Monday, May 24, 2010

Akili Museum of Art di Mutiara Kedoya.




Minggu lalu pak Bruriadi Kusuma - pengelana 162 negara mengajak
mengunjungi Akili Museum of Art.
Lokasinya di Perumahan Mutiara Kedoya katanya, itu museum pribadi
yang terbuka untuk umum tapi harus dg appointment, kebetulan sudah
dapat waktu untuk hari Senin katanya lagi.
Tentu ajakan ini segera di-iyakan, dan tadi pagi jam 10 kami bertemu
didalam perumahan di Jakarta Barat itu.
Sempat tanya-tanya kesana kemari karena Museum pribadi itu tidak
ada papan nama, rupanya berada dalam komplek rumah pemilik-nya
yaitu pak Rudy Akili - owner suatu biro perjalanan wisata ternama.

Setelah melapor kepada security bahwa kami sudah buat janji maka
tidak lama kemudian datanglah ibu Grace - pengelola Museum itu.
Begitu masuk dari pintu belakang, langsung terlihat halaman yang luas
hijau asri dihiasi kolam renang - sekeliling tampak beberapa gedung.
Bangunan museum sendiri terlihat kokoh masif, didesign seakan
dasar sebuah candi.

Pintu Museum unik sekali karena pintu kayu itu bertuliskan puisi,
dan saat memasuki lantai pertama dari gedung tiga lantai itu saya
sempat terperangah mengira ada penjaga sedang duduk ketiduran,
rupanya boneka seukuran orang dewasa yang memakai helm.

Dengan diantar ibu Grace dengan lift kami langsung ke lantai tiga,
dan selama hampir 1,5 jam kami berkeliling dari lantai kelantai melihat
beraneka ragam lukisan dan benda seni yang dipamerkan.
Bukan saja lukisan dari pelukis ternama dalam dan luar negeri seperti
Basuki Abdullah, Affandi dll , pelukis muda Indonesia yang berbakat
juga tampak disana. Mereka ini telah memenangkan Akili Museum Art
Award sehingga mendapat beasiswa pendidikan seni lukis realistik
selama setahun di China.

Melihat aneka lukisan gaya kontemporer realistik tentu tidak terasa
berat untuk mata awam seperti saya, dan sungguh mengagumkan
beberapa lukisan perempuan dari pelukis seperti Chen Yanning
dan Wang Yidong - sampai susah menebak itu lukisan atau foto,
begitu perfeknya lukisan dengan model yang cantik itu.

Saat berada disana, sempat saya bertanya kepada bu Grace,
siapa saja yang boleh berkunjung, dijawab memang terbuka bagi
siapapun yang menyukai seni, tapi karena berada didalam komplek
perumahan maka terbatas dan dengan perjanjian dulu.
Buka setiap hari kerja, Sabtu+Minggu tutup.

Alamat :
Perumahan Mutiara Kedoya Blok A1-1 JKLM
Raya Kembangan - Jakarta Barat.
Tel(021) 58301705-6 / 5801212.
www.akilimuseum.com

Friday, May 14, 2010

Joke : Vespa vs HD.


Seorang pengendara Vespa (V) di jalan raya, tiba-tiba ditegur oleh
pengendara Harley (HD) yang menyusul dari arah belakang:

HD: bro, Punya ga motor kaya gini?!
V: (Diam - Melirik Sewot)

HD: oi. Bro Punya ga motor kaya gini?!
V: (Masih Diam - Tambah Sewot)

HD: Punya ga motor kaya gini?!
V: Eh monyet! Klo lo mo ribut, brenti lu skarang!! Biar kita slesain disini!!!

HD: Dari tadi juga gw mo brenti, tp gw ga tau rem-nya dimana,
makanya gw tanya lu, PUNYA GA MOTOR KAYA GINI???!!!!!


Saturday, May 1, 2010

Success Healthy Happiness.

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Health, Mind & Body
Author:Ali Murtadio dan Tatik Suryani.
Saat di Gramedia sekilas lihat buku ini tadinya mau melewatkan saja
karena warna covernya yang dominan hitam sungguh tidak atraktif,
tapi judulnya koq menantang juga : Success Healthy Happiness.

Siapa sih yang nggak kepengen punya tiga hal itu - hehe.
Apalagi lihat buku setebal 200 halaman itu cuma dibandrol Rp.33.500,-

Duet suami istri pengarang buku ini juga bukan orang sembarangan,
Ali Murtadio SH adalah Direktur Utama Jawa Pos Media Televisi, dan
Tatik Suryani adalah Psikolog yang Guru Besar bidang Manajemen -
Pemasaran STIE Perbanas sekaligus Ketua STIE Perbanas Surabaya.

Buku ini memang tentang Trilogi : Success - Healthy - Happiness,
yang masing-masing terdiri dari 51 artikel pendek-pendek.
Justru karena pendek-pendek dan tidak ngejelimet enteng saja maka
enak dibaca, tidak ngajari tapi nyentil-nyentil asyik saja gitu.

Untuk orang se-usia saya mungkin sudah kelewat masanya untuk jadi
muda lagi dan menyimak abis Trilogi yang pertama, tapi tetap enak
sekali mengikuti sentilan-sentilan penyemangat menuju sukses itu.

Di bagian kedua barulah lebih asyik, memang tidak banyak hal baru
yang saya dapat atau yang perlu saya ubah dalam keseharian saya,
tapi tetap banyak pencerahan disana yang disampaikan dengan serius
tapi santai itu.

Satu lagi yang bikin asyik adalah di setiap halaman ada kata-kata mutiara,
saya bukan penyuka kata mutiara yang sering-sering terasa klise, tapi
sebagian besar kata-kata mutiara disana itu cocok dengan topiknya.

Antara lain yang terdapat dihalaman pertama dari trilogi yang ketiga:
Enjoy the little things, for one day you may look back and realize they
were the big things (Rober Brault).