Pas bongkar2 e-mail lama ketemu 10 Cara Hidup Bahagia,
lupa dari mana sumbernya, ada yang tahu ?
10 CARA UNTUK HIDUP BAHAGIA
1. LEPASKANLAH DARI KEKUATIRAN DAN KETAKUTAN.
Kekuatiran dan ketakutan hanyalah imajinasi pikiran akan
suatu kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi,
kebanyakan hal-hal yang engkau kuatirkan dan takutkan
tak pernah terjadi!
Itu hanya imajinasi pikiranmu.
2. BUANGLAH DENDAM DAN AMARAH.
Dendam dan amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi
dirimu dan hanya mendatangkan kelelahan jiwa. BUANGLAH!
3. BERHENTILAH MENGELUH.
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yang ada saat ini,
secara tak sadar engkau membawa-bawa beban negatif.
4. BILA ADA MASALAH, SELESAIKAN SATU PERSATU.
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu.
5. TIDURLAH DENGAN NYENYAK.
Semua masalah tak perlu dibawa tidur.
Hal tersebut buruk dan tak sehat, biasakanlah tidur dengan nyaman.
6. JAUHI URUSAN ORANG LAIN.
Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri.
Mereka memiliki cara sendiri untuk menangani setiap masalahnya.
7. HIDUPLAH PADA SAAT INI, BUKAN MASA LALU.
Nikmati masa lalu sebagai kenangan, jangan tergantung padanya.
Konsentrasilah dg hidupmu pada kejadian saat ini, karena apa
yang engkau miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok.
8. JADILAH PENDENGAR YANG BAIK.
Saat menjadi pendengar, engkau belajar dan mendapatkan
ide-ide baru dari orang lain.
9.BERPIKIRLAH POSITIF.
Rasa frustrasi datang dari pikiran negatif, kembalilah berpikir
positif. Bertemanlah dengan orang-orang yang berpikiran positif
dan terlibatlah dengan kegiatan-kegiatan positif.
10. BERSYUKURLAH.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yang akan membawa engkau pada
hal-hal besar.
Sekecil apapun karunia yang kau terima, akan menghasilkan hal-hal
besar dan selalu membawa engkau kepada Kebahagiaan saat engkau
bersyukur.
Wednesday, March 30, 2011
10 CARA UNTUK HIDUP BAHAGIA
Sunday, March 27, 2011
The age gap
The age gap
At 85 years of age, Roger married Jenny, a lovely 25 years old.
Since her new husband is so old, Jenny decides that after their wedding
she and Roger should have separate bedrooms, because she is concerned
that her new but aged husband may over-exert himself if they spend the
entire night together.
After the wedding festivities Jenny prepares herself for bed and
the expected 'knock' on the door.
Sure enough the knock comes, the door opens and there is Roger,
her 85 year old groom, ready for action.
They unite as one. All goes well, Roger takes leave of his bride,
and she prepares to go to sleep.
After a few minutes, Jenny hears another knock on her bedroom door,
and it's Roger. Again he is ready for more 'action'.
Somewhat surprised, Jenny consents for more coupling.
When the newly weds are done, Roger kisses his bride, bids her a fond
good night and leaves.
She is set to go to sleep again, but, aha you guessed it - Roger is
back again, rapping on the door, and is as fresh as a 25-year-old,
ready or more 'action'. And, once more they enjoy each other.
But as Roger gets set to leave again, his young bride says to him,
'I am thoroughly impressed that at your age you can perform so well and
so often. I have been with guys less than a third of your age who were only
good once. You are truly a great lover, Roger.'
Roger, somewhat embarrassed, turns to Jenny and says:
'You mean I've been in here already?'
The moral of the story:
Don't be afraid of getting old, Alzheimer's has its advantages.
PS. Have I sent this to you before??
Thursday, March 24, 2011
Akan segera terbit buku kedua Agustinus Wibowo : Garis Batas.
Dalam FB nya Agustinus Wibowo dari Beijing menulis :
My second travel writing book is being published in Indonesia. The title is Garis Batas (Borderlines), focusing on ex-Soviet Central Asian countries (the "Stans") and how the artificial nations created their pride.
-------------------------
Negeri apa di seberang sungai sana? Penduduk desa Afghan setiap hari memandang ke “luar negeri” yang hanya selebar sungai jauhnya. Memandangi mobil-mobil melintas, tanpa pernah menikmati rasanya duduk dalam mobil. Mereka memandangi rumah-rumah cantik bak vila, sementara tinggal di dalam ruangan kumuh remang-remang yang terbuat dari batu dan lempung. Mereka memandangi gadis-gadis bercelana jins tertawa riang, sementara kaum perempuan mereka sendiri buta huruf dan tak bebas bepergian.
Negeri seberang begitu indah, namun hanya fantasi. Fantasi tiga dimensi yang menemani mimpi-mimpi mereka. Fantasi orang-orang yang hidup di seberang garis batas.
Fantasi yang sama membawa Agustinus Wibowo bertualang ke negeri-negeri Asia Tengah yang misterius. Tajikistan. Kirgizstan. Kazakhstan. Uzbekistan. Turkmenistan. Negeri-negeri yang namanya semua berakhiran “Stan”. Perjalanan ini bukan hanya mengajak Anda mendaki gunung salju, menapaki padang rumput, menyerapi kemegahan khazanah tradisi dan kemilau peradaban Jalan Sutera, ataupun bernostalgia dengan simbol-simbol komunisme Uni Soviet, tetapi juga menguak misteri tentang takdir manusia yang terpisah dalam kotak-kotak garis batas.
Petualangan Agustinus Wibowo di buku ini seakan mengajak kita untuk masuk dan melihat sendiri tempat-tempat yang selama ini tersembunyi di peta dunia. – Andy Noya
My second travel writing book is being published in Indonesia. The title is Garis Batas (Borderlines), focusing on ex-Soviet Central Asian countries (the "Stans") and how the artificial nations created their pride.
-------------------------
Negeri apa di seberang sungai sana? Penduduk desa Afghan setiap hari memandang ke “luar negeri” yang hanya selebar sungai jauhnya. Memandangi mobil-mobil melintas, tanpa pernah menikmati rasanya duduk dalam mobil. Mereka memandangi rumah-rumah cantik bak vila, sementara tinggal di dalam ruangan kumuh remang-remang yang terbuat dari batu dan lempung. Mereka memandangi gadis-gadis bercelana jins tertawa riang, sementara kaum perempuan mereka sendiri buta huruf dan tak bebas bepergian.
Negeri seberang begitu indah, namun hanya fantasi. Fantasi tiga dimensi yang menemani mimpi-mimpi mereka. Fantasi orang-orang yang hidup di seberang garis batas.
Fantasi yang sama membawa Agustinus Wibowo bertualang ke negeri-negeri Asia Tengah yang misterius. Tajikistan. Kirgizstan. Kazakhstan. Uzbekistan. Turkmenistan. Negeri-negeri yang namanya semua berakhiran “Stan”. Perjalanan ini bukan hanya mengajak Anda mendaki gunung salju, menapaki padang rumput, menyerapi kemegahan khazanah tradisi dan kemilau peradaban Jalan Sutera, ataupun bernostalgia dengan simbol-simbol komunisme Uni Soviet, tetapi juga menguak misteri tentang takdir manusia yang terpisah dalam kotak-kotak garis batas.
Petualangan Agustinus Wibowo di buku ini seakan mengajak kita untuk masuk dan melihat sendiri tempat-tempat yang selama ini tersembunyi di peta dunia. – Andy Noya
Tuesday, March 22, 2011
VOX AMABILIS presents MUSIC OF THE NIGHT.
VOX AMABILIS Vocal Ensemble
presents
MUSIC OF THE NIGHT
excerpts from Operas and Musicals
Irene Astika Dewi, soprano
Nuke Yuliana, soprano
Dien Fajria, alto
Santi R. Natakusumah, alto
Nugraha Tri, tenor
Kenar Pradipto, tenor
Firman Saragih, baritone
Risayogi Wicaksana Sitorus, bass
Leo Simanjuntak, chorusmaster
Yuty Lauda, pianist
Thursday, March 24th 2011, 8 pm
Erasmus Huis
Jl. HR Rasuna Said Kav. S-3 Kuningan
Jakarta
Ticket : 50000 IDR
Contact Person : Kenar (082113206285)
presents
MUSIC OF THE NIGHT
excerpts from Operas and Musicals
Irene Astika Dewi, soprano
Nuke Yuliana, soprano
Dien Fajria, alto
Santi R. Natakusumah, alto
Nugraha Tri, tenor
Kenar Pradipto, tenor
Firman Saragih, baritone
Risayogi Wicaksana Sitorus, bass
Leo Simanjuntak, chorusmaster
Yuty Lauda, pianist
Thursday, March 24th 2011, 8 pm
Erasmus Huis
Jl. HR Rasuna Said Kav. S-3 Kuningan
Jakarta
Ticket : 50000 IDR
Contact Person : Kenar (082113206285)
Thursday, March 3, 2011
Joke : Robot Ginza Jepang.
Abah jalan-jalan jeung urut kabogoh ka Ginza Jepang.
Geus jam 2 beurang can dahar waé, atuh puguh lapar pisan.
“Mah lapar henteu?”, ceuk Abah
“Ih puguh atuh, ieu beuteung mani kukurubukan kieu”
“Wah lamun aya restoran Padang mah ngeunah meureun”
“Enya nya, biasana gancang, teu perelu mesen heula”
“Tuh aya restoran nu palayana maké robot!”
“Enya nya, maké robot mah sigana gancang disuguhkeunana”
Kacaritakeun, sup wéh ka restoran robot éta.
Gék diuk pahareup-hareup jeung urut kabogoh Abah.
Enya waé palayana téh robot.
Robot datang ngadeukeutan, pék ngomong :
“What is your nationality?”, robot nanya.
“Indonesia” ceuk Abah.
“Selamat datang”, ceuk robot maké bahasa Indonesia.
“Apa bahasa suku Anda?”, robot nanya deui.
“Sunda”, ceuk Abah.
“Wilujeng sumping. Badé pesen naon?” ceuk robot maké basa Sunda.
"Canggih mah", abah ngaharewos ka urut kabogohna.
“Aya lotek?”, ceuk urut kabogoh nanya ka robot.
“Aya”
“Pesen dua porsi”
“Porsi ageung atanapi alit?
“Porsi ageung”
“Sabaraha céngékna?”
“Nu hiji dua, nu hiji sapuluh”
“Nganggo kangkung?”
“Enya”
“Nganggo waluh?”
“Enya”
“Nganggo engkol?”
“Enya”
“Badé engkol ti China atanapi asli Jepang?”
“Nu mana waé lah”, Abah mimiti rada ambek.
“Kacangna badé diréndos atanapi di blénder?”
“Kumaha sia !”
“Kacangna setengah mateng atanapi mateng?”
“Goréng sing garing!”
“Nganggo goréng bawang henteu?”
“Maké kéhéd!” Abah sesengor tarik pisan.
“Dibungkus daun cau atanapi dipiringan?”
“Dipiringan !”
“Lisahna margarine atanapi lisah kalapa?”
“Jalantah kuya !” bari ambek da geus aya sapuluh menitna.
Robot cicing, lampuna buburinyaian, sigana mah keur proses.
Kira-kira tilu menitan kakara robot téh ngomong deui :
“Hatur nuhun. Pesenan katampi. Mung teu tiasa dicumponan”
“Naha? Geus lila-lila tanya-jawab teu bisa dilaksanakeun?”
“Kumargi teu acan aya kuya sareng jalantahna………..”
“Bisa gélo aing ! Yu Mah indit, teu jadi dahar didieu ah !”
Abah gura-giru indit bari ambek. :D
Wednesday, March 2, 2011
Wisata Kuliner Benteng Heritage Minggu 20 Pebruari 2011
Berawal tawaran pak Udaya untuk teman2 Jalansutra boleh mengunjungi Museum
Benteng Heritage, awalnya saya tolak karena terfikir waktu persiapannya mepet,
tapi Arie Parikesit dan juga Lisa Virgiano mendesak untuk menerimanya.
Anggap ini bukan Tangerangsutra beneran, semacam pemanasan dulu dah gitu.
OK deh kalau ini semacam survey oleh Moderator cs dulu, kebetulan pak Udaya
bilang tawaran nya masih terbuka maka dipilihlah hari Minggu 20 Pebruari 2011.
Ternyata pak Udaya anthusias mendengar Mods mau full team datang, bukan saja
akan menerima sendiri kedatangan tamu juga mau menyiapkan makan siang yang
merupakan masakan2 khas Benteng, sampai juga akan mengundang grup musik
NanFeng - untuk mengiringi makan siang dengan lagu2 Gambang Keromong.
Dari awal rencana hanya Mods saja yang datang, ternyata pak Udaya bilang boleh
datang sampai 30 orang, dan belakangan jumlah ini ditambah lagi.
Setelah dirundingkan dengan Mods, diumumkan di Milis Jalansutra pendaftaran
anggota yang ingin mendampingi Mods ke Tangerang itu, dibuka kesempatan
untuk 11 orang - ternyata langsung yang mendaftar sampai dua kali lipat.
Setelah bongkar pasang akhirnya juru kunci di waiting list yaitu pak Jimmy bisa
ikutan juga, dengan total peserta hampir 40 orang.
Kemudian dapat kabar bahwa TransTV bersama pak Bondan dan Olga Lydia,
akan ikut jalan bareng dan shooting untuk Wisata Kuliner TransTV.
Udaya yang diberitahu akan ada TV segala, seperti biasa bukan jadi groggy tapi
makin bersemangat, dan bilang kalau gitu akan mengundang ibu Myra Sidharta,
ibu Mely G Tan, Prof.Harymurti dan juga David Kwa.
Malam hari H, masuk SMS dari pak Andy F Noya yang menanyakan arah,
memang sejak awal saya undang untuk melihat Museum Benteng Heritage, tapi
ternyata mau ikut dari awal yaitu dari meeting point rumah makan Encim Sukaria.
Surprise sekali pak Andy mau begini, karena kan bukan anggota Jalansutra yang
memang sudah terbiasa kukurilingan cari makanan enak.
Di Hari H, setengah jam sebelum waktunya saya sudah menuju Encim Sukaria,
ternyata beberapa teman sudah ada disana, dan tidak lama penuh sesaklah
rumah makan itu oleh teman2 Jalansutra yang menikmati Ketupat Sayur,
nasi Uduk/Ulam sampai membeli kue Bola dll yang enak2.
Perjalanan berlanjut ke Pasar Lama Tangerang, selama satu jam menyebar
mencari aneka kue/jajanan seperti Opak Bakar Karamel, Es Podeng, Asinan-
Lanjin dan Otak-otak encim Amoy, kue Doko dll.
Setelah kumpul lagi didalam kelenteng kuno BoenTekBio, maka bareng menuju
highlight perjalanan hari itu yaitu Museum Benteng Heritage, yang sebenarnya
baru akan buka tanggal 11-11-11.
Rombongan disambut owner Museum yaitu pak Udaya, yang mengajak kami
keliling bangunan kuno berlantai dua itu sambil memberikan penjelasan yang
menarik sekali.
Makan siang berlangsung didalam Museum, sambil diiringi musik gambang-
keromong yang dimainkan grup NanFeng, rombongan menikmati berbagai
masakan halal khas Benteng, sampai waktunya jam 15 untuk berpisah.
Setelah menyaksikan atraksi Naga Nusantara, dan berfoto bersama kami
pamit, sebagian teman masih lanjut ke Kawasan Kuliner Laksa Tangerang,
ditambah lagi ke komplek perumahan Modernland untuk menikmati
Es Selendang Mayang bang Sapri dan Toge Goreng Bang Aming.
Tuntaslah hari itu seluruh rencana wiskul, tapi diam2 ternyata masih ada yang
nyelonong sore menjelang malam nyambung lagi ke Bubur Koh Iyo di jalan
KiSamaun, bukan main - JS memang ga ada matinye.
Note : Sabtu 5 Maret 2011 jam 07.30 akan ditayangkan TransTV acara
Wisata Kuliner Benteng Heritage yang diikuti anggota2 Jalansutra ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)