Bicara
Sakit Maag, sering2 menahun maklum biasanya kan orangnya bandel,
sudah tau nggak boleh makan/minum ini itu tapi tetap saja melanggar.
Memang susah, sudah larangannya segudang - makanan yang enak-enak lagi.
Dalam buku
Dr. Handrawan Nadesul berjudul
Resep Mudah Tetap Sehat,
pada halaman 165 - 176 yang membahas mengenai penyakit Maag, terdapat
aneka larangan, mencakup bukan saja makanan asam/pedas, roti dan mie,
teh dan coklat, sampai pepaya juga (mengandung papaine-pelunak daging).
Akibat bandel itu maka penyakitnya juga bandel nggak hilang2, saya memang
tidak minum alkohol, kopi atau masakan yang pedas2, tapi karena ranjaunya
kelewat banyak, yah kena lagi kena lagi.
Maagnya ini hilang timbul, sesekali bisa hebat seperti saat perjalanan di India.
Di kota Agra, tiba2 ulu hati nyeri luar biasa hebat, sampai2 saya pikir wuah
celaka kena serangan jantung nih - game gue deh di dekat Taj Mahal nih.
Belakangan ternyata ulah si Maag itu juga yang rupanya ngambek karena
kebanyakan kemasukan kare.
Belum lama saya menengok teman sejawat yang sempat dirawat di ICU
karena nyeri ulu hati hebat menembus kebelakang yang khas nyeri serangan
jantung, ternyata sekian hari nginap di ICU itu jantungnya baik-baik saja.
Banyak teman yang menganjurkan di
Endoskopi saja, memang dengan di
teropong itu bisa dipastikan apa yang menyebabkan keluhan, apakah
radang, luka ataukah sudah terjadi kanker dan dimana lokasi kelainannya.
Tentu menjalani endoskopi bukan suatu hal yang mengenakkan, kita harus
"menelan" selang plastik berkamera sa-gede telunjuk, siapa sih yang
nggak ciut harus memasukkan monster warna hitam itu kedalam perut.
Teman2 dokter yang sudah pernah di endoskopi membujuk saya, antara
lain Dr. Anastina, SMSnya : Kalau saya boleh berbagi dok, dijalani saja,
sebentar aja koq, nggak sakit lagi, daripada kepikiran terus.
Kalau Dr. Nieng lain lagi SMSnya : saya aja yang cewek berani koq dok.
Tapi tetap saja nggak mempan, sampai di hari Minggu 26 April kemarin,
di suatu pertemuan saya ngobrol dengan teman dokter yang istrinya sudah
sekian tahun lalu meninggal. Saat saya tanyakan sakitnya apa - ternyata
kanker lambung, yang terlambat terdeteksi.
Wah kalo gini mah saya nggak ada pilihan lain dah, harus di endoskopi.
Esoknya, saya memasuki ruang Endoskopi RS Usada Insani, niatnya
mau lihat2 situasi, tempat/peralatan dan nanya2 ke petugas disana.
Kebetulan perawatnya ada, yang dengan sigap menjelaskan prosedurnya:
Mudah dok katanya, makan siang terakhir jam 11.00, jam 14 masih boleh
minum teh manis, setelah itu tidak boleh lagi.
Jam 18.30 sudah tiba disini, dan jam 19 dikerjakan endoskopinya, dengan
sebelumnya diberikan suntikan lewat pembuluh darah supaya tenang.
Endoskopinya bentar koq dok katanya, paling 3 - 5 menit, nggak kerasa
dan setelah terbangun, bisa langsung pulang.
Terakhir si suster nyebut nama-nama dokter senior yang juga pernah
di endoskopi disitu, ada spesialis jantung-kebidanan-penyakit dalam,
sampai mantan direktur sebuah rumah sakit besar.
Komplit dah ngomporin-nya suster ini, bikin saya jadi mantap.
OK jadi - saya daftar deh !
Oh,
Dr. H. Chudahman Manan SpPD KGEH sedang Umroh, kata perawat,
Rabu pulang-nya tapi Kamis sudah melakukan endoskopi lagi.
Iya dah Kamis saya kesini.
Kamis sore saya mempersiapkan diri dengan seksama, termasuk mandi
super bersih sampai2 cuci rambut segala, pikir saya antisipasi kalau2
ada sesuatu sampai mesti nginap di RS maka kepala saya nggak gatal.
Jam 18.25 sudah lapor dan menunggu, istri saya sempat heran koq
saya nggak senewen, saya bilang kayaknya sih ini hasil latihan meditasi,
yang walaupun bolong-bolong nggak rutin tapi ada hasilnya juga rupanya.
Jam 19.00 masuk ke ruang tindakan, bertemu dengan Dr. Chudahman,
dokter yang tinggi besar, ramah dan ceria ini menanyakan keluhan saya
selama ini, dan akhirnya bilang ini kayaknya sih
GERD. GastroEsophageal Reflux Disease terjadi karena asam lambung masuk
ke esophagus, normal seharusnya flow makanan setelah ditelan -
melewati pipa esophagus, diujung hilir pipa esophagus ada cincin yang
bisa membuka/menutup.
Saat makanan ditelan dia membuka, makanan jatuh ke lambung,
setelah itu menutup lagi agar tidak terjadi reflux/balik ke esophagus.
Kalau terjadi masalah pada cincin itu, asam lambung bisa menerobos
balik masuk ke esophagus.
Asam itu membuat luka pada dinding esophagus, sehingga timbul rasa
nyeri, sampai bisa pula memicu terjadinya kanker.
Suster kemudian mempersilahkan naik ke bed, setelah tiduran ujung jari
dipasang alat monitor denyut jantung, hidung dimasukkan selang Oksigen.
Buka mulut dan disemprot cairan anestesi yang terasa pahit agak pedas,
dan sebuah alat model dot bayi tanpa karet dotnya disumpal dimulut.
Tengah2 alat itu berlubang untuk jalan masuk selang nantinya.
Dipasang jarum ditangan kanan untuk memasukkan obat suntik, dan
diminta miring kekiri, ambil posisi tidur yang enak kata si suster.
Saya masih sempat mendengar istri saya dengan Dr.Chudahman masih
berbincang soal GERD, yang sering2 terjadi karena kebiasaan orang
setelah makan langsung tiduran, seharusnya 3 - 4 jam baru boleh begitu
agar tidak terjadi reflux asam lambung.
Suster kemudian menyuntikkan obat via jarum ke pembuluh darah di
tangan kanan saya itu - terasa agak panas disitu, terus -------------------------
mendadak terasa istri saya membangunkan saya :
Pap, bangun pap !, udah selesai nih!.
Hah, udah selesai ?
Iya - udah setengah jam yang lalu ! Dikerjakannya tadi paling 3 menit saja,
ini kita sudah ada diruang observasi.
Hah, bener ? Oooh saya tadi langsung amblas rupanya !.
Tidak lama Dr. Chudahman datang dan menyerahkan laporan endoskopi
yang sudah diketik rapih berikut 4 buah foto bagian dalam lambung saya.
Ternyata memang ada sedikit peradangan dan lecet, tapi beliau bilang
tidak mengkhawatirkan dan tidak perlu tindakan lebih lanjut, hanya minum
obat2an dan menjaga makanan/minuman.
Whoaaa legaaaa, plong banget !.
Diperjalanan pulang, istri saya bilang lagi :
Pap, tadi kamu tidur enak banget tuh, sampe pake ngigo segala lagi.
Oh ya ?
Iya !, ngigonya nyebut Tekor - Tekor !
Haaah yang bener ??
Iya lah, kenceng2 lagi nyebutnya, suster-suster sampe pada ketawa !!
Astaga - untung aja nggak ada cewek cakep yang bernama Miss Tekor,
bisa-bisa pecah perang dunia dirumah !.
Catatan :
GERD ternyata bisa memicu berbagai penyakit sampai Asthma, Sinusitis dll,
silahkan membuka :
http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/gerd/
http://www.medicinenet.com/gastroesophageal_reflux_disease_gerd/article.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Gastroesophageal_reflux_disease
http://jdokter.com/index.php?option=com_content&task=view&id=203&Itemid=2