanazawa dalam satu daerah yang
terpusat dan juga mudah dijangkau, inilah yang menjadi tujuan
para turis yang ingin melihat berbagai bangunan dan kebudayaan
kuno Jepang itu.
Kanazawa beruntung sekali saat Perang Dunia II menjadi salah satu
dari sedikit kota besar di Jepang yang tidak ditargetkan diserang
pesawat pembom Amerika, inilah yang membuat bangunan2 kuno
di Kanazawa masih utuh sekali.
Setelah mengunjungi Shirakawa-go, Kamis siang 3 April 2008 kami
tiba di Kanazawa, makan siang berlangsung dilantai dua restoran
dengan pemandangan kearah Ishikawa-mon, gerbang belakang dari
Kanazawa Castle. Lingkungan sekitar hijau asri banyak pepohonan
termasuk pohon Sakura yang sedang berbunga.
Sayang sekali sebagian besar istana musnah saat terjadi kebakaran
besar tahun 1888, sehingga walaupun sebagian telah di restorasi
pada tahun 2001 saat kami menengok kedalam lewat gerbangnya,
kami tidak tertarik untuk lebih jauh memasukinya.
Dimasa lampau - Ninja, adalah orang yang terlatih dalam berbagai
ilmu bertarung, yang dikisahkan piawai menyelinap masuk kedalam
rumah lawan dalam misi mata-mata, sabotase sampai membunuh.
Dalam film jaman dulu kita terpukau aksi Ninja yang berpakaian
warna merah/biru gelap dan memakai penutup muka, yang dengan
lincahnya berjalan diatas tembok lalu menyelinap masuk tanpa
bersuara kedalam rumah sasarannya.
Kalau kepergok, sang Ninja membanting semacam benda bulat
yang mengeluarkan asap tebal dan sinar terang membutakan,
dan dalam sekejap dia sudah raib entah kemana.
Kanazawa's Myoryuji Temple alias Ninja-dera (Ninja temple) yang
dibangun tahun 1643 adalah tempat yang pertama kami kunjungi.
Temple unik ini adalah salah satu dari sekian banyak temple yang
dibangun disekitar Kanazawa Castle, dibuat sangat kokoh tahan
serangan taifun maupun badai salju.
Temple ini dari luar terlihat hanya dua tingkat, tapi sebenarnya
didalamnya empat tingkat, di jaman Edo itu Shogun Tokugawa
melarang bangunan lebih dari tiga tingkat.
Memasuki temple itu ada banyak keharusan : berpakaian sopan,
membuka kaca mata gelap dan topi, tidak boleh berisik, tidak
boleh pegang-pegang, merokok dan memotret dilarang, juga
bayi dan anak-anak tidak diperkenankan masuk.
Setelah membuka alas kaki, kami diajak naik dan masuk ke
ruang tengah, duduk di tatami mendengarkan penjelasan dari
petugas temple.
Rupanya walau namanya Ninja Temple, tidak ada kaitannya
dengan Ninja, dinamai demikian karena didalam bangunan kayu
dengan 23 kamar dan 29 buah tangga itu terdapat begitu banyak
trap dan trick.
Bangunan rumit itu bukan saja mempunyai begitu banyak kamar
yang sempit2, lorong2 dan tangga tersembunyi, juga banyak
sekali pintu rahasia dengan jebakan disana-sini, sampai ada
sumur yang dasarnya konon nyambung ke Kanazawa Castle.
Lorong2 rahasia itu untuk dipakai penguasa setempat melarikan
diri kalau sedang berada disana mendapat serangan.
Mulailah kami diajak keluar masuk kamar, naik turun tangga dan
kami semua terpesona dengan begitu rumit dan cerdiknya rumah
itu dibuat.
Dimana-mana ada pintu geser dan kamar berbagai bentuk, ada
ruangan yang atapnya rendah - sehingga kalau ada penyerang
mendadak masuk ruangan dia tidak bisa mengangkat tinggi-tinggi
samurainya - akan mentok keatap ruangan.
Anak tangga ada yang dibuat tidak sama tingginya, menyebabkan
penyelinap bisa terjatuh ditempat yang agak temaram itu.
Dibeberapa ruangan kalau bilah papan lantai diangkat, ternyata
ada tangga rahasia menuju ke lorong untuk melarikan diri atau
menuju ruang dimana penjaga berada.
Tujuan berbagai jebakan itu untuk menjebak/mengelabui mata
penyerang agar Shogun bisa melarikan diri.
Sekitar setengah jam kami diajak naik turun, nerobos kesana
kemari dalam bangunan rumit agak gelap yang punya dinding
sampai tujuh lapis itu, sungguh seru sekali.
Berikutnya kami menuju Kenrokuen, sebuah taman yang mulai
dibangun tahun 1676. Bentuknya typikal Edo Period, karena
taman ini awalnya adalah taman luar dari Kanazawa Castle.
Berbagai Shogun memperbaiki taman dan membangun beberapa
rumah/tempat peristirahatan, termasuk membuat sistim kolam/
pengairan dan sebuah air mancur yang dikatakan tertua di Jepang.
Menjelang sore diudara yang sejuk kami berjalan kaki memasuki
Kenrokuen, disana sini tampak pepohonan yang sudah tua tapi
terawat apik, asri sekali apalagi ada danau ditengahnya.
Dari tepian taman kuno yang ternyata berada diatas bukit, kami
bisa memandang kearah kota Kanazawa dibawah kami, sungguh
pemandangan yang cantik sekali.
Kini taman yang dipenuhi pepohonan, kolam, air terjun dan bunga
pada areal seluas 100.000 m2 itu menjadi salah satu dari
"Three Most Beautiful Gardens in Japan" dan pada tahun 1985
ditetapkan sebagai A National Site of Special Scenic Beauty.