Jepang pada abad ke 19, mengakhiri kebijakan politik pintu
tertutup-nya dari dunia luar.
Kota pelabuhan Nagasaki dan beberapa kota pelabuhan lain
seperti Yokohama, Hakodate, Kobe dan Niigata, dinyatakan
terbuka, bukan saja mulai boleh disinggahi orang asing, juga
dibolehkan mendirikan rumah di kawasan yang tertentu.
Thomas Blake Glover (1838 - 1911) lahir di Scotland, dia tiba
di Nagasaki tahun 1859 pada usia 21 tahun saat pelabuhan
ini mulai terbuka.
Belakangan dia menjadi National Hero - sebagai salah satu
"founding fathers" Jepang modern.
Jasanya antara lain mendorong industrialisasi, membangun
perusahaan pembuat kapal yang kini menjadi raksasa industri
Mitsubishi, membangun jalur kereta api pertama di Jepang.
Tidak hanya itu, dia adalah orang yang mengorganisasikan
pengiriman pemuda Jepang untuk dididik diluar negeri.
Salah satunya adalah Hirobumi Ito - yang nantinya menjadi
Perdana Menteri pertama Jepang.
Selain Glover menjadi orang asing yang begitu populer di
Jepang, ialah orang non-Jepang pertama yang dianugerahi
The Order of the Rising Sun, salah satu bintang jasa utama
di Jepang. Tahun 1911, dalam usia 73 tahun ia meninggal
dunia, dimakamkan di Sakamoto International Cemetery -
Nagasaki.
Tahun 1863 Glover membangun rumah di tempat yang
khusus untuk orang asing, yaitu dibukit Minami-Yamate
Nagasaki - kini bukit taman itu dinamai Glover Garden.
Pemandangan dari bukit ini begitu terbuka kearah seluruh
pelabuhan dan kota Nagasaki - sungguh cantik memukau.
Selain itu Glover Garden memang punya banyak daya tarik :
Jalan aspal dan tennis court pertama di Jepang adanya di
Glover Garden, serta kisah Madame Butterfly - novel tenar
yang ditulis John Luther Long settingnya juga di Nagasaki.
Konon kisah Madame Butterfly yang menantikan kembalinya
sang kekasih Captain Pinkerton dari US Navy, diinspirasi
kebiasaan Madame Tsuru - istri dari Thomas Blake Glover
yang suka menyulam gambar Butterfly di lengan kimono nya.
Patung Tamaki Miura, penyanyi opera Japan yang mashur
diseluruh dunia karena perannya sebagai Madame Butterfly
juga terdapat didalam Glover Garden.
Berbagai VIP dari seluruh dunia, seperti Presiden Grant
dari Amerika, sampai penyanyi terkenal Maria Callas
tercatat pernah bertandang pula kesana.
Konon setiap tahunnya Glover Garden dikunjungi oleh
sekitar dua juta orang turis.
Senin pagi, 30 Maret 2008, breakfast di Hotel Nagasaki
Best Western (Prince) berlangsung di restoran yang
berada di lantai atas hotel bertingkat banyak itu.
Pemandangan terbuka sekali kearah kota yang begitu
dipenuhi bangunan, kontras sekali dengan foto Nagasaki
yang rata dengan tanah pasca serangan bom atom.
Setelah semua berada didalam bus, sebelum bus bergerak
sdr. Holden - tour leader dari Jade Tour Jakarta yang
sangat berpengalaman, seperti biasa bekoar :
Ayo semua periksa!,
Paspor!, diraba!, jangan yakin ada yah - ayo diraba!!.
Check juga apakah tidak ketinggalan :
Gigi Palsu! Dompet! Cincin kawin! Rante berlian!
Kacamata baca! Kacamata Dalem! Segitiga Pengaman!
Saya setuju banget kalau kita meninggalkan hotel menuju
kota lain - prosedur ini rutin dilakukan.
Kalau sudah jalan jauh tau-tau ada paspor/barang penting
yang tertinggal akan menyulitkan seluruh rombongan.
Kabarnya pernah seorang tour leader senior baru sadar
kalau tiket pesawat seluruh peserta yang menjadi tanggung
jawabnya tertinggal di hotel, dalam safety box kamarnya.
Padahal rombongan puluhan orang itu sudah tiba di airport
Charles de Gaulle - kacau dah perjalanan pulang mereka
karena tidak ada waktu untuk bolak-balik ambil tiket itu.
Tidak lama berkendara, kami sudah tiba di dekat Glover
Garden, turun dari bus dan menelusuri jalan menanjak
yang dikiri kanannya dipenuhi rumah bergaya barat,
membuat kami serasa bukan sedang berada di Jepang.
Diujung jalan itu, dekat pintu masuk ke Glover Garden
terdapat Oura Catholic Church, bangunan bergaya Gothic
tertua dan juga gereja Katolik tertua di Jepang ini kini
menjadi National Treasure.
Oura Catholic Church ini dibangun tahun 1864 untuk
melengkapi pemukiman pedagang asing yang menetap di
Jepang saat berakhirnya masa ketertutupan Jepang itu.
Memasuki taman kami diarahkan menuju bagian atas
bukit dulu, tidak jadi masalah sebab tersedia escalator
yang lumayan panjang, sampai dua buah lagi.
Memasuki Mitsubishi No.2 Dock House yang dibangun
dipuncak bukit tahun 1896, dari teras lantai dua rumah
cantik bergaya western itu kami semua dibuat tertegun.
Didepan kami membentang keseluruhan pelabuhan dan
kota Nagasaki, benar-benar pemandangan yang sungguh
cantik menawan.
Rumah yang dulunya dipakai untuk tempat istirahat
para pelaut Mitsubishi ini, seperti semua rumah kuno
lainnya di Glover Garden kini telah dikuasai pemerintah,
tidak lagi ditinggali keturunan pemiliknya.
Kami kemudian menelusuri jalan setapak dari taman
yang asri dipenuhi pepohonan besar kecil, termasuk
Sakura yang berbunga merah cantik.
Terlihat beberapa rumah antik bekas milik para orang
asing lainnya, kami makin menuruni bukit dan tibalah
di Glover House.
Rumah yang mempunyai empat buah sayap sehingga
berbentuk salib ini, adalah bangunan kayu western-
style tertua di Jepang, dan telah ditetapkan sebagai
kekayaan budaya nasional Jepang.
Kami boleh memasuki rumah antik itu, menyaksikan
isi rumah yang masih seperti aslinya dulu, termasuk
barang2 milik Glover seperti tongkat jalan serta
peralatan memancingnya.
Berada disana, terbayang dimasa lampau asyiknya
Glover beserta keluarga duduk-duduk santai di teras
rumahnya yang dikelilingi taman yang indah, sambil
menikmati pemandangan kearah pelabuhan dan kota
Nagasaki yang cantik sekali.
Pantaslah Glover sampai memutuskan untuk tidak
kembali ketanah airnya nun jauh di Scotland sana.
wah mantap banget...
ReplyDeletefoto dan artikelnya
bravo pak shindi...
postingannya selalu mantap
he3- tengkiu yah
ReplyDeletehebaat pak ..laporan dan photonya lengkap..salut
ReplyDeletepak dokter kereeeeeeennnn banget yak..
ReplyDeleteserasi :))
ReplyDeletebreakfast ala jepang atau international dok?
ReplyDeletewah asyik banget Pak ngeluyurnya ... 22-29 maret kemarin juga saya ke tokyo tapi ya cuma di tko -nya saja gak sempat kemana2 ... wong namanya diundang bukan jalan2 jadi ya terikat dengan program ... mudah2an ada rizki bisa ke sana lagi ... tapi kemarin sempet dapet cherry blossom mekar pak ...
ReplyDeletefoto yg menjadi ciri khasnya nih...
ReplyDeletesaya suka foto seperti ini.
tengkiu,
ReplyDeletejadi semangat nerusin bikin berikutnya ,he3
international,
ReplyDeletetapi di Jepang rasanya selalu ada nasi ,
pernah breakfast disatu hotel ada pilihan
apakah mau pilih resto makanan Jepang
atau international, akhirnya pilih international
karena masalah waktu, khawatir lama.
28 Maret, itu tanggal keberangkatan saya ke Fukuoka.
ReplyDeleteanda pas datangnya ke Tokyo itu, sakura lagi mekar2nya,
saya ke Ueno Park memang masih sempat lihat sakura tp
sebagian sudah mulairontok,
disana saya bertemu bu KimSoan yang tinggaldi Tokyo.
nanti foto2nya saya posting, mungkin dua minggu lagi
karena ceritanya masih : Huis Ten Bosch-Beppu -
Osaka&Kyoto-Takayama-Matsumoto-Fuji-Tokyo,
he3- perjalanan nya masih panjang.
he3- ketauan dah kita motretnya gini lagi gini lagi.
ReplyDeletetengkiu Kim.
sensenya jempolan dalam bidang fotografi.
ReplyDeletejadi ingin jalan2 menyelusuri Nagasaki deh...
boleh dikoreksi nama bunganya ?
ReplyDeleteBunga ini dlm bhs Jepunnya MOKUREN warnanya merah hati dan bila mekar bunganya menantang matahari. Ini juga berbunga dulu lalu berdaun. Bunga sakura itu selain pohonnya besar, bunganya kecil ,rimbun dan mekarnya menatap bumi .
Next time , ambil free time lalu kunjungi shidare sakura di Chichibu yg sudah berusia lebih dr 5 abad. sayang waktu minggu lalu kesana bunganya sudah pada rontok tinggal yg berwarna pink saja.
mekarnya sekitar awal april...rugi juga ketinggalan kereta sakura nih..
Kim,
ReplyDeletejadi Mokuren ini bukan grupnya Sakura ?
iya tuh Shidare Sakura, yang begitu tenar, sayang sekali
saat kami di Heian Shrine Kyoto - kita nggak jadi masuk
kedalamnya karena diintip dari gerbang masuk -
Shidare Sakura nya belum mekar,
kabarnya disitu juga Sakuranya indah2,
kami buru2 disitu karena masih harus ke Kiyomizu Temple.
wah, pemandangannya cantik sekali pak.. romantis, cocok buat bulan madu nih.. hehehe.. thanks for sharing ya..
ReplyDeletePak Sindhi resepnya awet muda apa ??? Perkenalkan saya Sindhu usia 54 th anggota baru milis JS temannya Ibu Lisa Hendrawan dari BSD (adik kelas alumni SMAK Cor Jesu - Malang), suaminya Dr. Hendrawan praktek di BSD, saya suka sekali membaca kisah perjalanan anda serasa saya ikut dalam perjalanan tsb
ReplyDeletesaya sempat ke Ueno tgl 25, terus mau ke sana lagi tgl 29 kan ada festival cherry blossom ... lagi mekar2nya ... tapi kita batalin karena satu dan banyak hal, kami mempercepat kepulangan menjadi tgl 29 ...
ReplyDeletemet sore pak,
ReplyDeleteresep awet muda?-he3-apa yah ? -
paling sering2 merasa masih muda trus gitu dah,he3.
dr.Hendrawan - saya belum kenal, maklum anggota
IDI cabang Tangerang itu ada sekitar 2500 orang.
thanks pak, makasih sudah mampir ke MP ini.
salam
sm
sakura itu satu group dgn buah cherry, pohon buah cherry bila berbunga ,bunganya sama dengan bunga sakura,
ReplyDeletenanti saya upload shidare sakura yg di tokyo, usianya 3 abad dgn diameter sekitar 3 meter..
kalau yg di chichibu itu 6 abad, tiga tingkat deh sebagai gambarannya..
masih belum becus upload foto di mp..
sakura itu satu group dgn buah cherry, pohon buah cherry bila berbunga ,bunganya sama dengan bunga sakura,
ReplyDeletenanti saya upload shidare sakura yg di tokyo, usianya 3 abad dgn diameter sekitar 3 meter..
kalau yg di chichibu itu 6 abad, tiga tingkat deh sebagai gambarannya..
masih belum becus upload foto di mp..
Mantep banget nih Pa, baik backgroundnya maupun yg sunjeknya... Posting juga sip...
ReplyDeleteasik yah Pak...jalan2 lagi...abis ini kemana lagi Pak ? tfs yah
ReplyDeletePak, kalau saya lihat museum kota Nagasaki yang memperlihatkan bagaimana kota tsb. telah hancur habis2an dan sekarang melihat foto ini, rasanya bangsa Jepang luar biasa, mereka bisa bangkit dari puing2 kehancuran menjadi kota yang modern dan makmur...kapan negara kita bisa maju seperti Nagasaki yach? Nggak perlu harus dibom dulu kan! (kebanjiran saja Jakarta sudah lumpuh)
ReplyDeletePak, foto saya mejeng juga...he..he..he.
ReplyDeleteSaya membuat kesalahan fatal dengan tidak membawa baterai cadangan buat camera saya, sehingga tidak bisa mengambil foto sama sekali, padahal pemandangan di Clover Garden cantik sekali.
salam,
Umbas
Bisa ngga pengen pulang nih :)), baguuus banget !
ReplyDeletedoc , baru sempat baca ni, wah asyik dong ceritanya kita seperti kembali lagi ke Jepang!
ReplyDelete