maaf, ini posting ulangan - untuk test kirim pakai Contact
foto2 bisa dilihat di :
http://smulya.multiply.com/photos/album/82
Blow Horn - Horn Please !
Saat mengunjungi Golden Triangle-nya India yaitu :
Delhi - Jaipur - Agra, perjalanan selama tujuh hari disana
dengan mempergunakan bus turis, membuat kami terhanyut
dalam hiruk-pikuk lalu-lintas, baik saat berada didalam kota
maupun dalam perjalanan antar kota.
Didalam kota Delhi, mobil pribadi kebanyakan kecil saja
seukuran KIA Visto, termasuk mobil patroli polisi yang
mengundang tawa kami karena lampu merah-biru diatap-nya
pakai kerangkeng besi ! - nggak aman ni yee !!.
Warna mobil juga tidak ngejreng seperti warna mobil
di Jakarta, terlihat sebagian besar bercat hitam atau putih saja.
Dibagian kota yang disebut New Delhi memang lalu lintasnya
rapih karena jalannya besar2, tapi dibagian kota Old Delhi
yang jalannya sempit2 - lalu lintas disana-sini crowded .
Bus kota kebanyakan merk Tata dan terlihat sudah pada butut.
Bajaj-nya justru lebih menarik, terkesan kokoh dicat hijau kuning,
katanya sih pakai argometer segala.
Diluar kota Delhi, saat bus kami mengisi bensin, saya melihat
bajaj mengangkut penumpang yang jumlahnya engga kira2 :
paling depan tentu pengemudi yang duduk dikursi panjang,
dia duduknya didampingi tiga orang penumpang.
Dibelakang kursi pengemudi ada bangku lagi diisi dua orang
yang duduk menghadap kebelakang.
Didalam kabin penumpang itu tentu ada bangku penumpang
yang duduk menghadap kedepan - disitu juga duduk 4 orang.
Nah di jendela belakang bajaj yang tidak berpenutup ada lagi
seorang yang duduk di alas jendela menghadap kebelakang-
jadi total ada 11 orang diangkut - bujugbuneng !!
Yang asyik tentu saat perjalanan antar kota, memang keren
dibilangnya akan lewat jalan tol - tapi jalan tol itu tidak dipagar
seperti jalan tol disini, dan segala macam kendaraan lewat disitu
termasuk gerobak yang ditarik onta !!.
Tapi itu jalan tol beneran, terbukti ada toll gate nya dan
harus bayar.
Saat bus kami antri mau bayar tol terlihat ada papan bertuliskan :
Do Not Horn, dan terlihat pula beberapa orang petugas polisi
yang berjaga sambil membawa senapan dan tongkat kayu.
Mereka berdirinya dipinggir lorong selepas pintu tol.
Karena heran koq ada polisi berjaga disitu, maka kami bertanya
ke pak sopir.
Ternyata sering ada yang menerobos tanpa mau bayar maka
disiagakan penjaga itu yang siap mentung siapa yang mencoba
menerobos, haiyaaa !!
Pengemudi India rupanya " trigger-happy ", saat jalanan sedang
tidak terlalu macet saja sudah ramai terdengar suara klakson,
apalagi saat macet.
Dan mencet klakson-nya juga engga kira2 - kayak orang kalap.
Jangankan siang hari, malam saja tetap rame suara klakson.
Bus kami ini klaksonnya juga bukan klakson biasa, tapi
klakson angin yang kalau dipencet bunyinya asyik :
telolet-telolet-telolet !!
Kereeen !!
Saat berjalan di jalan tol itu barulah kami ngeh bahwa semua
truk antar kota ada tulisan besar besar-besar dibagian bak
belakangnya. Tulisannya seragam - cuma dua macam, yaitu :
HORN PLEASE atau BLOW HORN.
Busyet deh !! - pantesan siang malam pada nglakson melulu.
No comments:
Post a Comment