nggak, itu kan summer, apalagi di Kathmandu panas banget, ini teman2 pada berenang di kolam yg ada dibelakang hotel, viewnya ke lembah dan gunung dikejauhan, cakep sekali,
di resort hotel sa gitu gedenya cuma rombongan kami dan ada sedikit tamu lain, rupanya bukan musim turis datang - kayaknya karena panasnya itu.
Ceritanya pada tanggal 31 Juli 1961, ada pasangan Swiss sedang mandi di sungai dekat air terjun itu, tiba2 datang air bah dari Phewa Lake. Mrs Devis terbawa arus, jatuh ke air terjun yang dalamnya sekitar 30 meter, celakanya berbeda dg air terjun biasa yang alirannya menjadi sungai, disini air yang terjun seakan jatuh kedalam sebuah sumur besar, dan alirannya masuk kedalam gua berupa celah didinding bukit.
Mrs Devis itu terbawa arus kedalam lubang gua bawah tanah, kabarnya panjangnya 500 meter, jadi air sungai bawah tanah itu baru muncul di balik gunung - dia tidak pernah ditemukan lagi. Sejak itulah air terjun yg mengerikan itu dinamai Devis Fall.
Setelah melihat Devis Fall, saya menyebrang jalan dan memasuki sebuah gua bernama Gupteswor Cave. Didalam gua yang becek karena banyak tetesan air, harus menuruni tangga cukup jauh dan dalam, dan diujung gua itu tampak pemandangan yang mempesona dan sungguh mendebarkan. Dalam kegelapan gua, didepan tampak rekahan gua cukup tinggi yang tampak terang - diluar itulah Devis Fall !, sayup2 terdengar gemuruhnya. Tampak aliran sungai deras menghampiri kaki kami dan aliran air itu menghilang lagi masuk lubang gelap mengerikan dibawah kaki kami. Rupanya kedalam lubang itulah Mrs Devis dulu terbawa air.
Gua itu dimusim hujan ditutup selama beberapa bulan, karena sangat berbahaya - suka terjadi banjir bandang, wuah tentunya kami tidak berani ber-lama2 disana - setelah cepat2 motret langsung balik kanan.
Kalau mau lihat foto didalam gua itu, bisa saya kirimkan japri.
Fotonya bagus. rumahnya kelihatannya unik banget. pintu rumah disana kebanyakan polos atau berukir? (kalau di foto, kelihatannya hanya kusennya yg berukir)
itu kerjaannya pak Ben :)) dia tahu saya nggak suka dipotret, makanya di colongin terus.
ke Himalaya mestinya minimal trekking, dimana jalan kaki sekian hari menelusuri kaki Himalaya, kabarnya kalau sudah sekali begitu bakalan balik lagi balik lagi dah.
kapasitas penumpang 19 orang, cuma ada dua seats per barisnya, jadi masing2 penumpang dapat jendela, kabinnya lumayan tinggi, tidak usah merunduk saat berjalan didalamnya.
dibawah saya ada cerita ttg nama ini, diambil dari nama Mrs. Devis yang terbawa arus masuk ke dalam sungai bawah tanah dan tidak pernah ditemukan lagi.
gambar yang bagus dng judul foto yang pas hehee
ReplyDeletengga dingin dok?
ReplyDeletenggak, itu kan summer, apalagi di Kathmandu panas banget,
ReplyDeleteini teman2 pada berenang di kolam yg ada dibelakang hotel,
viewnya ke lembah dan gunung dikejauhan, cakep sekali,
di resort hotel sa gitu gedenya cuma rombongan kami dan
ada sedikit tamu lain, rupanya bukan musim turis datang -
kayaknya karena panasnya itu.
yang motret ini pak Ben, udah kawakan soal motret.
ReplyDeletegila keren bangetttt
ReplyDeleteApa bukan gunung Kailash? TFS.
ReplyDeleteExcellent nemen!
ReplyDeleteceritanya fish tail ini bagaimana ya?
ReplyDeleteAsal mula nama Devil's fall darimana ya pak? Apa kesannya bnr menyeramkan?
ReplyDeleteHehehe fish tail bentuknya emang kyk sirip ikan yg menyembul separo diatas air ya..
ReplyDeletewah pothonya keren2 bgt .....benar2 alami ....
ReplyDeletehttp://www.pbase.com/offspring/image/44011868
ReplyDeleteMachhapuchhre or commonly known by foreigners as Fishtail,
is the sixth tallest peak standing at 6997m.
Bu Lisa,
ReplyDeletedari bentuknya yang kayak ekor ikan itu.
Ceritanya pada tanggal 31 Juli 1961, ada pasangan Swiss sedang mandi
ReplyDeletedi sungai dekat air terjun itu, tiba2 datang air bah dari Phewa Lake.
Mrs Devis terbawa arus, jatuh ke air terjun yang dalamnya sekitar 30 meter,
celakanya berbeda dg air terjun biasa yang alirannya menjadi sungai,
disini air yang terjun seakan jatuh kedalam sebuah sumur besar, dan
alirannya masuk kedalam gua berupa celah didinding bukit.
Mrs Devis itu terbawa arus kedalam lubang gua bawah tanah, kabarnya
panjangnya 500 meter, jadi air sungai bawah tanah itu baru muncul di
balik gunung - dia tidak pernah ditemukan lagi.
Sejak itulah air terjun yg mengerikan itu dinamai Devis Fall.
Setelah melihat Devis Fall, saya menyebrang jalan dan memasuki sebuah
gua bernama Gupteswor Cave.
Didalam gua yang becek karena banyak tetesan air, harus menuruni tangga
cukup jauh dan dalam, dan diujung gua itu tampak pemandangan yang
mempesona dan sungguh mendebarkan.
Dalam kegelapan gua, didepan tampak rekahan gua cukup tinggi yang
tampak terang - diluar itulah Devis Fall !, sayup2 terdengar gemuruhnya.
Tampak aliran sungai deras menghampiri kaki kami dan aliran air itu
menghilang lagi masuk lubang gelap mengerikan dibawah kaki kami.
Rupanya kedalam lubang itulah Mrs Devis dulu terbawa air.
Gua itu dimusim hujan ditutup selama beberapa bulan, karena sangat
berbahaya - suka terjadi banjir bandang, wuah tentunya kami tidak berani
ber-lama2 disana - setelah cepat2 motret langsung balik kanan.
Kalau mau lihat foto didalam gua itu, bisa saya kirimkan japri.
tukang potretnya (pak Ben dan pak Hendro) udah kawakan.
ReplyDeleteFotonya bagus. rumahnya kelihatannya unik banget. pintu rumah disana kebanyakan polos atau berukir? (kalau di foto, kelihatannya hanya kusennya yg berukir)
ReplyDeletekelihatan sih seramnya.
ReplyDeleteSeingat saya polos saja,
ReplyDeletekawasan ini masuk Unesco's World Heritage.
Sekarang ada dimana nih ?
kalo album yang ini banyak foto pak dokternya. hehe...
ReplyDeleteHimalayanya keren banget ya, pak!
itu kerjaannya pak Ben :))
ReplyDeletedia tahu saya nggak suka dipotret,
makanya di colongin terus.
ke Himalaya mestinya minimal trekking, dimana
jalan kaki sekian hari menelusuri kaki Himalaya,
kabarnya kalau sudah sekali begitu bakalan balik
lagi balik lagi dah.
ini dari pesawat ya ?
ReplyDeletewah spt pasangan honey moon..
ReplyDeletecantik ya panoramanya...
wah dalem sekali ya...
ReplyDeletediterangin lagi lebih cakep nih...
ReplyDeletesudah forgood dengan saudi. sekarang di jakarta
ReplyDeletesudah forgood dengan saudi. sekarang di jakarta
ReplyDeletesebelahnya salah ya pak? sepasang kemanamana bersama asik juga tuh..
ReplyDeletedindingnya mirip cengkareng ya..
ReplyDeletewow pemandangannya itu namanya kampung..
ReplyDeletejadi sherpa sekalian pak? hehehe..
ReplyDeletekesannya kumuh tapi bersih..
ReplyDeletekeren serba tuanya.. engga orang rumahnya pula.. nyeker ya..
ReplyDeletepinter tuh pak ngambil dari dalam.. cahaya alaminya bikin mantap.. anak2 sekolah nih ya..
ReplyDeletekaya di bali kan?
ReplyDeleteada monyetnya.. jinak2 ya..
ReplyDeletekaya pesawat pribadi nih.. penumpangnya cuma 6 kah?
ReplyDeletewuih indahnya..
ReplyDeletekerasa kaya doorman juga nih hehehe..
ReplyDeletekaya di ngarai si bukittinggi ya..
ReplyDeletetak kedinginan ya pak musim panas kesana? mandi sambil melihat kemanamana.. para ibu tak ikut mandi?
ReplyDeletejadi mirip naik ke rinjani..
ReplyDeletelatar belakang kaya gini cuma ada disana..
ReplyDeletekenapa jadi suci ya ekor ikan ini?
ReplyDeletewow.. devi's apa devil pak? emang serem tapi indah sekali..
ReplyDeletetak boleh ya arung jeram disana?
ReplyDeleteseperti gua persembunyian jaman nazi..
ReplyDeletehayo pak jangan mau kalah sama yang muda2 dong ah.. cape tapi asik kan jalan2nya..
ReplyDeletekaya naik gondola ya..
ReplyDeletemendungnya bikin pantulan cahaya matahari kaya diberkahi ya danaunya.. keren deh..
ReplyDeletewach.. asyiik ya malam2 makan2 durian
ReplyDeletedari cockpit, boleh gantian maju kedepan utk liat2 dan motret,
ReplyDeletecuma ter buru2 karena temen dibelakang udah nunggu
kira2 100 feet pak
ReplyDeleteoh udah pulkam rupanya :)
ReplyDeletesebelah saya nyonyanya pak Ben yang motret ini
ReplyDeleteini hasil jepretannya pak Ben
ReplyDeletekapasitas penumpang 19 orang,
ReplyDeletecuma ada dua seats per barisnya, jadi masing2
penumpang dapat jendela,
kabinnya lumayan tinggi, tidak usah merunduk
saat berjalan didalamnya.
oh saat itu cuaca panas karena lagi summer,
ReplyDeletesaya nggak ikut mandi tuh, soalnya dulu biasanya
berenang di sungai Cisadane he3.
dibawah saya ada cerita ttg nama ini,
ReplyDeletediambil dari nama Mrs. Devis yang terbawa
arus masuk ke dalam sungai bawah tanah
dan tidak pernah ditemukan lagi.
wah nggak atuh,
ReplyDeletekan ujungnya itu airnya langsung terjun sedalam 100 feet dan
aliran airnya terus hilang masuk kedalam sungai bawah tanah.
ini tempat makan duren yang beken di Singapore.
ReplyDelete