Wednesday, July 6, 2011

Kutipan Cerita dari buku Ajahn Brahm : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya.



Ajahn Brahm, Biksu Therawada kelahiran Inggris dan kini menetap di Perth Australia,
banyak membuat buku yang mencerahkan dan menarik karena banyak sambil melucu.
Termasuk menceritakan lelucon disebuah upacara pemakaman! :

Sepasang suami istri yang sudah tua telah hidup bersama dalam jangka waktu yang lama,
sampai2 ketika salah satu dari mereka meninggal, yang satu menyusul beberapa hari kemudian

Jadi mereka pun muncul bersama-sama di surga.

Sesosok malaikat cantik membawa mereka berdua  ke sebuah wisma megah di puncak sebuah jurang yang langsung berhadapan dengan samudra lepas.

Dalam kehidupan di dunia, hanya para miliarder yang mampu memiliki real estate luar biasa seperti itu
Sang malaikat menyatakan bahwa wisma megah itu adalah milik mereka sebagai pahala surgawi.

Si suami adalah seorang yang praktis, dan tiba-tiba berkata, :
" Wah, ini bagus sekali, tetapi saya rasa kami tidak mampu membayar pajak bumi dan bangunan
untuk properti sebesar ini."

Sang malaikat tersenyum manis dan memberi tahu mereka bahwa di surga tak ada pajak.
Kemudian dia membawa pasangan itu melihat-lihat ke bagian dalam rumah megah itu.
Setiap ruangan dilengkapi dengan cita rasa mewah. sebagian dengan perabot antik,
sebagian dengan perabot modern.

Lampu kristal yang tak ternilai harganya menghiasi langit-langit rumah.
Keran dari emas padat berkilauan di setiap kamar mandi.
Ada pula sistem DVD berikut televisi layar lebarnya.

Pada penghujung tur itu, sang malaikat berkata bahwa jika ada apapun yang mereka tak sukai,
silahkan memberitahu dia dan akan langsung menggantinya.

Semua itu adalah pahala surgawi untuk mereka.

Si suami mulai menghitung-hitung nilai semua perlengkapan rumah itu dan berkata,
"Semuanya sangat mahal, saya rasa kami tak akan sanggup membayar premi asuransi untuk
semua properti ini" Sang malaikat menaikkan bola matanya dan dengan lembut memberitahu mereka
bahwa para pencuri tidak diperkenankan masuk ke surga. Jadi asuransi properti tidak diperlukan lagi.

Lalu dia menuntun mereka menuruni tangga menuju sebuah garasi besar rumah itu.

Didalamnya terdapat sebuah mobil SUV 4 - wheel drive model terbaru, yang berada disamping sebuah
limusin Rolls-Royce Touring yang mengkilat, dan mobil ketiga adalah Ferrari sport merah limited edition
yang atapnya bisa dibuka.
Dalam kehidupannya didunia, si suami selalu mendambakan punya mobil sport hebat seperti itu,
tetapi itu hanya sebatas impiannya.
Sang malaikat bilang jika mereka ingin mengganti modelnya,atau warnanya, jangan sungkan-sungkan
memberitahu dia.

Semua itu adalah pahala surgawi untuk mereka.

Si Suami bergumam, " Sekalipun kami sanggup membayar biaya STNK untuk mobil-mobil itu,
padahal sesungguhnya kami tak mampu, buat apa sih mobil sport supercepat zaman sekarang?
Saya akan hanya kena denda ngebut."
Sang malaikat menggeleng-gelengkan kepala dan dengan sabar memberitahu mereka bahwa di
surga tidak ada biaya registrasi kendaraan, dan juga tak ada kamera pengintai kecepatan.
Si suami boleh mengebut semaunya dengan Ferrari-nya.

Kemudian sang malaikat membuka pintu garasi.
Diseberang jalan terbentang lapangan golf 18-lubang yang menakjubkan.
Sang malaikat berkata bahwa di surga mereka tahu kalau si suami sangat menggemari golf, oleh
karena itu mereka sengaja menambahkan lapangan golf indah yang dirancang sendiri oleg Tiger Wood!

Tetap saja si suami terlihat murung ketika dia berkata,
"Ditaksir dari gedungnya saja kelihatannya itu adalah klub golf yang sangat mahal,
saya rasa saya tak sanggup membayar biaya keanggotaannya."

Sang Malaikat mengerang, tetapi segera memulihkan kesabaran ilahinya, lalu meyakinkansi suami bahwa :
"tak ada biaya apapun di surga" Lagipula dilapangan golf surga, Anda tidak perlu antri untuk memukul bola,
bola tak akan pernah masuk ke bunker, dan rerumputannya dirancang supaya dengan cara apapun Anda
memukul, bola akan selalu bergulir ke lubang.

Semua itu adalah pahala surgawi untuk mereka.

Setelah sang malaikat meninggalkan mereka berdua, si suami mulai memarahi istrinya.
Begitu marahnya dia kepada istrinya, sampai dia meneriakinya dan mengomelinya dengan galak.
Si istri tak mengerti mengapa suaminya begitu marah.

"Mengapa kamu begitu marah kepadaku?" katanya memelas.
"Kita memiliki rumah megah yang indah ini berikut perlengkapan mewahnya. Kamu mendapatkan Ferrari
idamanmu yang dapat kamu kebut sesukamu, dan sebuah lapangan golf persis disebrang jalan,
Mengapa kamu begitu marah kepadaku?'

"Karena, istriku,"si suami berkata dengan getir.
" Andai saja kamu tidak memasakkan makanan-makanan yang sehat untukku,
  maka aku sudah akan berada disini sejak bertahun-tahun lalu!"



Ajahn Brahm.
Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya.
108 Cerita Pembuka Pintu Hati.

Friday, July 1, 2011