Wisata Kuliner didalam kota Tangerang,
ditayangkan di Trans TV tanggal 4 dan 5 April 2007.
Perjalanan Wisata Kuliner pak Bondan Winarno di Tangerang,
berawal dengan kunjungan ke Kelenteng Boen Tek Bio.
Lokasinya tepat di jantung kota Tangerang, dan berada di kawasan
Pasar Lama-China Town-nya Tangerang dimana dijajakan begitu
beraneka makanan.
Mulai dari Nasi Ulam, Asinan Lan Jin, Bakmi Ayam Pasar Lama,
kue2 khas Tangerang seperti kue Doko/Sengkolun/Ketan Tetel/
Jejongkong Kelapa Muda, sampai sayuran yang sangat unik yaitu
Mamam - yang enak sekali walau dimakan mentah begitu saja,
apalagi kalau di jadikan campuran dalam telur orak arik.
Di Pasar Lama itu Pak Bondan menyempatkan membeli Opak
Bakar, yang ditengahnya ada lapisan karamel, kriuk-kriuk asyiik.
Masih seputaran Pasar Lama, pak Bondan mampir ke Sate Ayam
H.Ishak yang sejak sore hari sudah ramai dikerumuni pembeli.
Hanya sepelemparan batu dari Pasar Lama, pak Bondan mencicipi
Asinan khas Benteng buatan Ny.Yance.
Masih didalam kota, pak Bondan ikut antrian pembeli Rujak Serut
Sabar Menanti, memang membeli rujak serut buatan ibu Kartini itu
kita harus "sabar menanti" bersama sekian banyak orang, sambil
tersiksa meneguk liur melihat aneka buah2an yang menggiurkan -
diserut dan diuleg dalam cobek batu raksasa.
Restoran pertama yang dikunjungi adalah Restoran Pondok Lauk,
walau terletak agak "nyelip" di Jalan Bacharudin, restoran dengan
thema makan ditengah taman dan kolam ini ramai pengunjung.
Makanannya enak-enak, antara lain yang dipilih oleh pak Bondan,
yaitu AyamPecak yang diapresiasi dengan MakNyusss!
Sate Kambing Bang Wahab, buka sekitar jam 15, tapi biasanya
jauh sebelum jam itu meja kursi sudah dikuasai calon pembeli.
Satenya enak, apalagi sop-nya yang jangan harap masih bisa
tersisa kalau datang setelah jam 16.
Dipinggiran kota, terdapat Bendung Sengego, bendung besar
buatan Belanda dengan sepuluh pintu yang membendung sungai
Cisadane, sistim irigasi ini membuat wilayah seputaran Tangerang
menjadi areal persawahan yang subur.
Tak jauh dari Bendung Sengego itulah terdapat penjual Laksa
Tangerang yang sudah berjualan sejak puluhan tahun lalu.
Laksa ini unik karena kuahnya pakai parutan kelapa yang
disangrai, kacang hijau dan kucai, bihunnya juga besar2.
Menjelang sore pak Bondan mampir di Rumah Makan Hj. Kokom,
yang terletak asri di tepian Situ Cipondoh - salah satu dari sedikit
Situ yang masih tersisa di wilayah Tangerang.
Datang sore hari ada untungnya karena tidak sulit parkir, kalau
jam makan siang biasanya harus siap parkir agak jauh ditepi jalan
karena lahan parkir terisi penuh.
Ayam goreng disana terkenal enak gurih, tapi kali ini pak Bondan
tampak asyik menikmati Gurame Bakar dan Sayur Asem.
Menjelang malam tibalah di Eastern Restoran yang terletak di
komplek Ruko Pinangsia Lippo Karawaci, tak jauh dari jalan
tol Karawaci menuju Jakarta.
Menu yang dipilih adalah unggulan resto yang kabarnya sering
dikunjungi petinggi Lippo Karawaci, yaitu Sop Burung Dara dalam
Bumbung Bambu - menu unik ini mendapat pujian pak Bondan.
Dilanjutkan dengan menu Udang Sezhuan dan Sapo Terong.
Kunjungan penutup adalah ke Soto Marjuk yang biasa mangkal
di tepi jalan dekat Taman Makan Pahlawan Taruna Kota Tangerang.
Rupanya pak Bondan datang jam 20.00 itu "kepagian".
Perlu kesabaran menunggu cukup lama bersama pelanggan lain,
karena ternyata jam 20.30 barulah gerobak soto itu muncul.
Menikmati Soto Marjuk perlu saraf baja, karena makan-nya sambil
duduk dibangku diatas trotoar jalan yang dilewati begitu banyak
kendaraan yang melaju dengan kencangnya, benar-benar deru
campur debu.
Walau demikian banyaknya pembeli yang berdatangan mem-
buktikan bahwa memang soto itu patut diperhitungkan, dan
asal tahu nih - soto Marjuk ini sudah ada sejak tahun 60-an.
Catatan :
Rujak Serut Sabar Menanti - Ibu Kartini .
http://smulya.multiply.com/photos/album/35
Rujak Serut Sabar Menanti
http://smulya.multiply.com/reviews/item/7
Makan ditengah Taman dan Kolam - Pondok Lauk
http://smulya.multiply.com/photos/album/50
Pondok Lauk - Saungnya Adem, Lauknya Segala Macam.
http://smulya.multiply.com/photos/album/101
Resto Hj. Kokom - Tepian Situ Cipondoh
http://smulya.multiply.com/photos/album/51
Sate Wahab - Jika sate bercerai dengan tusuknya
http://smulya.multiply.com/photos/album/100
Soto Marjuk. - http://smulya.multiply.com/reviews/item/3
Soto Marjuk http://smulya.multiply.com/photos/album/33
Asinan Benteng Ny. Yance
http://smulya.multiply.com/reviews/item/8
Eastern Restaurant
http://smulya.multiply.com/reviews/item/9
Terimakasih infonya. Jadi pengin pulang nih, pengin nyobain makanan tradisional yang MakNyusss:) Ngomong-ngomong, wisata kuliner bisa diliat lewat internet nggak? Kira kira ada nggak klipnya di YouTuBe?
ReplyDeleteDuh pasar lama..kangen :-(
ReplyDeleteDuh Tangerangku tercinta :) bangga deh sbg orang Tangerang hehe
ReplyDeleteEmang enaaaaak banget deh duh jd pengen mudik lagi
ReplyDeleteBuat aku jadi gak gitu enak semenjak pindah ke situ deket GOR kan oom ?
ReplyDeleteAduh si Ibu jadi ngetop :-) sayang waktu mudik gak sempet kesana hiks
ReplyDeleteWow, Pak Bondan berarti makan terus dong sepanjang hari, apa gak 'meletus' tuh perut? ato makannya cuma icip2 ajah ya? :-p
ReplyDeleteBuat aku jadi gak gitu enak semenjak pindah ke situ deket GOR kan oom ?
ReplyDeleteOh bukan, yang pindah ke dekat GOR itu
restoran lain, bukan Pondok Lauk.
dewi,
ReplyDeletekayaknya belum bisa tuh
he3, tentu tidak,
ReplyDeletehanya icip2 saja.
baru mau komentar biar ada yang sukarela merekam acara ini terus di uplod ke youtube :p keduluan sama mbak dewi :P Ayooo dung masukin ke youtube :D
ReplyDeletemudah2an ide ini bisa terlaksana yah,
ReplyDeletekarena walaupun sudah melihatnya di TV -
kapan2 ingin lihat lagi tayangan tsb
wah ngga nyangka di tangerang banyak makanan enak ya ?
ReplyDeletetapi jauuuuhhh...
haaaah, jauuuuhh ?? masa sih ? ,
ReplyDeletedari ujung tol Tomang ke Tangerang cuma 20 menit udah nyampe,
bandingkan dari Tomang ke Kelapa Gading nggak cukup 30 menit,
masa sih Tangerang jauh,he3.
Dok, saya kira di foto live i\on location yah, ternyata di foto lewat TV ya? Butuh kesabaran ekstra ya moto leat tv hahaha. Tangerang memang banyak yang enak-enak ya dok, kombinasinya juga unik karena perbauran dari makanan cina baba dan makanan tradisional indo. Gak bakal diketemukan di tempat lain tuh.
ReplyDeletestevent,
ReplyDeletememang lewat layar TV,
pakai kamera digital jadi mudah - berondong saja
jeprat jepret trus, baru di delete yang nggak bagus.
tangerang banyak mirip dg jakarta, misalnya kerak telor,
toge goreng, es selendang mayang dll
dari manggarai ke tomangnya itu yg males hehehehe.....
ReplyDeletesomehow kalo denger kata tangerang itu yg kebayang tempat yg jauh...
ga tau ya kalau perginya hari libur mungkin ngga macet dan cepat sampainya
TFS Pak Dokter, nanti kalau saya pulkam rasanya ingin tuh seharian mencicipi aneka makanan/jajanan di Tangerang, Apakah ada tempat penginapan yang baik....ya engga usah berbintang sih yang penting
ReplyDeletebisa nerusin jajan keesokkan hari gitu. Thanks again for your info.
ReplyDeletejalan tol Tomang kearah Tangerang selalu lancar,
didalam kota Tangerang tidak macet.
tapi kembalinya kearah Jakarta itu yang sulit diduga,
malah lebih sering pamer terutama pagi hari kerja.
kalau hari libur sih biasanya lumayan lancar.
Dytha,
ReplyDeleteAda banyak beberapa Hotel di kota Tangerang,
mulai dari yang berbintang seperti di Lippo dan
kelas Melati didalam kota.
Hotel Permata Mulya didalam kota, berlantai tiga,
letaknya diseberang Unis (Univ.Islam) Syech Yusuf,
bersih dan aman. Pernah ada teman Jalansutra yang
menginap disana sewaktu akan menonton acara nonton
bareng ChiouThau di Tangerang, Belum lama ada juga
teman JS yang menginap bersama keluarganya saat
mengungsi (rumahnya kebanjiran).
Mereka merasa cocok dg hotel itu.
Nomer tilpon hotel : (021) 55790224 - 26.
Semuanya enak-enak, tapi sayangnya halal semuanya. Apakah ada makanan yang non halal di tangerang yang enak?
ReplyDeletepak, rujak serut ibu Kartini lokasinya dimana ya? kayaknya saya blom pernah tuh....jadi pengen niy.....jadi kalo ke tangerang bisa langsung saya datengin ......:)
ReplyDeletebravo pak untuk photonya, lengkap sekali......
Gado-Gado Ibu Kartini "Sabar Menanti"
ReplyDeleteJl.Sukamanah V No: 36 Tangerang
Telpon : (021) 55799553.
paling mudah patokannya adalah Jalan TMP Taruna,
mengarah ke utara (dari traffic-light menuju kearah
Stadion Persita), sekitar 300 meter dari traffic-light
terlihat sebelah kiri ada Polsek, persis disebelahnya
ada jalan, masuk ke Jalan itu : Sukamanah V.
langsung akan melewati jembatan kecil, lalu dikiri
ada pesantren dan sebelahnya itulah Sabar Menanti.
he..he..he...jadi ingat saya berserta istri ditrakter makan disini...memang makanannya asyiiik - kapan kita kesini lagi pak?
ReplyDeletesalam,
Umbas
"tangerang banyak mirip dg jakarta, misalnya kerak telor,
ReplyDeletetoge goreng, es selendang mayang dll"
ya setelah dipikir-pikir benar juga ya dok, wah kurang perhatian nih komentarnya.
ReplyDeleteboleh pak,
kapan2 kita janjian lagi.
Dok, mau dong kalo dokter wisata kuliner tangerang saya nya di ajak..
ReplyDeletefebi,
ReplyDeleteKalau Tangerangsutra II jadi, rute akan seperti Tangerangsutra I,
yaitu mengunjungi Mesjid Pintu Seribu,Bendung Sengego,
Kelenteng dg 10 rekor MURI, Rumah Kuno Kapitan Tionghoa
yang katanya ber-hantu (pernah diliput TV swasta acara Uji Nyali).
Makan siang rencana-nya di Pondok Lauk, dan pintongnya
bisa selesai acara - karena stop terakhir dirumah tua itu sekitar
jam 15 jadi tinggal nyebrang jalan ketemu lah Sate bang Wahab
yang jam segitu baru buka dan masih kebagian sop-nya.
Di Bendung Sengego bisa nyebrang jalan juga nge-bungkus Laksa Tangerang dan Asinan Benteng.
Rencana mulai jalan jam 8.30, nah yang mau datang pagian bisa
mampir dulu ke Pasar Lama untuk hunting aneka kue,opak bakar, Asinan LanJin dll, baru nanti gabung di meeting point.
wah seru banget ada Tangerangsutra episode II, kapan pak rencananya pak?
ReplyDeletePak Dokter,
ReplyDeleteThanks untuk infonya akan saya catat dan simpen baik2, siapa taau thn depan pulkam bisa nginep di Tangerang hanya untuk mencicipi kulinernya. again many thanks.
Dok, Tangerang lokasi pak Bondan jalan-jalan itu jauh nggak sih dari BSD?...Soalnya paling "jauh" ke arah sana itu buat saya ya cuma BSD, ada teman dan famili.
ReplyDeleteSaya sejak 87 itu udah "minggir" dari Jakarta ke Bekasi, sekitar Kalimalang, tapi terus terang belum pernah nih menjelajah Bekasi sampai ke pelosok-pelosoknya. Padahal rasanya Bekasi dari sudut sejarah cukup banyak yang bisa digali (inget Antara Karawang dan Bekasi-nya Chairil Anwar). soal kuliner juga mungkin banyak yang patut dicoba.
Cerita jalan2 pak Bondan dan rencana Tangerangsutra II (bulan Mei ya Dok?) bikin saya bertekad suatu saat ber-Bekasisutra nih, masa' kampung sendiri dilupain...:)
ReplyDeletepak Andri van Mexico,
kita pakai patokan dari jalan Tol yang dari Tomang - Serang yah,
di exit tol Tangerang/Serpong, bisa pilih ke arah Tangerang Kota (keutara) yang
berjarak sekitar 5 kilometer, atau mengarah ke BSD (keselatan) yang berjarak sekitar 7 kilometer, nggak jauh kan.
Lalu lintas antara exit tol ke Tangerang Kota p.p.hampir selalu lancar, tapi arah tol ke BSD p.p. (apalagi yang mengarah ke tol) sering padat, terutama pagi/sore hari sekitar 1 - 2 kilometer sebelum jalan tol itu.
Tangerangsutra II (mungkin harus TS III juga karena banyak peminatnya) rencananya awal Juni atau kalau bisa akhir Mei.
Hayo atuh bikin Bekasisutra, saya daftar nomer satu.
TS II rencananya 10 Juni, kayaknya harus siapkan TS III juga karena
ReplyDeletebelum diumumkan saja yang minat sudah diatas 100 orang, padahal
idealnya rombongan tidak lebih dari 75 orang.
Ur welcome,
ReplyDeleteTangerang Kota kecil saja jadi mudah mencari tempat2
makan itu, kalau kesulitan kontak ke HP saya saja,
sudah saya berikan belum nomernya ?
Kalau belum nanti saya japri.
Bp.Sindhi, kalo thn depan jadi pulkam...kita berburu makanan bareng yach. have a nice weekened.
ReplyDelete
ReplyDeletebu Agni van Canada,
kalau pulkam ke daerah mana yah ?
ayo boleh kita hunting makanan bareng,
selamat berakhir pekan juga
salam
sm
iih Kokom, ini mah langgananku oom. Sebulan skali pasti kesana.
ReplyDeleteTahu sumedang-nya jga enak, sambil nunggu pesenan yg kadang datengnya lama saking ramenya RM ini.
ReplyDeletesebulan sekali?, he3 - rajin amat!
Kapan dong, kapaan??? saya mau ikut. info-info ya dok.
ReplyDeletebung Ronny van Perth,
ReplyDeleteayo atuh ikutan, saya akan buat TS II dan TS III,
karena rencananya bikin dua kali dibulan Juni nanti,
soalnya saat ini sudah 50-an JSers yang bilang mau
ikutan - sekitar 120 orang.
TS II saya berikan kesempatan kepada sekitar 25 rekan
yang dulu merespons email saya yg menanyakan apakah
kira2 ada yang mau ikutan kalau ada TS II.
maka kalau TS II sekitar 10 Juni maka TS III 17 atau 24 Juni,
bung Ronny ikutan TS III yah, karena TS II rasanya sudah
lebih dari 60 orang peminatnya.
makasih pak infonya
ReplyDeletebaru tau kalo di tangerang banyak tempat makan yg maknyus
jadi penasaran nih :)
duh sate wahab itu mantep abis,oom.Jadi ngiler
ReplyDeleteoom tau tukang bubur ayam di gerobak di pasar lama??tapi yang jualannya pagi2 aja.Itu yang didepan bank Lippo dulu mah,masih ada gak oom?
ReplyDeletemasih ada,
ReplyDeletePasar Lama begitu2 aja, malah makin crowded,
dulu kan tukang ikan basah hanya di Gang Lele
(gang sempit yg menghubungkan percetakan Trio
dengan Pasar Lama), eh sekarang ada dimana
mana jadi becek dan bau amis.
kapan mudik?
waduh parah hahahhaha,ga bisa bayangin gimana amisnya hihihihi.
ReplyDeleteSuka makan bubur itu,oom??kalo malem didepan Tiffany juga ada tukang bubur ayam itu juga enak.Mudik???ntar tunggu dapet rejeki dulu deh hehhehehe
Waaah saya ama keluarga langganan resto satu ini pak... swami saya sampe punya kartu membernya... makanannya memang mak nyuuss semua apalagi dimsumnya... :-)
ReplyDeleteKalau ke sini lebih enak all you can eatnya ya pak... puas dan murah... :-)
ReplyDeleteWaaah makasih ya pak.... besok mau ajak swami wisata kuliner di Tangerang... :-)
ReplyDeleteEnak banget tuh mkn tangerang jd pengen coba.....!!!!
ReplyDeleteKapan kapan ajak saya donk pak Bondan, saya juga pingin ber wisata kuliner di tangerang
ReplyDelete