Senin pagi, 15 Oktober 2007 kami bersiap meninggalkan
Dubai untuk menuju Istanbul Turki, nantinya akan keliling
Turki bagian barat dan tengah selama beberapa hari.
Pesawat berangkat siang, maka sempat city tour lagi
yang diawali mengunjungi Jumeirah Mosque, satu-satunya
mesjid di Dubai yang boleh dikunjungi non-Muslim atau turis.
Mesjid yang dibangun tahun 1978 dari bahan sandstone ini,
didepan-nya ada papan petunjuk tentang jam kunjungan,
aturan2 yang wajib dipatuhi pengunjung seperti melepas
sepatu, berpakaian sopan, wanita memakai kerudung dll.
Yang paling menarik adalah tulisan di bagian atas papan :
Open Doors - Open Minds. Ini mengisyaratkan semangat
keterbukaan untuk terciptanya saling pengertian.
Dalam kunjungan satu jam pengunjung/turis mendapatkan
penjelasan tentang religi dan kultur di United Arab Emirates.
Karena waktu terbatas kami hanya berfoto diluar saja,
segera menuju Spice Souk, komplek pertokoan yang
aneka menjual rempah2, tapi semua teman tidak tertarik
memasukinya, tentu bumbu-masak mana cocok buat
dijadikan souvenir, jadi jalan kaki saja diluarnya.
Dubai dijuluki The City of Gold, setiap tahun meng-import
300 ton emas, maka tentu tempat berikutnya yang dituju
adalah tempat jual beli perhiasan emas yang kesohor
sekali yaitu Gold Souk.
Dari luar terlihat mirip Pasar Baru Jakarta, berupa jalan
yang dipasangi atap, hanya pejalan kaki yang boleh
memasukinya.
Begitu masuk, betul saja mata kita langsung disilaukan
oleh kilauan perhiasan emas/permata yang memenuhi
etalase toko-toko sepanjang jalan itu.
Suasana sih terasa aman, tapi ada mobil polisi yang
mejeng didalam kawasan, dan sesekali ada patroli lewat.
Kami diberi waktu satu jam, saya sih langsung duduk
saja menikmati suasana, memperhatikan orang banyak
yang lalu lalang tapi tampaknya tidak banyak yang
bertransaksi didalam toko-toko itu.
Teman2 juga rupanya cuci mata saja, saat kumpul lagi
tentengan yang dibawa isinya juga souvenir saja.
Selama berkeliling Dubai yang sebenarnya gurun pasir,
terlihat dimana-mana ada taman rumput hijau, kalau
diperhatikan terlihat ada selang air warna hitam untuk
menyiram otomatis yang ditanam dibawah tanah.
Air keran di Dubai yang bisa langsung diminum asalnya
air laut yang disuling, sedangkan recycle water dipakai
untuk menyiram tanaman, untuk mineral water diambil
air dari sumber air bawah tanah.
Dimana-mana terlihat bersih, maklum saja denda buang
sampah sembarangan besar sekali sampai 500 Dirham.
Dalam perjalanan menuju airport kami melewati proyek
Palm Jumeirah yang dibuat dengan cara reklamasi laut
lepas pantai jumeirah itu, memakai sistim rainbowing :
pasir di curahkan diatas blok beton.
Dilihat dari udara Palm Jumeirah seakan bayangan
sebuah pohon Palm, yang terdiri dari sebuah batang
dengan 17 cabang daun, dan dikelilingi pulau buatan
pula yang berbentuk bulan sabit sepanjang 11 kilometer
yang berfungsi sebagai tanggul raksasa pemecah ombak.
Palm Jumeirah ini terhubung ke daratan oleh jembatan
sepanjang 300 meter, sedangkan pulau bulan sabit
terhubung ke mahkota Palm itu dengan subsea tunnel.
Pulau ini ukurannya 5 kali 5 kilometer, sehingga pada
October 2007, Palm Jumeirah bisa disebut :
The World's Largest Man-made Island.
Konon bangunan ini bisa dilihat dari angkasa luar hanya
dengan mata telanjang.
Nantinya akan terdapat 1500 villa dengan private beach,
2500 kamar apartment, 200 toko, 750 berth marina,
dan 30 buah hotel yang 8 diantaranya di batang pohon
dan 22 di bulan sabit.
Saat rumah-rumah ini dipasarkan tahun 2004, ternyata
sold-out hanya dalam waktu 3 hari saja, pembelinya
antara lain David Beckham.
Ternyata Dubai tidak cuma membangun Palm Island
ini saja, Palm Jumeirah malah bakalan jadi yang terkecil
karena Palm Island berikutnya yaitu Palm Jebel Ali dan
Palm Deira lebih besar lagi.
Dengan terbentuknya Palm Island maka panjang garis
pantai Dubai bertambah 520 kilometer alias menjadi
lipat dua.
Untuk segala kedahsyatan Palm Island ini Dubai sendiri
mendeklarasikannya sebagai :
'Eighth Wonder of the World'.
Belum puas dengan proyek gigantic itu, untuk orang
yang bermimpi mempunyai pulau pribadi, maka Dubai
siap mewujudkan-nya dengan "The World" - berlokasi
sekitar 5 kilometer lepas pantai Jumeirah akan dibuat
300 buah pulau buatan berukuran 14.000 - 42.000 m2,
berjarak 100 meter satu sama lain.
Kalau sudah rampung maka kepulauan berbentuk peta
dunia itu akan membentang sejauh 9 kali 6 kilometer.
Pulau ini untuk orang yang ingin mempunyai privasi
sepenuhnya, maka hanya bisa dijangkau dengan
helicopter/ seaplane atau yacht pribadi.
Kabarnya Michael Schumacher, Tommy Lee (suami
Pamela Andersen) sudah membelinya.
Menurut National Geographic Channel (The Best of
Megastructures) total biaya untuk the World adalah
14 milyar USD. Sedangkan pulau-pulau nya harganya
berkisar antara 15 - 45 juta USD.
Proses check-in di bandara Dubai lancar, ada sedikit
masalah karena tas tenteng saya harus dibuka
Mulanya saya bingung si pemeriksa, bilang tape-tape,
ternyata gulungan Celotape bening tidak boleh dibawa
masuk cabin, heran juga kenapa begitu.
Botol aqua kosong dan thermos es malah boleh lewat,
tapi saya lihat ada mainan senapan anak-anak yang
memakai tabung gas kecil disita, pemiliknya orang
barat sempat ngotot karena belinya di airport itu juga.
Pesawat B777-300 Emirates, jam 14.40 take -off
menuju Istanbul yang berjarak 3000 km, saat lepas
landas di layar monitor terlihat speed 300 km/jam.
Pesawat terbang diatas Saudi Arabia, menelusuri
tepian border dengan Irak, lalu diatas Yordania,
dan setelah terbang selama 3 jam 45 menit, maka
dengan mulus mendarat jam 19 waktu Dubai atau
jam 18 waktu Turki.
Itu Oom Ben jail banget photo2an! Eh ada si papi juga, hehehe
ReplyDeletePenganten baru terusss.... =)
ReplyDeletetante dibeliin yang mana? yg paling berat & besar ya? he he... :)
ReplyDeletebujug... tuh pohon beneran om..???
ReplyDeletehe3,
ReplyDeletetoko2 disana rata2 majang emasnya kayak gitu tuh
ah iya, koq saya nggak perhatikan asli apa tidak.
ReplyDeletekalo ke Belanda kan pada pake baju khasnya, Si tante nggak fotoan pake jilbab :) ?
ReplyDeleteAduh tuh emang mentereng bener....boleh juga nih Pak SIndhi jadi juragan emas.:)
ReplyDeletemenarik banget ceritanya, Pak Dokter...
ReplyDeletekalau di Hongkong, LA, NY, dan Pasar Senen pasti sudah ada 2 satpam duduk di depan toko pegang shotguns dan kacamat item kali Pak...
ReplyDeleteDubai kabarnya angka kriminalitas nya rendah,
ReplyDeleteabis mau lari kemana penjahatnya - disana sini
gurun pasir hehehe
hihihihi... mau donk pak .. satuu renteeeeng aja...
ReplyDeletesaya juga mauuu ,hehehe
ReplyDeleteKalo mau lihat foto2 Palm Island & The World :
ReplyDeletehttp://hujandisorehari.multiply.com/photos/album/94/Dubai_oh_Dubai...._