Tuesday, February 26, 2008

Jokes : Claude the Hypnotist.

 

It was entertainment night at the Senior Center .

Claude the hypnotist exclaimed:
'I'm here to put you into a trance; I intend to hypnotize each and every
member of the audience.'

The excitement was almost electric as Claude withdrew a beautiful
antique pocket watch from his coat.

'I want you each to keep your eye on this antique watch.
It's a very special watch. It's been in my family for six generations'

He began to swing the watch gently back and forth while quietly chanting,
'Watch the watch, watch the watch, and watch the watch...'

The crowd became mesmerized as the watch swayed back and forth,
light gleaming off its polished surface.
Hundreds of pairs of eyes followed the swaying watch, until,
suddenly, it slipped from the hypnotist's fingers and fell to the floor,
breaking into a hundred pieces.

" SHIT ! " said the Hypnotist.

It took three days to clean up the Senior Center.

 

Dua Internet di Jalan Tol.

Berdua dengan istri, Minggu pagi kemarin kami meluncur
memasuki jalan tol Tangerang menuju Tomang - tujuan Bandung.

Berbelok memasuki jalan tol itu berarti hidung mobil mengarah
ke timur - cuaca begitu cerah menyenangkan tapi sinar matahari
tajam menerpa muka kami.
Istri saya langsung repot, maklum "putri salju" yang takut lumer
kulitnya kena sinar matahari, untung ada koran Kompas Minggu
yang dipakainya menutupi muka dan tangannya.

Tentu jadi ribet lihatnya, daripada gitu mending pindah saja dah
duduk di kursi belakang.
Sebenarnya bisa stop sebentar dipinggir tol, tapi teringat kalau
belum lama ada kejadian tragis dan fatal di Tol Tangerang itu.
Ceritanya di pagi buta ada dua kendaraan berhenti begitu saja
di jalan tol, kedua pengemudinya turun dan konon bertengkaran -
saat itulah sebuah truk menyeruduk mereka berikut mobilnya.
Keduanya tewas, juga si pengemudi truk.

Selain itu di tol Tangerang-Tomang sudah beroperasi Rest Area,
di KM 14 yang disebut Pinang Point, jadi lebih baik mampir dulu
deh disana - biar lambat asal selamat.

Rest Area ini cukup lengkap, selain pompa bensin, toilet yang
bersih, berbagai restoran sampai business centre, juga ada
sebuah Food Court/Pujasera.
Pada tembok gerbang masuk ke Pujasera itu ada terpampang
sebuah pemberitahuan :
Hot Spot Area - GRATIS - WiFi Internet Access.
www.pinangpoint.com

Wuah kereen !, Rest Area ajah punya Hot Spot nih ! Hebring euy !.

Perjalanan dilanjutkan nyetir sendirian didepan, boss langsung
tertidur dibangku belakang.
Acara wajib kalau ke Bandung, adalah mampir di Sate Maranggi
Cibungur, pesanan juga tidak pernah geser dari Sate Maranggi,
Soto Dengkul Sapi dan Es Kelapa Muda.
Foto Sate Maranggi Cibungur ada di :
            http://smulya.multiply.com/photos/album/96

Sayang sekali - makan siang di Bandung, yang niatnya mencoba
restoran baru yaitu Ikan Pesmol disebrang Apartment Setiabudi
atau Chinese Restaurant disamping Apartment yang sama, tidak
berhasil karena ruame sekali, antriannya juga masih panjang.
Karena waktu makan siang sudah terlewat, maka terpaksa nyari
restoran seadanya saja yang sepi.

Perjalanan pulang sempat diguyur hujan, tapi jalan tol tidak terlalu
padat, saat berada di jalur tol Cikampek - Jakarta, seperti biasa
mampir di Rest Area yang kedua, untuk toilet stop dan sejenak
menghilangkan kepenatan.
Rest Area ini juga unik, urinoar di toilet prianya sampai puluhan,
rasa2nya bisa masuk Guinness Book of Record tuh.

Sesaat sebelum kembali ke mobil saya lihat dikejauhan di depan
sebuah food court - ada spanduk dengan tulisan besar :
Tersedia Internet.
Whoa, saya pikir rupanya kayak di Pinang Point nih - ada HotSpot.

Tapi begitu lihat dibawahnya : INdomie - roTi - tEloR - korNET.

Bisaaa ajeee !!

 

 

 

Thursday, February 21, 2008

David, Gramedia dan Be Happy !

Dr. David, yang Kepala Puskesmas ini, dulu selalu menghampiri meja saya
kalau dia ada urusan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Dia lebih muda 15-an tahun, tapi hobby kami sama yaitu baca buku, dan
kalau mampir itu David selalu bercerita soal buku yang baru dibacanya.

Suatu ketika dia mampir lagi dan cerita2 tentang buku Harry Potter yang
waktu itu baru saja mulai populer di Indonesia.
Saya bilang :
Vid, lho koq kamu baca Harry Potter sih ?, itu kan buku bacaan anak-anak !.
Dijawab :
Iya sih, tapi itu kan buku yang begitu men-dunia, masa sih kita nggak baca ?.

Iya bener juga yah, maka jadilah saya beli buku pertama-nya dan lumayan
menikmati kisahnya.
Memang saya tidak membeli buku-buku lanjutannya, tapi saya pikir
pendapat David benar kalau kita nggak mau kuper soal buku yang hebat ini.

David juga punya disiplin yang bagus soal membaca, selalu menargetkan
setiap buku yang dibelinya harus selesai dibaca dalam waktu dua minggu.
Nah kalau soal ini saya nyerah dah, banyak bolongnya - boro2 selesai
dalam dua minggu, ada yang tahunan baru kebaca separuh.
Kacaunya lagi, pernah saya beli buku yang sama gara2 tidak disiplin itu.
Kini setidaknya setiap buku saya berikan tanggal, lumayan membantu
mengingatkan saya kalau buku itu sudah kelewat lama belum "dihabisi".

David pula-lah yang membuat saya membeli buku yang ternyata bikin
saya tidak habis2nya menyesali diri sendiri kalau kenapa tidak dari dulu
saya baca buku "Personality Plus" karangan Florence Littauer yang
begitu mencerahkan.
Buku super bagus tentang watak dasar manusia ini (choleris-melankolis-
sanguinis-phlegmatis), sudah tahunan terpampang terus-terusan di rak
berbagai toko buku seperti Gramedia, Kharisma dll.
Padahal kita lihat buku-buku baru bermunculan dengan kecepatan yang
mengerikan - suatu buku baru yang kurang laku dalam hitungan hari
sudah menghilang dari display - tempatnya dijajah buku baru yang lain.
Ini bukti nyata kalau buku Personality Plus itu buku bagus, yang tetap laris walau sudah tahunan bercokol disitu.

Kami berdua tentu makin senang karena toko buku Gramedia kini ada
dimana-mana, karena buat kami kalau kebetulan pergi ke Mall, maka
masuk ke toko buku itu adalah suatu kenikmatan tersendiri.

Suatu ketika saya mendapati ada buku dengan judul yang sama, tidak
tanggung2 - sampai tiga buku !, yaitu : Be Happy !
(saya tahu ada buku bagus berjudul itu juga dari David !).

Tentu ini fenomena yang menarik, kenapa bisa sampai banyak yang
menulis topik yang sama, penulisnya orang2 yang berkelas lagi -
salah satunya adalah  Anand Khrisna.
Memang siapa sih yang nyaman dengan memiliki rasa Takut/Cemas,
dan siapa pula sih yang tidak ingin bisa Berbahagia. Ini mungkin yang
membuat para penulis memilih hal yang begitu manusiawi ini

Salah satu buku itu,  covernya tampak atraktif, bertuliskan :

                                 Be Happy 
Mengatasi Takut dan Cemas dari Akarnya, dan Berbahagia
                 dalam segala Situasi.

Pengarangnya adalah Sri Dhammananda, beliau ini pendeta Buddha.
Awalnya saya ragu membelinya - mengira khusus ditujukan untuk
para penganut agama Buddha saja.
Tapi membeli juga setelah membaca keterangan bahwa tidak demikian,
jadi walaupun ditulis dengan latar pemahaman Buddhis, pesan-pesan
dalam buku ini berlandaskan hukum alam dan bersifat universal -
sehingga bermanfaat bagi segenap umat manusia.

Buku setebal 300 halaman ini terbagi dalam 4 bagian :
Akar Takut dan Cemas - Kiat mengatasi Takut dan Cemas -
Benih-Benih Kebahagiaan - Kiat Hidup Bahagia dalam segala situasi.

Penuturannya enak disimak, dan memang mencerahkan, pengarang
sesekali mengutip pendapat para pemikir yang terkenal bijak,
misalnya :

Khalil Gibran, yang bisa menjadi bahan renungan para orang tua
yang suka gamang dalam mengenal siapa anak2nya :
- Anak-anakmu adalah bukan anak-anakmu
  Mereka adalah putra-putri kehidupan
  Yang merindukan dirinya sendiri
  Mereka datang melaluimu, namun tidak darimu
  Meskipun mereka bersamamu
  Mereka bukan milikmu
  Engkau boleh memberikan cintamu kepada mereka
  Tapi tidak pemikiranmu
  Karena mereka memiliki pemikiran mereka sendiri
  Engkau boleh berusaha menyamai mereka
  Namun janganlah berusaha membuat mereka sama denganmu.

Khalidasa, seorang penyair dan dramawan besar India, yang
menuliskan bait mengenai kebenaran sederhana tentang hidup :
- Kemarin hanyalah mimpi
  Dan hari esok cuma lamunan
  Tapi hari ini, yang dilakoni dengan baik
  Membuat setiap hari kemarin menjadi mimpi indah
  Dan setiap hari esok adalah visi harapan dan keriangan
  Karenanya, jalanilah hari ini baik-baik.

Penulis lainnya :
- Kebahagiaan ada didalam perjalanan, bukan di tempat tujuan.
  Berbahagialah mereka yang hidup dengan cita-cita luhur dan mulia.
  Berbahagialah mereka yang memperkaya kehidupan orang-orang disekitarnya.
  Berbahagialah mereka yang membiarkan orang lain hidup dalam kedamaian.
  Berbahagialah mereka yang menyumbangkan sesuatu untuk membuat dunia -
  ini menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali.
  Berbahagialah mereka yang berkarya atas dasar cinta kasih.
  Berbahagialah mereka yang mengasihi orang lain.
  Berbahagialah mereka yang membahagiakan orang lain.

  Penderitaan berarti akhir dari Kebahagiaan.
  Kebahagiaan berarti akhir dari Penderitaan.

Dalam buku itu disarikan bahwa Kita Takut karena Ketidaktahuan, dan
Jangan Kejar Kebahagiaan karena Kebahagiaan bukanlah sekedar
mendapatkan apa yang kita inginkan, melainkan merasa berkecukupan
dengan apa yang kita dapatkan.
Kebahagiaan dikatakan bukan merupakan tujuan yang harus dikejar-kejar,
karena Kebahagiaan lebih merupakan suatu cara menyikapi hidup,
dalam setiap detak kehidupan - dalam kekinian.


Tertarik mau "dapat Be Happy" ?.
Ayo atuh ke Gramedia, siapa tahu ketemu juga sama David disana.


 

Sunday, February 17, 2008

Kenikmatan Selembar Panekuk : Take it - Bite it - Love it.




Tertarik membaca kolom Hangout nya tabloid Kontan, berjudul :
Kenikmatan Selembar Panekuk, maka Minggu siang saya dan istri menuju
Puri Indah. Kami janjian dengan Alex dan Ratna bertemu di Panecook,
restoran baru yang diberitakan di tabloid Kontan itu.
Kami penasaran ingin menjajal menu utamanya, yaitu Panekuk, mirip pancake
cuma lebih tipis dan lebar, karena ini Pancake Eropa - gaya Belanda katanya.

Saat tiba di Jalan Raya Puri Indah blok A 3 / 3, sempat ragu juga untuk mampir
karena tampak begitu banyak mobil parkir - sampai memakai badan jalan.
Untung masih ada ruang untuk mobil menepi, dan parkir tanpa boleh pasang
rem tangan karena posisinya melintang dibelakang mobil2 lain.

Sebelum memasuki bangunan, melewati kolam kecil yang asri, dan kami
memilih duduk di sofa yang nyaman dekat kaca depan di lantai bawah yang
tampak lumayan luas.
Dilantai atas juga ada tempat duduk tapi disana orang boleh merokok.

Pesanan kami sengaja berbeda, karena kesitu memang mau nyoba2 -
kalau Alex minta Tasmanian Salmon Steak Pannekoek, Ratna Teriyaki -
Chicken Steak, istri saya pilih Sesame shrimp cocktail Pannekoek, dan
saya pilih Tenderloin Steak with balsamic vinegar and glazzed garlic Au Jus.
Untuk soupnya kami pilih Goulash Soup dan Hot & Sour Soup.
Saya dan Ratna mencoba minuman Ice Lemongrass, yang rasanya unik segar.

Saat menunggu makanan datang, terlihat tamu datang silih berganti dan uniknya
setidaknya ada 5 keluarga yang membawa bayi, rupanya mereka merasakan
suasana homey restoran yang bisa muat sampai 140 orang itu.

Makanan yang dipesan datang dengan tampilan yang menarik sekali,
steak saya seakan sebuah bukit kecil dengan pepohonan dipuncaknya, apalagi
pesanan istri saya yang begitu menarik selera - diatas lembaran tipis dan lebar
Pannekoeknya terlihat gunungan cocktail fruit dengan udang diatasnya -
dan ternyata memang yang jadi juara nya juga pesanan istri saya itu.
Aneka buah dan sayur yang diguyur mayonnaise terasa segar sekali,
berpadu dengan rasa manis pannekoek yang wangi, dan gurihnya udang.

Tidak terasa makan sambil ngobrol, membuat hampir dua jam kami berada
disana, suasananya memang nyaman untuk ngobrol2.
Restoran yang baru tiga bulan buka ini tampaknya sudah bisa menarik
banyak pengunjung, yang berniat membuktikan mottonya yang berbunyi :
Take it - Bite it - Love it.

Thursday, February 14, 2008

Singapore Flyer - The World's Biggest Observatorium Wheel.




Minggu lalu teman saya nilpon - mau ke Singapore katanya,
mau naik "komedi puter" yang kayak kincir angin tambahnya.
Wuah, saya bilang nggak salah neh, naik gituan aja sampe
ke luar negeri, apa masa kecil kurang bahagia ?

Teman saya ini - pak Ben Darmawan dan istrinya Sanny,
jadi berangkat hari Minggu dan Rabu sudah kembali ke Jakarta.
Ternyata benar naik semacam "komedi roda muter" itu, tapi
ini adalah wahana permainan bukan saja yang paling anyar di
Singapore juga begitu spektakuler yaitu : Singapore Flyer !.

Roda putar raksasa (Giant Observatorium Wheel) dengan
diameter 150 meter ini membutuhkan waktu dua tahun untuk
membangunnya, menghabiskan biaya 240 juta dollar.
Tingginya yang 165 meter atau setara dengan gedung setinggi
42 tingkat menjadikannya :
The World's Biggest Observatorium Wheel.

Pak Ben cerita bahwa lokasinya bersebrangan dengan lokasi
Marina Bay Sands Casino yang sedang dibangun, dan dekat
Pit Area dari jalan yang akan dipakai untuk lomba Grand Prix
Formula One yang akan digelar September mendatang.

Pada penerbangan perdana yang exclusive Singapore Flyer
tanggal 11 Februari kemarin itu Ben berkesempatan naik salah
satu dari 28 kapsul yang masing2 berkapasitas 26 penumpang.
Mereka ini adalah bagian dari sekitar 700 orang yang diundang
oleh sekitar 17 perusahaan yang harus merogoh kocek sebesar
8888 Dollar per kapsul penumpang berukuran 7 kali 4 meter,
dan tinggi 4 meter itu.

Ben bercerita bahwa saat memasuki capsul jam 19.00 itu,
mereka mendapat teropong mini untuk menikmati pemandangan.
Rupanya dalam menyambut Chinese New Year pula, didalam
capsul ber-AC dan berdinding kaca bening itu disiapkan botol
champagne dan YuSheng - makanan khusus Chinese New Year.

Wahana ini naik berputar dengan kecepatan 2,21 meter/detik
atau 0,76 km/jam, sehingga membutuhkan waktu setengah jam
untuk kembali mendarat dititik semula.
Karena ini acara khusus, maka mereka berputar dua kali, kalau
nantinya setelah dibuka untuk umum tanggal 1 Maret - hanya
berputar satu kali.

Tiket untuk umum itu mulai dari yang 29 dollar dewasa,
anak 20 dollar atau kalau satu capsul 1000 dollar weekdays,
saat holiday atau peak hours 1500 dollar.
Off-peak hours : 8.30 am - 6.30 pm, rupanya malam hari
lebih menarik ketimbang siang.

Atraksi ini diprediksi akan mendapat kunjungan sampai 2,5 juta
orang di tahun pertamanya

www.singaporeflyer.com.sg

Wednesday, February 13, 2008

Akhirnya tembus angka 1000.

 

sindhiarta mulya
Online
tangerang, banten

Customize My Site
Promote My Site
My Contacts (997)

Viewing History
Your Home Page has been viewed 4064 times by 1152 people,
most recently at 6:17 PM


Hallo Rekan2 Contact MPers-ku yang baik,

Ternyata malam ini jumlah rekan Contact MP saya mencapai
angka 997, rasanya esok (eh pas Valentine nih yah) akan bisa
menembus angka 1000.

Padahal saat memulai membuat blog ini pada 17 April 2005,
tidak terbayang akan bisa mendapat teman sebanyak ini -
banyak terima kasih atas kesediaan meng-invite saya atau
kesediaan menyetujui invitation saya.

Tentunya saya akan terus mengisi blog ini dengan cerita/
foto/lain2, mudah2an setiap minggu bisa ada satu yang baru.

Semoga senang membacanya, kritik & saran ditunggu.

Happy Valentine dan Salam Sejahtera untuk semua.

sindhiarta - tangerang

Monday, February 11, 2008

Beberapa kiat "menikmati" kemacetan Jakarta.

 

Kalau dalam perjalanan/berkendara kena macet, memang
ada sekian kiat dalam "menikmati-nya" - apakah kita nyetel
musik/radio, atau saling berkomunikasi tukar menukar info
tentang kemacetan.
Jaman baheula, di awal tahun 80-an didalam mobil saya
selalu terpasang perangkat komunikasi karena saya anggota
ORARI - perjalanan jauh atau macet jadi terasa ringan
karena asyik ngobrol haha-hihi.
Tentu sekarang menjadi pemandangan aneh kalau dari
mobil kita masih menjulang antene setinggi langit -
kini sudah ada komunitas anyar di Jakarta yang saling
berkomunikasi dalamkondisi kena macet yaitu bb-traffic.

Memang anggota milis bb-traffic itu masih sekitar 90-an
orang dan memakai HP Blackberry yang canggih, tapi
saat saya coba subscribe dari desktop saya ke : 
bb-traffic-subscribe@yahoogroups.com
ternyata di approved.
Kini saya bisa menyimak komunikasi e-mail di milis
bb-traffic yang strictly hanya boleh soal situasi lalulintas.
Lumayan juga bisa tahu situasi kemacetan terbaru yang
dilaporkan anggota milis yang sedang terkena macet
di lokasi itu dan juga bisa bertanya tentang situasi rute
yang akan kita lalui, dan kalau kebetulan ada yang baru
lewat bisa menjawabnya.

Kiat lainnya tentu menyetel radio ElShinta yang rajin report
situasi lalu lintas Jakarta, atau mendengarkan Delta Fm di
frekwensi 99,1. Saya rutin mendengarkan Delta FM kalau
berkendara menuju warung di Serpong, karena acaranya
menarik/menghibur dan kebetulan kalau sore penyiarnya
adalah Ida Arimurti yang anggota Jalansutra.

Barusan saya mendapat SMS dari Ida bahwa Rabu esok,
jam 19.00 - acaranya menampilkan Dina Y.Sulaeman-
anggauta Jalansutra, yang baru saja menerbitkan buku
"Pelangi di Persia" yang berkisah tentang kehidupannya
selama 8 tahun di Iran dan perjalanannya keberbagai
tempat menarik dan eksotis dinegara itu.

Kiat untuk membunuh waktu saat kena macet lainnya
tentu banyak,  dan ada pula yang unik misalnya seorang
teman yang bisa nyetir mobilnya jalan pelan2 sambil
baca koran.
Pertama kali berpapasan dengannya dikemacetan dalam
kota Tangerang, saya sempat mikir  - ini orang gila apa ? -
koq nyetir sambil membentangkan koran diatas setirnya.
Hebatnya dia, belum pernah kedengaran selama ini kalau
dia nyenggol pantat mobil didepannya, he3.

Gimana pendapat anda, ada kiat2 lainnya yang unik pula ?

Catatan :
* To learn more about the bb-traffic group, please visit
 http://groups.yahoo.com/group/bb-traffic

 


 

Sunday, February 10, 2008

Tour Manado part 2 : Sedona dan Bunaken.




Teluk Manado, kalau dibayangkan bentuknya seakan huruf U besar, kota
Manado berada didasar huruf U itu, dan pulau2 dari Taman Laut Bunaken,
yaitu Manado Tua - Bunaken - Siladen - Mantehage - Naen berderet sejajar
disatu sisi dan disebrangnya/disisi berlawanan adalah pantai Sulawesi,
dimana Hotel Sedona tempat kami menginap berada.

Saat bangun pagi, dari kamar di lantai empat Hotel Sedona tampak jelas
persis disebrang hotel - pulau Manado Tua yang berupa pulau ber-gunung
yang cukup tinggi dan juga pulau Bunaken yang lebar datar.
Pemandangan cantik sekali, membuat ingin segera sampai ke salah satu
taman laut yang memiliki biodiversitas kelautan tertinggi di dunia.
Taman Laut Bunaken memiliki banyak titik penyelaman (dive spot) dengan
kedalaman hingga 1.344 meter. Titik penyelaman inilah yang paling diminati
penyelam scuba maupun snorkeling untuk bisa keindahan pemandangan
bawah laut Bunaken - one of the world's most beautiful sea environments .

Tanggal 17 Agustus 2007, sekitar jam 8 kami meninggalkan hotel menuju
kota Manado, menelusuri pantai dan sekitar 20 menit sudah tiba didermaga
dibelakang sebuah pertokoan besar di kota Manado itu.
Segera menaiki perahu catamaran bermotor dua buah Yamaha 40 PK -
bertenaga besar, tapi sayang bunyinya berisik sekali.

Perahu berlunas ganda itu, memakai atap sehingga kami tidak kepanasan,
membelah laut yang bersih dan tenang, mengarah ke pulau Bunaken.
Kota Manado mulai mengecil - menjauh dibelakang kami.
Walau pulau Bunaken terlihat dekat, ternyata membutuhkan waktu sekitar
45 menit untuk tiba.
Disatu tempat, perahu berhenti dan kami mengerumuni lubang yang ada
dibagian tengah kapal dan melihat kedalamnya.
Melalui kaca bening, tampak dasar laut berupa karang warna warni aneka
bentuk dan juga berbagai jenis ikan yang cantik2 berenang kesana kemari.
Ditepi gunungan karang itu terlihat air membiru tanda laut dalam sekali,
rupanya karang itu seperti bukit yang tumbuh dari dasar laut.
Katanya jurang laut disitu sekitar 200 meter dalamnya.

Ternyata perahu tidak bisa merapat ke pantai, kami harus gulung celana
jadinya dan berjalan ngerobok air laut.
Beberapa teman yang ingin snorkeling dengan biaya 50 ribu segera ikut
kursus kilat cara mempergunakan peralatan dan petunjuk keamanan.
Kami sambil menunggu waktu makan siang, berbelanja souvenir yang
dijajakan penduduk sepanjang pantai dan nyantai menikmati pemandangan
sekitar pantai.

Siang hari saat akan kembali, ternyata air surut sehingga kami harus jalan
cukup jauh ketengah laut yang landai sekali itu.
Perjalanan pulang air laut sudah berombak besar tapi untunglah catamaran
kami tenang saja - tidak banyak goyang, sehingga bisa tetap menikmati
pemandangan cantik kearah kota Manado yang dilatar belakangi pebukitan
dan gunung2, dengan deretan gedung2 tinggi sepanjang pantainya

Malam hari seharusnya kami makan malam di restoran yang sama dengan
malam sebelumnya.
Tapi malam itu seorang teman mendapat kejutan, merasa ada yang tidak
beres dengan es kelapa muda yang diminumnya - dia nyelonong ke dapur.
Ternyata air kelapa itu diambil dari stock yang ditaruh dalam kantong
plastik hitam besar, bukan diambil dari buah kelapa segar yang baru dibelah -
pantesan rasanya tidak keruan !.
Tentu di-complain ke local guide atas perlakuan seperti itu, maka makan
malam berikutnya di up-grade/pindah ke Restoran City Extra yang berada
di pantai teluk Manado.

Makan malam hari itu sungguh mengesankan, dalam keremangan malam
disebrang teluk terlihat bayangan pulau Manado Tua dan Bunaken, dan
dikejauhan kerlip lampu2 kota Manado tampak begitu eksotis.
Kami menikmati sekali berbagai masakan khas Manado, dan Kuah Asam
Kakap dan Goropu Woku-nya memang sungguh juara.
Restoran besar ini rupanya menjadi pilihan orang Manado dalam menjamu
tamu, foto2 berbagai orang terkenal di republik ini terpampang didinding.

Mulai dari selebritis seperti Tantowi Yahya, Ari Lasso, Kris Dayanti,
Katon Bagaskara, para tokoh seperti Hatta Radjasa, Anwar Nasution -
terlihat juga Ibu Megawati, dan Presiden SBY !.