Mau kondangan ke Cirebon, tadinya terfikir mau nyetir saja karena
lebih leluasa, tapi sedang banyak turun hujan sehingga akhirnya
diputuskan naik Bonek saja alias CirebonEkpres.
Kebetulan Nuke & Wimpie mau kondangan juga, mereka dari
Bandung bawa mobil jadi tetap ada kendaraan selama di Cirebon.
Sabtu siang perjalanan lancar dari Tangerang ke Gambir, jadi tiba
kepagian, tapi tidak masalah kami jadi sempat santai makan siang
dulu di HokBen di stasiun Gambir yang tampak tertib dan rapih.
Ternyata si Bonek nya datang telat sekitar 10 menit, setelah para
penumpangnya turun, barulah kami masuk kedalam gerbong Kelas
Eksekutif yang sejuk nyaman ber-AC.
Sempat serasa berada didalam pesawat, bedanya kursinya bisa
diputer arah agar penumpang bisa duduk menghadap kedepan.
Selama perjalanan guncangan tidak banyak, malah rasanya cukup
empuk beda banget dengan kereta jaman dulu yang gejrag gejreg.
Kecepatannya juga lumayan, sayangnya banyak berhenti2 sehingga
benar saja nantinya tiba di Cirebon telat hampir satu jam.
Sayangnya pula, terjadi satu hal yang memang sejak awal sudah
kami khawatirkan yaitu pelemparan batu, yang mengejutkan sekali
karena bukan saja suaranya keras juga kaca jendela penumpang
dua baris didepan bangku kami itu sampai pecah.
Untunglah batunya tidak menembus masuk, tapi sedikit serpihan
kaca sempat bertaburan kedalam.
Tiba di stasiun Cirebon yang masih dipertahankan bentuk lamanya,
di halaman stasiun banyak yang menawarkan kendaraan, baik itu
taksi maupun becak.
Selama di Cirebon kami menginap di Apita, hotel bintang tiga ini
berlantai 17 - merupakan bangunan tertinggi di kota Cirebon, lengkap
dengan kolam renang dan Grand Ballroom tempat resepsi pernikahan
yang akan kami hadiri Sabtu malam itu.
View dari jendela kamar hotel kearah gunung Ciremai cantik sekali,
selintas Ciremai mirip Mount Fuji yang berdiri sendiri tidak berupa
pegunungan, tapi Fuji bentuknya lebih perfek dan puncaknya di-
selimuti salju jadi jauh lebih menawan.
Esok paginya, datang kiriman Ketan Apun pemberian Sianna Kaur,
sayang "Walikota" Jalansutra Cirebon ini sedang berada di Solo
sehingga tidak bisa bertemu langsung.
Kiriman ketannya nggak tanggung2 sampai 40 bungkus, tapi Sianna
via bbm wanti2 bilang bahwa belum ke Cirebon kalau belum menikmati
Ketan Apun ini.
Kami sempat ke Trusmi, awalnya saya kira Trusmi itu nama toko batik,
rupanya itu nama kawasan dimana disitu memang sentra toko batik,
yang uniknya mengharuskan pengunjung lepas alas kaki kalau masuk.
Sempat nyobain Tahu Gejrot, dan juga Empal Gentong Darma yang
legendaris tapi bikin deg2an karena banyak lemaknya, cuma sayang
warung Nasi Jamblang yang di rekomen bukanya jam 16 sedangkan
si Bonek yang membawa kami balik ke Jakarta "take-off"jam 15.
Yohan Handoyo sempat heran, dia bbm : "kereta koq take-off ?"
saya bilang "Sssttt, biar kedengeran keren atuh"
Telat sekitar 30 menit kami tiba di Gambir, dan dengan termehek-
mehek saya nenteng koper, box isi puluhan bungkus Ketan Apun
ditambah lagi kantong plastik isi Mangga Gedong Gincu.
Setelah nge-drop sebagian Ketan Apun di Kopitiam Oey Sabang,
barulah kami meluncur pulang ke Tangerang.
Spite pahit! Belum sama rata, tak terjangkau oleh semua.
ReplyDeleteEntah ada hubungan atau tidak dengan rantangan Apun di Sini...
ReplyDeleteSi bapak yang duduk dideket kaca ini bilang
ReplyDeletesaat dia duduk di Gambir - sudah ada dua lubang di kaca itu,
jadi dia kebagian batu yang ke tiga !
Di jendela kaca sebrang satunya lagi saya lihat ada satu bekas
lemparan batu juga.
Disarankan untuk selalu pasang gorden selama perjalanan.
huuuaaah kerete bonek pake take off.. :D
ReplyDeletegitu deh pak.. saya juga pernah kaget tuh dilempar batu.. tapi kayanya ga ada orang disitu, kalu saya perhatiin sih kog hutan dan sawah2 doang.. jadi curiga jangan2 itu imbas dari batu2 yang kepeleset roda keretanya..
ReplyDeletecoba ditutup ya jadi ga gitu kena serpihan batunya..
ReplyDeleteapik viewnya..
ReplyDeleteresepsinya pake meja ya pak.. keluarga nih di cirebon.. selamat menempuh hidup baru buat pengantin cirebonnya ya pak.. langgeng jaya selalu.. juga paksindhi dan ibu..
ReplyDeletewah kue tartnya..
ReplyDeleteenak ketan yang daun jambu pak.. yang ini kering kan blom mateng..
ReplyDeleteserundengnya dari kedele ya..
ReplyDeletehihihi tooozzz ada temennya motret sendal.. lucu2.. ku kalu perhatiin sendal mereka ukurannya kecil2..
ReplyDeletebau bawangnya mantap..
ReplyDeletekangen deh sama empal gentong..
ReplyDeleteini juga kangen.. :(
ReplyDeleteah kecil kemungkinan kalo pentalan dari roda.
ReplyDeleteyng ngawinin besan, jadi kami kesana dari awal
ReplyDeletesampe akhir resepsi, maka dikasih duduk.
yaaa..nggak dapet ketan apunnya nih.. :(
ReplyDeletepadahal sebagian sempat saya drop di Wasis (Kopitiam Oey),
ReplyDeletecuma sampainya udah kesorean sekitar jam 19.
huhu...kan rumahku di bendungan hilir, bisa mampir ke kopitiam (kalo dibela2in) kapan2 inget2 saya ya pak..
ReplyDeleteYaaaah - maklum dah udah kecapean seharian kukurulingan di Trusmi dll apalagi udah diisi Empal gentong Darma yg maknyuss - lupa semua2 dah hahaha
ReplyDeleteWooooww ketan apun dr ibu walkot emang ;)♏ªªÑ†ªªPP(y) ya Om
ReplyDeletekebetulan di KA kontak Wasis dan dikenalin ke walkot JS Cirebon,
ReplyDeletelangsung ditawari ketan Apun, siapa takut hehehe
btw, apakah pelemparan batu tsb 'hanya iseng' belaka atau ada sebuah kekesalan masyarakat? pan bahaya, biar pun kaca tidak byarrr pecah tapi serpihannya juga mengundang bahaya...
ReplyDeleteDulu di halaman depan setasiun ini ada yang jual sate kambing yang top banget deh.
ReplyDeleteGak tau apa masih ada tidak, karena terakhir aku menikmatinya adalah pada awal tahun 1980an.
kayaknya sih iseng, cuma kabarnya biasanya
ReplyDeletepelemparan batu itu sekitar Tambun Bekasi melulu,
koq nggak sekali2 diintip+ditangkap pelakuknya.
disisi kanan dalam halaman depan stasiun ada
ReplyDeletederetan warung2 pak, cuma nggak sempat lihat2.
Mengapa ada acara lempar batu? Ritual or orang usil? apa ini selalu terjadi dan di rute mana aja....maklum kalau mudik gak/blom pernah naik kereta...Thanks untuk penjelasannya Doc.
ReplyDeletebungkus nya khas pisan, .... 2-3 bungkus untuk sekali sarapan cucok bener niy...
ReplyDeleteKetan apun emang toppp !
ReplyDelete