Mount Everest, dikenal sebagai puncak gunung tertinggi didunia kalau dihitung
dari permukaan laut, Guinness Book of Records tahun 1994 mendaftarkan
puncak Mt.Everest berada setinggi 8.863 meter dari permukaan laut.
Tapi sebenarnya tinggi Mt.Everest sendiri hanya 4.300 meter, dia bertengger
diatas Qinghai-Tibet Plateau yang mempunyai ketinggian sekitar 4000-an meter.
Jadi sebenarnya gunung sungguhan yang mempunyai rekor ketinggian dari dasar
sampai kepuncaknya adalah sebuah gunung yang berada di Mauna Kea - Hawaii.
Gunung ini menonjol 4.205 meter diatas laut dan kalau diukur dari dasarnya yang
bertumpu didasar laut maka keseluruhan tingginya adalah 10.200 meter !!
Saat kami tiba di Kathmandu itu, mendadak seorang teman mengajak untuk
melihat Mt.Everest yang memang adanya di Nepal.
Tentu tidak mungkin kami melihat dengan cara trekking, apalagi mountaineering,
satu-satunya cara adalah dengan Mountain Flight.
Sempat terjadi pembicaraan seru diantara kami, karena pesawat kecil kapasitas
20 orang itu harus di charter, berarti kalau jadi terbang maka semua orang dalam
rombongan kami tanpa kecuali harus ikut.
Sebagian teman tertarik - sebagian lagi takut/ragu dengan keamanan pesawat
terbangnya, khawatir sudah tua/kurang perawatan dll.
Memang serem juga kalau naik pesawat yang nggak jelas keamanannya, ini
kan terbang tinggi sekali mengelilingi puncak gunung tertinggi didunia.
Akhirnya kami semua sepakat untuk jadi terbang esok paginya setelah dikabari
bahwa penerbangan yang dipakai adalah Buddha Air, yang mengaku :
The Best Mountain Flights in the World.
Kami juga diberitahu bahwa ini penerbangan yang benar2 safe, kalau esok pagi
cuaca tidak kondusif karena banyak awan, maka akan di undur sekitar satu jam.
Kalau masih juga tertutup maka penerbangan dibatalkan dan uang dikembalikan.
Memasuki airport domestik Kathmandu, kami semua digeledah petugas dengan
tangan, sampai tiga kali pula, sebelum bisa naik kepesawat Beechcraft 1900 D
yang kapasitasnya 19 seats.
Pesawat dengan dua pilot dan satu pramugari itu terasa lega karena penumpang
dapat berjalan didalam kabin tanpa merunduk, setiap penumpang dapat window
seat karena sebaris cuma dua kursi.
Pesawat mengudara dengan mulus, tidak lama kami sudah berada diatas
Himalaya, dibawah terlihat hamparan begitu banyaknya puncak2 runcing yang
terasa dekat sekali dengan perut pesawat, tidak terasa kalau berada di ketinggian
diatas 8000-an meter, ditempat yang dijuluki Clouds of The Earth atau
The Location Where The Earth Meets The Sky
Kemudian pramugari mempersilahkan kami bergantian masuk cockpit, disitu
pandangan terbuka sekali dan tampaklah pemandangan yang menakjubkan.
Persis didepan jelas sekali terlihat puncak Everest/Sagarmatha (8848 meter),
dengan bentuknya yang khas, didampingi puncak Lhotse (8518 meter) .
Pesawat makin mendekat ke puncak tertinggi didunia itu, untuk kemudian
memutarinya dalam jarak yang begitu dekatnya sampai kami bisa melihat
jelas lekuk-lekuk puncaknya yang coklat kehitaman berselimut salju.
Serasa bermimpi bisa melihat puncak gunung tertinggi didunia yang begitu
tenar dari jarak begitu dekatnya, sungguh begitu jelas didepan mata.
Sempat terbayang betapa hebatnya Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing
Norgay, orang pertama yang bisa menjejakkan kaki ditempat begitu sulitnya.
Saat pesawat mendarat lagi, pilot Buddha Air membagikan sertifikat yang
bertuliskan:
I did not climb Mt Everest but touched it with my Heart.
bersambung : Dalam sehari tiga kali bulu kuduk dibuat berdiri.
I did not climb Mt Everest but touched it with my Heart.---) very touch Pak Sindhy.
ReplyDeleteBtw : sungguh beruntung bisa menyentuh langsung Mt Everest walau dengan "hati" :P
hehehe - pinter yah Buddha Air membuat ungkapan yang
ReplyDeletenge-pas banget seperti itu.
keren dok! melihat dengan langsung saja itu sudah lebih dari cukup. TFS.
ReplyDeleteSelamat! Cerita dan foto-foto yang menarik.
ReplyDeletethanks, foto2 disitu sebagian kiriman dari teman2
ReplyDeleteserombongan: pak Ben/pak Hendro/pak Holden.
thanks pak Bambang, pan kapan pengen
ReplyDeletejumpa juga dg anda di PaHoa.
wah, sungguh beruntung bisa melihat Everest gini.
ReplyDeletepaaakkk, ngakak baca judulnya.. kirain "nyampe" beneran.. saya aja gagal kesana pak..
ReplyDeletelihat kursinya jadi kaya bendera merah putih ya sekilas..
ReplyDeletesaya sampe taroh jari loh di foto ini biar "sudah sampe" puncak sana.. keren ya deh..
ReplyDeletehore dapat sertifikat.. selamat ya..
ReplyDeletewah.... keren banget Pak Sindhi... ini lebih seru, karena bisa ngeliat puncaknya dari atas... :)
ReplyDeletewah.... keren banget Pak Sindhi... ini lebih seru, karena bisa ngeliat puncaknya dari atas... :)
ReplyDeleteSalam buat Holden Atmanegara, travel nya masih di belakang HI?
ReplyDeletekeren!!
ReplyDeleteKeren....
ReplyDeleteSayang nggak terjun yah pak.. Hihihihi...
kan kata nyampe nya pake tanda kutip hehehe
ReplyDeleteiya - untungnya teman satu itu ngotot harus bisa lihat,
ReplyDeletesaya mah setengah hati awalnya, abis lihat kendaraan2
didalam kota Kathmandu butut2 gitu - kebayang juga
kalau pesawatnya bakalan sama bututnya,
eh tau2 bagus sekali - ada teman beli DVD nya yang
dijual si pramugari, ternyata ada foto Kofi Annan yang
SekJen PBB juga naik pesawat yang sama.
kalo pan kapan dapat kesempatan yang sama,
ReplyDeletejangan pilih seat baris nomer empat kayak saya yah,
karena bukan saja jendelanya pas diatas sayap pesawat
juga pas mesin pesawat yang gendut, jadi kepaksa
loncat sana sini nebeng jendela lain untuk bisa foto2,
kalau masuk ke cockpit kan giliran dg diatur pramugarinya.
oh dia sudah lepas dari sana, skrg free-lance,
ReplyDeletebelum lama bawa rombongan kami ke Malta-Tunis.
kalo terjun bisa jadi santapan Yeti hehe
ReplyDeletemasih gitu ya pak ada yeti.. apa mitos orang sana doang?
ReplyDeletesenang ya pak Mulya, sudah bisa liat puncak Everest dari atas.
ReplyDeletepak Umbas, punya foto Everest yang lebih jelas lagi ?
ReplyDeleterasanya duduknya di baris kiri yah, sehingga bisa
motret dg leluasa ke puncaknya.
kalau ada kirimin dong utk saya muat disini
hehe mitos sih karena kan katanya katanya ajah
ReplyDeleteseperti biasa tulisannya menarik untuk dinikmati dan foto2nya biyutipul ....
ReplyDeletethx bu Lisa :))
ReplyDeletehe3, nasib saya sama dengan pak Mulya, 'nangkring' dibagian sayap juga......rasanya foto2 pak Mulya lebih baik.
ReplyDeletekeren banget pak....puncak everestnya
ReplyDeletepak Sindhi naik pesawat keliling himalaya ini...udah include apa exclude dr biaya tur ...kira2 ke nepal itu brp USD ya pak
ReplyDeleteBerapa lama kelilingi Everest Pak Sindhi..? Sayang gak ada landasan buat pesawat yah...kalau Helicopter mungkin bisa gak mendarat ?
ReplyDeleteOm, selama perjalanan ada guidenya ga ?
ReplyDeletekeren banget, unforgettable trip nih !
Ah dr Sindhi selama ini sy sering "ngintip" saja tanpa comment tapi sekali ini harus comment... what a view! How insignificant we are in this universe :-)
ReplyDeleteini mendadak kesana, optional tour, 165 USD/pax
ReplyDeletebisa lihat di http://www.buddhaair.com/home.php
bentaran aja Gis, nggak ampe se jam.
ReplyDeleteheli ? yah mana kuat nanjak segitu tingginya hehe
dari Jakarta di guide oleh sdr Holden yang fotonya
ReplyDeleteada di dalam pesawat.
disana ada lokal guide yang mengikuti kami selama di Nepal.
kalo baca tulisan2 ttg Himalaya - sangat menarik,
ReplyDeletecoba nanya2 ke mbah Google.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pegunungan_Himalaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Everest
benar2 pegunungan yg cantik ...
ReplyDeletethn 1999 dalam penerbangan Chengdu-Lhasa (Tibet), sekitar
ReplyDelete15 menit sebelum mendarat juga melihat pemandangan serupa-
keluar jendela tampak dibawah kita hamparan puncak2 gunung
runcing2 warna coklat hitam dari dataran putih salju, menakjubkan.
waktu itu bingung juga, gimana mendaratnya di ketinggian
hampir 4000 meter itu, itu kan pesawat Air Bus yang gede,
ternyata ada koridor yang cukup lebar dan panjang, pesawat bermanuver mendarat diantara dua tebing pegunungan.
waktu terbang dg Silk Air Spore-Kathmandu, ternyata tidak
lewat diatas Himalaya.
Himalaya..oh himalaya... *cukup memandang gambarnya aja.. haha
ReplyDeleteWah, senang sekali baca ceritanya pak Sindhi ke Mt. Everest. Bagus sekali ya pak ? sampai 'thrilled' liat foto-fotonya.
ReplyDeletethanks bung Ronny.
ReplyDeleteya bagus sekali - pemandangan yang
sulit dilupakan.
waaah beruntungnya bisa melihat puncak everest dari deket..
ReplyDeleteserasa mimpi memang melihat puncak dunia dalam
ReplyDeletejarak begitu dekatnya.